Tampilkan postingan dengan label Abdul 'Aziz bin Baz. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Abdul 'Aziz bin Baz. Tampilkan semua postingan

⏳ APAKAH BENAR PENDAPAT MEMINUM AIR ZAM-ZAM DI MAKKAH AGAR SUPAYA TERWUJUD KEBERKAHAN DAN DOANYA MUSTAJABAH

⏳ SEBAGIAN ORANG BERPENDAPAT MEMINUM AIR ZAM-ZAM DI MAKKAH AGAR SUPAYA TERWUJUD KEBERKAHAN DAN DOANYA MUSTAJABAH 

Dan mereka memegang fatwa Syaikh Al-Al bany rahimahullah di mana beliau berfatwa ketika di tanya: 

 الدعاء مستجاب عن شرب ماء زمزم فهل هذا مختص بداخل مكة أم في أي مكان ؟

Berdoa di saat meminum air zam-zam mustajabah, apakah ini dikhususkan dalam Makkah atau di tempat manapun?

Beliau menjawab: 

الأول هو الذي أراه .

Yang pertama (yaitu di Makkah) yang aku melihatnya - berpendapat.

📚 Silsilah Al-Huda Wan Nur Syarith 814
 
_____

Maka kita katakan: 

Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam telah bersabda: 

 إِنَّهَا مُبَارَكَةٌ إِنَّهَا طَعَامُ طُعْمٍ

"Sesungguhnya dia adalah (air) yang diberkahi. Dia merupakan makanan yang mengenyangkan."
(HR. Muslim, no. 2473).

Dan dalam riwayat Bazzar no 1171 dan  Ath-habrani dalam sunan Ash-shagir no 295 , sunan Al Kabir 5/147 dan lainnya, terdapat tambahan, dari Abi Dzar Radhiallahu Anhu: 

شفاء سقم. 

"obat kesembuhan bagi penyakit." 

( Dishahihkan Oleh Imam Al-Al bany dalam Shahih Al-Jami' 3572 dan Shahih at-targhib 1162)

Dan juga hadits Jabir Radhiyallahu Anhu rasullulah shalallahu alaihi wasallam bersabda: 

ماء زمزم لما شرب له 

"Air zamzam tergantung niat untuk apa meminumnya' 

(Diriwayatkan oleh Imam Ibnu Majah 2/1018 no 3062,  Ahmad 3/357, Al-baihaqi dalam Sunan 5/148 dan dihasankan oleh Imam Ibnul Qayyim dalam Zaadul Ma'ad 4/393 dan dihasankan oleh Imam Al-Al bany dalam Irwaul Ghalil no 1123)

Pada hadits tersebut menunjukkan bahwasanya keberkahan dan kekhususan air zam zam senantiasa ada di manapun air tersebut berada, tidak terikat dengan tempat dan waktu di saat meminumnya oleh siapa saja, sama saja di Makkah atau di selain Makkah.

🖋️Berkata Ash-Shawi Al-Maliky rahimahullah : 

ونُدب نقله – يعني ماء زمزم –  وخاصيته باقية خلافا لمن يزعم زوال خاصيته " انتهى.

 "Dianjurkan memindahkannya (maksudnya air Zam zam) dan kekhususannya tetap ada, berbeda dengan pendapat yang menyangka bahwa kekhususannya telah hilang (apabila dipindahkan dari Makkah)."

📚Lihat Hasyiah Ash-Shawi Ala Asy-Syahri Ash-Shagir, 2/44, dan lihat "Manhul Jalil Syarh Mukhtashar Khalil" 2/273

🖋️ Berkata Ali Syibramilisi Asy-Syafii rahimahullah :

" ( قوله : ماء زمزم لما شرب له ) هو شامل لمن شربه في غير محله " انتهى.

 "Sabda beliau, 'Air Zam zam, tergantung niat untuk apa diminum.' Mencakup siapa yang meminumnya bukan di tempatnya yaitu Makkah)"

📚Hasyiah Nihayatul Muhtaj, 3/318

🖋️Berkata As-Sakhawi rahimahullah :

" يذكر على بعض الألسنة أن فضيلته مادام في محله ، فإذا نقل يتغير . وهو شيء لا أصل له ؛ فقد كتب [ صلى الله عليه وسلم ] إلى سهيل بن عمرو : ( إن وصل كتابي ليلا : فلا تصبحن ، أو نهارا : فلا تمسين ، حتى تبعث إلي بماء زمزم ) .
وفيه أنه بعث له مزادتين وكان حينئذ بالمدينة قبل أن يفتح مكة. وهو حديث حسن لشواهده ، وكذا كانت عائشة رضي الله عنها تحمل وتخبر أنه كان يفعله ، وأنه كان يحمله في الأداوي والقرب ، فيصب منه على المرضى ويسقيهم ، وكان ابن عباس إذا نزل به ضيف أتحفه بماء زمزم . وسئل عطاء عن حمله فقال قد حمله النبي والحسن والحسين رضي الله عنهما . وتكلمت على هذا في الأمالي . " انتهى .

"Disebutkan akan ucapan sebagian orang  bahwa keutamaannya (air Zam zam) didapatkan selama masih berada di tempatnya (di Makkah). Jika dipindahkan, maka akan berubah. Hal itu adalah perkara yang tidak punya landasan.

Nabi shallallahu alaihi wa sallam telah menulis kepada Suhail bin Amr', "Jika suratku tiba di malam hari, maka janganlah engkau sebelum memasuki pagi hari, atau siang, kecuali engkau telah kirimkan kepadaku air zam zam."
Dalam riwayat tersebut beliau dikirimkan dua wadah air, ketika itu beliau shalallahu alaihi wasallam berada di Madinah sebelum Fath Makah.
Ini merupakan hadits hasan berdasarkan riwayat-riwayat lain yang mendukungnya. Begitupula Aisyah radhiallahu anha, diriwayatkan bahwa beliau membawa air Zamzam dalam tempat dan wadah (Qirbah adalah wadah air dari kulit kambing yang telah dikeringkan). Kemudian air itu beliau tuangkan dan diminumkan kepada orang yang sakit. Begitu pula Ibnu Abbas, apabila kedatangan tamu, beliau menyambutnya dengan air Zam zam.

Atha’ pernah ditanya tentang membawa air Zam zam, ia menjawab, Hal tersebut telah dilakukan oleh Nabi shallallahu alaihi wa sallam, juga Hasan dan Husain radhiallahu anhuma.
Aku telah bicarakan hal ini dalam kitab Al-Amaly." 

📚Lihat Al-Maqashid Al-Hasanah, As-Sakhawi, 1/569

🖋️ Berkata Ali' Qari rahimahullah : 

" وأما نقل ماء زمزم للتبرك به فمندوب اتفاقا " . انتهى .

 "Adapun memindahkan air Zam zam untuk mencari keberkahannya disepakati akan kesunahannya." 

📚Mirqatul Mafatih, 9/194.

🖋️ Berkata Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah : 

ومن حمل شيئا من ماء زمزم جاز فقد كان السلف يحملونه 

"Siapa yang membawa sesuatu dari air zamzam, hal itu boleh dan sungguh para salaf dahulu membawanya (keluar dari Makkah)

📚 Majmu' Al-Fatawa 26/154.

🖋️ Berkata Imam Ibnu Baz rahimahullah : 

لا حرج فى بيع ماء زمزم ولا نقله من مكة.

"Tidak ada dosa dalam menjual air zamzam dan tidak pula memindahkannya dari Makkah.

📚 Maj'mu Fatwa 16/138

🖋️Fatwa Syaikh Al-Allamah Al-Utsaimin rahimahullah : 

" لا يشترط ، ولهذا كان بعض السلف يأمر مَنْ يأتي به إليه في بلده فيشرب منه ، وهو أيضاً ظاهر الحديث ( ماء زمزم لما شرب له ) ، ولم يقيده النبي صلى الله عليه وسلم بكونه في مكة " انتهى.

Tidak disyaratkan, dan karena itulah sebagian salaf memerintahkan siapa yang datang dengan air zamzam padanya di negerinya, maka ia meminum darinya, dan ini juga yang nampak dari hadits ( air zam_zam tergantung dari niat untuk apa meminumnya) dan Nabi shalallahu alaihi wasallam tidak membatasi keberadaan hadits tersebut di Makkah.

📚 Fatawa Nur 'Ala Darb : Syuruh Al_Hadits wal Hukum 'Alaiyha.

🖋️ Dan Syaikh Al Utsaimin juga berkata: 

" ظاهر الأدلة أن ماء زمزم مفيد سواء كان في مكة أم في غيرها ، فعموم الحديث الوارد عن النبي عليه الصلاة والسلام في قوله : ( ماء زمزم لما شرب له ) يشمل ما إذا شرب في مكة أو شرب خارج مكة ، وكان بعض السلف يتزودون بماء زمزم يحملونه إلى بلادهم " انتهى.

Dan yang nampak dari dalil adalah bahwa air zamzam memberikan faedah sama saja di Makkah atau selain Makkah, maka keumuman hadits yang datang dari Nabi shalallahu alaihi wasallam pada sabdanya : air zam_zam tergantung dari niat untuk apa meminumnya, ini mencakup meminumnya di Makkah atau di luar Makkah, dan sebagian ulama salaf mereka berbekal dengan air zam zam yang mereka membawanya ke negeri mereka.

📚 Fatawa Nur 'Ala Darb / fatawa Al-Hajj wal Jihad ..)

نصـيـحـة للـنــساء, [29/12/2022 17.13]
🖋️Dan disebutkan dalam fatwa Lajnah Ad-Daimah : 

" أما ما ذكرت عن ماء زمزم من أن النبي صلى الله عليه وسلم قال : ( ماء زمزم لما شرب له ) فقد رواه الإمام أحمد وابن ماجه عن جابر بن عبد الله عن النبي صلى الله عليه وسلم ، وهو حديث حسن ، وهو أيضا عام ، وأصح منه قول النبي صلى الله عليه وسلم في ماء زمزم : ( إنها مباركة ، وإنها طعام طعم وشفاء سقم ) رواه مسلم وأبو داود وهذا لفظ أبي داود – يعني الطيالسي - فإذا أردت منه شيئا أمكنك أن توصي من يحج من بلدك ليأتي بشيء منه في عودته من حجه " انتهى.


"Adapun apa yang engkau sebutkan bahwa Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda ;

ماء زمزم لما شرب له

'Air Zamzam tergantung niat untuk apa orang yang meminumnya.' Hadits ini diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan Ibnu Majah dari Jabir bin Abdullah dari Nabi shallallahu alaihi wa sallam. Dia merupakan hadits hasan dan juga bersifat umum. Dan lebih shahih dari itu adalah hadits Nabi shallallahu alaihi wa sallam, '

إنها مباركة ، وإنها طعام طعم وشفاء سقم 

"Ia merupakan air yang diberkahi, ia merupakan makanan yang mengenyangkan dan obat segala penyakit." (HR. Muslim dan Abu Daud. Lafazd ini dari Abu Daud)
Jika engkau ingin mendapatkannya, maka mungkin engkau berpesan kepada orang yang pergi haji untuk membawanya jika telah pulang beribadah haji."

📚Lihat Fatwa Lajnah Ad-Daimah 1/298.

📒Soal yang langsung kami ajukan pada ulama Yaman .

[22/12 06:24] ابو حنان عثمان السندكاني: السلام عليكم ورحمة الله وبركاتة

احسن الله إليك يا شيخنا

الدعاء مستجاب عن شرب ماء زمزم فهل هذا مختص بداخل مكة أم في أي مكان ؟

Assalamualaikum warahmatullahi wa barakatuh.

Ahsanalllahu ilaika ya syaikhana :

Doa ketika meminum air zam-zam adalah mustajabah, apakah ini khusus di dalam Makkah ataukah ditempat mana saja?

🖋️ Jawaban Syaikhuna Hasan Bin Qasim Ar-raimy hafidzahullah : 

[22/12 19:08] الشيخ حسن بن قاسم الريمي:

وعليكم السلام ورحمة الله وبركاته 
فقد روى ابن ماجة وغيره عن جابر بن عبد الله قال: سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول: ماء زمزم لما شرب له. صححه الألباني.
والحديث يدل بعمومه على ان هذا ليس خاصا بمكة بل يشمل لو شربه خارج مكة والله اعلم

Wa alaikum salam warahmatullahi wabarakatuh.

Ibnu Majah dan selainnya telah meriwayatkan dari Jabir bin Abdillah, ia berkata ; aku mendengar rasulullah shalallahu alaihi wasallam bersabda :

Air zam-zam tergantung dari niat untuk apa meminumnya, dan dishahihkan oleh Al-Al bany. Dan hadits tersebut menunjukkan keumumannya, bahwa hadits tersebut bukan khusus di Makkah, bahkan mencakup seandainya ia meminumnya di luar Makkah. Wallahu a'lam.

🖋️Jawaban Syaikh kami Fathul Qadasi Hafidzahullah :

[22/12 16:16] الشيخ فتح القدسي: 
في أي مكان

Pada tempat mana pun 

🖋️ Jawaban Syaikh kami Thariq Al-Ba'dany hafidzahullah 

[24/12 21:55] الشيخ طارق: وعليكم السلام ورحمة الله وبركاته 
نعم في مكة وفي غيرها بإذن الله

Wa Alaikum salam warahmatullahi wa barakatuh.

Naam di Makkah dan pada selainnya bi idznillah.

📚 Selesai penukilan.


Dan ini juga yang dikuatkan oleh Syaikhuna Abu Hamzah Hasan Basy Syuaib hafidzahullah dalan fatawa beliau: 

ماء زمزم يبقى نفعه والله أعلم سواء شُرِبَ في مكة أو خارجها

Air zamzam akan tetap kemanfaatannya wallahu a'lam sama saja di minum di Makkah atau diluar Makkah.

⭕ Dan adapun pendapat Syaikh Al-Al bany bahwa doa meminum air zam zam itu mustajabah ketika di minum di Makkah adalah pendapat lama atau boleh jadi beliau punya pendapat lain yang sejalan dengan hadits hadits dan keumuman hadits yang telah kita sebutkan.

🖋️Berkata Syaikh Al-Allamah Al-Al bany rahimahullah : 

" وله [ أي : للحاج والمعتمر ] : أن يحمل معه من ماء زمزم ما تيسر له تبركا به ؛

"Boleh bagi jamaah haji dan umrah membawa air Zamzam yang dimudahkan untuknya dalam rangka mencari keberkahannya.

Kemudian Syaikh berkata : 

 فقد : ( كان رسول الله صلى الله عليه وسلم يحمله معه في الأداوي والقرب وكان يصب على المرضى ويسقيهم 

"Dahulu Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam membawa air ZAM zam dalam tempat dan wadah air dan menuangkannya kepada orang sakit serta memberikan minum kepada mereka. 

Beliau mengatakan dalam takhrij hadits ini, diriwayatkan oleh Bukhari dalam At-Tarikh dan Tirmizi, dia menyatakan bahwa hadits ini hasan dari Aisyah radhiallahu anha. Dan riwayat ini terdapat dalam Ash-shahihah no. 883.
 
Kemudian Syaikh mengatakan : 

 بل إنه : كان يرسل وهو بالمدينة قبل أن تفتح مكة إلى سهيل بن عمرو : أن أهد لنا من ماء زمزم ولا تترك فيبعث إليه بمزادتين .

Bahkan Nabi pernah berkirim surat saat beliau berada di Madinah sebelum terjadinya Fathul Makkah kepada Suhail bin Amr' : 

Hadiahkanlah pada kami air zam zam dan jangan engkau tinggalkan, maka ia mengirimnya pada Rasulullah dua wadah air.

Syaikh Al al bany berkata dalam takhrijnya: Diriwayatkan oleh Baihaqi dengan sanad yang baik dari Jabir radhiallahu anhu. Riwayat ini memiliki riwayat lain yang menguatkan, yaitu hadits mursal yang shahih dalam Mushannaf Abdurrazzaq, no. 9127. Ibnu Taimiyah menyebutkan bahwa ;

أن السلف كانوا يحملونه

Dan sungguh kalangan salaf dahulu membawanya (keluar dari Makkah)."

📚 Lihat Manasikul Hajji wal Umrah, hal. 41

Bahkan Syaikh Al-Al bany juga mengatakan ucapan semisal di atas dalam Silsilah Ash-Shahihah, no. 883, dengan judul, "Hamlu Maa' i Zamzam wat-Tabarruk bihi" (Membawa air Zam-zam dan mencari keberkahan darinya)

✍ Di susun

Abu Hanan As-Suhaily

5 Jumadil Tsani 1444 - 29/12/ 2022_

_Ikuti NashihatuLinnisa' di TELEGRAM_  
https://t.me/Nashihatulinnisa

╭─┅─═ঊঊঈ═─┅─╮ 
       SEBARKANLAH 
        ENGKAU AKAN 
       MENDAPATKAN 
           PAHALANYA 
╰─┅─═ঊঊঈ═─┅─╯
 🅹🅾🅸🅽 🅲🅷🅰🅽🅽🅴🅻 🆃🅴🅻🅴🅶🆁🅰🅼 

segala yang menimpa kalian dari suatu musibah maka itu disebabkan oleh perbuatan kalian

*Berkata As-Syaikh Ibnu Baz -rohimahulloh-:*

*Segala yang menimpa ummat atau person2 dari fitnah,halangan dari jalan Alloh, wabah penyakit, peperangan, atau selain itu dari macam2 musibah, maka sebab2nya adalah apa yang diperbuat oleh hamba2 dari berbagai macam penyelisihan terhadap syari'at Alloh,*

*sebagaimana Alloh Ta'ala berfirman:*

*"Dan segala apa yang menimpa kalian dari suatu musibah maka disebabkan oleh perbuatan tangan2 kalian dan Dia memaafkan dari hal yang banyak". [Majmu'ul Fatawa/4/126].*

*Diterjemahkan oleh al-faqir ilalloh: Abu Saif Mufti, semoga Alloh memberikan kelembutan dan kasih sayangNya kepada kita hamba2Nya yang penuh dengan kekurangan.*


*● قال الإمام ابن باز رحمه الله:*

*" ما يُصيب الأُمّة أو الأفراد من فِتَن أو صَد عن سبيل الله أو أَوْبِئة أو حروب أو غير ذلك من أنواع البلاء*

*فأسبابه ما كسبه العِباد من أنواع المخالَفات لشرع الله.*

*كما قال تعالى: {وَمَا أَصَابَكُمْ مِنْ مُصِيبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ أَيْدِيكُمْ وَيَعْفُو عَنْ كَثِير} “.*

*📓 مجموع الفتاوى: [ 4/ 126 ]*


*Faedah dari Al Ustadz Abu Saif Mufti Jombang حَفِظَهُ اللّٰه*

🅹🅾🅸🅽 🅲🅷🅰🅽🅽🅴🅻 🆃🅴🅻🅴🅶🆁🅰🅼 

⏳ PRINSIP YANG BENAR DI SAAT BERINTERAKSI DENGAN ORANG KAFIR

⏳ PRINSIP YANG BENAR DI SAAT BERINTERAKSI DENGAN ORANG KAFIR 

🖊Berkata Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah 

ﻣﺤﺒّﺔ اﻟﻜﻔﺎﺭ ﻭﺇﻋﺎﻧﺘﻬﻢ ﻋﻠﻰ ﺑﺎﻃﻠﻬﻢ، ﻭاﺗﺨﺎﺫﻫﻢ ﺃﺻْﺤﺎﺑﺎً ﻭﺃﺧْﺪاﻧﺎً، ﻭﻧﺤﻮ ﺫﻟﻚ ﻣﻦ ﻛﺒﺎﺋﺮ اﻟﺬﻧﻮﺏ، ﻭﻣﻦ ﻭﺳﺎﺋﻞ اﻟﻜﻔﺮ ﺑﺎﻟﻠﻪ. فإن نصرهم على المسلمين وساعدهم ضد المسلمين، فهذا هو التولي، وهو من أنواع الردة عن الإسلام.

"Mencintai orang-orang kafir dan membantu atas kebathilan mereka serta menjadikan mereka sebagai sahabat dan teman dekat dan semisalnya termasuk dosa-dosa besar dan termasuk perantara yang bisa mengantar kepada kekafiran kepada Allah. Karena menolong mereka atas kaum muslimin dan membantu mereka melawan kaum muslimin, maka ini merupakan bentuk loyalitas, dan ini termasuk jenis kemurtadan dari islam."

📚 Majmu' Al_ Fatawa, 28 /235

Abu Hanan As-Suhaily

30 Jumadil awwal 1444 - 25/12/ 2022_

╭─┅─═ঊঊঈ═─┅─╮ 
     SEBARKANLAH 
      ENGKAU AKAN 
      MENDAPATKAN 
          PAHALANYA 
╰─┅─═ঊঊঈ═─┅─╯
 🅹🅾🅸🅽 🅲🅷🅰🅽🅽🅴🅻 🆃🅴🅻🅴🅶🆁🅰🅼 
📡 https://t.me/fawaaidassunnah

🔘 *Kapan suatu nasehat disampaikan secara tersembunyi dan kapan secara terang²an..?!*

As-syaikh Al-'allamah Abdul 'Aziz bin Bazz -rohimahulloh berkata:

 

📮 سؤال : متى تكون النصيحة سراً ومتى تكون علناً ؟

 

📮Pertanyaan : Kapan nasehat disampaikan secara tersembunyi dan kapan secara terang²an?

 

▶ Jawaban :

يعمل الناصح بما هو الأصلح

▪Seorang _penasehat_ menasehati dengan cara yang paling besar maslahatnya

 

إذا رأى أنها سراً أنفع نَصَحَ سراً 

▫Apabila dia (penasehat) melihat nasehat secara _Sirr_ lebih bermanfaat maka ia menasehati secara _Sirr_

 

إذا رأى أنها في العلن أنفع فعل

Apabila dia melihat nasehat dengan cara terang²an lebih bermanfaat maka dia melakukannya.

 

 لكن إذا كان الذنب سراً لا تكون النصيحة إلا سراً

°Akan tetapi apabila perbuatan dosanya itu tersembunyi maka tidaklah nasehat yg diberikan kecuali secara tersembunyi juga.

 

إ ذا كان يعلم من أخيه ذنباً سراً ينصحه سراً

لا يفضحه ينصحه بينه وبينه

➡ Apabila dia mengetahui dosa (kesalahan) dari saudaranya yang tersembunyi, maka ia menasehati saudaranya secara tersembunyi pula. Dan janganlah dia membuka aib saudaranya, (hendaklah) dia menasehati saudaranya itu di hadapannya (secara langsung)

 

أما إذا كان الذنب معلناً يراه الناس مثلاً في المجلس قام واحد بشرب الخمر ينكر عليه

❎ Adapun jika dosanya terang²an, yang manusia melihatnya, misal: pada satu majlis seseorang berdiri meminum khomr, maka ia diingkari (walaupun secara terang²an di depan manusia).

 

أو قام واحد يدعوا إلى شرب الخمر وهو حاضر أو إلى الربا يقول يا أخي لا يجوز هذا

↪ Atau misalnya seseorang berdiri kemudian menyeru untuk meminum khomr dalam keadaan (orang yg hendak menasehati) hadir atau seorang menyeru kepada riba, maka (hendaklah) dia mengatakan "Akhii...,perkara ini tidaklah boleh!!"

 

🔘 أما ذنب تعلمه من أخيك تعلم أن أخاك يشرب الخمر أو تعلم أنه يتعاطى الربا

تنصحه بينك وبينه سراً

تقول يا أخي بلغني كذا تنصحه

🔘 Adapun dosa yang engkau ketahui dari saudaramu, (contoh) engkau mengetahui bahwa saudaramu meminum khomr atau engkau mengetahui kalau dia melakukan riba, maka hendaknya engkau menasehatinya secara sirr, berduaan (empat mata).

Engkau katakan (kepadanya): Wahai saudaraku telah sampai kepadaku demikian.....demikian... Kemudian baru engkau nasehati saudaramu.

 

💥 أما إذا فعل المنكر علانية في المجلس وأنت تشاهد المنكر أو شاهده الناس تنكر عليه

💥 Adapun apabila dia melakukan kemungkaran secara terang²an di dalam majlis, dan engkau manyaksikan kemungkaran tersebut atau manusia menyaksikannya, maka hendaknya engkau mengingkarinya..!

 

💫إذا سَكتَّ معناه أنك أقرَّيت الباطل

💫 Apabila engkau diam (tidak mengingkari) berarti engkau telah menyetujui suatu kebathilan.

 

فإذا كُنَّا في مجلس ظهر فيه شرب الخمر تنكره إن استطعت

⭕️ Maka apabila kita pada suatu majlis nampak pada majlis tersebut minuman khomr, maka hendaknya engkau mengingkarinya apabila engkau mampu.

 

وكذلك ظهر فيه منكر آخر من الغيبة تقول يا إخواني ترى ما تجوز الغيبة أو ما أشبهه من المعاصي الظاهرة

Begitu juga apabila nampak pada majlis tersebut kemungkaran yang lain dari perkara Ghibah, maka engkau katakan: "Wahai Saudara²ku bukankah engkau tahu bahwa ghibah tidak diperbolehkan?! Atau perkara² yang serupa dengannya dari kemaksiatan yang nampak.

 

📚 إذا كان عندك علم تنكرها لأن هذا منكر ظاهر لا تسكت عليه من باب إظهار الحق والدعوة إليه.

📚 Apabila kamu memiliki ilmu, maka hendaknya engkau mengingkarinya dikarenakan ini perkara mungkar yang nampak, janganlah engkau diam atasnya, sebagai bentuk usaha untuk menampakan Al-haq dan berdakwah kepadanya.

 

📚مجلة الإصلاح ، العدد (241-17)

 

〰〰〰〰〰〰〰〰〰

Syarah kitab tauhid Syaikh bin Baz oleh Asy-Syaikh Abu Fairuz Abdurrahman bin soekojo Al Indonesiy Al Jawiy Hafidzahullah

 Syarah kitab tauhid Syaikh bin Baz oleh Asy-Syaikh Abu Fairuz Abdurrahman bin soekojo Al Indonesiy Al Jawiy Hafidzahullah


Download Pdf Kitab Tauhid Syarah Syaikh Bin Baz




Syarah kitab tauhid Syaikh bin Baz dars1


Syarah kitab tauhid Syaikh bin Baz dars 2


Syarah kitab tauhid Syaikh bin Baz dars 3

Syarah kitab tauhid Syaikh bin Baz dars 4

Syarah kitab tauhid Syaikh bin Baz dars 5

Syarah kitab tauhid Syaikh bin Baz dars 6

Syarah kitab tauhid Syaikh bin Baz dars 7

Syarah kitab tauhid Syaikh bin Baz dars 8


Syarah kitab tauhid Syaikh bin Baz dars 9


Syarah kitab tauhid Syaikh bin Baz dars 10

Mencapai Kemuliaan Dunia

 *📌 قـال الإمام عبدالعزيز بن بـاز - رحمه الله -:*


*〖 فمـن أراد عز الدنيـا ، والرزق الحلال فيها ، والنّعيم في الآخـرة ، فعليه بالتقوى 〗*

*📓 |[ مجمـوع الفتاوى: (٢٨٥/٢) ]|*


Berkata Al-Imam 'Abdul 'Aziz bin Baz -rohimahulloh-: 

Barangsiapa yang menginginkan kemuliaan dunia, rizqi yang halal, dan kenikmatan akhiroh maka wajib baginya untuk bertaqwa. 

[Majmu'ul Fatawa/2/285].

Diterjemahkan oleh: al-faqir ilalloh Abu Saif Mufti semoga Alloh memberikan taufiq baginya.


*Faedah dari Al Ustadz Abu Saif Mufti Jombang حَفِظَهُ اللّٰه*

Bersemangatlah dalam menyebarkan faedah dengan tetap menjaga amanah ilmiah...!

Imam Ibnu Baz –Rohimahulloh- (Majmu Fatawa: 4/ 54) berkata:

 

والمشروع للمسلم إذا سمع الفائدة أن يبلغها غيره، وهكذا المسلمة تبلغ غيرها ما سمعت من العلم لقول النبي صلى الله عليه وسلم: «بلغوا عني ولو آية»،

 

وكان صلى الله عليه وسلم إذا خطب الناس يقول: «ليبلغ الشاهد الغائب فرب مبلغ أوعى من سامع»

 

"Yang disyareatkan atas seorang muslim, jika dia mendengar suatu faedah untuk menyampaikannya kepada yang lain. Demikian pula muslimah, (hendaknya) dia menyampaikan kepada (muslimah) yang lain ilmu yang telah didengarnya. Berdasarkan sabda Nabi –shollallohu ‘alaihi wa sallam:

 

«بلغوا عني ولو آية»

 

Sampaikan dariku walaupun satu ayat.” [HR Al-Bukhoriy (3461) dari Abdulloh bin ‘Amr bin ‘Ash rodhiyallohu ‘anhu]

 

Dan beliau –shollallohu ‘alaihi wa sallam- apabila berbicara kepada manusia mengatakan:

 

«ليبلغ الشاهد الغائب فرب مبلغ أوعى من سامع»

 

Hendaknya yang hadir menyampaikannya kepada yang tidak hadir. Sebab, terkadang seorang yang disampaikan (kepadanya ilmu karena ketidakhadirannya) lebih paham daripada yang mendengarnya (secara langsung dari Nabi –shollallohu ‘alaihi wa sallam-).” [Muttafaqun ‘alaihi dari Abu Bakroh rodhiyallohu ‘anhu].

 

〰〰〰〰〰〰〰〰〰

Join di channel telegram:

Fawaaid Ma'had Al-Utsmaniy

@alutsmaniy

SYAITHON BISU, SIAPA MEREKA ?

SYAITHON BISU, SIAPA MEREKA ?
___________________________________

Soal: Saya pernah mendengar bahwa orang yang diam dari kebenaran adalah syaithan bisu, apakah ini benar?

Asy Syaikh ibn Baaz rahimahullâh menjawab :

Ya, kalimat ini diucapkan oleh sebagian salaf. Bukan hadits dari Nabi shallallâhu ‘alayhi was salam, tetapi hanya ucapan dari sebagian salaf. Mereka mengatakan:

الساكت عن الحق شيطان أخرس والناطق بالباطل شيطان ناطق

“Orang yang DIAM dari kebenaran adalah syaithan yang bisu sedangkan orang yang berucap dengan kebatilan adalah syaithan yang berbicara.”

Orang yang mengatakan ucapan bathil dan menyeru kepada kebatilan, maka dia ini termasuk SYAITHAN yang BERBICARA.

Adapun seorang yang diam dari kebenaran padahal dia mampu, tidak memerintah kepada perkara-perkara yang ma’ruf, tidak melarang dari kemungkaran, tidak berusaha mengubah perkara-perkara yang wajib untuk dirubah, dan dia malah diam padahal mampu untuk berbicara, maka dia ini dikatakan SYAITHAN BISU dari KALANGAN MANUSIA. Karena wajib bagi setiap mukmin untuk mengingkari kebatilan dan menyeru kepada perkara-perkara yang diperintahkan syariat.

Bila ia mampu melakukan ini, maka berhak baginya sebagaimana firman Allôh jalla wa ‘alla:

ولتكن منكم أمة يدعون إلى الخير ويأمرون بالمعروف وينهون عن المنكر وأولئك هم المفلحون
(آل عمران: 104)

“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh berbuat yang makruf, dan mencegah dari perbuatan yang mungkar. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.” (Ali ‘Imran:104)

Dan Allôh Subhânahu wa ta’ala berfirman:

والمؤمنون والمؤمنات بعضهم أولياء بعض يأمرون بالمعروف وينهون عن المنكر (التوبة:71)

“Kaum mukminin dan mukminah, sebagian mereka adalah penolong bagi sebagian lainnya. Mereka menyuruh berbuat yang makruf dan mencegah fari perbuatan yang mungkar.” (At-Taubah:71)

Nabi ﷺ bersabda :

إن الناس إذا رأوا المنكر فلم يغيروه أوشك أن يعمهم الله بعقابه

“Sesunguhnya manusia apabila melihat kemungkaran kemudian tidak berupaya mengubahnya, maka hampir-hampir Allah akan meliputi mereka dengan adzab-Nya.”

Dan Nabi ﷺ bersabda :

من رأى منكم منكرا فليغيره بيده فإن لم يستطع فبلسانه فإن لم يستطع فبقلبه وذلك أضعف الإيمان

“Barang siapa di antara kalian melihat kemungkaran, maka hendaklah ia merubahnya dengan tangannya. Bila tidak mampu, maka dengan lisannya. Bila tidak mampu, maka dengan hatinya dan itulah selemah-lemah iman.” [Diriwayatkan oleh al-Imam Muslim di dalam “Shahih” nya.]

Sehingga ini menjelaskan kpd kita tentang wajibnya mengingkari kemungkaran sesuai dengan batas kemampuan. Dengan tangan, lisan, kemudian hati. Oleh karena itu seseorang yang diam, tidak mau mengingkari kemungkaran padahal dia mampu melakukannya, tidak ada sesuatu yang menghalanginya, maka inilah dia syaithan bisu tersebut.
-selesai-

:paperclip: Sumber:
http://www.binbaz.org.sa/node/18316
_________________________

:black_nib: Seorang penyair berkata :

ﺇﻥ ﻟﻢ ﺗﺴﺘﻄﻊ ﻗﻮﻝ ﺍﻟﺤﻖ.. ﻓﻼ ﺗﺼﻔﻖ ﻟﻠﺒﺎﻃﻞ "

Jika kamu tak sanggup mengatakan yang haqq (kebenaran).... Maka janganlah bertepuk tangan untuk kebathilan.


🅹🅾🅸🅽 🅲🅷🅰🅽🅽🅴🅻 🆃🅴🅻🅴🅶🆁🅰🅼 📡 https://t.me/fawaaidassunnah

Berhutang Atau Berniaga Lebih Baik Daripada Meminta-minta

Berhutang Atau Berniaga Lebih Baik Daripada Meminta-minta Ditulis oleh: Abu Fairuz Abdurrohman Al Qudsy Al Jawy Al Indonesy -semoga Alloh me...