بسم الله الرحمن الرحيم
الحمد لله رب العالمين ولا عدوان إلا
على الظالمين وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له وأشهد أن محمدا عبده
ورسوله، أما بعد
Berkaitan dengan hukum menghadiri acara
kajian atau muhadhoroh yang diselenggarakan oleh para hizbiyyun, maka kami
telah menanyakan hal ini kepada sebagian para masyayikh sunnah di Yaman.
Silahkan menyimak tanya-jawab bersama mereka secara tertulis berikut ini,
semoga bermanfaat.
*Pertanyaan:*
تقام المحاضرات في المساجد من قبل
الحزبيين أصحاب المنهج الأفيح، والذي يحاضر فيها يعتبر من مشايخ أهل السنة مثل
الشيخ عبد الرزاق بن عبد المحسن العباد وأمثاله من مشايخ السعودية، فهل يجوز لنا
حضور مثل هذه المحاضرات ثم ننصرف بعد الفراغ منها؟ وجزاكم الله خيرا على الإجابة
"Sehubungan dengan diselenggarakannya
muhadhoroh (kajian-kajian) di masjid-masjid oleh para hizbiyyun yang notabene
mereka itu adalah orang-orang yang bermanhaj afyah (yaitu manhaj agama yang
terlalu longgar, meluas serta lembek terhadap ahli bid'ah dan pengikut hawa
nafsu) dan diisi oleh seseorang yang masih teranggap sebagai masyayikh
ahlussunnah seperti Syaikh Abdurrozzaq bin Abdulmuhsin Al Abbad dan selainnya
yang seperti beliau dari masyayikh Saudi. Apakah diperbolehkan bagi kita untuk
menghadiri kajian tersebut dan kita beranjak pulang setelah selesainya acara
tersebut? Jazakumullohu khoiron atas jawabannya."
*Jawaban Syaikh Abu Abdirrohman Fath bin
Abdulhafidz Al Qodasiy hafidhohulloh:*
هل هناك مساجد أخرى لأهل السنة؟
إن وجدت مساجد سنة ونزل المحاضر عند
غيرهم من دون عذر فلا يحضر له وإن كان من أهل السنة،
ويمكن استماع المادة الصوتية بعد ذلك.
أما الحضور فلا، والله أعلم
أما إن كان هناك عذر كأن يكون البلد
ليس فيه إلا ذاك المسجد أو كان المسجد بيد العامة من حاضر فيه حاضر أو كانت مساجد
السنة ضيقة والجموع غفيرة والمسجد الواسع خليط لأهل القرية، أو نحو ذلك فلا بأس، والله
أعلم. انتهى
"Apakah di sana terdapat juga
masjid-masjid lainnya milik ahlussunnah?
Jika di sana terdapat masjid-masjid
ahlussunnah, lalu si pengisi kajian (muhadhoroh) turun di tempat lain selain
milik ahlussunnah tanpa udzur, maka janganlah menghadirinya, meskipun ia dari
kalangan ahlussunnah.
Mungkin bisa didengar kajiannya melalui
rekaman suaranya setelah acara itu. Adapun menghadirinya, maka tidak boleh.
Wallohu a'lam.
Adapun jika di sana terdapat udzur,
misalnya di negeri itu tidak terdapat kecuali masjid itu saja atau masjid itu
dikelola oleh orang awam, siapapun yang ingin mengisi kajian di situ
dipersilahkan untuk mengisinya atau masjid-masjid sunnah sempit dan yang hadir
banyak sekali serta tempat tidak memadai, sedangkan masjid yang luas (memadai)
dikelola oleh orang-orang yang campur aduk manhajnya milik penduduk setempat
dan sebagainya, maka tidak apa-apa untuk menghadirinya. Wallohu a'lam."
*Jawaban Syaikh Abu Anas Abdulkholiq bin Al
'Imad Al Wushobiy hafidhohulloh:*
المساجد المحسوبة على الحزبيين ويعرفهم
الناس بالحزبية لا يحاضر فيها ومن حاضر وهو سني لا يحضر معه لأن فيه غشا وتغريرا
بالعامة
ولا يمكنه التحذير من بدعة القائمين
على المسجد وإقرار لأهل البدع على بدعهم والتميز تنصر به الدعوة
وأما إن كان مسجدا عاما لا يعرف لحزب
ولا طائفة ولا يوجد قريب منه مسجد سنة فلا باس بالحضور والمحاضرة فيه، والله أعلم
"Masjid-masjid yang terhitung milik
atau dikelola oleh hizbiyyun dan orang-orang telah mengetahui akan
kehizbiyyahan mereka, maka janganlah seorang ahlussunnah mengisi kajian di
sana. Siapa yang mengisi kajian atau muhadhoroh di sana, sedangkan ia seorang
sunniy (ahlussunnah), maka janganlah ikut hadir bersamanya, karena hal itu
termasuk pengelabuan dan penipuan terhadap orang-orang awam. Tidaklah
memungkinkan baginya ketika itu untuk memperingatkan umat dari kebid'ahan yang
ada pada pengurus masjid yang hizbiyyun tersebut dan bersikap diam terhadap
ahli bida' akan kebid'ahan-kebid'ahan mereka. Sedangkan sikap tamayyuz
(memisahkan dan membedakan diri) dari ahli bida' itulah yang menolong atau mendukung
dakwah ahlussunnah.
Adapun jika masjid itu umum, tidak terdapat
atau diketahui di dalamnya suatu kelompok atau golongan dan tidak ditemukan
masjid sunnah yang dekat dengannya, maka tidak apa-apa ia ikut hadir dan
mengisi kajian di sana. Wallohu a'lam."
Walhamdulillahi Robbil 'alamin.
Alih bahasa: Mushlih Abu Sholeh Al Madiuniy
-waffaqohulloh-
Markiz Darul Hadits As Salafiyyah Baihan -
Shon'a -harosahalloh-