Imam هداه الله berkata: "Tidak layak untuk jarh wat ta'dil pada zaman ini selain Syaikh Rabi' dan Syaikh Yahya." ["Al Barahinul Jaliyyah"
/Mu'afa bin Ali Al Mighlafi/hal. 14].
Beliau juga berkata: "Tidaklah mencela Asy Syaikh Al Allamah Yahya Al Hajuri kecuali orang bodoh atau pengekor hawa nafsu." ["Madza Yanqimuna Min Yahya?"
/Adnan Adz Dzammari/hal. 6].
❄️Abdullah Al Duba'iy حفظه الله pernah mendengar Syaikh Muhammad Al Imam berbicara tentang keluar untuk dakwah. Maka salah seorang hadirin berkata: "Wahai Syaikh, Syaikh Yahya nggak keluar dakwah?" Maka Syaikh Muhammad Al Imam berkata: "Tunggu dulu, Al Hajuriy itu imam." ["Muammaratul Kubra"
/Abdul Ghani Al Qa'syami/hal. 24].
❄️Asy Syaikh Abdul 'Aziz Al Bura'iy وفقه الله berkata: "Kami mengetahui bahwa Syaikh Yahya itu ada di atas ketaqwaan dan muraQabah (senantiasa merasa diawasi Allah ta’ala), dan beliau adalah saudara kami di dalam agama Allah, dan kami mencintainya karena Allah. Dan beliau adalah seorang alim dari kalangan ulama sunnah. Allah memberikan manfaat dengannya. Beliau adalah seorang singa dari singa-singa sunnah, serta mahkota di atas kepala-kepala Ahlussunnah. kami mencintainya karena Allah."
(dari kaset "Asilah Ashabi Qushai'ar" tanggal 28/7/1428).
Beliau juga berkata,"Maka Syaikh Yahya adalah ciri khas di wajah ahlussunnah dan mahkota di atas kepala mereka." ["Muammaratul Kubra"
/Abdul Ghani Al Qasy'ami/hal. 24].
❄️Asy Syaikh Jamil Ash Shilwiy حفظه الله berkata: "Orang yang mencerca Syaikh Yahya dia itulah yang layak untuk dicerca. Hal itu dikarenakan Syaikh Yahya itu berbicara karena Allah dan Agama Allah. Sementara salah seorang dari kita terkadang tidak berani untuk berbicara tentang sebagian perkara. Dan beliau itu telah Allah persiapkan untuk mengurusi perkara ini, mengajar, menulis dan menyelesaikan problem-problem ummat yang sangat banyak." ["Muammaratul Kubra"
/hal. 24].
❄️Asy Syaikh Abu Abdis Salam Hasan bin Qasim Ar Raimiy حفظه الله ketika berbicara tentang makar Kedua anak Mar'i dan pengikutnya terhadap Syaikh Yahya حفظه الله, beliau berkata: "... maka mereka menggunakan seluruh yang mereka miliki yang berupa perlengkapan, kekuatan, pengkaburan, penipuan dan, pemutarbalikan fakta. Mereka dengan itu semua menginginkan untuk menjatuhkan “Al Jabalul Asyam” (gunung yang menjadi simbol) tersebut, dan baju besi yang aman –dengan seidzin Allah- bagi dakwah ini yang ada di Dammaj Al Khair, beliau dan para masyayikh utama yang bersamanya.” ("Al Haqa’iq Waqi’iyyah"/ hal. 20).
❄️Fadhilatu Syaikhina Al Walid Abu Ibrahim Muhammad bin Muhammad bin Mani' Al Anisiy حفظه الله (Salah satu pendiri dakwah di Ibukota Son'a) berkata,"Dan saya menasihatkan kepada saudara-saudara kami untuk menempuh perjalanan menuju ke ulama sunnah dan ke Darul Hadits di Dammaj حرسها الله, yang tempat ini dibangun sejak awalnya di atas sunnah, dan tidak ada yang semisalnya di zaman ini, dari segi tamayyuz (pemisahan diri dari ahli batil) dan penetapan aqidah salafiyyah, dan bantahan terhadap ahlul bid'ah, orang yang sesat dan menyimpang. Tempat tersebut yang membangunnya adalah Syaikh kami Al Mujaddid (pembaharu), penolong sunnah, dan penumpas bid'ah Abu Abdirrahman Muqbil bin Hadi Al Wadi'i –semoga Allah merahmatinya dan memuliakan tempat tinggalnya-.
Dan tidak asing lagi bahwa tempat tersebut Allah telah memberikan manfaat hidayah dengannya kebanyakan manusia, dan mengeluarkan darinya para masyayikh dan penuntut ilmu yang bertebaran di penjuru seluruh dunia sebagai da'i yang menyeru kepada tauhid dan sunnah dan manhaj salaf. Dan terus-menerus –dengan segala pujian untuk Allah- tempat tersebut hidup dengan ilmu dan sunnah.
Dan setelah Syaikh Muqbil digantikan dengan wasiatnya oleh Syaikh Al Muhaddits Abu Abdirrahman Yahya bin Ali Al Hajuri –semoga Allah menjaganya- beliau mengurusi dakwah ini dengan sebaik-baik pengurusan. Sangat lantang dalam mengemukakan kebenaran, menolong Sunnah, memberantas kebid'ahan dan ahlul bid'ah. Semoga Allah membalas beliau dengan kebaikan." ("Nashihatun Mukhtasharah Lil Indonesiyyiin"
/hal.1).
---------------------------------------