⏳JIKA SESEORANG MASUK MASJID SEMENTARA MUADZDZIN MENGUMANDANGKAN ADZAN JUM'AT, APA YANG HARUS DILAKUKAN ?


Soal :

Apakah lebih Afdhal shalat tahiyatul masjid, ketika muadzdzin adzan shalat Jum'at ataukah menunggu hingga selesai adzan dulu ?
____

Ada 2 pendapat ulama dalam hal ini.

▪️ pendapat pertama:

ia segera shalat tahiyatul masjid.

Dengan maksud agar ia konsentrasi mendengarkan khutbah Jum'at, karena mendengarkan khutbah Jum'at hukumnya wajib, sementara menjawab panggilan muadzdzin hukumnya sunnah.

🖋️Berkata Syaikh Al_'Utsaimiin rahimahullah :

إذا دخلت والمؤذن يؤذن لصلاة الجمعة ، بادر بتحية المسجد ، ولا تنتظر انتهاء المؤذن ؛ لأن تفرغك لسماع الخطبة أولى من متابعتك للمؤذن ؛ حيث إن استماع الخطبة واجب، وإجابة المؤذن غير واجبة. واما إذا كان الأذان لغبر صلاة الجمعة، فالأفضل ان تبقي قائما حتى تجيب المؤذن وتدعو بالدعاء المعروف بعد الأذان...ثم بعد ذلك تأتي بتحية المسجد

Jika kami masuk (masjid) dalam keadaan muadzdzin sedang adzan untuk jum'at, bersegeralah untuk sholat tahiyyatul masjid dan jangan menunggu selesainya muadzdzin, karena konsentrasi untuk mendengar khutbah lebih utama dari pada mengikuti muadzdzin, dari sisi mendengarkan khutbah wajib sedangkan menjawab panggilan muadzdzin tidak wajib.

Adapun jika selain dari adzan untuk shalat jum'at, maka yang afdhalnya ia tetap berdiri menjawab panggilan muadzdzin dan berdoa dengan doa yang m'aruf setelah adzan, kemudian setelah itu ia melakukan tahitayatul masjid.

📚Al-Fataawaa 14/295

▪️ pendapat kedua :

Ia menunggu hingga selesai adzan

🖋️ Berkata Syaikh Abdul Aziz bin Abdillah bin Baaz rahimahullah :

هذا هو الأفضل، أن يسمع الأذان، ويجيب المؤذن، ثم يصلي ركعتين، ولا يمنعه ذلك من سماع الخطبة؛ لأن صلاة الركعتين أمر خفيف، وقتها خفيف، في إمكانه أن يصليها، والخطيب لم ينته من مقدمة الخطبة.  ... كونه يجمع بين السنتين: سنة إجابة المؤذن، وسنة تحية المسجد، فهذا هو الأفضل،

Yang afdhalnya ia mendengarkan adzan dan menjawab panggilan muadzdzin, kemudian shalat 2 raka'at dan hal itu tidaklah menghalanginya dari mendengarkan khutbah, karena shalat 2 raka'at tahiyatul masjid, perkara yang ringan dan waktunya singkat yang memungkinkan ia shalat, sementara khatib belum selesai dari pembukaan khutbah.

Karena mengumpul dua sunnah: Sunnah menjawab muadzdzin dan sunnah tahiyatul masjid sunnah (beliau rahimahullah menganggap hukum tahiyatul masjid Sunnah, pent' ) maka ini yang afdhal.

📚 Fatawa Nur 'ala Darb..

▪️Sebagai kesimpulan :

Pendapat yang kuat adalah ia langsung mengerjakan shalat. Karena mendengarkan khutbah itu sendiri hukumnya wajib dan shalat tahiyatul masjid hukumnya wajib, sehingga lebih utama mengedepankan perkara yang wajib.

Dan ini yang dikuatkan oleh Syaikh Al_Allamah Al_Bany rahimahullah ;

 فما ينبغي أن ينتظر ليفرغ المؤذن من أذانه ثم يشرع في التحية ، لماذا ؟ لأن إجابة مؤذن هو أمر مستحب ، والتحية واجبة ، والإصغاء إلى الخطيب أيضًا واجب 

Maka tak sepantasnya untuk menunggu selesainya muadzdzin dari adzannya, kemudian ia memulai shalat tahiyatul masjid, kenapa?

Karena menjawab muadzdzin adalah perkara sunnah dan shalat tahiyatul Masjid hukumnya wajib' dan mendengarkan dengan saksama khutbah hukumnya juga wajib.

📚 Silsilah Al_Huda wa Nur 15/490

Dan pendapat ini yang juga dikuatkan syaikhuna Hasan Basy_Syuaib hafidzahullah :

الأفضل أن تعجل بصلاة ركعتي تحية المسجد حتى تدرك سماع الخطبة

Yang Afdhal adalah ia bersegera shalat tahiyatul masjid 2 raka'at supaya dapat mendengarkan khutbah.

📚 Fatawa beliau dalam telegram.

✍ Abu Hanan As-Suhaily

27 Rajab 1444 -18/2/2023


Tidak ada komentar:

Posting Komentar