Tampilkan postingan dengan label Tajwid. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Tajwid. Tampilkan semua postingan

Shifat – Shifat Huruf صفات الحروف

 

صفات الحروف

Shifat – Shifat Huruf

Shifat – shifat huruf ada dua macam : Pertama : sifat yang ada lawannya . Kedua : sifat yang tidak ada lawannya . Adapun sifat yang memiliki lawan ada lima, yaitu :


1- Al-Hams  lawannya adalah Al- Jahr


Al-Hams adalah : huruf yang jika di ucapkan keluar bersamanya nafas, dan hurufnya ada sepuluh terkumpul dalam kalimat ini :


فحثه شخص سكت



Al-Jahr yaitu: huruf yang dikeluarkan dengan tidak keluar nafas bersamanya. Hurufnya adalah selain huruf-huruf Hams, yaitu delapan belas huruf, terkumpul dalam kalimat ini :


عظم وزن قارئ غض ذي طلب جد


2-  As-Syiddah dan lawannya adalah Ar Rokhoowah.


As- Syiddah adalah: huruf yang sangat kuat sandarannya terhadap tempatnya, sehingga suara tecegah untuk bergerak bersamanya, dan hurufnya ada terkumpul dalam bait in i:  


أجد قط بكت


Arrokhowah : yaitu huruf yang lemah ketergantungannya kepada tempatnya sehingga suara tidak tercegah. Dan hurufnya adalah selain huruf Syiddah dan selain huruf tawassuth.


Sifat Tawassuth (Pertengahan) yaitu : sejajarnya suara ketika mengucapkan huruf tersebut. Dan hurufnya ada lima yaitu :

لن عمر


3- Al-Isti'la dan lawannya adalah  Al-Istifaal


Al-Isti'la' adalah : apabila dikeluarkan huruf tersebut meninggi dan menempel sebagian lisannya ke langit-langit, dan hurufnya ada tujuh terkumpul dalam kalimat:


خص ضغط قظ


Al-Istifaal adalah : huruf yang bila di ucapkan lisannya menurun dari langit-langit ke bawah lembah lisan. Hurufnya adalah selain huruf Isti'la.


4- Al-Ithbaaq, dan lawannya adalah Al-Infitaah.


Al-Ithbaaq adalah huruf yang bila di lafadzhkan sebagian lisan terangkat bersama desiran lidah ke langit-langit. Dan hurufnya ada empat:

ص - ض - ط - ظ


Al-Infitaah yaitu huruf yang bila dilafadhkan lisan tidak terangkat ke langit-langit bahkan antara langit-langit dan lisan ada ruangan yang angin bisa lewat darinya. Dan hurufnya ada duapuluh empat selain huruf Ithbaaq.


5- Al-Idzlaaq Dan Lawannya Adalah: - Al Ishmath .


Al-Idzlaaq adalah : ringannya sebuah huruf dan cepatnya keluar dari ujung lidah. Hurufnya ada enam, terkumpul dalam ucapan sebagian mereka :

فر من لب


Al Ishmath adalah huruf yang tercegah untuk menjadi pokok kata dalam bahasa Arob jika kurang dari tiga huruf. (maksudnya sebuah kata dalam bahasa Arob tidak akan tersusun baik yang bermakna, jika hanya huruf-huruf ini susunannya, maka itu adalah dari bahasa luar yang di Arobkan) dan hurufnya adalah selain huruf Idzlaaq.


Adapun Sifat-Sifat Yang Tidak Memiliki Lawan Ada Tujuh :


1- Ash Shofiir,


Yaitu suara tambahan yang muncul ketika mengucapkan huruf. Hurufnya ada tiga:

    1- Huruf Shod (ص) menyerupai suara angsa.

    2- Huruf Siin (س) menyerupai suara belalang.

    3- Huruf Zai (ز) menyerupai suara lebah.


2- Al-Qolqolah


Adalah kuatnya benturan goyangan suara, ditempat keluarnya huruf. Dan hurufnya ada lima yaitu :

Al-Qolqolah di bagi menjadi dua bagian :


Bagian pertama : Al-Qolqolah Shughro yaitu apabila huruf Qolqolah itu sukun di tengah-tengah kalimat, atau di akhir kata tapi bersambung (washol) dan tidak berhenti di kata-kata itu.


Bagian kedua: Al Qolqolah Kubro, yaitu: bila huruf Qolqolah di akhir kalimat dalam keadaan berhenti (waqof), baik aslinya berharokat atau sukun.



Dan lebih ditekankan qolqolahnya apabila huruf itu bertasydid dalam keadaan waqof seperti :


3- Al-Liin


Yaitu : keluarnya huruf dengan mudah dan tanpa beban.

Hurufnya ada dua : ( وي) dalam keadaan sukun dan sebelumnya berharokah fathah.


4- Al- Inhiroof


Yaitu : condongnya huruf ketika di keluarkannya dari tempatnya, dan keluar dari makhrojnya sampai bersambung ke makhroj lainnya.

Hurufnya ada dua : ( ل - ر) , huruf ( ل ) laam lebih condong ke ujung lisan, sedangkan ( ر ) roo condong ke punggung lisan sedikit kearah laam.


5- At-Takriir


Yaitu bergetarnya lisan ketika melafadzhkan huruf . dan hurufnya hanya satu yaitu (ر).

Sifat ini untuk diketahui saja bukan untuk dipraktekkan, dan hati-hati mengucapkannya karena kalau terlalu kuat dan banyak getarannya akan menimbulkan banyak ro (ر). Dan juga tidak boleh terlalu di samarkan karena bisa menghilangkan sifatnya.

Dan cara yang mudah agar tidak menimbulkan banyak getaran, dengan menempelkan ujung lidah ke langit-langit sekali tempel lalu di turunkan.

 

6- At-Tafassy


Yaitu : Banyak tersebarnya keluarnya nafas ketika melafadzhkan huruf, hurufnya hanya satu yaitu :  (ش ) Syiin.


7- Al-Istithoolah


Yaitu : memanjangnya suara dari salah satu pinggir /sisi lisan sampai akhirnya . Hurufnya cuma satu yaitu (ض).

Dan cara melafadzhkan huruf ini kalau dalam keadaan sukun atau tasydid, suara itu ditahan/ditekan selama satu harokat setengah sebelum di keluarkan .


Faedah – Faedah Dalam Mengetahui Sifat-Sifat Huruf


1- Memisahkan huruf-huruf yang satu makhroj.

2- Memperindah suara huruf yang berbeda makhrojnya.

3- Terjadinya perbedaan antar huruf-huruf yang hampir sama jenis dan suranya;

seperti (ث – ز – س – ص – ش ).

4- Memperjelas perbedaan makna dan arti sebuah kalimat.

Contoh perbedaan antara (أبكرا) dan (أبقارا) atau (كسر) dengan (كثر)

 

*****

 

 

Sumber Kitab : Al-Mukhtashorul Mufiid Fi ‘Ilmi Tajwid 

Di tulis oleh : Abu Turob Saiful Hadi bin Hadlorun Al-Jaawiy

 

Huruf-Huruf Hijaiyyah

 الحرف الهجائية

Huruf-Huruf Hijaiyyah 

Huruf-huruf hijaaiyyah adalah huruf-huruf yang di pakai untuk membaca dan menulis dalam bahasa 'Arab dan memiliki empat nama : 

1- Huruf Hijaaiyyah artinya potongan-potongan huruf. 

2- Huruf Arab karena di pakai untuk membaca dan menulis bahasa Arab. 

3- Huruf Mabani (artinya bangunan), karena bahasa Arab di bangun dan disusun dengan huruf ini. 

4- Huruf Mu'jam (huruf yang bertitik ), karena jumlah huruf yang bertitik lebih banyak dari yang tidak bertitik. 

Huruf Hijaaiyyah jumlahnya dua puluh delapan (28) huruf yaitu :



Sumber Kitab : Al-Mukhtashorul Mufiid Fi ‘Ilmi Tajwid 

Di tulis oleh : Abu Turob Saiful Hadi bin Hadlorun Al-Jaawiy







Pengenalan Dasar Ilmu Tajwid

   بسم لله الر حمن الر حيم

Pengenalan Dasar Ilmu Tajwid 

Tajwid secara bahasa adalah : At-tahsiin (pengindahan/pembagusan)

Ilmu tajwid secara istilah adalah : ilmu untuk mengetahui tata cara membaca Al-Qur'an dengan benar dan memperbaiki serta memperindah bacaan Al-Qur'an.

Sub bahasan dalam ilmu tajwid adalah kalimat-kalimat Al[1]Qur'an sesuai dengan hukum-hukumnya. 

Peletak pertama ilmu tajwid adalah para ulama qirooah, dan ada yang mengatakan Abu Ubeid Al-Qoosim bin Sallam . 

Buah mempelajari ilmu tajwid : menjaga lisan dari kesalahan-kesalahan dalam melafadzhkan kalimat-kalimat Al-Qur'an, baik kesalahan itu dengan merobah kalimat, menambah atau menguranginya, karena kesalahan-kesalahan tersebut bisa merobah makna − makna Al-Qur'an. 

Keutamaan mempelajari Ilmu Tajwid : bahwa ilmu ini merupakan ilmu yang sangat mulia karena kaitannya dengan kalam yang paling utama yang diturunkan kepada nabi termuliya Muhammad shollalloohu'alaihi wasallam .  

Dari 'Utsman bin 'Affan rodlialloohu'anhu Bersabda nabi shollalloohu'alaihi wasallam :

"Sebaik-baik kalian adalah yang mempelajari Al-Qur'an dan yang mengajarkannya."[ HR Bukhori] 

Sumber dasar Ilmu Tajwid adalah : dari bacaan nabi shollalloohu'alaihi wasallam dan bacaan generasi setelah beliau shollalloohu'alaihi wasallam , baik dari kalangan shohabat ataupun tabi'in dan seterusnya.  

Tujuan akhir dalam mempelajari Ilmu Tajwid adalah untuk meraih keberuntungan besar dan derajat yang tinggi yang Allooh janjikan untuk mereka yang pandai dalam Al-Qur'an di akherat kelak. 

Hukum mempelajari Ilmu Tajwid : wajib 'ain bagi yang ingin membaca Al-Qur'an sedikit ataupun banyak, dan fardhu kifayah bagi yang mendalami dan menghafal kaidah-kaidah Ilmu Tajwid untuk di ajarkan kepada orang lain. 

Dan dalil akan wajibnya mempelajari Ilmu Tajwid dan harusnya membaca Al-Qur'an dengan benar adalah firman Allooh ta'ala:  

"Dan bacalah Al Quran itu dengan perlahan-lahan ." [QS Al-Muzzammil 4] 

Dan dari sunnah , bahwa Anas bin Malik pernah di tanya bagaimana bacaan nabi shollalloohu'alaihi wasallam:

Beliau menjawab : bahwa bacaan nabi shollalloohu'alaihi wasallam adalah dengan mad (panjang) beliau mengucapkan

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ


dengan memanjangkan lafadzh : " Allooh," dan lafadzh : " Arrohmaaan" dan "
Arrohiiim" [HR Bukhori]

Dan cara mengambil ilmu tajwid dengan dua cara:

1-    Dengan cara talqien : yaitu seorang murid mendengarkan bacaan gurunya lalu menirukan bacaannya setelah itu. Dalilnya adalah hadits turunnya awal surat Al’alaq ketika malaikat Jibril menalqien rosulullooh shollalloohu'alaihi wasallam.

2-    2- Cara 'Ardhl (setoran): yaitu seorang murid menyetorkan bacaannya atau hafalannya di hadapan gurunya. Dalilnya adalah setoran rosulullooh shollalloohu'alaihi wasallam kepada malaikat Jibril alaihissalam dimalam-malam Romadlon.

*****


Sumber Kitab : Al-Mukhtashorul Mufiid Fi ‘Ilmi Tajwid 

Di tulis oleh : Abu Turob Saiful Hadi bin Hadlorun Al-Jaawiy



Berhutang Atau Berniaga Lebih Baik Daripada Meminta-minta

Berhutang Atau Berniaga Lebih Baik Daripada Meminta-minta Ditulis oleh: Abu Fairuz Abdurrohman Al Qudsy Al Jawy Al Indonesy -semoga Alloh me...