Tampilkan postingan dengan label doa. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label doa. Tampilkan semua postingan

Doa Kepada Orang Yang Memakai Baju Baru

 




Usangkan, dan Ganti yang Baru
dibaca 3x



Hr Bukhari No.5823, 3071, Hadits Dari Ummu Kholid binti Kholid d

أبلي Perintah Muannats Dengan Ibla Dan Ikhlaq Maknanya Satu. Orang Arab Mengucapkannya Demikian, Maksudnya Adalah, Do’a Panjang Umur Kepadanya, Yakni Hidupnya Panjang Hingga Bajunya Usang Dan Ganti Dengan Yang Baru, Al Kholil Berkata: Abli Dan Akhliq Maknanya Hiduplah, Lubangilah Dan Tamballah. Akhlaqot Tsaub: Usang Kemudian Menjahitnya (fathul Bari).

Doa ketika terbangun di tengah malam

 





la ilaha illalahu wahdahu laa syariikalahu, lahulmuku walahulhamdu, wahua a’laa kulli syai’in qodiir. alhamdulillah wasubhaanallaahi, walaa ilaha illalaahu, wawllaahu akbar, walaa haula walaa quwata ilabiillahi


“Tiada Tuhan Yang Berhak Di Sembah Kecuali Allah, Yang Maha Esa, Tiada Sekutu Bagi-nya, Baginya Kerajaan Dan Pujian. Dialah Yang Maha Kuasa Atas Segala Sesuatu. Maha Suci Allah, Segala Puji Bagi Allah, Tiada Tuhan Yang Haq  Kecuali Allah , Allah Maha Besar, Tiada Daya Dan Kekuatan, Kecuali Dengan Pertolongan Allah”

 

Hr Bukhari No.1154, Hadits Dari Ubadah Bin Shomit a


Bacaan Doa Ketika Bangung Tidur

 




DZikir dan doa

Doa Bangun dari tidur

“Segala puji bagi Allah, yang membangunkan kami setelah ditidurkanNya dan kepadaNya kami dibangitkan.”

HR. Al-Bukhari dalam Fathul Baari 11/113, Muslim 4/2083.

*DOA MEMOHON PERLINDUNGAN DARI LILITAN HUTANG*

Dalam sebuah hadits dari *Abdulloh bin Amru bin Al-'Ash* rodhiyallohu anhuma, Nabi shollallohu alaihi wa sallam bersabda :

 

*اللهم إني أعوذ بك من غلبة الدين، وغلبة العدو، وشماتة الأعداء*

 

_*ALLOHUMMA INNII A'UUDZUBIKA MIN GHOLABATID DAINI, WA GHOLABATIL 'ADUWWI, WA SYAMAATATIL A'DAA'I.*_

 

_"Ya Alloh sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari lilitan hutang, (dari) kemenangan/kekuasaan musuh, dan (dari) kegembiraan musuh (karena musibah yg menimpaku)."_

 

*Takhrij Hadits :*

 

Hadits tsb dikeluarkan oleh *Imam An-Nasa'i* (1/265), *Al-Hakim* (1/531), di dlm sanadnya ada Hubai bin Abdillah Al-Mu'afiry, dan padanya ada kelemahan.

 

Tetapi hadits tsb mempunyai banyak syawahid (penguat), diantaranya :

 

a. Hadits *Anas* ridhiyallohu anhu dlm *Shohih Al-Bukhori* no. 6369.

 

b. Hadits *Abu Huroiroh* rodhiyallohu anhu dlm *Shohih Al-Bukhori* no. 6347 dan *Shohih Muslim* no. 2707.

 

Sehingga kesimpulannya, hadits tsb di atas derajatnya : *Shohih bi Syawahidih* (Shohih dikarenakan adanya penguat2nya).

 

(Lihat : *Fathul 'Allam*, 5/785)

 

*Faedah Hadits :*

 

1. Sepantasnya bg seorang Muslim utk berlindung kpd Alloh dari lilitan hutang, dan agar berhati-hati semampunya agar jgn banyak berhutang.

 

Karena biasanya, orang yg banyak hutang itu apabila dia berkata, dia banyak berdusta. Apabila dia berjanji, dia banyak menyelisihi.

 

Sebagaimana hal itu telah dijelaskan dlm banyak hadits Rosululloh shollallohu alaihi wa sallam.

 

2. Wajibnya berlindung kpd Alloh dari penguasaan musuh, dan dari kegembiraan musuh.

 

Karena hal itu adalah sbg bentuk hukuman Alloh ta'ala thd hamba-Nya.

 

Kita memohon kpd Alloh keselamatan dari hal yg buruk seperti itu.

 

3. Makna ( _"Gholabatud Dain"_), yaitu banyaknya hutang, sehingga tdk mampu utk membayarnya.

 

Atau ringkasnya : "lilitan hutang" atau "terlilit hutang"

 

5. Makna ( _"Gholabutul Aduwwi"_), yakni tekanan musuh, karena dia akan mendholimi kita dlm hal harta, kehormatan, anggota badan dll, sama saja musuh tsb orang yg kafir maupun yg muslim.

 

6. Makna : ( _"Syamatatul A'daa'_), yaitu kegembiraan musuh karena penderitaan yg menimpa orang2 yg dia tawan atau dia kalahkan.

 

7. Anjuran agar berdoa dgn doa tsb di atas, agar kita terjaga dan dijauhkan dari tiga perkara yg jelek, yg disebutkan dlm hadits tsb di atas.

 

Wallohu a'lamu bis showab.

 

 


✈ *PERPISAHAN DI BAWAH NAUNGAN SUNNAH* ☔

Seuntai doa untuk saudara2ku fiyllaah yang sedang safar, menjadi tamu Baitulloh


عَنْ قَزَعَةَ قَالَ قَالَ لِى ابْنُ عُمَرَ هَلُمَّ أُوَدِّعْكَ كَمَا وَدَّعَنِى رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- أَسْتَوْدِعُ اللَّهَ دِينَكَ وَأَمَانَتَكَ وَخَوَاتِ يمَ عَمَلِكَ


Dari Qoza’ah, dia berkata: 

Ibnu Umar –rodhiyallohu ’anhuma- berkata kepadaku, “Kemarilah, akan kulepas kepergianmu sebagaimana ketika Rosululloh sholallohu ‘alaihi wa sallam melepas kepergianku (yaitu dengan doa),


*أَسْتَوْدِعُ اللَّهَ دِينَكَ وَأَمَانَتَكَ وَخَوَاتِ يمَ عَمَلِك*

_*"ASTAWDI'ULLOHA DIINAKA WA AMAANATAKA WA KHOWAATIMA 'AMALIK 

(Aku titipkan kepada Alloh pemeliharaan agamamu, amanahmu, dan akhir penutup amalmu).”*_


((HR.Abu Dawud, Syaikh al-Albani berkata: Hadits ini shohih dengan banyak jalannya, sebagiannya dishohihkan oleh at-Tirmidzi, Ibnu Hibban, al-Hakim, dan adz-Dzahabi. Lihat Shohih Sunan Abu Dawud (7/353). software Maktabah asy-Syamilah))


عن أنس قال : جاء رجل إلى النبي صلى الله عليه و سلم فقال يا رسول الله إني أريد سفرا فزودني قال زودك الله التقوى قال زدني قال وغفر ذنبك قال زدني بأبي أنت وأمي قال ويسر لك الخير حيثما كنت


Dari Anas –rodhiyallohu ’anhu-, dia berkata: 

Ada seorang lelaki yang datang menemui Nabi sholallohu ‘alaihi wa sallam kemudian berkata, “Wahai Rosululloh, saya hendak bepergian/safar maka berilah saya bekal.” Maka beliau menjawab,


*زودك الله التقوى*

_*“ZAWWADAKALLOHU AT TAQWA"(semoga Allah membekalimu takwa)".*_


Lalu dia berkata, “Tambahkan lagi -bekal- untukku.” Beliau menjawab,


*وغفر ذنبك*

_*“WA GHOFARO DZANBAKA (semoga Alloh mengampuni dosamu)".*_


Dia berkata lagi, “Tambahkan lagi -bekal- untukku, ayah dan ibuku sebagai tebusan bagimu.” Beliau menjawab,


*ويسر لك الخير حيثما كنت*

_*“WA YASSARO LAKAL KHOYRO HAYTSUMA KUNTA" (semoga Alloh mudahkan kebaikan untukmu dimanapun kamu berada)".*_


((HR.at-Tirmidzi, beliau berkata: hadits hasanghorib. Syaikh al-Albani mengatakan: hasan shohih.Lihat Shohih Sunan at-Tirmidzi (3/155). software Maktabah asy-Syamilah))


✍🏼 Oleh hamba Alloh yang faqir dan sangat membutuhkan ampunan Robb-Nya: Abu Jundi Ahmad Bin Titok Herianto As Surobawy Al Jaawy

☔️ *PERBANYAK DOA KETIKA TURUN HUJAN* 🌨

  ☔️ *PERBANYAK DOA KETIKA TURUN HUJAN* 🌨


☔🌧☔⛈☔🌧☔⛈☔


🌧 Dari Ummul Mukminin, ’Aisyah rodhiyallohu ’anha,


إِنَّ النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم- كَانَ إِذَا رَأَى الْمَطَرَ قَالَ : اللَّهُمَّ صَيِّباً نَافِعاً


“Nabi sholallohu ’alaihi wa sallam ketika melihat turunnya hujan, beliau mengucapkan; _*‘ALLOHUMMA SHOYYIBAN NAFI'AN*_ (Ya Alloh, turunkanlah kepada kami hujan yang bermanfaat).’” (HR. Bukhori, no.1032)

Ibnu Baththol mengatakan, ”Hadits ini berisi anjuran untuk berdoa ketika turun hujan agar kebaikan dan keberkahan semakin bertambah, begitu pula semakin banyak manfaatnya.” (Syarh Al-Bukhori, Ibnu Baththol, 5:18, Asy-Syamilah)


🌧 Dari Sahl bin Sa’d rodhiyallohu 'anhu, beliau berkata bahwa Rosululloh sholallohu ’alaihi wa sallam bersabda,


ثِنْتَانِ مَا تُرَدَّانِ الدُّعَاءُ عِنْدَ النِّدَاءِوَ تَحْتَ المَطَرِ


“Dua doa yang tidak akan ditolak: doa ketika azan dan doa ketika ketika hujan turun.” (HR. Al-Hakim dan Al-Baihaqi; Syaikh Al-Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan; lihat Shohihul Jami’, no. 3078)


🌧 Nabi sholallohu ‘alaihi wa sallam pernah berdoa minta diturunkan hujan. Kemudian ketika hujan turun begitu lebatnya,  beliau memohon kepada Alloh agar cuaca kembali menjadi cerah, kemudia Nabi sholallohu ‘alaihi wa sallam berdoa;


اللَّهُمّ حَوَالَيْنَا وَلَا عَلَيْنَا,اللَّهُمَّ عَلَى الْآكَامِ وَالْجِبَالِ وَالظِّرَابِ وَبُطُونِ الْأَوْدِيَةِ وَمَنَابِتِ الشَّجَرِ


*_“ALLOHUMMA HAWAALAINA WA LAA 'ALAINA. ALLOHUMMA 'ALAL AAKAMI WAL JIBAALI,  WAZH ZHIROOBI,  WA BUTHUNIL AWDIYATI, WA MANAABITISY SYAJARI_* (Ya Alloh, turunkanlah hujan di sekitar kami, bukan untuk merusak kami. Ya Alloh, turunkanlah hujan ke dataran tinggi, gunung-gunung, bukit-bukit, perut lembah, dan tempat tumbuhnya pepohonan).” (HR. Bukhori, no.1014)


🌧 Dari Zaid bin Kholid Al-Juhani rodhiyallohu 'anhu, “Nabi sholallohu ‘alaihi wa sallam melakukan sholat subuh bersama kami di Hudaibiyah setelah hujan turun pada malam harinya. Tatkala hendak pergi, beliau menghadap jamaah sholat, lalu mengatakan, ‘Apakah kalian mengetahui apa yang dikatakan Robb kalian?’ Kemudian mereka mengatakan, ‘Alloh dan Rosul-Nya yang lebih mengetahui.’ Kemudian Rosululloh sholallohu ‘alaihi wa sallam bersabda,


أَصْبَحَ مِنْ عِبَادِى مُؤْمِنٌ بِى وَكَافِرٌ فَأَمَّا مَنْ قَالَ مُطِرْنَا بِفَضْلِ اللَّهِ وَرَحْمَتِهِ. فَذَلِكَ مُؤْمِنٌ بِى وَكَافِرٌ بِالْكَوْكَبِ وَأَمَّا مَنْ قَالَ مُطِرْنَا بِنَوْءِ كَذَاوَكَذَا. فَذَلِكَ كَافِرٌ بِى مُؤْمِنٌ بِالْكَوْكَبِ


‘Pada pagi hari, di antara hamba-Ku ada yang beriman kepada-Ku dan ada yang kafir. Barang siapa yang mengatakan; ’ _*MUTHIRNA BI FADHLILLAHI WA ROHMATIH*_’ (kita diberi hujan karena karunia dan rahmat Alloh) maka dialah yang beriman kepada-Ku dan kufur terhadap bintang-bintang. Sedangkan yang mengatakan; ‘muthirna binnau kadza wa kadza’ (kami diberi hujan karena sebab bintang ini dan ini) maka dialah yang kufur kepadaku dan beriman kepada bintang-bintang.’” (HR. Bukhori, no. 846; Muslim no. 71)


☔🌧☔⛈☔🌧☔⛈☔


Doa kamu kepada orang tuamu

قال شيخنا العلامة ابن عثيمين
- رحمه ﷲ - :
(( دعاؤك لوالدك في صلاة التراويح ، أو صلاة التهجد ، أفضل بكثير من أن تذبح له عشر نياق ))
- لقاء الباب المفتوح ١١٥ -

Berkata Syaikh Ibnu 'Utsaimin rahimahullōh :

" Doa kamu kepada orang tuamu didalam shalat TARAWIH atau shalat TAHAJJUD lebih banyak afdholnya (keutamaannya) daripada kamu menyembelih untuknya 10 ekor onta " Liqoul Bābil Maftūh, 115

Follow ISNAD on TELEGRAM :arrow_heading_down:
bit.do/isnadnet

DOA


قال شيخنا العلامة ابن عثيمين
- رحمه ﷲ - :
(( دعاؤك لوالدك في صلاة التراويح ، أو صلاة التهجد ، أفضل بكثير من أن تذبح له عشر نياق ))
- لقاء الباب المفتوح ١١٥ -

Berkata Syaikh Ibnu 'Utsaimin rahimahullōh :

" Doa kamu kepada orang tuamu didalam shalat TARAWIH atau shalat TAHAJJUD lebih banyak afdholnya (keutamaannya) daripada kamu menyembelih untuknya 10 ekor onta " Liqoul Bābil Maftūh, 115

Follow ISNAD on TELEGRAM :arrow_heading_down:
bit.do/isnadnet

DOA BUKA PUASA ?

Faedah tanya jawab bersama Ust Abu Zakariya Harits Al Jabaly hafidzhohulloh

TANYA
afwan ustadz dan ikhwah apakah ada pembahasan ttg dhoifnya hadits doa dzahabazh zhomau... utk berbuka puasa?

 JAWABANNYA :
- Na'am, hadits tersebut adalah Dho'iif, yaitu hadits yg terdapat di dalam sunan abi dawud nomer (2357)dari haditsnya Abdillah ibni umar - rodhiallohu 'anhuma - secara marfuu' bahwa Rosululloh sholallohu 'alaihi wa sallam dahulu mengatakan (ketika buka puasa) 

" ذهب الظمأ، وابتلت العروق ،وثبت الأجر إن شاء الله تعالى "
“Telah hilang rasa haus, dan urat-urat telah basah serta pahala telah tetap, Insya Allah."

- Hadits tersebut adalah Dho'iif. 
(lihatlah irwaul gholiil:919-920).

FAEDAH : 
 Berkata Syaikh Muhammad bin hizam - hafidzohulloh - :" Telah datang dari Rosululloh sholallohu 'alaihi wa sallam doa doa ttg buka puasa tapi tidak ada satu pun yg shohih dari doa doa tersebut "
(lihatlah kitab ITIHAAFUL ANAAM BI AHKAAMI WA MASAAILI SHIYAAM milik syaikh Muhammad bin hizam - hafidzohulloh - : 63)...
Wallohu a'lam.

TANYA
Jadi sebaiknya do'a apakah yg kita ucapkan ketika berbuka puasa ustadz?

JAWAB
Bismillaah... Doa biasa setiap mau makan.... "BISMILLAAH".. sebagaimana dalam hadits umar bin abi salamah - rodhiallohu 'anhu -.... 
Wallohu a'lam

SAYYIDUL ISTIGHFAR

SAYYIDUL ISTIGHFAR

عَنْ شَدَّادِ بْنِ أَوْسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : سَيِّدُ الْاِسْتِغْفارِ أَنْ يَقُوْلَ الْعَبْدُ: اَللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّيْ ، لَا إِلٰـهَ إِلاَّ أَنْتَ خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ ، أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمتِكَ عَلَيَّ ، وَأَبُوْءُ بِذَنْبِيْ فَاغْفِرْ لِيْ ، فَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلاَّ أَنْتَ مَنْ قَالَهَا مِنَ النَّهَارِ مُوْقِنًا بِهَا ، فَمَـاتَ مِنْ يوْمِهِ قَبْل أَنْ يُمْسِيَ ، فَهُو مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ ، وَمَنْ قَالَهَا مِنَ اللَّيْلِ وَهُوَ مُوْقِنٌ بِهَا فَمَاتَ قَبْلَ أَنْ يُصْبِحَ ، فَهُوَ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ .

Dari Syaddad bin Aus rodhiyallohu 'anhu dari Nabi Shollallohu ‘alaihi wa sallam beliau bersabda, "Sesungguhnya Istighfar yang paling baik adalah seseorang hamba mengucapkan :

اَللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّيْ ، لَا إِلٰـهَ إِلاَّ أَنْتَ خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ ، أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمتِكَ عَلَيَّ ، وَأَبُوْءُ بِذَنْبِيْ فَاغْفِرْ لِيْ ، فَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلاَّ أَنْت

ALLOHUMMA ANTA ROBBII LÂ ILÂHA ILLÂ ANTA KHOLAQTANII WA ANA ‘ABDUKA WA ANA ‘ALA ‘AHDIKA WA WA’DIKA MASTATHO’TU A’ÛDZU BIKA MIN SYARRI MAA SHONA’TU ABÛ`U LAKA BINI’MATIKA ‘ALAYYA WA ABÛ`U BIDZANBII FAGHFIRLÎ FA INNAHU LÂ YAGHFIRU ADZ DZUNÛBA ILLÂ ANTA

(Ya Alloh, Engkau adalah Robbku, tidak ada Ilah yang berhak diibadahi dengan benar selain Engkau. Engkau yang menciptakan aku dan aku adalah hamba-Mu. Aku menetapi perjanjian-Mu dan janji-Mu sesuai dengan kemampuanku. Aku berlindung kepada-Mu dari keburukan perbuatanku, aku mengakui nikmat-Mu kepadaku dan aku mengakui dosaku kepada-Mu, maka ampunilah aku. Sebab tidak ada yang dapat mengampuni dosa selain Engkau).

(Beliau bersabda) “Barangsiapa mengucapkannya di waktu siang dengan penuh keyakinan lalu meninggal pada hari itu sebelum waktu sore, maka ia termasuk penghuni surga. 
Barangsiapa membacanya di waktu malam dengan penuh keyakinan lalu meninggal sebelum masuk waktu pagi, maka ia termasuk penghuni surga."

TAKHRIJ HADITS
Hadits ini shahih. Diriwayatkan oleh:
1.    Imam al-Bukhori rohimahulloh dalam shohîhnya (no. 6306, 6323) dan al-Adabul Mufrod (no.
       617, 620)
2.    Imam an-Nasâ-i rohimahulloh (VIII/279), as-Sunanul Kubro (no. 9763, 10225), dan dalam
      ‘Amalul Yaum wal Lailah (no. 19, 468, dan 587)
3.   Imam Ibnu Hibbân rohimahulloh (no. 928-929-at-Ta’lîqotul Hisân ‘ala Shohih Ibni Hibbân)
4.   Imam ath-Thobroni rohimahulloh  dalam al-Mu’jamul Kabîr (no. 7172), al-Mu’jamul Ausath
      (no. 1018), dan dalam kitab ad-Du’aa (no. 312-313)
5.   al-Hakim rohimahulloh (II/458)
6.   Imam Ahmad rohimahulloh dalam musnadnya (IV/122, 124-125)
7.   Imam al-Baghowi rohimahulloh dalam Syarhus Sunnah (no. 1308), dan lainnya dari Shohabat
      Syaddad bin Aus rodhiyallohu 'anhu

Diriwayatkan juga oleh Imam at-Tirmidzi (no. 3393) dari Syaddad bin Aus rodhiyallohu 'anhu dengan lafazh awalnya berbeda, Nabi Shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda,

أَلاَ أَدُلُّكَ عَلَى سَيِّدِ الْإِسْتِغْفَار …

"Maukah aku tunjukkan kepadamu sayyidul Istighfâr ? …"

Imam at-Tirmidzi rohimahulloh berkata, ‘Hadits Hasan Gharib.’ Dishahihkan oleh Syaikh al-Albani rohimahulloh dengan beberapa jalan dan syawâhid (penguat)nya dalam Silsilah al-Ahadîts ash-Shohîhah (no. 1747).

Imam Bukhori rohimahulloh memasukkan hadits ini dalam “Bab Istighfâr yang paling utama”. Ini menunjukkan bahwa Imam Bukhori rohimahulloh menganggap ini adah lafazh Istighfâr terbaik. Juga kandungan makna dalam hadits ini menunjukkan bahwa doa ini layak disebut dengan Sayyidul Istighfâr (penghulu Istighfâr) sebagaimana yang disifati oleh Rosululloh Shollallohu ‘alaihi wa sallam .

Do'a dan ucapan atas kelahiran anak


Do'a dan ucapan atas kelahiran anak


Tidak terdapat satu hadits pun dari Rosululloh shollallohu ‘alaihi wasallam tentang ucapan selamat, dan tidak ada sesuatu pun kecuali atsar yang diriwayatkan dari para salafuna sholeh. Di antaranya:

Dari Hasan Al-Bashri rohimahulloh, bahwasanya ada seseorang yang bertanya kepadanya, “Bagaimana cara saya mengucapkan ucapan selamat (kelahiran)?”

Beliau menjawab, “Ucapkanlah olehmu,

جَعَلَ اللهُ مُبَارَكًا عَلَيْكَ وَ عَلَى أُمَّةِ مُحَمَّدٍ

“Ja’alallohu mubaarokan ‘alaika wa ‘ala ummati Muhammadin”

“Semoga Alloh menjadikannya anak yang diberkahi atasmu dan atas umat Muhammad shollallohu ‘alaihi wasallam”
[Atsar ini hasan, dikeluarkan oleh Imam Thabrani]

Selain dari ucapan tersebut, ada ucapan lainnya yang shahih,

بَارَكَ اللهُ لَكَ فِي الْمَوْهُوْبِ لَكَ، وَشَكَرْتَ الْوَاهِبَ، وَبَلَغَ أَشُدَّهُ، وَرُزِقْتَ بِرَّهُ.

وَيَرُدُّ عَلَيْهِ الْمُهَنَّأُ فَيَقُوْلُ:

بَارَكَ اللهُ لَكَ وَبَارَكَ عَلَيْكَ، وَجَزَاكَ اللهُ خَيْرًا، وَرَزَقَكَ اللهُ مِثْلَهُ، وَأَجْزَلَ ثَوَابَكَ

‘Baarokallohu laka fil mauhuubi laka wa sayakartal Waahib wa balagho asyuddahu wa ruziqta birrohu’.”

“Semoga Alloh memberkahimu dalam anak yang diberikan kepadamu. Kamu pun bersyukur kepada Sang Pemberi, dan dia dapat mencapai dewasa, serta kamu dikaruniai kebaikannya.”

Sedang orang yang diberi ucapan selamat membalas dengan mengucapkan:

“Baarokallohu laka wa baaroka ‘alaika wa jazaakallohu khoiron wa rozaqokallohu mitslahu wa ajzalallohu tsawaabak.

“Semoga Alloh juga memberkahimu dan melimpahkan kebahagiaan untukmu. Semoga Alloh membalasmu dengan sebaik-baik balasan, mengaruniakan kepadamu sepertinya dan melipat gandakan pahalamu.”

[📚 Al-Adzkar, karya An-Nawawi, hal. 349, dan Shahih Al-Adzkar lin Nawawi, oleh Syaikh Salim Al-Hilali 2/713]

juga riwayat dibawah ini

riwayat Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu

Hadis yang menceritakan pernikahan Ummu Sulaim dengan Abu Thalhah dengan syarat masuk islamnya Abu Thalhah. Hingga mereka dikaruniai seorang anak lelaki yang lincah dan sehat, yang membuat Abu Thalhah sangat mencintainya.

Qadarullah, anak ini meninggal ketika ayahnya sedang safar. Ketika pulang, Abu Thalhah langsung menanyakan tentang anaknya. Setelah Abul Thalhah ditenangkan istrinya, dihidangkan makanan, dan dilayani dengan baik, baru Ummu Sulaim menyampaikan, bahwa anaknya telah dipanggil yang punya (Allah).

Karena merasa resah, Abu Thalhah langsung mendatangi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan menceritakan kejadiannya bersama Ummu Sulaim. Dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mendoakan keberkahan untuk hubungan mereka. Hingga Ummu Sulaim melahirkan anak lelaki.

Beliau berpesan, jika tali pusarnya telah putus, jangan diberi makan apapun sampai dia diantarkan kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Di situlah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melakukan tahnik, dan mendoakan,

بَارَكَ اللَّهُ لَكِ فِيهِ، وَجَعَلَهُ بَرًّا تَقِيًّا

“Semoga Allah memberkahi anak ini untukmu dan menjadikannya orang baik yang bertaqwa”.


Hadis ini memiliki banyak redaksi. Sementara yang ada kutipan doa di atas, diriwayatkan oleh al-Bazzar dalam Musnadnya (no. 7310).

Sanadnya dinilai shahih oleh al-Haitsami. Dalam Majma’ az-Zawaid, beliau mengatakan,

رواه البزار ورجاله رجال الصحيح غير أحمد بن منصور الرمادي وهو ثقة

“Diriwayatkan al-Bazzar dan para perawinya adalah perawi kitab shahih, selain Ahmad bin Manshur ar-Ramadi, beliau perawi Tsiqqah.” (Majma’ az-Zawaid, 9/216)

Jika riwayat ini shahih, doa ini yang bisa kita rutinkan, karena ma’tsur( diriwayatkan) dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Allahu a’lam

_*NASEHAT UNTUK SEKIRANYA TIDAK MEMONDOKKAN ANAK SEBELUM MENCAPAI BALIGH*_

_*Telah Di Periksa Oleh Asy-Syaikh Abu Fairuz Abdurrohman Bin Soekojo Al Indonesiy حفظه الله تعالى*_                بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَن...