Terdorongnya Umat Islam Untuk Beramal Kebaikan di Bulan Romadhon

Terdorongnya Umat Islam Untuk Beramal Kebaikan di Bulan Romadhon

Sesungguhnya Alloh ta’ala telah memberkahi bulan Romadhon ini dengan keberkahan yang banyak, sebagaimana dalam firman-Nya ta’ala:



﴿شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآَنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ﴾ [البقرة/185].



“Bulan Romadhon yang diturunkan di dalamnya Al Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan dari petunjuk dan pembeda.”

Alloh ta’ala juga berfirman:


﴿إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةٍ مُبَارَكَةٍ إِنَّا كُنَّا مُنْذِرِينَ﴾ [الدخان/3].



“Sesungguhnya Kami telah menurunkan kitab ini pada malam yang diberkahi. Sungguh Kami Yang memberi peringatan.”

Dan di dalam bulan ini kejelekan sedikit, dan kebaikan itu banyak. 

Dari Abu Huroiroh rodhiyallohu ‘anh bahwasanya Rosululloh shollallohu ‘alaihi wasallam bersabda:


«إذا جاء رمضان فتحت أبواب الجنة وغلقت أبواب النار وصفدت الشياطين»


“Jika telah Romadhon datang, dibukalah pintu-pintu Jannah, dan ditutuplah pintu-pintu Neraka, dan dibelenggulah para setan.” 

(HR. Al Bukhoriy (3277) dan Muslim (2547)).

Dan dari beliau rodhiyallohu ‘anh yang berkata: Rosululloh shollallohu ‘alaihi wasallam bersabda:


«إذا كان أول ليلة من شهر رمضان صفدت الشياطين ومردة الجن وغلقت أبواب النار فلم يفتح منها باب وفتحت أبواب الجنة فلم يغلق منها باب. وينادي مناد: يا باغي الخير أقبل، ويا باغي الشر أقصر. ولله عتقاء من النار وذلك كل ليلة». (أخرجه الترمذي (682) وابن ماجة (1331) وغيرهما بسند صحيح).



“Jika telah datang malam pertama dari bulan Romadhon, dibelenggulah para setan dan jin-jin pembangkang, ditutuplah pintu-pintu Neraka dan tidak ada dari pintunya yang terbuka, dan dibukalah pintu-pintu Jannah, dan tiada dari pintunya yang tertutup. Dan ada penyeru yang berseru: ”Wahai para pencari kebaikan, majulah! Wahai para pencari kejelekan, kurangilah!” dan Alloh memiliki orang-orang yang dimerdekakan dari Neraka. Dan yang demikian itu terjadi setiap malam.” 

(HR. At Tirmidziy (682), Ibnu Majah (1331) dan yang lainnya dengan sanad yang shohih).

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rohimahulloh berkata: 

“… karena di bulan Romadhon hati-hati itu terbangkitkan kepada kebaikan dan amal-amal sholih.” 

(“Majmu’ul Fatawa”/14/hal. 167).

Dan amal sholih itu dilipatkan pahalanya di bulan Romadhon. Alloh ta’ala berfirman:

﴿لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ﴾ [القدر/3].

“Malam Al Qodr (kemuliaan) itu lebih baik daripada seribu bulan.”

Dan dari Ibnu Abbas rodhiyallohu ‘anhuma:

أن النبي صلى الله عليه وسلم قال لامرأة من الأنصار يقال لها أم سنان: «ما منعك أن تكونى حججت معنا». قالت: ناضحان كانا لأبي فلان - زوجها - حج هو وابنه على أحدهما، وكان الآخر يسقى عليه غلامنا. قال: «فعمرة في رمضان تقضى حجة. أو حجة معي». (أخرجه مسلم (3098)).

Bahwasanya Nabi shollallohu ‘alaihi wasallam berkata pada seorang wanita Anshor yang dipanggil dengan Ummu Sinan: “Apa yang menghalangi engkau untuk berhaji bersama kami?” maka dia menjawab: “Dua ekor onta milik Abu Sinan –suaminya-, dia dan anaknya berhaji dengan menaiki satu ekor, sementara yang satunya lagi dipakai pembantu kami untuk mengairi kebun.” Maka Rosululloh bersabda: “Maka umroh di bulan Romadhon itu bisa untuk membayar haji –atau: haji bersamaku-“ 

(HR. Muslim (3098)).

Al Imam Ibnul ‘Arobiy rohimahulloh berkata: 

“Hadits umroh ini shohih, dan itu merupakan karunia dan nikmat dari Alloh. Umroh bisa mencapai derajat haji dengan digabungkannya Romadhon kepada umroh itu.” 

(“Umdatul Qori”/karya Badrud Din Al ‘Ainiy rohimahulloh/15/hal. 399).

Ibnul Jauziy rohimahulloh berkata: 

“Dalam hadits ini ada faidah bahwasanya pahala amalan itu bertambah dengan kemuliaan waktu, sebagaimana bertambahnya pahala dengan kehadiran hati dan keikhlasan maksud.” 

(sumber yang sama).

Dan tentunya hal itu diketahui dengan dalil syar’iy, bukan dengan sekedar dugaan dan perasaan. Wallohu a’lam.

Maka jika datang bulan Romadhon. Umat Islam menyambutnya dengan gembira, lalu mereka berpuasa di siang harinya, dan sholat tarowih di malam harinya, untuk mencari keberkahan-keberkahan yang ditebarkan, dan keutamaan-keutamaan yang dijanjikan.

( “Nashihatun Mu’ajjalah Li Man Shoma Romadhon Wa Tarokash Sholatal Maktubah” | Empat Puluh Tiga Kerugian jika Sholat wajib ditinggalkan | Abu Fairuz Abdurrohman bin Soekojo Al Qudsiy Al Jawiy )



Telegram: @fawaaidassunnah 
https://t.me/fawaaidassunnah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar