Jangan Berhenti dari menyuarakan Kebenaran, meski banyaknya ancaman

_*JANGAN BERHENTI DARI MENYUARAKAN AL HAQ KARENA BANYAKNYA ANCAMAN DAN TEKANAN SERTA KEKHAWATIRAN AKAN DISAKITI DI JALAN ALLAAH.*_

🖋️ Berkata Imam Ibnul Qayyim rahimahullah :

فلقد رأيتم ما جرى لأئمة الـ***إسلام من محن على الأزمان

Maka sungguh kalian telah melihat apa yang telah terjadi pada para imam Islam berupa ujian atas setiap zaman (atas perbuatannya ahli bathil)

 لاسيما لما استمالوا جاهلا*** ذا قدرة في الناس مع سلطان

Terkhusus lagi tatkala mereka (ahlul bathil) condong kepada para orang jahil yang punya kekuatan di tengah manusia bersama dengan penguasa,

 وسعوا إليه بكل إفك بين***بل قاسموه بأغلظ الأيمان

Mereka melakukan upaya atasnya dengan segala kedustaan yang jelas, bahkan mereka kuatkan dengan bersumpah atasnya dengan sumpah yang sangat keras (untuk melakukan kekejian),

 أن النصيحة قصدهم كنصيحة الشـ***ـيطان حين خلا به الأبوان....

Bahwa nasehat itu tidak ada maksud lain kecuali murni nasehat, sebagaimana nasehat syaitan ketika Adam dan hawa keduanya menyendiri dengan syaitan (dalam surga)

فهنالك ابتليت جنود الله من*** جند اللعين بسائر الألوان

Maka disitulah bala tentara Allah akan di uji dari tentara syaitan yang terlaknat dengan segala bentuk, 

ضربا وحبسا ثم تكفيرا وتبديعا***وشتما ظاهر البهتان

Berupa pemukulan, penjara, pengkafiran, pembid'aan, celaan, yang jelas itu adalah mengada_ada saja.

📚 Al_Kafiyah Asy_Syafiyah

Dan ini bukan suatu yang baru, sejarah telah mencatat bagaimana ujian yang menimpa Imam Ahlussunnah Ahmad bin Hambal, Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah, Syaikhul Islam Muhammad bin Abdul Wahab rahimahumullahu dan para pengikut kebenaran di setiap waktu dan tempat.

Dan seseorang hendaknya juga tidak takut menyampaikan Al Haq karena khawatir terputus pendapatannya, dan tidak dihormati lagi oleh manusia.

Rosululloh shalallohu ‘alaihi wa sallam bersabda dari sahabat abu Sa'id Al_Khudri Radhiyallahu Anhu

لا يمنعن أحدكم هيبة الناس أن يقول في حق إذا رآه، أو شهده, أو سمعه 
“Jangan sekali-kali kewibawaan manusia itu menghalangi salah seorang dari kalian untuk mengucapkan kebenaran jika ia melihatnya, atau menyaksikannya, atau mendengarkannya.” (HR Ahmad dan dishohihkan Imam Al Albany dalam “Ash Shohihah/168 dan Imam Al Wadi’i rahimahulloh dalam Al Jami’ush Shohih 5/ 131).

🖊 Berkata Asy Syaikh Al 'Allamah Al_baniy Rahimahullahu Ta'ala;

وفي الحديث : 
النهي المؤكد عن كتمان الحقّ
خوفا من النّاس ، أو طمعا في المعاش ، فكل مَن كتمه مخافة إيذائهم إياه بنوع من أنواع الإيذاء ؛ كالضرب والشتم وقطع الرزق ، أو مخافة عدم احترامهم إياه ، ونحو ذلك ؛ فهو داخل في النهي ومخالف للنبي صلى الله عليه وسلم ، وإذا كان هذا حال من يكتم الحق وهو يعلمه ؛
فكيف يكون حال من لا يكتفى بذلك ، بل يشهد بالباطل على المسلمين الأبرياء، ويتهمهم في دينهم وعقيدتهم مسايرة منه للرعاع، أو مخافة أن يتهموه هو أيضا بالباطل إذا لم يسايرهم على ضلالهم واتهامهم ؟! 

فاللهم ثبتنا على الحق ، 
وإذا أردت بعبادك فتنة ؛ 
فاقبضنا إليك غير مفتونين .

”Pada hadits ini terdapat larangan yang ditekankan dari perbuatan menyembunyikan kebenaran karena takut kepada manusia atau karena keinginan untuk mendapatkan penghidupan. Jadi siapa saja yang menyembunyikan Al Haq karena takut atas gangguan mereka terhadapnya dengan sesuatu yang menyakitkan, seperti pukulan, cacian, dan terputusnya rezeki, atau takut mereka tidak lagi menghormatinya, dan semisalnya, maka itu termasuk dalam larangan dan menyelisihi Nabi Shallallahu 'alaihi was Sallam.



✍️ *Faedah dari Al Ustadz Abu Hanan As-Suhaily Utsman As Sandakany حفظه الله تعالى*


#dakwah #alhaq

Tidak ada komentar:

Posting Komentar