MENAMPAKKAN SUNNAH LEBIH AFDHOL DARIPADA KECERDASAN..!!
رجل حافظ القرآن حليق اللحية ورجل غير حافظ القرآن لديه لحية
أيهما يقدم في الإمامة ؟
:small_red_triangle:السؤال الثاني عشر
من الفتوى رقم (٦٣٩١):small_blue_diamond:س١٢
Soal:
Seorang lelaki yang hafal alquran tetapi dia tidak mempunyai jenggot (mencukurnya ;ed) dan yang lain mempunyai sedikit hafalan tetapi dia mempunyai jenggot, siapa diantara keduanya lebih didahulukan menjadi imam dalam sholat?
Asy-Syaikh ibn Baaz rahimahullōh menjawab :
يقدم للإمامة في الصلاة من كان له لحية مع حفظه القليل من القرآن على من يحلق لحيته مع حفظه القرآن؛ لأن الأول غير آثم بقلة حفظه، والثاني آثم بحلق لحيته
Didahulukan menjadi imam dalam sholat orang yang mempunyai jenggot walaupun sedikit hafalan alquran dari pada orang yang mencukur jenggotnya walaupun dia hafal alquran. Karena orang pertama tidak berdosa dengan hafalannya, dan orang kedua berdosa karena mencukur jenggotnya.
:small_red_triangle:Pertanyaan ke-12, No fatwa. 6391
Berkata Asy-Syaikh Yahya Al-Hajuriy Hafidzahullōh (secara makna) "Kalian pintar atau bodoh tidak lah penting, terpenting tsabat (kokoh) diatas sunnah"
Imam Muqbil al-Wadi'iy rahimahullōh berkata:
" Dakwah kita tertolong disebabkan oleh sikap tamayyuz (menampakkan perbedaan diatas alhaqq dan memisahkan diri dari ahlul bid'ah wa ahlul ahwa')”
Imam Al Auza’i -rahimahullōh- berkata : " Kami senantiasa mengikuti sunnah kemanapun ia beredar."
Follow ISNAD on TELEGRAM :arrow_heading_down:
bit.do/isnadnet
Tidak ada komentar:
Posting Komentar