KETIKA MUADZIN (PENGANGGURAN) BERLOMBA-LOMBA DENGAN AYAM DI WAKTU FAJAR

KETIKA MUADZIN (PENGANGGURAN) BERLOMBA-LOMBA DENGAN AYAM DI WAKTU FAJAR
__________________________________________

قال ابن حزم: سئل الحسن البصري عن الرجل يؤذن قبل الفجر يوقظ الناس؟ فغضب..

Ibn Hazm rahimahullâh mengatakan,"

Al-Hasan Al-Bashriy pernah ditanya tentang orang yang adzan sebelum masuk waktu Shubuh dengan tujuan untuk membangunkan manusia? Maka beliau marah dan mengatakan, "

وقال علوج فراغ لو أدركهم عمر بن الخطاب لأوجع جنوبهم من أذن قبل الفجر فإنما صلى أهل ذلك المسجد بإقامة لا أذان فيه .

“‘Uluj Faragh (orang-orang keterlaluan yang pengangguran), seandainya 'Umar bin Khathab mendapati mereka tentu ia akan memukul sisi-sisi tubuh mereka. Siapa yang adzan sebelum waktu subuh, maka jama’ah masjid itu shalat berdasarkan iqamah saja, tidak ada adzan padanya (adzan tidak sah. Itu jika iqamahnya sudah masuk waktu, jika belum maka shalat tanpa adzan dan iqamah; shalat di luar waktu).”

وفي رواية: انه سمع مؤذنا أذن بليل فقال: علوج تباري الديوك: وهل كان الأذان على عهد رسول الله صلى الله عليه وسلم إلا بعد ما يطلع الفجر.

Dalam riwayat lain disebutkan, bahwa ia (Al-Hasan Al-Bashriy) mendengar seseorang adzan di malam hari, ia berkata, " 'Uluj (orang-orang kasar) berlomba dengan ayam! Bukankah adzan di masa Rasulullâh –Shallallâhu 'alayhi wasallam - tidak dilakukan kecuali setelah terbit fajar?”

وعن إبراهيم النخعي أنه كان يكره أن يؤذن قبل الفجر.
وعنه أيضا قال: سمع علقمة بن قيس مؤذنا بليل فقال: لقد خالف هذا سنة من سنة أصحاب رسول الله صلى الله عليه وسلم، لو نام على فراشه لكان خيرا له) المحلى (3/118)

Dari Ibrahim an-Nakha’iy, disebutkan bahwa ia membenci dikumandangkannya adzan sebelum terbit fajar.

dia juga mengatakan, “Alqamah bin Qais mendengar seseorang adzan di malam hari (sebelum terbit fajar), maka ia berkata, “Orang ini telah menyelisihi salah satu sunnah para sahabat Rasulullâh -Shallallâhu 'alayhi wasallam-, seandainya ia tidur di tikarnya, tentu itu lebih baik baginya.”
(al-Muhalla, 3/118)

Dalam riwayat Ibnu Abi Syaibah, Hasan Bashri berkata:

“Orang-orang kasar pengangguran, mereka tidak menyambung dengan iqamah. Seandainya 'Umar mendapati mereka, tentu sudah memukuli atau memukul kepada mereka.”

(Mushannaf: 2306)

:paperclip:Follow ISNAD on TELEGRAM

Tidak ada komentar:

Posting Komentar