*SYI’AH ROFIDHOH YANG KUFUR Seri 22*

🌪 *BADAI YANG MENGGEMPUR*

MENGHANTAM

*SYI’AH ROFIDHOH YANG KUFUR*

:arrow_forward: *[Seri 22]*

:syringe: [ 85 ] *Syi’ah Rofidhoh menggunakan jimat untuk menangkal sihir.*
Disebutkan dalam kitab mereka “Bihaarul Anwar” (91/193) yang mereka berdusta kepada ‘Ali bin Abi Tholib bahwasanya beliau mengajarkan penangkal sihir:
«بسم الله الرحمن الرحيم، أي كنوش أي كنوش، ارشش عطنيطنيطنح يا مططرون، فريالسنون، ما وما، ساما سويا، طيطشا لوش خيطوش، مشفقيش، مشاصعوش، أو طيعينوش، ليفطيتكش...»

:syringe: [ 86 ] *Syi’ah Rofidhoh menganggap sial tinggal di Mesir.*
Mereka berlandaskan dengan riwayat palsu dari Nabi -shollallohu alaihi wa sallam-:
«انْتَحُوا مِصْرَ ، وَلاَ تَطْلُبُوا المُكْثَ فِيْهَا ، لِأَنَّهُ يُوْرِثُ الدِّيَاثَة»
“Jauhi Mesir, dan janganlah kalian menginginkan tinggal disana, karena hal itu mewariskan diyatsah (hilangnya rasa kecemburuan).” [dari “Bihaarul Anwaar” (57/211)]

:syringe: [ 87 ] *Syi’ah Rofidhoh meyakini bahwa Imam mereka adalah Robb!*
Mereka berlandaskan dengan riwayat palsu dari ‘Ali bin Abi Tholib:
« أَنَا رَبُّ الأَرْضِ الَذِي يَسْكُنُ الأَرْضَ بِهِ»
“Aku adalah Robb bumi yang bumi tenang dengannya.” [dari “Mir’atul Anwar” oleh Al-Amiliy (hal.59)]

:syringe: [ 88] *Syi’ah Rofidhoh meyakini bahwa bumi ini ditangan para Imam mereka.*
Syaikh besar mereka Al-Kulaini menyebutkan dalam kitabnya “Al-Kaafiy”:
« أَن الأَرْضَ كُلُّهَا لِلإِمَامِ»
“Sesungguhnya bumi ini beserta semuanya ditangan Imam.” [dari “Ushul Kaafiy” (1/407)]

Keyakinan mereka sangat bertentangan dengan firman Alloh ta’ala:
قُلْ لِمَنِ الْأَرْضُ وَمَنْ فِيهَا إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ (84) سَيَقُولُونَ لِلَّهِ قُلْ أَفَلَا تَذَكَّرُونَ} .المؤمنون: 84، 85
“Katakanlah (wahai Muhammad) “Milik siapakah bumi dan semua yang ada didalamnya, jika kalian mengetahui?” Mereka akan menjawab: “Milik Alloh” katakanlah, apakah kalian ingat?!” [QS. Al-Mu’minun:84-85]

:syringe: [ 89] *Syi’ah Rofidhoh meyakini bahwa kejadian alam yang terjadi karena perintah Imam mereka.*
Dari Sama’ah bin Mihron berkata:
«كُنْتُ عِنْدَ أَبِي عَبْدِ اللهِ عَلَيْهِ السَّلاَمَ، فَأَرْدَعَتْ السَّمَاءُ وَأَبْرَقَتْ، فَقَالَ أَبُو عَبْدِ اللهِ: أَمَّا إِنَّهُ مَا كَانَ مِنْ هَذَا الرَّعْدِ وَمِنْ هَذَا البَرْقِ، فَإِنَّهُ مِنْ أَمْرِ صَاحِبكُمْ، قُلْتُ: مَنْ صَاحِبُنَا؟ قَالَ: أَمِيْرُ المُؤْمِنِيْنَ عَلَيْهِ السَّلاَمَ».
“Pada suatu hari aku disisi Abu Abdillah -alaihis salam-, kemudian langit mengeluarkan petir dan kilat, maka berkata Abu Abdillah: Adapun hal tersebut; tidaklah terjadi dari petir dan kilat, semua itu karena perintah pemilik kalian, aku katakan: siapakah pemilik kami? Ia berkata “Amirul Mu’minin -alaihis salam-.” [dari “Al-Ikhtishoh” (hal.327)]

Ini jelas bertentangan dengan firman Alloh ta’ala:
هُوَ الَّذِي يُرِيكُمُ الْبَرْقَ خَوْفًا وَطَمَعًا وَيُنْشِئُ السَّحَابَ الثِّقَالَ } [الرعد: 12[
“Dialah yang memperlihatkan kilat kepadamu, yang menimbulkan ketakutan dan harapan, dan Dia yang menjadikan mendung.” [QS. Ar-Ro’d:12]

:syringe: [ 90] *Syi’ah Rofidhoh meyakini ‘Ali bin Abi Tholib bisa menghidupkan dan mematikan.*
Berkata Salman:
« لَوْ أَقْسَمَ أَبُو الحَسَنِ عَلَى اللهِ أَنْ يُحْيِيَ الأَوَّلِيْنَ وَلآخِرِيْنَ لَأَحْيَاهُمْ»
“Kalau Abul Hasan (‘Ali bin Abi Tholib) bersumpah kepada Alloh untuk menghidupkan orang dari yang pertama dan terakhir, maka sungguh akan dihidupkan.” [dari “Ushul Kafi” (1/219)]

:syringe: [ 91] *Syi’ah Rofidhoh meyakini bahwa amalan akan dihadapkan kepada Imam mereka.*
Berkata Ar-Ridho:
« وَاللهِ، إِنَّ أَعْمَالَكُمْ لَتُعْرَضُ عَلَيَّ فِي كُلِّ يَوْمٍ وَلَيْلَةٍ»
“Demi Alloh, sesungguhnya amalan kalian akan diperlihatkan kepadaku pada setiap sehari semalamnya.” [dari “Ushul Kafi” (1/219)]

:syringe: [ 92] *Syi’ah Rofidhoh meyakini bahwa Imam mereka bersatu dengan Alloh.*
Dari Abu ‘Abdillah mengatakan:
« ..وَلَكِنَّ اللهَ خَلَّطْنَا بِنَفْسِهِ..»
“…Akan tetapi Alloh campurkan kami dengan dirinya..” [dari “Ushul Kaafi” (1/435)]

:syringe: [ 93] *Syi’ah Rofidhoh menganggap beberapa hari mempunyai manfaat dan madhorot.*
Mereka meriwayatkan dari ‘Ali bin Abi Tholib:
« يَوْمُ السَّبْتِ يَوْمُ مَكْرٍ وَخَدِيْعَةٍ، وَيَوْمُ الأَحَدِ يَوْمُ غَرْسٍ وَبِنَاءٍ، وَيَومُ الإِثْنَيْنِ يَومُ سَفَرٍ وَطَلَبٍ، وَ

يَوْمُ الثُّلاَثَاءِ يَوْمُ حَرْبٍ وَدَمٍّ، وَيَوْمُ الأَرْبِعَاءِ يَوْمُ شُؤْمٍ فِيْهِ يَتَطَيَّرُ النَّاسِ، وَيَومُ الخَمِيْسِ يَوْمُ الدُّخُولِ عَلَى الأُمَرَاءِ وَقَضَاءُ الحَاجَةِ، وَيَومُ الجُمُعَةِ يَوْمُ خُطْبَةٍ وَنِكَاحٍ»
“Hari sabtu adalah hari makar dan penipuan, hari Ahad adalah hari menanam dan membangun, hari Senin adalah hari safar dan mencari nafkah, hari Selasa hari perang dan pertumpahan darah, hari Rabu hari kesialan yang manusia banyak mengundi nasib, dan hari Kamis adalah hari masuk kepada penguasa dan menunaikan hajat, dan hari Jum’at adalah hari khutbah dan nikah.” [dari “’Ilal Asy-Syoro’I” (2/267) oleh Ash-Shoduq]

:globe_with_meridians: Channel Telegram:
ⓣelegram.me/MasjidImamAlWadii

Tidak ada komentar:

Posting Komentar