MUQODDIMAH JAWABAN ATAS KEALPAAN DAN KEKELIRUAN SYAIKH RABI AL MADKHALI PADA KITABNYA "AL ISHOBAH"

MUQODDIMAH
JAWABAN ATAS KEALPAAN DAN KEKELIRUAN
SYAIKH RABI AL MADKHALI
PADA KITABNYA "AL ISHOBAH"



OLEH:
ABU ABDIRRAHMAN YAHYA BIN ALI AL HAJURY



PENERJEMAH:
ABU ABDIRRAHMAN SHIDDIQ AL BUGHISI
TORAUT, 15 MUHARRAM 1438


بسم الله الرحمن الرحيم
الحمد لله وأشهد أن لا إله إلا الله وأشهد أن محمدا عبده ورسوله صلى الله عليه وعلى آله وسلم أما بعد:

Beberapa waktu lalu Syaikh Rabi al Madkhali telah menerbitkan muqoddimah terhadap dua kitabnya "Al Ishobah fi Tashhih ma dho'afahu Al Hajury wa Ibraz Ma jahilahu Al Hajuri fi Mafarid Ash Shahabah"

Dan aku telah menjelaskan apa-apa yang ada padanya berupa penyimpangan dari kebenaran pada waktunya dan di antara yang kukatakan ketika itu:

"Dan dikala terbitnya mustadraknya atau selainnya seputar kitabku mafarid, insya Allah dilihat, hingga aku bisa mengambil faidah yang mungkin ada padanya berupa kritikan yang benar, telah dikritik Imam Bukhari dan Muslim dan selain keduanya dari para Imam agama dan siapa saya di banding mereka."

Tatkala terbit mustadraknya akupun membacanya ternyata kudapati dia adalah tulisan yang tidak berbobot, dia mengumpulkan isinya dari sana sini tanpa mengecek dan meneliti dengan seksama, dia bangun tulisannya di atas mugholathoh (ucapan-ucapan yang menjerumuskan kepada kesalahan) dan di atas kekeliruan amat jauh dari penerapan ilmu yang semestinya.

Hinggah engkau dapati dia melewati biografi seorang sahabat dari kitab "Al Ishobah" atau "Ma'rifaush Shahabah" atau "Usdul Ghobah" atau "Al Istiyab" kemudian dia menukil apa yang disebutkan pada biografi orang ini berupa hadits-hadits lalu mengkritik dengan alasan itu bahwa sahabat ini bukan dari mafarid (sahabat yang hanya meriwayakan satu hadits).

Tanpa menoleh kepada syaratku; bahwa ini adalah mafarid kutub sittah dan musnad Ahmad, sebagaimana ia telah melihat kitabku itu dan aku tidak mengeluarkan dari selain mereka.

Dan apabila saya melihat nash dari seorang Imam bahwa tiada bagi sahabat ini melainkan satu hadits aku sebutkan berdasarkan ucapanku "dan seluruh kitab".

Maka setelah saya melihat amalan (Syaikh Rabi) ini, beserta apa yang terkandung di dalamnya dari mugholathoh dan ketergelinciran
Saya terpaksa menjelaskan hal itu sebagai bentuk pelayanan terhadap ilmu, penjelasan terhadap kebenaran.

Kemudian saya melihat ucapan-ucapan para Huffadz maka saya dapati mereka mentanshish bahwa sahabat ini tidak memiliki hadits kecuali satu, kemudian kulihat kepada hadits-hadits yang di kritikkan dengannya pengkritik (Syaikh Rabi), saya dapati hadits-hadits itu kalau bukan palsu tidak layak mengkritik dengannya, atau yang rajih hadits itu dari sahabat lain bukan sahabat yang di sebutkan biografinya atau yang rajih pada hadits itu mauquf atau mursal atau selain itu.

Aku telah melewati seluruh kitab (Syaikh Rabi) maka tidak ada yang bersih sedikitpun yang teranggap bagi pengkritik dari apa yang dia propogandakan dengannya pada muqoddimah kitabnya, dan Maha Benar Allah subhanahu yang berfirman:

فَأَمَّا الزَّبَدُ فَيَذْهَبُ جُفَاءً وَأَمَّا مَا يَنْفَعُ النَّاسَ فَيَمْكُثُ فِي الْأَرْضِ كَذَلِكَ يَضْرِبُ اللَّهُ الْأَمْثَالَ [الرعد/17]

"Adapun buih itu akan sirna sebagai sesuatu yang tidak berharga adapun yang bermanfaat bagi manusia akan tetap dipermukaan bumi demikianlah Allah memberikan perumpamaan." 

[Ar-Ra'd: 17].

Dan metode pengkritik pada kitabnya ini yang dia namakan "Al Ishobah fi Tashhih ma dho'afahu Al Hajury wa Ibraz Ma jahilahu Al Hajuri fi Mafarid Ash Shahabah" mendatangkan hadits yang ia kritik disertai pembahasanku terhadapnya pada kitabku "Mafarid As shohabah" secara keseluruhan. 

Lalu memberI catatan padanya dengan apa yang cocok baginya dari apa yang akan dilihat oleh sang pembaca.

Dan saya terpaksa meletakkan apa yang terkandung dalam kitab secara sempurna dengan memberi pembeda terhadap ucapan si pengkritik di antara dua garis dikedua sisInya untuk membedakannya dari ucapanku yang ada dikitab "mafarid" dan dari bantahanku atasnya supaya mudah bagi sang pembaca membedakan antara ucapan si pengkritik dan bantahan atasnya.

Dengan memohon kepada Allh Azza wa Jalla menjadikannya ikhlash mengharap wajahNya, bermanfaat bagi hamba-hambaNya, serta sebagai pelayanan terhadap sunnah NabiNya shallallahu 'alaihi wa 'ala alihi wa sallam.


TELAH MENULISNYA DI UMMUL QURO
YAHYA BIN ALI AL HAJURY

@markiztoraut


🅹🅾🅸🅽 🅲🅷🅰🅽🅽🅴🅻 🆃🅴🅻🅴🅶🆁🅰🅼 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar