Beberapa dari kumpulan faedah - faedah yang bermanfaat, yang in syaa allah dapat mengantarkan kita menuju taman taman surganya allah, .
Do'a dan ucapan atas kelahiran anak
Do'a dan ucapan atas kelahiran anak
Tidak terdapat satu hadits pun dari Rosululloh shollallohu ‘alaihi wasallam tentang ucapan selamat, dan tidak ada sesuatu pun kecuali atsar yang diriwayatkan dari para salafuna sholeh. Di antaranya:
Dari Hasan Al-Bashri rohimahulloh, bahwasanya ada seseorang yang bertanya kepadanya, “Bagaimana cara saya mengucapkan ucapan selamat (kelahiran)?”
Beliau menjawab, “Ucapkanlah olehmu,
جَعَلَ اللهُ مُبَارَكًا عَلَيْكَ وَ عَلَى أُمَّةِ مُحَمَّدٍ
“Ja’alallohu mubaarokan ‘alaika wa ‘ala ummati Muhammadin”
“Semoga Alloh menjadikannya anak yang diberkahi atasmu dan atas umat Muhammad shollallohu ‘alaihi wasallam”
[Atsar ini hasan, dikeluarkan oleh Imam Thabrani]
Selain dari ucapan tersebut, ada ucapan lainnya yang shahih,
بَارَكَ اللهُ لَكَ فِي الْمَوْهُوْبِ لَكَ، وَشَكَرْتَ الْوَاهِبَ، وَبَلَغَ أَشُدَّهُ، وَرُزِقْتَ بِرَّهُ.
وَيَرُدُّ عَلَيْهِ الْمُهَنَّأُ فَيَقُوْلُ:
بَارَكَ اللهُ لَكَ وَبَارَكَ عَلَيْكَ، وَجَزَاكَ اللهُ خَيْرًا، وَرَزَقَكَ اللهُ مِثْلَهُ، وَأَجْزَلَ ثَوَابَكَ
‘Baarokallohu laka fil mauhuubi laka wa sayakartal Waahib wa balagho asyuddahu wa ruziqta birrohu’.”
“Semoga Alloh memberkahimu dalam anak yang diberikan kepadamu. Kamu pun bersyukur kepada Sang Pemberi, dan dia dapat mencapai dewasa, serta kamu dikaruniai kebaikannya.”
Sedang orang yang diberi ucapan selamat membalas dengan mengucapkan:
“Baarokallohu laka wa baaroka ‘alaika wa jazaakallohu khoiron wa rozaqokallohu mitslahu wa ajzalallohu tsawaabak.
“Semoga Alloh juga memberkahimu dan melimpahkan kebahagiaan untukmu. Semoga Alloh membalasmu dengan sebaik-baik balasan, mengaruniakan kepadamu sepertinya dan melipat gandakan pahalamu.”
[📚 Al-Adzkar, karya An-Nawawi, hal. 349, dan Shahih Al-Adzkar lin Nawawi, oleh Syaikh Salim Al-Hilali 2/713]
juga riwayat dibawah ini
riwayat Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu
Hadis yang menceritakan pernikahan Ummu Sulaim dengan Abu Thalhah dengan syarat masuk islamnya Abu Thalhah. Hingga mereka dikaruniai seorang anak lelaki yang lincah dan sehat, yang membuat Abu Thalhah sangat mencintainya.
Qadarullah, anak ini meninggal ketika ayahnya sedang safar. Ketika pulang, Abu Thalhah langsung menanyakan tentang anaknya. Setelah Abul Thalhah ditenangkan istrinya, dihidangkan makanan, dan dilayani dengan baik, baru Ummu Sulaim menyampaikan, bahwa anaknya telah dipanggil yang punya (Allah).
Karena merasa resah, Abu Thalhah langsung mendatangi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan menceritakan kejadiannya bersama Ummu Sulaim. Dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mendoakan keberkahan untuk hubungan mereka. Hingga Ummu Sulaim melahirkan anak lelaki.
Beliau berpesan, jika tali pusarnya telah putus, jangan diberi makan apapun sampai dia diantarkan kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Di situlah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melakukan tahnik, dan mendoakan,
بَارَكَ اللَّهُ لَكِ فِيهِ، وَجَعَلَهُ بَرًّا تَقِيًّا
“Semoga Allah memberkahi anak ini untukmu dan menjadikannya orang baik yang bertaqwa”.
Hadis ini memiliki banyak redaksi. Sementara yang ada kutipan doa di atas, diriwayatkan oleh al-Bazzar dalam Musnadnya (no. 7310).
Sanadnya dinilai shahih oleh al-Haitsami. Dalam Majma’ az-Zawaid, beliau mengatakan,
رواه البزار ورجاله رجال الصحيح غير أحمد بن منصور الرمادي وهو ثقة
“Diriwayatkan al-Bazzar dan para perawinya adalah perawi kitab shahih, selain Ahmad bin Manshur ar-Ramadi, beliau perawi Tsiqqah.” (Majma’ az-Zawaid, 9/216)
Jika riwayat ini shahih, doa ini yang bisa kita rutinkan, karena ma’tsur( diriwayatkan) dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Allahu a’lam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar