Tampilkan postingan dengan label Syaikh Ibnu 'Utsaimin. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Syaikh Ibnu 'Utsaimin. Tampilkan semua postingan

⏳ APAKAH BENAR PENDAPAT MEMINUM AIR ZAM-ZAM DI MAKKAH AGAR SUPAYA TERWUJUD KEBERKAHAN DAN DOANYA MUSTAJABAH

⏳ SEBAGIAN ORANG BERPENDAPAT MEMINUM AIR ZAM-ZAM DI MAKKAH AGAR SUPAYA TERWUJUD KEBERKAHAN DAN DOANYA MUSTAJABAH 

Dan mereka memegang fatwa Syaikh Al-Al bany rahimahullah di mana beliau berfatwa ketika di tanya: 

 الدعاء مستجاب عن شرب ماء زمزم فهل هذا مختص بداخل مكة أم في أي مكان ؟

Berdoa di saat meminum air zam-zam mustajabah, apakah ini dikhususkan dalam Makkah atau di tempat manapun?

Beliau menjawab: 

الأول هو الذي أراه .

Yang pertama (yaitu di Makkah) yang aku melihatnya - berpendapat.

📚 Silsilah Al-Huda Wan Nur Syarith 814
 
_____

Maka kita katakan: 

Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam telah bersabda: 

 إِنَّهَا مُبَارَكَةٌ إِنَّهَا طَعَامُ طُعْمٍ

"Sesungguhnya dia adalah (air) yang diberkahi. Dia merupakan makanan yang mengenyangkan."
(HR. Muslim, no. 2473).

Dan dalam riwayat Bazzar no 1171 dan  Ath-habrani dalam sunan Ash-shagir no 295 , sunan Al Kabir 5/147 dan lainnya, terdapat tambahan, dari Abi Dzar Radhiallahu Anhu: 

شفاء سقم. 

"obat kesembuhan bagi penyakit." 

( Dishahihkan Oleh Imam Al-Al bany dalam Shahih Al-Jami' 3572 dan Shahih at-targhib 1162)

Dan juga hadits Jabir Radhiyallahu Anhu rasullulah shalallahu alaihi wasallam bersabda: 

ماء زمزم لما شرب له 

"Air zamzam tergantung niat untuk apa meminumnya' 

(Diriwayatkan oleh Imam Ibnu Majah 2/1018 no 3062,  Ahmad 3/357, Al-baihaqi dalam Sunan 5/148 dan dihasankan oleh Imam Ibnul Qayyim dalam Zaadul Ma'ad 4/393 dan dihasankan oleh Imam Al-Al bany dalam Irwaul Ghalil no 1123)

Pada hadits tersebut menunjukkan bahwasanya keberkahan dan kekhususan air zam zam senantiasa ada di manapun air tersebut berada, tidak terikat dengan tempat dan waktu di saat meminumnya oleh siapa saja, sama saja di Makkah atau di selain Makkah.

🖋️Berkata Ash-Shawi Al-Maliky rahimahullah : 

ونُدب نقله – يعني ماء زمزم –  وخاصيته باقية خلافا لمن يزعم زوال خاصيته " انتهى.

 "Dianjurkan memindahkannya (maksudnya air Zam zam) dan kekhususannya tetap ada, berbeda dengan pendapat yang menyangka bahwa kekhususannya telah hilang (apabila dipindahkan dari Makkah)."

📚Lihat Hasyiah Ash-Shawi Ala Asy-Syahri Ash-Shagir, 2/44, dan lihat "Manhul Jalil Syarh Mukhtashar Khalil" 2/273

🖋️ Berkata Ali Syibramilisi Asy-Syafii rahimahullah :

" ( قوله : ماء زمزم لما شرب له ) هو شامل لمن شربه في غير محله " انتهى.

 "Sabda beliau, 'Air Zam zam, tergantung niat untuk apa diminum.' Mencakup siapa yang meminumnya bukan di tempatnya yaitu Makkah)"

📚Hasyiah Nihayatul Muhtaj, 3/318

🖋️Berkata As-Sakhawi rahimahullah :

" يذكر على بعض الألسنة أن فضيلته مادام في محله ، فإذا نقل يتغير . وهو شيء لا أصل له ؛ فقد كتب [ صلى الله عليه وسلم ] إلى سهيل بن عمرو : ( إن وصل كتابي ليلا : فلا تصبحن ، أو نهارا : فلا تمسين ، حتى تبعث إلي بماء زمزم ) .
وفيه أنه بعث له مزادتين وكان حينئذ بالمدينة قبل أن يفتح مكة. وهو حديث حسن لشواهده ، وكذا كانت عائشة رضي الله عنها تحمل وتخبر أنه كان يفعله ، وأنه كان يحمله في الأداوي والقرب ، فيصب منه على المرضى ويسقيهم ، وكان ابن عباس إذا نزل به ضيف أتحفه بماء زمزم . وسئل عطاء عن حمله فقال قد حمله النبي والحسن والحسين رضي الله عنهما . وتكلمت على هذا في الأمالي . " انتهى .

"Disebutkan akan ucapan sebagian orang  bahwa keutamaannya (air Zam zam) didapatkan selama masih berada di tempatnya (di Makkah). Jika dipindahkan, maka akan berubah. Hal itu adalah perkara yang tidak punya landasan.

Nabi shallallahu alaihi wa sallam telah menulis kepada Suhail bin Amr', "Jika suratku tiba di malam hari, maka janganlah engkau sebelum memasuki pagi hari, atau siang, kecuali engkau telah kirimkan kepadaku air zam zam."
Dalam riwayat tersebut beliau dikirimkan dua wadah air, ketika itu beliau shalallahu alaihi wasallam berada di Madinah sebelum Fath Makah.
Ini merupakan hadits hasan berdasarkan riwayat-riwayat lain yang mendukungnya. Begitupula Aisyah radhiallahu anha, diriwayatkan bahwa beliau membawa air Zamzam dalam tempat dan wadah (Qirbah adalah wadah air dari kulit kambing yang telah dikeringkan). Kemudian air itu beliau tuangkan dan diminumkan kepada orang yang sakit. Begitu pula Ibnu Abbas, apabila kedatangan tamu, beliau menyambutnya dengan air Zam zam.

Atha’ pernah ditanya tentang membawa air Zam zam, ia menjawab, Hal tersebut telah dilakukan oleh Nabi shallallahu alaihi wa sallam, juga Hasan dan Husain radhiallahu anhuma.
Aku telah bicarakan hal ini dalam kitab Al-Amaly." 

📚Lihat Al-Maqashid Al-Hasanah, As-Sakhawi, 1/569

🖋️ Berkata Ali' Qari rahimahullah : 

" وأما نقل ماء زمزم للتبرك به فمندوب اتفاقا " . انتهى .

 "Adapun memindahkan air Zam zam untuk mencari keberkahannya disepakati akan kesunahannya." 

📚Mirqatul Mafatih, 9/194.

🖋️ Berkata Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah : 

ومن حمل شيئا من ماء زمزم جاز فقد كان السلف يحملونه 

"Siapa yang membawa sesuatu dari air zamzam, hal itu boleh dan sungguh para salaf dahulu membawanya (keluar dari Makkah)

📚 Majmu' Al-Fatawa 26/154.

🖋️ Berkata Imam Ibnu Baz rahimahullah : 

لا حرج فى بيع ماء زمزم ولا نقله من مكة.

"Tidak ada dosa dalam menjual air zamzam dan tidak pula memindahkannya dari Makkah.

📚 Maj'mu Fatwa 16/138

🖋️Fatwa Syaikh Al-Allamah Al-Utsaimin rahimahullah : 

" لا يشترط ، ولهذا كان بعض السلف يأمر مَنْ يأتي به إليه في بلده فيشرب منه ، وهو أيضاً ظاهر الحديث ( ماء زمزم لما شرب له ) ، ولم يقيده النبي صلى الله عليه وسلم بكونه في مكة " انتهى.

Tidak disyaratkan, dan karena itulah sebagian salaf memerintahkan siapa yang datang dengan air zamzam padanya di negerinya, maka ia meminum darinya, dan ini juga yang nampak dari hadits ( air zam_zam tergantung dari niat untuk apa meminumnya) dan Nabi shalallahu alaihi wasallam tidak membatasi keberadaan hadits tersebut di Makkah.

📚 Fatawa Nur 'Ala Darb : Syuruh Al_Hadits wal Hukum 'Alaiyha.

🖋️ Dan Syaikh Al Utsaimin juga berkata: 

" ظاهر الأدلة أن ماء زمزم مفيد سواء كان في مكة أم في غيرها ، فعموم الحديث الوارد عن النبي عليه الصلاة والسلام في قوله : ( ماء زمزم لما شرب له ) يشمل ما إذا شرب في مكة أو شرب خارج مكة ، وكان بعض السلف يتزودون بماء زمزم يحملونه إلى بلادهم " انتهى.

Dan yang nampak dari dalil adalah bahwa air zamzam memberikan faedah sama saja di Makkah atau selain Makkah, maka keumuman hadits yang datang dari Nabi shalallahu alaihi wasallam pada sabdanya : air zam_zam tergantung dari niat untuk apa meminumnya, ini mencakup meminumnya di Makkah atau di luar Makkah, dan sebagian ulama salaf mereka berbekal dengan air zam zam yang mereka membawanya ke negeri mereka.

📚 Fatawa Nur 'Ala Darb / fatawa Al-Hajj wal Jihad ..)

نصـيـحـة للـنــساء, [29/12/2022 17.13]
🖋️Dan disebutkan dalam fatwa Lajnah Ad-Daimah : 

" أما ما ذكرت عن ماء زمزم من أن النبي صلى الله عليه وسلم قال : ( ماء زمزم لما شرب له ) فقد رواه الإمام أحمد وابن ماجه عن جابر بن عبد الله عن النبي صلى الله عليه وسلم ، وهو حديث حسن ، وهو أيضا عام ، وأصح منه قول النبي صلى الله عليه وسلم في ماء زمزم : ( إنها مباركة ، وإنها طعام طعم وشفاء سقم ) رواه مسلم وأبو داود وهذا لفظ أبي داود – يعني الطيالسي - فإذا أردت منه شيئا أمكنك أن توصي من يحج من بلدك ليأتي بشيء منه في عودته من حجه " انتهى.


"Adapun apa yang engkau sebutkan bahwa Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda ;

ماء زمزم لما شرب له

'Air Zamzam tergantung niat untuk apa orang yang meminumnya.' Hadits ini diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan Ibnu Majah dari Jabir bin Abdullah dari Nabi shallallahu alaihi wa sallam. Dia merupakan hadits hasan dan juga bersifat umum. Dan lebih shahih dari itu adalah hadits Nabi shallallahu alaihi wa sallam, '

إنها مباركة ، وإنها طعام طعم وشفاء سقم 

"Ia merupakan air yang diberkahi, ia merupakan makanan yang mengenyangkan dan obat segala penyakit." (HR. Muslim dan Abu Daud. Lafazd ini dari Abu Daud)
Jika engkau ingin mendapatkannya, maka mungkin engkau berpesan kepada orang yang pergi haji untuk membawanya jika telah pulang beribadah haji."

📚Lihat Fatwa Lajnah Ad-Daimah 1/298.

📒Soal yang langsung kami ajukan pada ulama Yaman .

[22/12 06:24] ابو حنان عثمان السندكاني: السلام عليكم ورحمة الله وبركاتة

احسن الله إليك يا شيخنا

الدعاء مستجاب عن شرب ماء زمزم فهل هذا مختص بداخل مكة أم في أي مكان ؟

Assalamualaikum warahmatullahi wa barakatuh.

Ahsanalllahu ilaika ya syaikhana :

Doa ketika meminum air zam-zam adalah mustajabah, apakah ini khusus di dalam Makkah ataukah ditempat mana saja?

🖋️ Jawaban Syaikhuna Hasan Bin Qasim Ar-raimy hafidzahullah : 

[22/12 19:08] الشيخ حسن بن قاسم الريمي:

وعليكم السلام ورحمة الله وبركاته 
فقد روى ابن ماجة وغيره عن جابر بن عبد الله قال: سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول: ماء زمزم لما شرب له. صححه الألباني.
والحديث يدل بعمومه على ان هذا ليس خاصا بمكة بل يشمل لو شربه خارج مكة والله اعلم

Wa alaikum salam warahmatullahi wabarakatuh.

Ibnu Majah dan selainnya telah meriwayatkan dari Jabir bin Abdillah, ia berkata ; aku mendengar rasulullah shalallahu alaihi wasallam bersabda :

Air zam-zam tergantung dari niat untuk apa meminumnya, dan dishahihkan oleh Al-Al bany. Dan hadits tersebut menunjukkan keumumannya, bahwa hadits tersebut bukan khusus di Makkah, bahkan mencakup seandainya ia meminumnya di luar Makkah. Wallahu a'lam.

🖋️Jawaban Syaikh kami Fathul Qadasi Hafidzahullah :

[22/12 16:16] الشيخ فتح القدسي: 
في أي مكان

Pada tempat mana pun 

🖋️ Jawaban Syaikh kami Thariq Al-Ba'dany hafidzahullah 

[24/12 21:55] الشيخ طارق: وعليكم السلام ورحمة الله وبركاته 
نعم في مكة وفي غيرها بإذن الله

Wa Alaikum salam warahmatullahi wa barakatuh.

Naam di Makkah dan pada selainnya bi idznillah.

📚 Selesai penukilan.


Dan ini juga yang dikuatkan oleh Syaikhuna Abu Hamzah Hasan Basy Syuaib hafidzahullah dalan fatawa beliau: 

ماء زمزم يبقى نفعه والله أعلم سواء شُرِبَ في مكة أو خارجها

Air zamzam akan tetap kemanfaatannya wallahu a'lam sama saja di minum di Makkah atau diluar Makkah.

⭕ Dan adapun pendapat Syaikh Al-Al bany bahwa doa meminum air zam zam itu mustajabah ketika di minum di Makkah adalah pendapat lama atau boleh jadi beliau punya pendapat lain yang sejalan dengan hadits hadits dan keumuman hadits yang telah kita sebutkan.

🖋️Berkata Syaikh Al-Allamah Al-Al bany rahimahullah : 

" وله [ أي : للحاج والمعتمر ] : أن يحمل معه من ماء زمزم ما تيسر له تبركا به ؛

"Boleh bagi jamaah haji dan umrah membawa air Zamzam yang dimudahkan untuknya dalam rangka mencari keberkahannya.

Kemudian Syaikh berkata : 

 فقد : ( كان رسول الله صلى الله عليه وسلم يحمله معه في الأداوي والقرب وكان يصب على المرضى ويسقيهم 

"Dahulu Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam membawa air ZAM zam dalam tempat dan wadah air dan menuangkannya kepada orang sakit serta memberikan minum kepada mereka. 

Beliau mengatakan dalam takhrij hadits ini, diriwayatkan oleh Bukhari dalam At-Tarikh dan Tirmizi, dia menyatakan bahwa hadits ini hasan dari Aisyah radhiallahu anha. Dan riwayat ini terdapat dalam Ash-shahihah no. 883.
 
Kemudian Syaikh mengatakan : 

 بل إنه : كان يرسل وهو بالمدينة قبل أن تفتح مكة إلى سهيل بن عمرو : أن أهد لنا من ماء زمزم ولا تترك فيبعث إليه بمزادتين .

Bahkan Nabi pernah berkirim surat saat beliau berada di Madinah sebelum terjadinya Fathul Makkah kepada Suhail bin Amr' : 

Hadiahkanlah pada kami air zam zam dan jangan engkau tinggalkan, maka ia mengirimnya pada Rasulullah dua wadah air.

Syaikh Al al bany berkata dalam takhrijnya: Diriwayatkan oleh Baihaqi dengan sanad yang baik dari Jabir radhiallahu anhu. Riwayat ini memiliki riwayat lain yang menguatkan, yaitu hadits mursal yang shahih dalam Mushannaf Abdurrazzaq, no. 9127. Ibnu Taimiyah menyebutkan bahwa ;

أن السلف كانوا يحملونه

Dan sungguh kalangan salaf dahulu membawanya (keluar dari Makkah)."

📚 Lihat Manasikul Hajji wal Umrah, hal. 41

Bahkan Syaikh Al-Al bany juga mengatakan ucapan semisal di atas dalam Silsilah Ash-Shahihah, no. 883, dengan judul, "Hamlu Maa' i Zamzam wat-Tabarruk bihi" (Membawa air Zam-zam dan mencari keberkahan darinya)

✍ Di susun

Abu Hanan As-Suhaily

5 Jumadil Tsani 1444 - 29/12/ 2022_

_Ikuti NashihatuLinnisa' di TELEGRAM_  
https://t.me/Nashihatulinnisa

╭─┅─═ঊঊঈ═─┅─╮ 
       SEBARKANLAH 
        ENGKAU AKAN 
       MENDAPATKAN 
           PAHALANYA 
╰─┅─═ঊঊঈ═─┅─╯
 🅹🅾🅸🅽 🅲🅷🅰🅽🅽🅴🅻 🆃🅴🅻🅴🅶🆁🅰🅼 

⏳BAHAYA MENGUCAPKAN SELAMAT NATAL DAN TAHUN BARU

🖋️Berkata Asy-syaikh Al_Utsaimin rahimahullah :
لا يحل للإنسان أن يجامل كافرا على حساب دينه . لا يحل للطالب أن يبعث إلى أستاذه تهنئة بالشعائر الدينية كأعيادهم التي تكون على رأس السنة الميلادية أو عيد الميلاد، فمن فعل ذلك فقد أتى إثما كبيرا.

Tidak halal bagi seorang untuk berbasa basi dengan orang kafir pada urusan agamanya. Tidak halal bagi seorang pelajar untuk mengirimkan kepada gurunya ucapan selamat terkait syiar syiar agamanya, seperti hari raya mereka di tahun baru masehi atau hari natal. Siapa yang melakukan hal itu berarti dia telah datang dengan membawa dosa besar. 📚 Majmu Al-Fatawa 25/425 Abu Hanan As-Suhaily 30 Jumadil awwal 1444 - 25/12/ 2022_ _Ikuti NashihatuLinnisa' di TELEGRAM_ 


🅹🅾🅸🅽 🅲🅷🅰🅽🅽🅴🅻 🆃🅴🅻🅴🅶🆁🅰🅼 

📍3⃣ (Tiga) alasan bolehnya mencela orang yang telah meninggal

📍3⃣ (Tiga) alasan bolehnya mencela orang yang telah meninggal


Syaikh Al 'Utsaimin _Rahimahullaahu Ta'ala_ menyebutkan dalam kitabnya *"Syarah Riyadushshalihin"* tentang hadits;
‎ "لا تسبو الاموات فإنهم قد أفضوا إلى ما قدمو -حديث"

*(Jangan kalian mencela orang yang telah meninggal karena mereka telah mendapatkan apa yang mereka telah perbuat).*

Kata Beliau _Rahimahullaah_;

"Mencela di sini adalah menyebutkan aibnya atau meng-ghibahinya."

Dan Syaikh menyebutkan 3 (tiga) perkara yang boleh di dalamnya meng-ghibahi orang yang telah meninggal dengan menyebutkan aibnya:

*1.* *Memperingatkan dari perbuatannya.* Karena peringatan dari perbuatan orang fasik tersebut padanya terdapat maslahah yang besar. Seperti dia mengatakan, "Orang ini telah men-zhalimi manusia", dia ingin memperingatkan tentang dirinya.

*2.* *Menjelaskan keadaan orang tersebut sebagai bentuk nasihat terhadap ummat.* Sebagaimana yang banyak terjadi pada buku-buku rijaal, dengan menyebutkan aib-aib dari periwayatan hadits. Seperti "Si fulaan adalah pendusta".

*3.* *Orang yang meninggal tersebut belum dikuburkan.* Sebagaimana hadits Anas bin Malik; "Jenazah lewat di hadapan mereka maka mereka itu menyebut kejelekan pada jenazah tersebut".

(Mutafaqqun 'alaih)

📚 Syarah Riyadushshalihiin

Dan sepakat para ulama bolehnya menjarah orang-orang yang majruh yang pantas untuk di-jarah para perawi hadits dalam keadaan hidup maupun telah meninggal.

📚 Fathul Bari jilid 3 (502-503)

_Dan pendapat yang paling kuat bolehnya menyebutkan aib mereka jika terdapat maslahah padanya karena ada hajat, seperti mengingatkan keadaannya dan supaya manusia lari dari apa yang mereka terima apa yang telah dikatakannya dan pengikutan mereka terhadap apa yang telah dilakukan orang yang telah meninggal tersebut._ _Kalau tidak ada hajat, maka tidak boleh._

Berkata Asy Syaikh Salim Al Hilaly _Hafizhohulloohu Ta'ala_;

*"Boleh menyebutkan atau meng-ghibahi orang yang meninggal, kalau ada mashlahah syariat yang tidak mungkin bisa terwujud kecuali dengan hal tersebut seperti, mengingatkan manusia dari perkara bid'ahnya, memperingatkan karena manusia mengikuti atsarnya (jejak langkahnya -pent), dan ber-akhlaknya manusia dengan akhlaknya."*

📚 Mausu'ah Al Manahi Asy Syar'iyyah jilid 2 hal. 49-50


يبين الشيخ ابن عثيمين أن معنى السب هو ذكر العيب، فإن كان في مقابلة الشخص فهو سب، وإن كان في غيبته فهو غيبة، فقوله: «لا تسبوا الأموات» - ثلاثة أشياء يجوز فيها سب الميت بمعنى ذكر العيوب، وهي:

- الأول: التحذير من فعله؛ لأن التحذير من فعل هذا الفاسق أو الكافر فيه مصلحة عظيمة، كأن يقول: هذا الذي ظلم الناس، يريد أن يحذر منه لا أن ينتقم منه بالسب.

- الثاني: بيان حاله نصحا للأمة، كما يقع كثيرا في كتب الرجال من ذكر العيوب في رواية الحديث.

- الثالث: إذا كان قبل الدفن، لحديث أنس قال: مروا بجنازة فأثنوا عليها خيرا فقال النبي  صلى الله عليه وسلم : «وجبت» ثم مروا بأخرى فأثنوا عليها شرا فقال: «وجبت» فقال عمر بن الخطاب رضي الله عنه » ما وجبت؟ قال: «هذا أثنيتم عليه خيرا فوجبت له الجنة وهذا أثنيتم عليه شرا فوجبت له النار أنتم شهداء الله في الأرض» متفق عليه شرح رياض الصالحين
وقد أجمع العلماء على جواز جرح المجروحين من الرواة أحياءاً وأمواتاً ] فتح الباري 3/502-503 . ومنها أحاديث وأما أموات المسلمين المعلنين بفسق أو بدعة أو نحوهما فيجوز ذكرهم بذلك إذا كان فيه مصلحة لحاجة إليه للتحذير من حالهم والتنفير من قبول ما قالوه والاقتداء بهم فيما فعلوه وإن لم تكن حاجة لم يجز

قال الشيخ سليم الهلالي حفظه الله
يجوز ذكر الأموات بما فيهم إن كان لمصلحة شرعية لا تتحقق إلا بذلك كتحذير الناس من بدعته والاقتداء بآثاره والتخلق بأخلاقه .-. انظر موسوعة المناهي الشرعية 2/49-50 .





Maros, 23 Rabi'ul Awwal 1438H

‎🌾 *من مجموعة نصيحة للنساء* 🌾

Ikuti NashihatuLinnisa' di TELEGRAM

🅹🅾🅸🅽 🅲🅷🅰🅽🅽🅴🅻 🆃🅴🅻🅴🅶🆁🅰🅼 
📡 https://t.me/fawaaidassunnah

Perbaikilah hati semaksimal mungkin, karena padanya ada keutamaan yang besar

Berkata As-Syaikh Ibnu 'Utsaimin -rohimahulloh-: 

Seharusnya bagi seseorang untuk menjaga hati manusia, jika patah hati seseorang maka bersungguh2lah untuk memperbaikinya semaksimal mungkin, karena padanya ada keutamaan yang besar, dan sesorang seharusnya untuk menyikapi manusia dengan apa yang mereka suka untuk bersikap dengannya. 

[Syarhu Bulughil Marom/11/333].


*📌 ﻗﺎﻝ ﺍﻟﺸﻴﺦ ﺍﺑﻦ ﻋﺜﻴﻤﻴﻦ ﺭﺣﻤﻪ ﺍلله:*

*ﻳﻨﺒﻐﻲ ﻟﻺﻧﺴﺎﻥ ﺃﻥ ﻳﺮﺍﻋﻲ ﻗﻠﻮﺏ ﺍﻟﻨﺎﺱ، ﻓﺈﺫﺍ ﺍﻧﻜﺴﺮ ﻗﻠﺐ ﺷﺨﺺ ﻓﻠﻴﺤﺮﺹ ﻋﻠﻰ ﺟﺒﺮﻩ ﺑﻤﺎ ﺍﺳﺘﻄﺎﻉ؛ ﻷﻥ ﻓﻲ ﻫﺬﺍ ﻓﻀﻼ ﻋﻈﻴﻤﺎ، ﻭ ﺍﻹﻧﺴﺎﻥ ﻳﻨﺒﻐﻲ ﻟﻪ ﺃﻥ ﻳﺮﺍﻋﻲ ﺍﻟﻨﺎﺱ ﺑﻨﻔﺴﻪ،*
*ﺑﻤﻌﻨﻰ ﺃﻥ ﻳﻌﺎﻣﻞ ﺍﻟﻨﺎﺱ ﺑﻤﺎ ﻳﺤﺐ ﺃﻥ ﻳﻌﺎﻣﻠﻮﻩ ﺑﻪ.*

*📓 [ ﺷﺮﺡ ﺑﻠﻮﻍ ﺍﻟﻤﺮﺍﻡ ( 11/ 333 ) ]*

Diterjemahkan oleh al-faqir ilalloh: Abu Saif Mufti, semoga Alloh memperbaiki akhlaq kita ketika berinteraksi dengan Alloh ataupun sesama.


*Faedah dari Al Ustadz Abu Saif Mufti Jombang حَفِظَهُ اللّٰه*


🅹🅾🅸🅽 🅲🅷🅰🅽🅽🅴🅻 🆃🅴🅻🅴🅶🆁🅰🅼 
📡 https://t.me/fawaaidassunnah

🌹 *SYARAT - SYARAT NAZHOR (Melihat calon Istri)* 💐

🌹 SYARAT - SYARAT NAZHOR (Melihat calon Istri)💐

 

💻 Berkata Al-'Allamah Asy-Syaikh Ibnu Utsaimin-رحمه الله-:

 

📋 Sungguh para Ulama' mensyaratkan Nazhor dengan beberapa syarat yang ditunjukkan sunnah (Hadits):

 

1  DIA (si "lelaki" -edt) MEMANG (betul² -edt) MEMILIKI KEINGINAN KUAT UNTUK MENIKAH, bukan hanya ingin menggilir para wanita di alam ini untuk hanya sekedar dilihat, seakan² dia ingin membeli budak sesuai seleranya. dia berkata: "aku akan pergi ke keluarga fulan untuk melamar dan melihat gadisnya, atau aku ke kesana dan kesana dan kesana," seakan akan ingin membeli mobil di showroom saja (dilihat² dulu-pent).

 

 Bahkan dia memang harus mempunyai keinginan kuat untuk melamar (baru nazhor-pent)

 

2  MEMPUNYAI PANDANGAN DENGAN PRASANGKA KUAT AKAN DITERIMA LAMARANNYA, dan ini diketahui bahwa jika mereka (keluarga si “wanita” sudah membolehkan untuk nazhor berarti mereka sepakat /setuju), dan syarat ini hanya saja jikalau seseorang menazhor si “wanita” yang belum ada kesepakatan dengan keluarganya.

 

3  DILAKUKAN DENGAN TIDAK BERKHOLWAT* (bersepi-sepi/berduaan), *HARUS ADA MAHROM yang menyertainya,

 

Tidak halal baginya nazhor kepada si "wanita"  hanya berduaan saja, karena Nabi صلى الله عليه و سلم berkata:

« janganlah seseorang bersepi-sepi dengan seorang wanita»  dan menghabarkan,“ Tidaklah seseorang bersepi- sepi dengan wanita ajnabi melainkan syaithon yang ketiganya”.

 

4  MELIHAT KEPADA APA YANG BIASA NAMPAK, bukan kepada aurotnya- misal wajah, kepala, rambut, telapak tangan, lengan, kaki, ujung betisnya, dll...

 

Jangan melihat kepada sesuatu yg lain

 

5  TIDAK MENGGUNAKAN "NAZHOR" UNTUK MENCARI KENYAMANAN DENGAN BERBAGI CERITA, cerita bersenang-senang atau cerita yg mengundang syahwat, dan perbedaan antara keduanya  yaitu berbagi cerita akan mendatangkan rasa senang saja adapun cerita yg mengundang ”syahwat” akan menggerakkan syahwatnya., maka tidak boleh bercerita disaat nazhor baik hanya dengan berbagi cerita kesenangan saja ataupun cerita  yg menggerakkan/mengundang syahwat.

 

📌 Dan telah sampai kepadaku bahwa ada sebagian orang yang meminang kemudian berbicara lewat telefon hingga berjam-jam  saling berbincang, sebagian orang beralasan: menghubunginya untuk lebih mengenal pribadi, keilmuan, kecerdasan si “wanita”, wahai saudaraku... sabarlah..!! sampai terjadi akad hingga kamu bisa berbincang sepanjang hari siang malam kecuali lagi sholat wajib, karena sholat wajib kewajiban yg tidak bisa di tinggalkan.

 

📍Adapun berbincang dengan wanita asing (bukan mahrom) Maka tidaklah boleh, dan syari'at telah mengecualikan “wanita” yg mahrom.

Kaidah (dibawah -edt,) ini wajib di ketahui oleh para penuntut ilmu:

« apabila syari'at mengecualikan wanita² mahrom, maka sesungguhnya rukhsoh (yg dibolehkan) hanya terbatas kepada yg di kecualikan saja, dan yg dikecualikan diantara para wanita adalah wanita yg hendak dilamar /pinang, adapun saling berbincang dengannya Maka tidak BOLEH.»

 

( Naskah arobnya )

       

 

 أن العلماء اشترطوا لذلك شروطاً دلت عليها السنة:

 

الشرط الأول: أن يكون عنده الرغبة الأكيدة في أن يتزوج، وليست نيته أن يطوف بنساء العالم، كأنما يريد أن يختار أمة يشتريها، يقول: أذهب إلى آل فلان أخطب منهم وأرى، أو أذهب للثاني والثالث والرابع، ويكون كأنه يريد أن يشتري سيارة من المعرض، بل لا بد أن يكون عنده عزم أكيد على أن يخطب من هؤلاء القوم.

 

الشرط الثاني: أن يغلب على ظنه الإجابة، وهذا معلوم أنهم إذا مكنوه من النظر إليها فهم موافقون، وهذا الشرط إنما يكون فيما لو أراد الإنسان أن ينظر إلى امرأة بدون اتفاق مع أهلها.

 

الشرط الثالث: أن يكون ذلك بلا خلوة، بأن ينظر إليها بحضرة أهلها، ولا يحل له أن ينظر إليها بخلوة؛ لأن النبي صلى الله عليه وعلى آله وسلم قال: «لا يخلون رجل بامرأة». وأخبر أنه ما خلا رجل بامرأة أجنبية منه إلا كان ثالثهما الشيطان.

 

الشرط الرابع: أن يكون النظر إلى ما يظهر غالباً -لا إلى العورة- مثل الوجه والرأس بما فيها الشعر والكفين والذراعين والقدمين وأطراف الساقين وما أشبه ذلك، ولا ينظر إلى شيء آخر.

 

الشرط الخامس: أن لا يتلذذ معها بمحادثة سواء كان تلذذ تمتع، أو تلذذ شهوة، والفرق بينهما أن تلذذ التمتع يجد الإنسان راحة نفسية في محادثة المرأة، وتلذذ الشهوة يجد ثوران شهوة، فلا يجوز أن يتحدث إلى مخطوبته حديث تلذذ، سواء كان تلذذ تمتع أو تلذذ شهوة.

 

وقد بلغني أن بعض الخطاب يتصل بمخطوبته عن طريق الهاتف، ويبقى معها لا أقول ساعة أو ساعتين، بل ساعات يتحدث إليها، ويقول بعض الناس معللاً هذا العمل يقول: أتحدث إليها لأجل أن أعرف نفسيتها، وأعرف شهادتها، وأعرف دراستها، يا أخي: اصبر حتى يعقد لك، ثم حدثها طوال الليل والنهار إلا عند صلاة الفرائض؛ لأنه لا بد منها.

 

أما أن تتحدث إلى امرأة أجنبية منك فهذا لا يجوز، والشرع قد استثنى شيئاً من محرَّم، وهذه قاعدة يجب على طالب العلم أن يعرفها: إذا استثنى الشارع شيئاً من محرم، فإن الرخصة تقدر بقدر ما استثنى فقط، والذي استثنى بالنسبة للمرأة الأجنبية المخطوبة هو النظر، أما أن تتحدث إليها فهذا لا يجوز.

 

المصدر: سلسلة اللقاء الشهري > اللقاء الشهري [20]

 

النكاح والطلاق > خطبة النكاح والنظر للمخطوبة

 

💎 Faedah ini Admin terima dari Ummu Nufaylah Ad Duriy yg dia terima dari Ummu Fairuz Al Malawiy -hafidzhohumalloh wa jazaahumallohu khoiro- di WhatsApp majmu'ah (group) "Salafiyyah At Tauhid".


Telegram: @fawaaidassunnah 
https://t.me/fawaaidassunnah

🎋🔭 SIAPA " TEMAN DUDUK " MU..? 🏖🎋

🎋🔭 SIAPA " TEMAN DUDUK " MU..? 🏖🎋

 

Alloh Azza wa Jalla menciptakan ruh dan menciptakan sifat-sifat khusus untuk ruh tersebut. Diantara sifat ruh (jiwa) adalah dia tdk mau berkumpul dan bergaul dgn selain jenisnya.

 

Rosululloh sholallohu ‘alaihi wa sallam telah menegaskan hakekat ini melalui lisanya yg mulia:

 

*الأَرْوَاحُ جُنُودٌ مُجَنَّدَةٌ فَمَا تَعَارَفَ مِنْهَا ائْتَلَفَ وَمَا تَنَاكَرَ مِنْهَا اخْتَلَفَ*

🎋 " Ruh² itu bagaikan pasukan yg berkumpul (berkelompok²). (Oleh karena itu), jika mereka saling mengenal maka mereka akan bersatu, dan jika saling tdk mengenal maka akan berbeda (berpisah²)" 

[HR. Bukhori no.3336 dan Muslim no.6708]

 

Memilih teman yg baik pemahaman agamanya adalah sesuatu yg tak bisa dianggap remeh. Karena itu, Islam mengajarkan agar kita tak salah dlm memilihnya.

 

Sebagaimana perkataan Rosululloh sholallohu ‘alaihi wa sallam:

 

*الرَّجُلُ عَلَى دِينِ خَلِيلِهِ فَلْيَنْظُرْ أَحَدُكُمْ مَنْ يُخَالِلُ*

🎋 " Seseorang itu diatas agama temannya. Oleh karena itu, salah satu di antara kalian hendaknya memperhatikan siapa yg dijadikan teman."

[HR. Abu Dawud no.4833 dan At Tirmidzi no.2378. (Ash Shohihah no.927)]

 

Adalah suatu keniscayaan yg difahami, bahwa seorang teman memiliki pengaruh yg sangat besar terhadap temannya. Teman bisa mempengaruhi agama, pandangan hidup, kebiasaan dan sifat-sifat seseorg.

 

Sebagaimana beliau sholallohu ‘alaihi wa sallam juga berkata:

 

*الْفَخْرُ وَالْخُيَلاَءُ فِي الْفَدَّادِينَ أَهْلِ الْوَبَرِ وَالسَّكِينَةُ فِي أَهْلِ الْغَنَمِ*

🎋 "Kesombongan dan keangkuhan terdapat pada org² yg meninggikan suara di kalangan pengembala onta. Dan ketenangan terdapat pada pengembala kambing."

[HR. Bukhori no.3499 dan Muslim no.187]

 

® CONTOHNYA :

❌ Berteman dgn bandar / pengedar / pengguna narkoba, maka org tsb tentu akan teranggap sama dgn teman²nya oleh polisi 👎🏼

❌ Berteman dgn aktifis, poli-tikus, koruptor, pengurus partai, jgn salahkan jika org lain menilai bahwa tujuan hidupnya hanyalah ingin merebut kursi kekuasaan saja 👎🏼👎🏼

Berteman dgn ahlul bid'ah dan hizbiyyun ; yg hobi beribadah dikuburan² ; yg hobi lebih mementingkan melancong ke I-P-B dan menelantarkan nafkah anak istrinya daripada beribadah umroh ke haromain ; yg hobi nonton TiVi dan berzinah mata menikmati wajah ganteng berwibawa para aktor ustadz selebritis, maka begitu jugalah kualitas agama ybs 👎🏼👎🏼👎🏼

BERTEMAN DGN AHLUSSUNNAH TSABITIN (org² yg slalu berusaha kokoh diatas alhaq), mengambil dan mengamalkan pemahaman agamanya hanya dgn "copy-paste saja" dari salaf ash sholeh (para sahabat rosululloh, tabi'in dan atba'ut tabi'in) tanpa sedikitpun lancang mengedit terhadapnya, maka merekalah org² yg beruntung di dunia dan akheratnya 👍🏼👍🏼👍🏼👍🏼

 

⁉ Lalu apakah dari dalil² diatas berarti kita  tidak boleh (harom) mempunyai teman yg awam dlm agamanya atau bahkan dia seorang muslim yg fasik (org yg sdh tahu kebenaran namun lebih suka condong ikuti hawa nafsunya melanggar syariat) ..?!?

 

🍃 Simaklah penjelasan Syaikh Muhammad Al 'Utsaimîn -rohimahulloh- yg dpt dijadikan sbg "Rambu² Pergaulan Bermasyarakat"  utk kaum muslimin wabil khususnya utk ahlissunnah, beliau berkata: 

“Jika di dalam pergaulan dgn orang² fasik menjadikan sebab datangnya hidayah baginya, maka tidak mengapa berteman dgnnya. Engkau bisa undang dia ke rumahmu, kamu datang ke rumahnya atau kamu jalan² bersamanya, dgn syarat tdk mengotori kehormatan dirimu dlm pandangan masyarakat. Betapa banyak org² fasik mendapatkan hidayah dgn sebab bertemankan org² yg baik.”

[At Ta’lîquts Tsamîn ‘Ala Syarhi Ibni Al 'Utsaimîn Li Hilyati Tholabil ‘Ilmi hal.24]

 

⚠ PERINGATAN:

Ditengah² pergaulan bermasyarakat, jika anda tdk memilih teman yg baik agamanya, maka dibawah ini kemungkinannya -in sya Alloh- :

1⃣ Andakah yg akan mempengaruhi org² tersebut utk menjadi lebih baik agamanya  ....atau....

2⃣ Andakah yg menjadi korban pengaruh buruk dari lingkungan (kawan²) anda.


Tambahan faedah. Barokallohu fiykum.

 

Ibnu Mas`ud  –radhiyallohu `anhu- berkata:  

“Seseorang itu hanyalah akan mengajak berjalan dan bersahabat dengan orang disukainya dan yang seperti dirinya” 

(“Al Ibanah” 2/476/ karya Imam Ibnu Baththoh -rahimahulloh-).

 

Dan dalam satu riwayat:  “Nilailah seseorang itu dengan orang yang bersahabat dengannya, karena  dia itu hanya akan bersahabat dengan orang yang semisal dengannya.”

Syu’bah –rowi atsar ini- berkata: Aku dapati tertulis di kitabku:  “Seseorang itu hanyalah akan bersahabat dengan orang disukainya.” 

  (“Al Ibanah”/no. 505). Atsar Ibnu Mas’ud ini juga diriwayatkan oleh Abdurrozzaq di “Aly Mushonnaf” no. 7894, dan Al Baihaqiy di “Syu’abul Iman” no. 8994. Atsar ini jayyid dengan seluruh jalannya.

 

Kita tidak tahu isi hati manusia, akan tetapi As Salafush sholih membimbing kita untuk melihat kepada sahabat orang itu, karena seseorang itu tidaklah bersahabat kecuali dengan orang yang sesuai dengannya. Dan ini diambil dari Rosululloh صل الله عليه وسلم yang bersabda:

 

الأرواح جنود مجندة فما تعارف منها ائتلف وما تناكرمنها اختلف

 

Ruh-ruh adalah tentara yang berkelompok-kelompok. Yang saling mengenal akan saling condong, dan yang tidak saling mengenal akan saling berselisih.” (HR. Muslim di “Shohih” (2638), Al Bukhori di “Al Adabul Mufrod” (901) dari Abu Huroiroh rodhiyallohu ‘anhu). Dan diriwayatkan Al Bukhoriy secara mu’allaq dalam “Shohih”, dan bersambung di “Al Adabul Mufrod” (900) dari Aisyah radhiyallohu `anha)

 

Dari Abu Huroiroh رضي الله عنه Rosululloh صل الله عليه وسلم bersabda:

 

«الرجل على دين خليله فلينظر أحدكم من يخالل».

 

Seseorang itu berdasarkan agama teman dekatnya, maka hendaknya salah seorang dari kalian memperhatikan siapakah yang dijadikan sebagai teman dekatnya.” (HSR. Imam Ahmad (8249), Abu Dawud (4835) dan At Tirmidziy (2552),hadits hasan. Dan dihasankan oleh Al Imam Al Wadi’iy رحمه الله dalam “Ash Shohihul Musnad” (1272)).

 

Dan di atas inilah Salaf berjalan, semoga Alloh meridhoi mereka semua.

 

Dan Al Imam Al Auza’iy رحمهالله berkata: “Barangsiapa bersembunyi dari kami dengan bid’ahnya, tidaklah tersamarkan teman dekatnya.” (“Syarh Ushul I’tiqod” (Al Lalikaiy/no. 257), dan “Al Ibanah” (Ibnu Baththoh/ 2/479), atsar ini hasan).

 

Al Fudhoil bin ‘Iyadh رحمه الله berkata: “Sesungguhnya Alloh memiliki para malaikat yang mencari majelis-majelis dzikir. Maka perhatikanlah: majelismu itu bersama siapa, jangan sampai bersama pelaku bid’ah, karena Alloh tidak melihat pada mereka. Dan alamat kemunafiqan adalah: seseorang itu berdiri dan duduk bersama pelaku bid’ah.”

 

Beliau juga berkata: “Barangsiapa duduk bersama pelaku bid’ah dia tak akan diberi hikmah.”

 

Beliau juga berkata: “barangsiapa mencintai pelaku bid’ah, Alloh akan menggugurkan amalannya, dan mengeluarkan cahaya Islam dari hatinya.”

 

Beliau juga berkata: “Janganlah engkau duduk bersama pelaku bid’ah, karena aku takut akan turun kepadamu kutukan”.

 

Seluruh atsar beliau ini diriwayatkan oleh Al Imam Ibnu Baththoh رحمه الله dalam “Al Ibanatul Kubro” no. 443 dengan sanad yang hasan insya Alloh.

 

Sayyar bin Ja’far رحمه الله berkata: Aku mendengar Malik bin Dinar berkata: “Manusia itu berjenis-jenis seperti jenis-jenis burung. Burung dara bersama burung dara, burung gagak bersama burung gagak, bebek bersama bebek, sho’wu (sejenis burung kecil) bersama sho’wu. Dan setiap manusia itu bersama dengan orang yang sekarakter dengannya.”

 

Aku mendengar Malik bin Dinar berkata: “Barangsiapa melakukan pencampuran, maka diapun akan mengalami pencampuran. Dan barangsiapa bersikap bersih, maka diapun akan disikapi dengan bersih. Dan aku bersumpah pada Alloh, jika kalian bersikap bersih, maka kalianpun akan disikapi dengan bersih".

 

Seluruh atsar beliau ini diriwayatkan oleh Al Imam Ibnu Bathhthoh رحمه الله dalam “Al Ibanatul Kubro” no. 517 dengan sanad yang hasan.

 

Yahya bin Sa’id Al qoththon رحمه الله berkata: “Ketika Sufyan Ats Tsauri tiba di Bashroh beliau mulai memperhatikan keadaan Ar Robi’ -yaitu Ibnu Shubaih- dan kedudukannya di mata masyarakat.

Beliau bertanya, “Apa madzhabnya?”

Mereka menjawab, “Tiada madzhabnya kecuali as Sunnah.” Beliau bertanya, “Siapa teman dekat di sekelilingnya?”

Mereka berkata, “Qodariyyah (pengingkar taqdir)”

Beliau berkata, “Berarti dia qodari.” (“Al Ibanah”/Ibnu Baththoh/2/453/no. 426/sanadnya hasan).

 

Mu’adz bin Mu’adz رحمه الله berkata: Aku berkata pada Yahya bin Sa’id: “Wahai Abu Sa’id, seseorang itu walaupun dia menyembunyikan pendapatnya, tak akan tersembunyi pada anaknya, teman dekatnya dan teman duduknya.” (“Al Ibanah”/Ibnu Baththoh/2/474/no. 514/dengan sanad yang shohih).

 

Muhammad bin Ubaid Al Ghulabi رحمه الله berkata: Dulu dikatakan: “Para pengekor hawa nafsu saling menyembunyikan segala sesuatu kecuali keakraban dan persahabatan.” (“Al Ibanah”/Ibnu Baththoh/2/479/no. 515/atsar ini minimal hasan).

 

Abu Hatim Ar Roziy رحمه الله berkata: Tibalah Musa bin ‘Uqbah Ash Shuriy di Baghdad. Maka hal itu diceritakan kepada Ahmad bin Hanbal, maka beliau berkata: “Perhatikanlah oleh kalian, dia singgah ke rumah siapa, dan ke rumah siapa dia bernaung.”

Ini diriwayatkan oleh Al Imam Ibnu Baththoh رحمه الله dalam “Al Ibanatul Kubro” (no. 46) dengan sanad yang shohih, lalu beliau berkata: “Maka perhatikanlah, semoga Alloh merohmatimu, siapakah yang kalian ajak bersahabat, dan kepada siapa kalian duduk. Maka kenalilah oleh kalian setiap orang itu dengan teman dekatnya, dan setiap orang dengan sahabatnya.”

 

Dan Fadhilatusy Syaikh Ahmad An Najmi رحمه الله berkata: “Sebagian Salaf berkata: “Barangsiapa menyembunyikan aqidahnya dari kami, tidaklah tersembunyi dari kami teman akrabnya” yaitu jama’ah yang dia akrabi tidaklah tersembunyi dari kami jika dia pergi dan datang bersama hizbiyyin maka dia itu hizbiy semisal mereka.” (“Al Fatawal Jaliyyah”/hal.86/Darul Atsar).

 

Maka jika demikian, jangan belajar pada mereka.

 

Belajar dengan sarana yang disyariatkan seperti kaset-kaset dan kitab-kitab serta surat-menyurat dengan para salafiyyin ghoyurin tsabitin dengan keselamatan manhaj, itu lebih utama daripada banyak wawasan dan hapalan tapi dengan bayaran kegoncangan manhaj karena belajar ke para pengikut hawa nafsu.

 

Muhammad bin Sirin -rahimahulloh- berkata:

 

إن هذاالعلم دين فانظروا عمن تأخذون دينكم

 

sesungguhnya ilmu ini adalah agama. Maka perhatikanlah kepada siapa kalian mengambil agama kalian.” (Muqoddimah Shohih Muslim).

 

Al Hasan Al Bashri -rahimahulloh- berkata:

 

يا ابن آدم, دينك دينك,  فإنما هولحمك ودمك, فإن تسلم فيا لها من راحة ويا لها من نعمة, وإن تكن أخرى فنعوذ بالله فإنما هي نار لا تطفأ وحجر لا تبرد ونفس لا تموت

 

Wahai anak Adam, jaga agamamu, jaga agamamu, karena hanya agama itulah daging dan darahmu. Kalau engkau selamat, maka alangkah tentramnya dan alangkah nikmatnya. Tapi jika yang terjadi adalah selain itu, maka -kita berlindung kepada Alloh- dia itu hanyalah api yang tidak padam, batu yang tidak dingin dan jiwa yang tidak mati” (riwayat Al Firyabi -rahimahulloh- di “Shifatun Nifaq”/no. 49/dishahihkan Syaikh Abdurraqib Al Ibbi -hafidhahulloh-)




Telegram: @fawaaidassunnah 
https://t.me/fawaaidassunnah

Jangan Menyebarkan Aib

💫 Berkata Allamah Ibnu Utsaimin رحمه الله تعالى :

 

_*Ketahuilah bahwasanya apabila anda menyebarkan aib² saudara anda,*_

 

👉  _*Maka sungguh Allah تعالى akan menjadikan seseorang yang menyebarkan aib² anda, sebagai balasan yang setimpal,*_ 

 

  _*Dan janganlah anda menyangka bahwasanya Allah سبحانه وتعالى lalai dari apa yang dilakukan oleh orang² zhalim,*_ 

 

👋🏽 _*Akan tetapi Allah عز وجل akan menjadikan seseorang dari hamba-NYA yang memperlakukan dirinya seperti apa yang dia lakukan terhadap manusia.*_  

 

📚 Tafsi Surat Al-hujurat 1/52.

 

 

  قال العلامة ابن عثيمين رحمه الله تعالى :

 

*; واعلم أنك إذا نشرت عيوب أخيك فإن الله سيسلط عليك من ينشر عيوبك ، جزاءً وفاقاً ، لا تظن أن الله غافل عما يعمل الظالمون ، بل سيسلط عليه من يعامله بمثل ما* يعامل الناس ;.

 

*🔦انظر : ﺗﻔﺴﻴﺮ ﺳﻮﺭﺓ ﺍﻟﺤﺠﺮﺍﺕ (٥٢/١) ༅*

faedah dari ustadz asnur hafidzhohulloh


Join Telegram: https://t.me/fawaaidassunnah

🌹 *KIAT MENJADI WANITA SHOLIHAH* 🌹

✏️ Berkata Ibnu Utsaimin rahimahullah


«صلاح المرأة: أن تكون المرأة نفسها صالحة، لتكون أسوة حسنة وقدوة طيبة لبنات جنسها، 


ولكن كيف تصل المرأة إلى الصلاح؟ 


لتعلم كل إمرأة أنها لن تصل إلى الصلاح إلا بالعلم،

 وما أعنيه هو العلم الشرعي الذي تتلقاه، إما من بطون الكتب - إن أمكنها ذلك - وإما من أفواه العلماء، سواء أكان هؤلاء العلماء من الرجال أو النساء. 


وفي عصرنا هذا يسهل كثيراً أن تتلقى المرأة العلم من أفواه العلماء، وذلك بواسطة الأشرطة المسجلة، فإن هذه الأشرطة -ولله الحمد- لها دور كبير في توجيه المجتمع إلى ما فيه الخير والصلاح، إذا استعملت في ذلك. 


إذًا فلا بد لصلاح المرأة من العلم، لأنه لا صلاح إلا بالعلم». 


Baiknya seorang wanita adalah 


•• seorang wanita itu jiwanya  sholihah


•• sehingga menjadi teladan baik dan panutan bagus untuk para wanita sejenis nya. 


⁉️ Akan tetapi bagaimana kah seorang wanita itu bisa mencapai kesholehan?! 


⚠️ *Hendaklah setiap wanita ketahui bahwa dia tidak akan bisa menjadi sholihah kecuali dengan Ilmu*


Dan apa yang aku maksud adalah ilmu syar'i yang ia temui, 


•• baik dari perut kitab-kitab _apabila memungkinkan baginya_ 

•• atau dari mulut orang-orang yang berilmu, baik ulama dari kalangan para pria atau wanita


🍃 Dan dimasa kita ini,  sangat mudah bagi seorang wanita untuk menemui ilmu dari mulut orang-orang yang berilmu, yaitu dengan sarana kaset rekaman. Rekaman itu _walillahil hamdu_ memiliki peran besar dalam pengarahan masyarakat kepada apa yang ada padanya kebaikan dan keshalihan, apabila digunakan untuk itu. 


💡 Maka kesholihan seorang wanita itu mesti berupa ilmu, sebab tiada keshalihan kecuali denga  ilmu. 


📚 دور المرأة في إصلاح المجتمع 7



✍️ *Faedah dari Al Ustadz Abu Ubaiyd Fadhliy Al Bugisi حفظه الله تعالى di Majmu'ah روضة الطالبين منكوتانا*



Berhutang Atau Berniaga Lebih Baik Daripada Meminta-minta

Berhutang Atau Berniaga Lebih Baik Daripada Meminta-minta Ditulis oleh: Abu Fairuz Abdurrohman Al Qudsy Al Jawy Al Indonesy -semoga Alloh me...