Orang Yang Meninggalkan Sholat itu berada dalam kebodohan yang sangat dalam terhadap agungnya nilai Sholat*


Orang Yang Meninggalkan Sholat itu berada dalam kebodohan yang sangat dalam terhadap agungnya nilai Sholat

Ditulis Oleh :
Asy Syaikh Abu Fairuz Abdurrohman bin Soekojo Al Qudsiy Al Jawiy حفظه الله
------------------------------------

Sesungguhnya sholat itu adalah awal kewajiban dalam peribadatan, sebagaimana dalam hadits Ibnu Abbas rodhiyallohu ‘anhuma :

لما بعث النبي صلى الله عليه وسلم معاذاً نحو اليمن قال له: «إنك تقدم على قوم من أهل الكتاب، فليكن أول ما تدعوهم إلى أن يوحِّدوا الله تعالى، فإذا عرفوا ذلك فأخبرهم أن الله فرض عليهم خمس صلوات في يومهم وليلتهم» الحديث.

“Bahwasanya Rosululloh shollallohu ‘alaihi wasallam ketika mengutus Mu’adz rodhiyallohu ‘anh untuk berdakwah di Yaman, beliau bersabda: “Sesungguhnya engkau akan mendatangi suatu kaum dari Ahli Kitab, maka hendaknya yang pertama kali engkau seru mereka kepadanya adalah agar mereka mentauhidkan Alloh ta’ala. Maka jika mereka telah mengetahui itu, maka kabari mereka bahwasanya Alloh mewajibkan mereka lima sholat di siang dan malam mereka…” 

(HR. Al Bukhoriy (1458) dan Muslim (132)).

Dan dari Abu Malik Al Asyja’iy, dari ayahnya yang berkata:

كان رسول الله صلى الله عليه وسلم إذا أسلم الرجل كان أول ما يعلمنا الصلاة، أو قال: «علِّمه الصلاة».

“Dulu Rosululloh shollallohu ‘alaihi wasallam jika ada orang yang masuk Islam, maka yang pertama kali beliau ajarkan pada kita adalah sholat, atau beliau berkata: 

“Ajarilah dia sholat.”” 

(HR. Al Bazzar (2765) dan dishohihkan oleh Al Imam Al Wadi’iy rohimahulloh dalam “Al Jami’ush Shohih Mimma Laisa Fish Shohihain” no. (893)).

Dan Alloh sendirilah yang mengurusi langsung pewajibannya dengan mengangkat Nabi-Nya dan kekasih-Nya shollallohu ‘alaihi wasallam ke atas langit yang tujuh, lalu Dia mewajibkan pada beliau dan pada umatnya lima sholat. Dalil-dalil tentang itu telah diketahui.

Syaikhul Islam rohimahulloh berkata: 

“Sholat itu adalah awal ibadah yang Alloh wajib. Dan sholat lima waktu itu Alloh sendirilah yang mengurusi langsung pewajibannya dengan mengajak bicara Rosul-Nya pada malam Mi’roj.” 

(“Majmu’ul Fatawa”/3/hal. 428).

Al Imam Ibnul Qoyyim rohimahulloh menyebutkan beberapa kekhususan sholat: 

“… dan karena Alloh itu mewajibkan sholat di langit pada malam Mi’roj.” 

(“Ash Sholah Wa Hukmu Tarikiha”/hal. 22/Darul Imam Ahmad).

Dan ini semua menunjukkan agungnya nilai sholat di sisi Alloh, dalam keadaan Dia Mahakaya dan Maha Terpuji. Sedangkan orang yang meninggalkan sholat itu berada dalam kebutaan.

( “Nashihatun Mu’ajjalah Li Man Shoma Romadhon Wa Tarokash Sholatal Maktubah” Terjemah Bebas: “Empat Puluh Tiga Kerugian Jika Sholat Wajib Ditinggalkan” )

🅹🅾🅸🅽 🅲🅷🅰🅽🅽🅴🅻 🆃🅴🅻🅴🅶🆁🅰🅼 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar