Isis Khowarij Bukanlah Salafiyyin

ISIS KHOWARIJ
BUKANLAH SALAFIYYIN

Ditulis Oleh :
 Asy Syaikh Abu Fairuz Abdurrohman bin Soekojo Al Indonesiy Al Jawiy حفظه الله)

----------------------

Pasal Dua: keterkaitan antara IS dan Al Qo’idah
 
Saya telah membaca sebuah tulisan juru dakwah IS, di dalamnya dia mendukung pemikiran kelompok Al Qo’idah dan menamakan mereka sebagai Ahlussunnah.
 
Salah seorang juru dakwah mereka yang mengidentitaskan dirinya sebagai Arrival Martyr berkata: “Jelas IS adalah Ahlu Sunnah, sebagaimana pula Al-Qaidah.” (selesai penukilan dari tulisan “PERTANYAAN-PERTANYAAN YANG MUNGKIN KAU BUTUHKAN JAWABANNYA”/Oleh: Arrival Martyr/ dilansir oleh “Shoutussalam Islamic Media”).
 
Tulisan tadi mengandung banyak pengkaburan fakta di lapangan. Sementara tulisan dan nasihat-nasihat para Ulama Ahlussunnah lebih kami percaya daripada para khowarij tadi.
 
Dan barangsiapa memuji atau mendukung suatu kaum padahal dirinya tahu kondisi kaum tersebut, maka sesungguhnya dia adalah termasuk dari kaum tadi. Maka sedikit banyak mereka masuk ke dalam ucapan para ulama berikut ini:
Samahatusy Syaikh Ibnu Baaz رحمه الله telah ditanya di dalam syaroh beliau terhadap kitab "Fadhlul Islam" yang teksnya sebagai berikut: "Orang yang memuji ahlul bida' dan menyanjung mereka, apakah orang itu mengambil hukum mereka juga? Maka beliau رحمه الله menjawab: "Iya. Tidak ada di dalamnya keraguan. Orang yang memuji ahlul bida' dan menyanjung mereka, dia itu adalah penyeru manusia kepada mereka. Dia itu menyeru manusia kepada mereka. Orang ini termasuk dari du'at mereka. Kita mohon pada Alloh keselamatan." ("Ijma'ul Ulama 'alal Hajri wat Tahdzir Min Ahlil Ahwa"/ karya Kholid Azh Zhofairi /hal. 137)

Fadhilatusy Syaikh Ahmad bin Yahya An Najmi رحمه الله berkata kepada Qodhi Ibrohim bin Hasan Asy Syabi –seorang hizbi ikhwaniy yang tersembunyi- : "Sesungguhnya pujianmu terhadap mereka, dan udzur yang kau berikan untuk mereka dan pengingkaranmu terhadap orang yang menerangkan penyelisihan mereka terhadap syariah Islamiyah pada umumnya, dan terhadap manhaj salaf pada khususnya, dan celaanmu terhadapnya, semua ini termasuk dalil terbesar bahwasanya engkau adalah hizbi besar." ("Dahrul Hajmah"/ karya beliau/ hal.19/cet. Darul Minhaj).
Fadhilatusy Syaikh Sholih Al Fauzan حفظه الله berkata: “Barangsiapa menyelisihi manhaj Salaf, memuji manhaj-manhaj yang menyelisihi manhaj Salaf, memuji pengikut manhaj-manhaj yang menyelisihi tadi, maka sesungguhnya dia itu terhitung termasuk dari para penyelisih tadi, dia wajib untuk didakwahi dan dinasihati, jika dia rujuk kepada kebenaran maka itulah yang kami inginkan, jika tidak, maka dia harus dihajer dan diputuskan hubungan dengannya.” (“Al Ajwibatul Mufidah”/hal. 171/ cet. Maktabatul Hadyil Muhammadiy).

Sementara itu, fatwa-fatwa para ulama yang memperingatkan umat terhadap organisasi Al Qo’idah dan bahwasanya organisasi tadi adalah khowarij itu telah terkenal. Maka menjadi semakin pastilah bahwasanya ISIS atau IS adalah khowarij juga, karena mereka mendukung aqidah Al Qo’idah yang membolehkan bom bunuh diri, membunuhi pria dan wanita, tua dan muda dan bahkan anak-anak dari kalangan Muslimin, membolehkan memberontak pada pemerintah Muslimin dengan alasan melakukan dosa-dosa besar sehingga mereka menghukuminya sebagai orang kafir.
Dan dari sisi lain: kita tahu bahwasanya para khowarij sendiri saling berselisih, bahkan sebagian dari mereka mengkafirkan sebagian yang lain, dan sekelompok dari mereka melaknat sebagian yang lain, atau memfasiqkan sebagian yang lain. Sebagaimana keumuman ahli bida’, manakala sebagian dari mereka tidak mencocoki hawa nafsu sebagian yang lain.

Al Imam Abul Muzhoffar As Sam’aniy رحمه الله berkata: “Dan demikianlah para pemimpin mereka dan para pemilik ucapan dari kalangan mereka. Jika engkau merenungkan ucapan-ucapan mereka, engkau akan melihat mereka itu bercerai-berai, sebagiannya mengkafirkan sebagian yang lain, dan sebagiannya belepas diri dari sebagian yang lain. Dan begitu pula khowarij, rowafidh, di kalangan mereka sendiri demikian, dan begitu pula seluruh mubtadi’ah gambarannya adalah seperti itu.” (“Al Intishor Li Ashhabil Hadits”/As Sam’aniy/hal. 47).

Dan Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah رحمه الله berkata: “Dan ini adalah kondisi orang-orang yang berselisih, yang memecah-belah agama mereka, dan mereka berkelompok-kelompok, sebagiannya mengkafirkan sebagian yang lain, dan sebagiannya memfasiqkan sebagian yang lain.” (“Minhajus Sunnah”/5/hal. 133).
Maka tidak ada keraguan bahwasanya di antara para pengikut organisasi Al Qo’idah dengan orang-orang ISIS sendiri ada pertengkaran dan perselisihan, sebagiannya menyalahkan sebagian yang lain, sekalipun mereka saling mendukung bahwasanya para kepala negara di negri-negri muslimin sekarang ini adalah kafir.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar