ILMU MU ITU DILIHAT PADA AKHLAK GURUMU
______________________________________
Jika kita berbicara tentang keutamaan mempelajari ILMU (agama), maka kita akan jumpai kebiasaan para SALAF menceritakan (adab/akhlak) sang GURU.. mulai dari sifat mulia Rasulullâh ﷺ, para Shahabat radhiallâhu 'anhuma.. tabi'in, at-tabiut tabi'in.. para imam Ahlussunnah dizaman nya.
'Aisyah radhiallahu 'anha pernah ditanya tentang akhlak Rasulullâh ﷺ , maka beliau pun menjawab, “Akhlak beliau adalah (melaksanakan seluruh yang ada dalam) Al-Qur`an" (HR. Muslim)
adalah 'Abdullah bin Mas’ud radhiallâhu ‘anhu menceritakan tentang para shahabat Nabi ﷺ
". Mereka adalah orang-orang yang paling baik hatinya di kalangan umat ini. Ilmu mereka paling dalam, serta paling TIDAK SUKA memberat-beratkan diri. Mereka adalah suatu kaum yang telah dipilih oleh Allôh guna menemani Nabi-Nya shallallâhu ‘alayhi wa sallam dan untuk menyampaikan ajaran agama-Nya. Oleh karena itu TIRULAH akhlak mereka dan tempuhlah jalan-jalan mereka, karena sesungguhnya mereka berada di atas jalan yang lurus.” (Al Wajiz fi ‘Aqidati Salafish shalih, hal. 198)
قال أبو بكر المطوعي رحمه الله
اختلفت إلى أبي عبد الله ثنتي عشرة سنة
فما كتبت عنه حديثا واحدا، إنما كنت أنظر إلى هديه وأخلاقه
سير أعلام النبلاء ٢١/٣٧٣
Abu bakar bin Al-muthawwi’i rahimahullâh berkata, ".. Aku berkali-kali mendatangi Abu 'Abdillâh –yaitu imam Ahmad bin Hambal rahimahullâh - selama 12 tahun.. (aku) tidaklah menulis satu hadits pun darinya, tetapi hanya ingin melihat kepada metode dan akhlaknya." (Siyar A’lamin an-Nubalaa’ 21/373)
قال مالك: قلت لأمي: ” أذهب، فأكتب العلم؟ “، فقالت: ” تعال، فالبس ثياب العلم “، فألبستني مسمرة، ووضعت الطويلة على رأسي، وعممتني فوقها، ثم قالت: ” اذهب، فاكتب الآن “، وكانت تقول: ” اذهب إلى ربيعة، فتعلًّمْ من أدبه قبل علمه
عودةلحجاب ٢/٢٠٧
Imam Malik menceritakan, "Aku berkata kepada ibuku, ‘Aku akan pergi untuk belajar.’ Ibuku berkata," Kemarilah!, Pakailah pakaian ilmu!’ Lalu ibuku memakaikan aku mismarah (suatu jenis pakaian) dan meletakkan peci di kepalaku, kemudian memakaikan sorban di atas peci itu. Setelah itu dia berpesan, ‘Sekarang, pergilah untuk belajar!’ Dia juga pernah mengatakan, ‘Pergilah kepada Rabi’ah (guru Imam Malik)! Pelajarilah adabnya sebelum engkau pelajari ilmunya!’.” (‘Audatul Hijaab 2/207)
maka sudah sepatutnya seseorang yang mengaku PENUTUT ILMU membutuhkan teladan langsung akhlak dan takwa seorang GURU, karena inilah yang lebih membekas dan menghujam di hati.
قال ابن القيم رحمه الله ;
وكنا إذا اشتد بنا الخوف وساءت منا الظنون وضاقت بنا الأرض أتيناه، فما هو إلا أن نراه ونسمع كلامه فيذهب ذلك كله وينقلب انشراحاً وقوة ويقيناً وطمأنينة
الوابل الصيب / ٥٨
Berkata Ibnul Qoyyim rahimahullâh ;
Kami (murid-murid Ibnu Taimiyyah), jika kami ditimpa perasaan takut yang berlebihan, atau timbul dalam diri kami prasangka-prasangka buruk, atau kesempitan hidup, kami mendatangi beliau, maka dengan hanya memandang beliau dan mendengarkan ucapan beliau, maka hilang semua kegundahan yang kami rasakan dan berganti dengan perasaan lapang, tegar, yakin dan tenang.” (al- Waabilush Shayyib, hal.58)
_______
Follow ISNAD on TELEGRAM https://telegram.me/isnadnet
Tidak ada komentar:
Posting Komentar