Tampilkan postingan dengan label Syaikh Yahya Al Hajuriy. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Syaikh Yahya Al Hajuriy. Tampilkan semua postingan

Hukum Wanita Mengendarai Sepeda Motor atau Mobil

Fatwa Asy-Syaikh Yahya bin 'Ali Al-Hajuri حفظه الله

SOAL:

Apa hukum seorang wanita yang mengendarai Sepeda Motor, begitu juga menyopir mobil sendirian, dan perlu diketahui bahwa tubuhnya nanti itu akan terkena terpaan angin ketika mengendarainya, wa jazakumullohu khoiro?

JAWAB:

Shohih, nantinya si wanita tersebut akan terkena hal tersebut ketika mengendarai mobil, entah dengan kecelakaan yang menjadikan ia korban bagi pengguna jalan yang lainnya. Begitu juga bisa terjadi buruknya pengendalian diri. Karena wanita itu sebagaimana dikatakan oleh Nabi صلى الله عليه و سلم: "Mereka adalah para wanita yang kurang akalnya."

Bisa jadi ketika ia melihat kecelekaan atau tabrakan, maka ia akan menyebabkan kecelakaan bagi lainnya serta memudhorotkan kaum muslimin dan perkara-perkara yang lainnya yang merupakan kejelekan dalam mengendarainya mobil bagi perempuan.

Begitu juga sepeda motor, ini lebih jelek dari sisi bentuk posisinya yang dimana wanita yang mengendarainya tidaklah dalam posisi yang baik. Maka dengan itu, kami nasehatkan untuk menjauhi dari hal ini.

Begitu juga bisa mengakibatkan bagi si wanita untuk keluar ke tempat yang jauh, dan dalam hal ini sudah sepantasnya seorang wanita berdiam dalam lingkup rumahnya.

Begitu juga hendaknya si wanita tidak bertabarruj dengan tabarrujnya para wanita jahiliyyah dan tidak keluar kecuali dengan mahromnya, maka apabila ia keluar tanpa disertai mahrom, bisa mengakibatkan ia keluar safar sendirian, dalam keadaan ia tidak sadari bahwa itu bukan safar disebabkan cepatnya mobil, maka diapun safar tanpa disertai mahrom. Rosululloh صلى الله عليه و سلم berkata: "Tidaklah halal bagi seorang perempuan yang beriman kepada Allôh dan hari Akhir untuk melakukan safar kecuali disertai dengan mahrom."

Misalkan; safar di negeri Barat dari Birmingham ke London; kita dapati para wanita muslimah mengendari sepeda motor dengan jarak seperti ini sampai tempat tersebut dalam keadaan sendiri menyopir mobilnya yang itu sudah merupakan jarak safar, maka menjauhi perkara ini adalah perkara yang wajib.

[Sumber: kitab "Al-Ifta 'Ala As'ilatil Waridah Min Duwali Syatta" (hal.260).]


╭─┅─═ঊঊঈ═─┅─╮ 
       SEBARKANLAH 
       ENGKAU AKAN 
       MENDAPATKAN 
           PAHALANYA 
╰─┅─═ঊঊঈ═─┅─╯ 

 🅹🅾🅸🅽 🅲🅷🅰🅽🅽🅴🅻 🆃🅴🅻🅴🅶🆁🅰🅼 

Hukum Membaca Mushhaf Di Dalam Sholat Malam

Hukum Membaca Mushhaf Di Dalam Sholat Malam



بسم الله الرحمن الرحيم




Pertanyaan: apa hukum membaca mushhaf di dalam sholat malam?

Maka jawabannya dengan memohon pertolongan pada Alloh semata:

Kami tidak menasihati yang demikian itu karena membaca mushhaf di dalam sholat terkadang membuat sibuk dan mengurangi kekhusyu’an dalam sholat. Abdulloh bin Mas’ud rodhiyallohu ‘anh berkata:

كنت أسلم على النبي صلى الله عليه وسلم وهو في الصلاة فيرد علي فلما رجعنا سلمت عليه فلم يرد علي وقال إن في الصلاة لشغلا.

“Dulu saya mengucapkan salam pada Nabi shollallohu ‘alaihi wasallam dalam keadaan beliau sholat, lalu beliau menjawab salam saya. Ketika kami pulang (dari Habasyah), saya mengucapkan salam pada beliau, tapi beliau tidak menjawab salam saya. Dan beliau bersabda: “Sesungguhnya di dalam sholat itu benar-benar ada kesibukan.” 

(HR. Al Bukhoriy (1216)

Dan boleh jadi orang yang sholat tadi sibuk dengan membuka-buka halaman mushhaf, atau ada angin dari kipas yang membolak-balikkan lembarannya sehingga membingungkan dirinya.
Dan juga bertopang pada mushhaf di dalam sholat itu terkadang menyebabkan Muslimin malas menghapal Al Qur’an, dan itu tidak pantas.
Tapi jika memang diperlukan maka tidak apa-apa. Hal itu juga dilakukan oleh sebagian Salaf.

Al Qosim rohimahulloh berkata:

كان يؤم عائشة عبد يقرأ في المصحف.

“Dulu Aisyah diimami seorang hamba sahaya dengan membaca mushhaf.” 

(diriwayatkan oleh Ibnu Abi Syaibah dalam “Al Mushonnaf” (7216)/shohih).

Ibnu Abi Mulaikah rohimahulloh berkata:

أن عائشة أعتقت غلاما لها عن دبر فكان يؤمها في رمضان في المصحف.

“Bahwasanya Aisyah menjanjikan memerdekakan seorang hamba jika beliau meninggal. Hamba tadi mengimami beliau di bulan Romadhon denan membaca mushhaf.”

(diriwayatkan oleh Ibnu Abi Syaibah dalam “Al Mushonnaf” (7217)/shohih).

Muhammad bin Sirin rohimahulloh berkata:

عن عائشة ابنة طلحة انها كانت تأمر غلاما أو إنسانا يقرأ في المصحف يؤمها في رمضان.

Dari ‘Aisyah binti Tholhah, bahwasanya dirinya memerintahkan seorang hamba atau orang lain untuk membaca mushhaf sambil mengimami dirinya di bulan Romadhon.” 

(diriwayatkan oleh Ibnu Abi Syaibah dalam “Al Mushonnaf” (7218)/shohih).

Dari Syu’bah:

عن الحكم في الرجل يؤم في رمضان يقرأ في المصحف رخص فيه.

“Dari Al Hakam tentang seseorang yang mengimami di bulan Romadhon sambil membaca mushhaf, beliau memberikan keringanan untuk perbuatan itu.” 

(diriwayatkan oleh Ibnu Abi Syaibah dalam “Al Mushonnaf” (7219)/shohih).

Al Imam Muqbil bin Hadi Al Wadi’iy rohimahulloh ditanya:

“Saya sholat mengimami orang-orang, dan tidak ada orang setelah saya yang hapal Al Qur’an. Maka apakah boleh orang lain membuka mushhaf dan mengikuti bacaan saya? Dan itu adalah di sholat tarowih.”

Maka beliau menjawab: “Untuk lafazh BOLEH, kami tidak mampu untuk mengatakan TIDAK BOLEH. Karena Nabi shollallohu ‘alaihi wasallam bersabda di dalam hadits Ibnu Mas’ud dalam “Shohih”:

إن في الصلاة لشغلا.

“Sesungguhnya di dalam sholat itu benar-benar ada kesibukan.”

Dan Alloh berfirman:

﴿وقوموا لله قانتين﴾

“Dan berdirilah kalian untuk Alloh dalam keadaan tunduk khusyu’.”

Yaitu: merunduk dan hina.

Maka membawa mushhaf itu termasuk kesibukan. Yang penting sholatnya adalah sah tapi makruh. Dan Alloh lebih tahu. Maka kami menasihati untuk tidak melakukan itu.”

(selesai dari kaset “Kaifa Nastaqbil Romadhon”/dari “Fatawal Imam Muqbil Al Wadi’iy”).

Dan Fadhilatu Syaikhina Yahya bin Ali Al Hajuriy hafizhohulloh ditanya: 

“Di tempat kami ada seorang imam yang mengimami orang-orang dalam sholat ‘isya dan tarowih di bulan Romadhon dari mushhaf, apakah boleh dia melakukan yang demikian itu?
Maka beliau hafizhohulloh menjawab: 

“Lebih baik dia tidak membaca dari mushhaf. Ibnu Hazm berdalilkan akan terlarangnya hal itu dengan sabda Nabi shollallohu ‘alaihi wasallam:

إن في الصلاة لشغلا.

“Sesungguhnya di dalam sholat itu benar-benar ada kesibukan.”

Orang yang membaca dari mushhaf akan tersibukkan. Maka lebih utama untuk sang imam itu membaca semampunya. Alloh ta’ala berfirman:

﴿فَاقْرَءُوا مَا تَيَسَّرَ مِنَ الْقُرْآنِ﴾ ] المزمل: 20[.

“Maka bacalah apa yang mudah dari Al Qur’an.”

Ini di dalam tarowih, bersamaan dengan bahwasanya sebagian Shohabat melakukan itu, dia membaca dari mushhaf di dalam tarowih.

Adapun di dalam sholat-sholat wajib, maka tidak ada seorangpun dari mereka sholat dengan memakai mushhaf, maka perbuatannya itu adalah MUHDATS (bid’ah).

(selesai dari “Asilatu Ahlissunnah Bi Taribah Saiun”/”Al Kanzuts Tsamin”).

والله تعالى أعلم بالصواب.

sumber: http://maktabahfairuzaddailamiy.blogspot.com/

╭─┅─═ঊঊঈ═─┅─╮
      SEBARKANLAH
      ENGKAU AKAN
      MENDAPATKAN
         PAHALANYA
╰─┅─═ঊঊঈ═─┅─╯

🅹🅾🅸🅽 🅲🅷🅰🅽🅽🅴🅻 🆃🅴🅻🅴🅶🆁🅰🅼

Ingkar Perkataan Rasulullah


Rasulullah menyuruh kita merapatkan shof pada saat sholat, orang orang sekarang malah menyuruh untuk merenggangkan shof .. 

Allahul mustaan..

 
 🅹🅾🅸🅽 🅲🅷🅰🅽🅽🅴🅻 🆃🅴🅻🅴🅶🆁🅰🅼 
📡 https://t.me/fawaaidassunnah

MUQODDIMAH JAWABAN ATAS KEALPAAN DAN KEKELIRUAN SYAIKH RABI AL MADKHALI PADA KITABNYA "AL ISHOBAH"

MUQODDIMAH
JAWABAN ATAS KEALPAAN DAN KEKELIRUAN
SYAIKH RABI AL MADKHALI
PADA KITABNYA "AL ISHOBAH"



OLEH:
ABU ABDIRRAHMAN YAHYA BIN ALI AL HAJURY



PENERJEMAH:
ABU ABDIRRAHMAN SHIDDIQ AL BUGHISI
TORAUT, 15 MUHARRAM 1438


بسم الله الرحمن الرحيم
الحمد لله وأشهد أن لا إله إلا الله وأشهد أن محمدا عبده ورسوله صلى الله عليه وعلى آله وسلم أما بعد:

Beberapa waktu lalu Syaikh Rabi al Madkhali telah menerbitkan muqoddimah terhadap dua kitabnya "Al Ishobah fi Tashhih ma dho'afahu Al Hajury wa Ibraz Ma jahilahu Al Hajuri fi Mafarid Ash Shahabah"

Dan aku telah menjelaskan apa-apa yang ada padanya berupa penyimpangan dari kebenaran pada waktunya dan di antara yang kukatakan ketika itu:

"Dan dikala terbitnya mustadraknya atau selainnya seputar kitabku mafarid, insya Allah dilihat, hingga aku bisa mengambil faidah yang mungkin ada padanya berupa kritikan yang benar, telah dikritik Imam Bukhari dan Muslim dan selain keduanya dari para Imam agama dan siapa saya di banding mereka."

Tatkala terbit mustadraknya akupun membacanya ternyata kudapati dia adalah tulisan yang tidak berbobot, dia mengumpulkan isinya dari sana sini tanpa mengecek dan meneliti dengan seksama, dia bangun tulisannya di atas mugholathoh (ucapan-ucapan yang menjerumuskan kepada kesalahan) dan di atas kekeliruan amat jauh dari penerapan ilmu yang semestinya.

Hinggah engkau dapati dia melewati biografi seorang sahabat dari kitab "Al Ishobah" atau "Ma'rifaush Shahabah" atau "Usdul Ghobah" atau "Al Istiyab" kemudian dia menukil apa yang disebutkan pada biografi orang ini berupa hadits-hadits lalu mengkritik dengan alasan itu bahwa sahabat ini bukan dari mafarid (sahabat yang hanya meriwayakan satu hadits).

Tanpa menoleh kepada syaratku; bahwa ini adalah mafarid kutub sittah dan musnad Ahmad, sebagaimana ia telah melihat kitabku itu dan aku tidak mengeluarkan dari selain mereka.

Dan apabila saya melihat nash dari seorang Imam bahwa tiada bagi sahabat ini melainkan satu hadits aku sebutkan berdasarkan ucapanku "dan seluruh kitab".

Maka setelah saya melihat amalan (Syaikh Rabi) ini, beserta apa yang terkandung di dalamnya dari mugholathoh dan ketergelinciran
Saya terpaksa menjelaskan hal itu sebagai bentuk pelayanan terhadap ilmu, penjelasan terhadap kebenaran.

Kemudian saya melihat ucapan-ucapan para Huffadz maka saya dapati mereka mentanshish bahwa sahabat ini tidak memiliki hadits kecuali satu, kemudian kulihat kepada hadits-hadits yang di kritikkan dengannya pengkritik (Syaikh Rabi), saya dapati hadits-hadits itu kalau bukan palsu tidak layak mengkritik dengannya, atau yang rajih hadits itu dari sahabat lain bukan sahabat yang di sebutkan biografinya atau yang rajih pada hadits itu mauquf atau mursal atau selain itu.

Aku telah melewati seluruh kitab (Syaikh Rabi) maka tidak ada yang bersih sedikitpun yang teranggap bagi pengkritik dari apa yang dia propogandakan dengannya pada muqoddimah kitabnya, dan Maha Benar Allah subhanahu yang berfirman:

فَأَمَّا الزَّبَدُ فَيَذْهَبُ جُفَاءً وَأَمَّا مَا يَنْفَعُ النَّاسَ فَيَمْكُثُ فِي الْأَرْضِ كَذَلِكَ يَضْرِبُ اللَّهُ الْأَمْثَالَ [الرعد/17]

"Adapun buih itu akan sirna sebagai sesuatu yang tidak berharga adapun yang bermanfaat bagi manusia akan tetap dipermukaan bumi demikianlah Allah memberikan perumpamaan." 

[Ar-Ra'd: 17].

Dan metode pengkritik pada kitabnya ini yang dia namakan "Al Ishobah fi Tashhih ma dho'afahu Al Hajury wa Ibraz Ma jahilahu Al Hajuri fi Mafarid Ash Shahabah" mendatangkan hadits yang ia kritik disertai pembahasanku terhadapnya pada kitabku "Mafarid As shohabah" secara keseluruhan. 

Lalu memberI catatan padanya dengan apa yang cocok baginya dari apa yang akan dilihat oleh sang pembaca.

Dan saya terpaksa meletakkan apa yang terkandung dalam kitab secara sempurna dengan memberi pembeda terhadap ucapan si pengkritik di antara dua garis dikedua sisInya untuk membedakannya dari ucapanku yang ada dikitab "mafarid" dan dari bantahanku atasnya supaya mudah bagi sang pembaca membedakan antara ucapan si pengkritik dan bantahan atasnya.

Dengan memohon kepada Allh Azza wa Jalla menjadikannya ikhlash mengharap wajahNya, bermanfaat bagi hamba-hambaNya, serta sebagai pelayanan terhadap sunnah NabiNya shallallahu 'alaihi wa 'ala alihi wa sallam.


TELAH MENULISNYA DI UMMUL QURO
YAHYA BIN ALI AL HAJURY

@markiztoraut


🅹🅾🅸🅽 🅲🅷🅰🅽🅽🅴🅻 🆃🅴🅻🅴🅶🆁🅰🅼 

SILSILAH PEMBELAAN TERHADAP SYAIKH SALAFI ABU ABDIRRAHMAN YAHYA BIN ALI AL HAJURI ATAS TUDUHAN HIZBIYYUN YANG KEJI

SILSILAH PEMBELAAN TERHADAP SYAIKH SALAFI
ABU ABDIRRAHMAN YAHYA BIN ALI AL HAJURI
ATAS TUDUHAN HIZBIYYUN YANG KEJI


BAG. 2
SEPUTAR TUDUHAN KEJI MEREKA BAHWA SYAIKH YAHYA MERENDAHKAN KEHORMATAN PARA SAHABAT DAN BERPANJANG LEBAR DALAM MENYEBUTKAN KESALAHAN MEREKA


DISUSUN OLEH AL FAQIR ILA AFWI RABBIH:
ABU ABDIRRAHMAN SHIDDIQ AL BUGISI
Toraut, 12 Muharram 1438 hijriyyah

بسم الله الرحمن الرحيم
الحمد لله وحده والصلاة والسلام على من لا نبي بعده صلى الله عليه وعلى آله وأصحابه ومن تبع هداه, أما بعد:

Tuduhan keji berikutnya yang disebutkan oleh abu luqman di Batam hadahullah ini ingin memaksakan bahwa Syaikh kami menjatuhkan kehormatan para sahabat ridhwanullahi ajma'i:

Bahwa Syaikh kami Yahya hafidzahullah di kitabnya Ahkamul Jum'ah yang telah di taqdim oleh Syaikhnya Syaikh Muqbil rahimahullah dan memuji Syaikh Yahya dengan pujian yang harum dan di antara yang Syaikh Muqbil rahimahullah katakan pada muqoddimahnya terhadap kitab Ahkamul Jumu'ah:

"Saya telah membaca kitab Ahkamul Jumu'ah karya Syaikh Yahya bin Ali Al Hajury, maka saya dapati dia adalah kitab yang agung terdapat padanya faidah-faidah yang berharga."

Namun sangat disayangkan kitab ini dimata hizbiyyun semacam Ali Hudzaifi yang ditaqlidi oleh Abu Luqman dan semacamnya dari orang-orang yang bersifat seperti Babi justru mengatakan padanya terdapat perendahan terhadap kehormatan sahabat, wallahul musta'an.

Kata dia: Bahwa Syaikh Kami menyebutkan kesalahan-kesalahan para sahabat dan menjelaskan panjang lebar dalam kitab ahkamul jumu'ah, alhajuri telah berpanjang lebar dalam menyebutkan dosa-dosa para sahabat, sambil bertanya-tanya; apa tujuannya? Yang gembira dengan karya Syaikh Yahya adalah orang-orang syi'ah rafidhah bukan ahlus sunnah wal jama'ah,

Kami katakan: Kalau kamu tidak tahu apa tujuan Syaikh Yahya hafidzahullah menyebutkannya wahai abu luqman…karena kamu hanyalah pembeo kepada orang-orang yang fajir itu maka ketahuilah tujuan Syaikh kami Yahya hafidzahullah menyebutkan beberapa kesalahan sahabat pada pembahasan masalah ilmiyyah yang penting yaitu bahwa individu para sahabat itu tidak maksum (terjaga dari kesalahan).

Dimana beliau hafidzahullah membantah orang yang berdalih dengan hadits palsu:

(أصحابي كالنجوم بأيهم اقتديتم اهتديتم)

"Para sahabatku laksana bintang dengan siapa saja di antara mereka kalian ikuti maka kalian telah mendapat petunjuk"

Dia berdalih dengan hadits ini bahwa semua pendapat sahabat itu benar secara mutlak meskipun menyelisihi dalil!!

Karena itu beliau menyebutkan argumen bahwa tidak semua ucapan sahabat itu pasti benar bahkan telah ada dari para sahabat yang salah dan tidak mencocoki kebenaran pada beberapa perkara dan beliau menyebutkan beberapa contoh.

Pahamilah wahai abu luqman hal ini bukanlah bentuk perendahan terhadap kehormatan para sahabat kalau kamu punya ilmu atau sedikit pemahaman!!

Kemudian kenapa kalian menutup mata dari penukilan Syaikh kami dalam kitab Ahkamul Jumu'ah terhadap ucapan ibnu Hazm rahimahullah dari kitabnya "Al Ihkam" dan Syaikh yahya mengisyaratkan bahwa beliau menukil dari ibnu Hazm;

Dimana ibnu hazm juga menyebutkan beberapa kesalahan sahabat bahkan lebih dari yang disebutkan oleh Syaikh Yahya tatkala memberikan catatan terhadap hadits tadi??

Apakah kalian juga akan mengatakan bahwa ibnu Hazm merendahkan kehormatan sahabat??!!

Bahkan Imam Al Albani rahimahullah juga menyebutkan sebagian kesalahan-kesalahan sahabat dalam kitabnya "Silsilah Adh Dhaifah" pada pembahasan hadits ini menunjukkan akan lemahnya hadits tersebut menukil sebagian ucapan ibnu Hazm rahimahullah, kemudian beliau berkata setelah menukil sebagian ucapan ibnu hazm rahimahullah: 

"kemudian beliau (ibnu Hazm) berpanjang-lebar dalam menjelaskan pendapat-pendapat yang timbul dari sahabat yang mereka tidak mencocoki pada pendapat tersebut as sunnah."

Apakah kamu dan para hizbiyyun Luqman ba abduh dan pengekornya juga akan menuduh Imam Al Albani rahimahullah sebagai pencela sahabat dan menjatuhkan kehormatan mereka??!!

Ataukah sebagaimana yang kalian dikenal dengannya memiliki dua timbangan yang tidak adil berdasarkan tolak ukur wala dan wara yang sempit yaitu siapa yang tidak bersama kalian dan dibarisan kalian dalam kebatilan kalian berupa kebid'ahan yayasan mengemis serta hizbiyyah maka kalian tidak segan-segan merendahkannya dengan serendah-rendahnya, 
wallahul musta'an.

Kesimpulan dalam pembahasan ini:

Bahwa barangsiapa yang menukil beberapa kesalahan sahabat dengan alasan yang syar'iy seperti dengan maksud bantahan terhadap orang-orang yang menyatakan keterjagaan individu sahabat dari kesalahan maka ini tidaklah dikatakan melecehkan dan merendahkan kehormatan sahabat mengikuti rafidhah, bahkan semestinya orang itu disyukuri atas bantahannya terhadap keyakinan batil tadi sebagaimana Imam Al Albani memuji ibnu hazm ketika berargumen denganya.

Dan barangsiapa yang ingin mencari kebenaran dalam pembahasan ini niscaya dia akan dapati beberapa ucapan para imam dalam bab ini di antaranya ucapan Syaikhul Islam di Minhajus Sunnah 5/89:

كما أن جماعة استحلوا شرب الخمر على عهد عمر منهم قدامة ورأوا أنها حلال لهم ولم يكفرهم الصحابة حتى بينوا لهم خطأهم فتابوا ورجعوا
وقد كان على عهد النبي صلى الله عليه وسلم طائفة أكلوا بعد طلوع الفجر حتى يتبين لهم الخيط الأبيض من الخيط الأسود ولم يؤثمهم النبي صلى الله عليه وسلم فضلا عن تكفيرهم وخطؤهم قطعي
وكذلك أسامة بن زيد وقد قتل الرجل المسلم وكان خطؤه قطعيا...

"Sebagaimana sekelompok orang menghalalkan minum khamr di zaman Umar diantara mereka adalah Qudamah dan beranggapan bahwa khamr itu halal bagi mereka dan mereka tidak dikafirkan oleh sahabat hingga dijelaskan kepada mereka kesalahannya kemudian merekapun taubat dan kembali…

Dahulu ada di zaman Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam sekelompok orang yang makan setelah terbitnya fajar hingga tampak bagi mereka benang putih dari benang hitam, dan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam tidak menyatakan mereka berdosa terlebih lagi mengkafirkan mereka sementara kesalahan mereka jelas…

Demikian Usamah bin Zaid telah membunuh seseorang yang berislam dan kesalahannya juga jelas…"

Dan berkata: Imam Adz-Dzahabi rahimahullah:

ونحن: فنحكي قول ابن عباس في المتعة، وفي الصرف، وفي إنكار العول، وقول طائفة من الصحابة في ترك الغسل من الايلاج، وأشباه ذلك، ولا نجوز لاحد تقليدهم في ذلك.

"Dan kami menyebutkan ucapan ibnu 'Abbas pada permasalahan mut'ah, penukaran, dan pengingkaran Al 'Aul, dan ucapan sekelompok dari sahabat meninggalkan mandi (junub) setelah memasukkan kemaluan (jima'), dan semisal itu, dan kami tidak membolehkan bagi seorangpun bertaqlid kepada mereka pada perkara-perkara itu. 

[Siyar A'lamin Nubala 13/108}

Dengan ini bihamdillah runtuhlah tuduhan keji para hizbiyyun bahwa Syaikh kami merendahkan sahabat bahkan beliau berjalan di atas metode salaf dalam membantah kebatilan dan kelaziman ucapan mereka para imam yang kami sebutkan tadi juga mencela dan menjatuhkan kehormatan sahabat dan tidak ada yang mengatakan itu kecuali orang-orang yang sesat

 walhamdulillahi Rabbil 'alamin,

Di antara yang menggelikan adalah ucapan abu luqman bahwa tulisan Syaikh kami menggembirakan rafidhah, dia berupaya memutar balik fatkta justru Syaikh Yahya hafidzahullah adalah musuh bebuyutan rafidhah disebabkan manhaj dan aqidah beliau sesuai dengan manhaj dan aqidah salaf karena itulah rafidhah berusaha membunuh beliau dan memerangi ahlu dammaj seandainya seperti ucapan kotormu ini mestinya rafidhah tidak memerangi ahlu dammaj tapi mungkin bersatu dan berdamai dengan mereka sebagaimana keadaan muhammad al imam yang dulu kalian elu-elukan ketika menulis kitab "al ibanah" yang dulu kalian sebar kemana-mana yang berisi penyimpangan manhajiyyah karena ketika itu tujuannya adalah menyerang ahlul haq Syaikh Yahya dan yang bersamanya dalam mentahdzir hizbiyyah dan penyimpangan kalian,,,

dimana akalmu wahai abu luqman, tapi penyakit hizbiyyah telah merusak akal sehatmu dan memutus urat malumu, wallahul musta'an

bersambung insya Allah ke bag. ketiga.

سبحانك اللهم وبحمدك أستغفرك وأتوب إليك

@markiztoraut


🅹🅾🅸🅽 🅲🅷🅰🅽🅽🅴🅻 🆃🅴🅻🅴🅶🆁🅰🅼 

💥 Jangan dicela orang yang tidak mau ta'addud (nikah dua kali, sampai yang keempat kalinya)

💥 Jangan dicela orang yang tidak mau ta'addud (nikah dua kali, sampai yang keempat kalinya)

✏ Berkata Asy Syaikh Al ’Allamah Yahya Al Hajury hafizhohulloohu ta'ala

‎📮لايذم من لا يعدد

▫▫▫▫

‎▫✍قال العلامة يحيى بن علي الحجوري حفظه الله:
‎⬅"فالذي يخاف أنه ما يعدل بين نسائه يُشكر على هذا إذا بقي على واحدة،لايُذم ولا يُقال زواج الجبناء والأذلة،هذا لا يجوز لأنه في سياق﴿فَإِنْ خِفْتُمْ أَلَّا تَعْدِلُواً﴾الإنسان إذا خاف أنه ما يعدل وجب عليه أن يتحرى العدل،ويُحمد على ذلك ومشكور ومأجور،ربما بعض العلماء مزج بهذه الكلمة فاتخذها بعض الناس سبيلا،وأن هذا زواج الخائفين،لا ما هو صحيح،بل زواج الخائفين من الله ألا يعدلوا،الذي يخاف من الله عز وجل أنه يحصل منه جور."
‎📚[كتاب النكاح/صحيح مسلم]


🍁 Dan yang takut karena tidak bisa bersikap adil antara istrinya, disyukuri akan hal tersebut, jika ia tetap bertahan hanya pada seorang istri

👉🏻 Jangan dicela
👉🏻 Dan jangan dikatakan, pernikahan orang penakut dan kehinaan

Maka hal ini tidak boleh, karena masuk dalam konteks ayat

”Jika kalian takut untuk tidak berlaku adil, maka kawinilah seorang saja”

Seseorang yang takut untuk tidak bisa berlaku adil, wajib baginya untuk bersungguh sungguh dalam mencari keadilan. Maka dipuji akan hal tersebut, dan disyukuri, dan akan diberikan pahala (bertahan pada satu istri, tambahan pent')

💡Kadang sebagian dari ulama, sendagurau dengan kalimat dibawah ini

🍂 Maka dari sebagian manusia, menjadikan (istri kedua), sebagai jalan keluar dari problematika keluarga

🍂 Dan yang tidak mau ta'addud (karena takut tidak bisa bersikap adil) itu nikahnya orang orang penakut

👉🏻 Tidak, ini tidak benar.

Akan tetapi itu adalah nikahnya orang yang takut kepada Allah, karena khawatir tidak bisa berlaku adil, takut kepada Allah, akan timbul dari dirinya sikap kezholiman (berat sebelah)

📚Kitab An Nikah Shahih Muslim

Maros, 23 Syawwal 1439H

‎🌾 من مجموعة نصيحة للنساء
🌾

Ikuti NashihatuLinnisa’ di TELEGRAM


🅹🅾🅸🅽 🅲🅷🅰🅽🅽🅴🅻 🆃🅴🅻🅴🅶🆁🅰🅼 
📡 https://t.me/fawaaidassunnah

faedah Bagi Pemula Di Dalam Tauhid, Fiqih dan Aqidah Bagian 2

  

٤- إذا قيل لك: *مَا دِيْنُكَ ؟*

4- Jika katakan kepadamu: *APAKAH AGAMAMU ?*

 

فَقُلْ: *دِيْنِي هُوَ دِيْنُ الإِسْلَامِ الْحَقُّ*

Maka katakanlah: *Agamaku adalah agama Islam*

 

وَالدَّلِيْلُ قَوْلُ اللهِ تَعَالَى:

Dan dalilnya adalah perkataan Alloh Ta'ala:

 

﴿إِنَّ الدِّينَ عِنْدَ اللهِ الْإِسْلامُ﴾ آل عمران: 19

Sesungguhnya agama (yang diridhai) di sisi Alloh hanyalah Islam.” (QS Al-Imron: 19)

 

وَقَوْلُهُ تَعَالَى:

Dan perkataan-Nya Ta'ala: 

 

﴿هُوَ الَّذِي أَرْسَلَ رَسُولَهُ بِالْهُدَى وَدِينِ الْحَقِّ﴾ التوبة: 33

Dialah yang telah mengutus Rosul-Nya (dengan membawa) petunjuk (Al Qur'an) dan agama yang benar.” (At-Taubah: 33)

 

وَقَوْلُهُ تَعَالَى:

Dan perkataan-Nya Ta'ala:

 

﴿وَمَنْ يَبْتَغِ غَيْرَ الْإِسْلامِ دِينًا فَلَنْ يُقْبَلَ مِنْهُ وَهُوَ فِي الْآخِرَةِ مِنَ الْخَاسِرِينَ﴾ آل عمران: 85

Barang siapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) darinya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi.” (Al-Imron: 85)


lihat bagian ke-1 📃


Telegram: @fawaaidassunnah 

https://t.me/fawaaidassunnah

faedah Bagi Pemula Di Dalam Tauhid, Fiqih dan Aqidah Bagian 1

 

١- إذاقيل لك: *مَنْ خَلَقَكَ؟*

1- Jika dikatakan kepadamu: *Siapa yang menciptakanmu ?*

 

فَقُلْ: *خَلَقَنِي اللهُ، وَخَلَقَ جَمِيعَ  المَخْلُوقَاتِ*

Maka katakanlah: *Yang menciptakanku adalah Alloh, dan Dia yang telah menciptakan semua makhluk-makhluk*

 

وَالدَّلِيْلُ قَوْلُ اللهِ تَعَالَى:

Dan dalilnya adalah perkataan Alloh Ta’ala:

 

﴿اللَّهُ خَالِقُ كُلِّ شَيْءٍ﴾ [الزمر/62].

Alloh yang menciptakan segala sesuatu”. (Az-Zumar: 62)

 

 

٢- إذا قيل لك:  *مَنْ رَبُّك َ؟*

2- Jika dikatakan kepadamu: *Siapa Robbmu?*

 

فَقُلْ: *رَبِّي اَللهُ وَرَبُّ كُلِّ شَيْءٍ*

Maka katakanlah: *Alloh Robbku dan Robb segala sesuatu*

 

وَالدَّلِيْلُ قَوْلُ الله تَعَالَى:

Dan dalilnya adalah perkataan Alloh Ta’ala:

 

﴿قُلْ أَغَيْرَ اللَّهِ أَبْغِي رَبًّا وَهُوَ رَبُّ كُلِّ شَيْءٍ﴾ [الأنعام/164].

Katakanlah: “Apakah aku akan mencari Robb selain Alloh, padahal Dia adalah Robb segala sesuatu?”. (Al-An’am: 164)

 

وَقَوْلُهُ تَعَالَى:

Dan perkataan-Nya Ta’ala:

 

﴿الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ﴾ [الفاتحة/2].

Segala puji bagi Alloh, Robb semesta alam”. (Al-Fatihah: 2)

 

 

٣- إذا قيل لك: *لِمَاذَا خَلَقَكَ الله ُ؟*

3- Jika dikatakan kepadamu: *Untuk apa Alloh menciptakanmu?*

 

فَقُلْ: *خَلَقَنَا لِعِبَادَتِهِ*

Maka katakanlah: *Alloh menciptakan kami untuk beribadah kepada-Nya*

 

وَالدَّلِيْلُ قَوْلُ الله تَعَالَى:

Dan dalilnya adalah perkataan Alloh Ta’ala:

 

﴿وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ﴾ [الذاريات/56].

Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku”. (Adz-Dzaariyaat: 56)


lihat bagian ke-2 📃



Tuduhan terhadap Syaikh Yahya : "Ghuluw" dan Berlebihan Dalam Membid'ahkan

 بسم الله الرحمن الرحيم


🚫🚫 Bantahan ❗️❗️

❌Tuduhan terhadap Syaikh Yahya : "Ghuluw" dan Berlebihan Dalam Membid'ahkan❌

👎Luqman berkata: "Yang kedua sebaliknya: Ekstrim dan berlebihan dalam memvonis orang lain sebagai Ahlul bid'ah. Fitnah kedua ini sebenarnya sudah ada beberapa contoh fitnah lainnya yang sebelumnya dan mendahuluinya. Yaitu fitnah yang dimunculkan oleh Mahmud Al Haddad Abu Abdillah yang kemudian dikenal dengan kelompok al haddadiyyah. Ternyata kelompok al haddadiyyah ini muncul semisal dengannya dan lebih dahsyat lagi, dimunculkan oleh seorang yang bernama Yahya bin Ali Al Hajuriy yang kemudian sebagian ulama di Yaman menyebutkan fitnah al Hajuriyyah, memberikan nama untuknya sebagai fitnah al Hajuriyyah."

-----------------------

⚔⚔⚔ 💥💥💥
Maka jawabannya –dengan taufiq dari Alloh- adalah sebagai berikut:

Termasuk dari kebiasaan pengekor hawa nafsu yang lembek manhajnya dan bermudah-mudah dalam agamanya adalah: mereka menuduh para penasihat yang cemburu terhadap agamanya dan kokoh dalam manhajnya, bahwasanya mereka itu adalah orang yang ekstrim, keras dan melampaui batas.

💥Abdul Majid Az Zindaniy menuduh para salafiyyin sebagai kelompok yang keras, dikarenakan mereka mengkritik para tokoh. (rujuk "Tuhfatul Mujib"/karya Al Imam Al Wadi'iy رحمه الله /hal. 367/cet. Darul Atsar).

💥Para Ikhwaniyyun juga menuduh kita sebagai kelompok keras karena kita memakai nama Ahlussunnah, dan yang demikian itu menurut mereka membuat larinnya orang-orang. (rujuk "Maqtalusy Syaikh Jamilirrohman"/karya Al Imam Al Wadi'iy رحمه الله /hal. 38/cet. Darul Atsar).

💥Abdulloh bin Gholib As Sururiy menuduh Al Imam Al Wadi'iy رحمه الله bahwasanya beliau itu keras dalam mengkritik, dan berlebihan dalam mengkritik para hizbiyyin. (rujuk apa yang dinukilkan oleh Abu Hammam Al Baidhoniy وفقه الله dalam "Nubdzatun Yasiroh Min A'lamil Jaziroh, Tarjumatusy Syaikh Muqbil رحمه الله/hal. 115).

💥Abul Hasan Al Mishriy menuduh bahwa orang yang membid'ahkan Ikhwanul Muslimin itu telah berlebihan. ("Majmu'ur Rudud 'Ala Abil Hasan"/karya Asy Syaikh Robi’ هداه الله/hal. 387).

💥Ibrohim bin Hasan Asy Sya'biy mencerca para masyayikh: Ahmad An Najmiy, Robi' Al Madkholiy, dan Zaid bin Muhammad Al Madkholiy bahwasanya beliau-beliau tersebut adalah orang-orang keras." (rujuk "Ar Roddul Muhabbar"/karya Asy Syaikh Ahmad An Najmiy رحمه الله/hal. 151).

❄️Ukuran berlebihan dan pertengahan dan bermudah-mudah itu harusnya dikembalikan kepada dalil-dalil dan argumentasi-argumentasi. Dan alhamdulillah, Asy Syaikh Yahya حفظه الله sangat berhati-hati saat melihat kebatilan seseorang, menasihatinya berkali-kali dan bersabar menanti hidayah untuknya. Jika dilihat penentangannya terhadap kebenaran setelah ditegakkan dan ditunggu, maka barulah diberikan hukum sesuai dengan haknya.

( Nukilan dari kitab "Jawaban Ahlussunnah untuk Para Pengekor Haddadiyyah" -Arofat, Abdulloh al Bukhori, Luqman Ba'abduh- karya Asy Syaikh Abu Fairuz Abdurrohman bin Soekojo Al Qudsiy Al Jawiy )

Rezeki terbesar

FAEDAH DARS USHUL TSALATSAH SYAIKHUNA YAHYA AL HAJURI حفظه الله 

Berkata Syaikhuna Yahya bin Ali al-Hajuri حفظه الله:

"Aku bersumpah dengan nama Allah ke atas kamu wahai saudaraku! Sekiranya Allah 'azza wajalla memberi rezeki kepada kaum kuffar padahal mereka ahli maksiat, orang-orang jahat lagi kafir, dan Dia telah memberi rezeki kepada Firaun, Qarun, Abu Jahl, Abu Lahab, Namrud, jin dan syaitan yang melampaui batas lalu kamu khawatir Allah tidak memberi rezeki kepada kamu?

Orang-orang itu menakut-nakuti kamu bahwa masa depan kamu akan sia-sia jika kamu menuntut ilmu. Ini adalah keyakinan yang tidak benar. Seorang thalib ilmi berusaha mencari rezeki yang terbesar yaitu ilmu yang bermanfaat, menghafal kitab Allah dan sunnah Rasulullah ﷺ. Sekiranya kamu beramal dengannya maka kamu adalah orang yang kaya dengan ketaatan insya Allah.

Banyak manusia kekurangan dalam sunnah sementara kamu bersama sunnah dan ini adalah rezeki yang terbesar. Banyak manusia kekurangan daripada Islam sementara kamu berada di dalam Islam..."

Syarh al-Uthul al-Thalathah/Syeikh Yahya al-Hajuri

Faedah dari Akhina Abu Sumayah Al Jazair حفظه الله

As Salafiyyah adalah agama Allah yang Haq (benar)

 💡Berkata Asy Syaikh Yahya al Hajury hafizhahullohu ta'ala


As Salafiyyah adalah agama Allah yang Haq (benar)

📚Mutiara perkataan Syaikh Yahya al Hajury

Maros, 17 Rabi'ul Awwal 1438H

‎🌾من مجموعة نصيحة للنساء🌾

Ikuti NashihatuLinnisa’ di TELEGRAM

✨ Kedudukan Syaikhuna Yahya Al Hajuriy Di Sisi Para Ulama

 بسم الله الرحمن الرحيم



Syaikhuna yang mulia Yahya bin Ali Al Hajuriy حفظه الله memiliki kedudukan yang tinggi di sisi para ulama.

❄️Al Imam Al Wadi'iy رحمه الله berkata di muqaddimah kitab "Al Jum'ah": "Dan Syaikh Yahya حفظه الله berada pada puncak kehati-hatian dalam menentukan pilihan, taqwa, zuhud, wara', dan takut pada Allah. Dan beliau adalah orang yang sangat berani dalam mengemukakan kebenaran, tidak takut -karena Allah- akan celaan orang yang mencela." [muQaddimah kitab "Al Jum'ah wa Bida'uha"/ karya Syaikhuna Yahya حفظه الله].

❄️Berkata Imam Muqbil Al Wadi’y رحمه الله: "… saudara kita fillah Asy Syaikh Al Faadhil At Taqy ( yang bertakwa ) az zaahid ( yang zuhud ) al Muhaddits , al faqih Abu Abdurrahman Yahya bin 'Ali Al Hajuriy حفظه الله beliau adalah pria yang dicintai di kalangan saudara-saudaranya karena mereka melihat padanya bagusnya aqidahnya, kecintaan pada sunnah dan kebencian pada hizbiyyah yang merusak.” [muQaddimah "Dhiyaus Saalikiin." karya Syaikhuna Yahya حفظه الله].

❄️Beliau رحمه الله juga berkata,”Benarlah Rabb kita manakala berfirman:
﴿يأيها الذين آمنوا إن تتّقوا الله يجعل لكم فرقانا ويكفر عنكم سيئاتكم ويغفر لكم والله ذو الفضل العظيم﴾
“Wahai orang-orang yang beriman, jika kalian bertaqwa pada Allah Dia akan menjadikan untuk kalian pembeda, dan menghapus dosa-dosa kalian serta mengampuni kalian, dan Allah itu maha memiliki karunia yang agung.”
Maka syaikh Yahya dengan sebab berpegang teguhnya dia dengan Al Kitab dan As Sunnah Rasulullah ﷺ Allah membukakan untuknya ilmu.” (MuQaddimah “Ash Shubhusy Syariq” karya Syaikh Yahya حفظه الله).

❄️Akhuna Abdullah Mathir وفقه الله berkata: "Aku telah bertanya kepada Syaikh –yaitu Imam Al Wadi'i- dan demi Allah, saat itu tiada antara aku dan beliau kecuali Allah –azza wajalla-. Ketika aku berada di kamarnya di atas ranjang beliau (ketika beliau sakit). Kukatakan,"Wahai Syaikh, kepada siapa para Ikhwah akan merujuk (kembali) di Yaman ini ? Dan siapakah orang yang paling berilmu di Yaman?" beliau diam sejenak, lalu berkata,"Asy Syaikh Yahya." Inilah yang kudengar dari Syaikh Muqbil, dan ini tidaklah maknanya kita merendahkan ulama Yaman yang lain. Sungguh kita benar-benar memuliakan dan mencintai mereka karena Allah.. dst." ["Muammaratul Kubra"/hal. 24].

❄️Fadhilatusy Syaikh Mufti Janubil Mamlakatis Su’udiyyah Ahmad An Najmiy رحمه الله berkata: “Asy Syaikh yang agung, saudara kita di jalan Allah Yahya bin Ali Al Hajuriy telah mengirimkan kepadaku kitabnya yang beliau tulis untuk membantah Abdul Majid Az Zindaniy, yang dengannya beliau bermaksud untuk membantah igauan-igauannya yang ditulisnya –sampai pada ucapan beliau:- Asy Syaikh Yahya Al Hajuriy semoga Allah membalasnya dengan kebaikan telah membantahnya di baris-baris ini dan yang lainnya dengan bantahan yang membungkam, dengan dalil-dalil yang bercahaya dari Al Kitab dan sunnah yang shahih. Maka semoga Allah membalasnya dengan kebaikan dan memberkahinya, dan semoga Allah memperbanyak orang-orang semisalnya para pembela kebenaran, para penolong tauhid, para penjaga wilayahnya,… dan Allahlah yang memberikan taufiq.” (MuQaddimah “Ash Shubhusy Syariq” karya Syaikh Yahya حفظه الله/hal. 7-10/Darul Atsar).

❄️Al Akh Samir Al Hudaidiy حفظه الله berkata pada Syaikh Rabi’ حفظه الله: ”Sesungguhnya para pengikut Abul Hasan berkata,”Tiada ulama di Yaman.” Maka Syaikh Rabi’ حفظه الله berkata: ”Syaikh Muhammad itu apa? Dan Syaikh Yahya itu apa? Juga saudara-saudara mereka yang lain.” (“Inba’ul Fudhala”/ hal. 22/ karya Asy Syaikh Sa’id Da’ash رحمه الله).

❄️Dan Asy Syaikh Rabi’ وفقه الله berkata: "Dan keyakinan yang dengannya aku menghambakan diri kepada Allah bahwasanya Syaikh Al Hajuriy itu adalah orang yang bertaqwa, wara', zuhud, - kemudian beliau mulai memuji Asy Syaikh Yahya- dan beliau telah memegang dakwah Salafiyyah dengan tangan dari besi. Dan tidaklah layak untuk memegang dakwah tersebut kecuali beliau dan yang semisalnya" ["Tsana' Imamil Jarh Wat Ta'dil alasy Syaikh Yahya Al Hajuriy"/Abu Hammam Al Baidhaniy/1426 H].

❄️Asy Syaikh Muhammad Al
20:40
Imam هداه الله berkata: "Tidak layak untuk jarh wat ta'dil pada zaman ini selain Syaikh Rabi' dan Syaikh Yahya." ["Al Barahinul Jaliyyah"/Mu'afa bin Ali Al Mighlafi/hal. 14].
Beliau juga berkata: "Tidaklah mencela Asy Syaikh Al Allamah Yahya Al Hajuri kecuali orang bodoh atau pengekor hawa nafsu." ["Madza Yanqimuna Min Yahya?"/Adnan Adz Dzammari/hal. 6].

❄️Abdullah Al Duba'iy حفظه الله pernah mendengar Syaikh Muhammad Al Imam berbicara tentang keluar untuk dakwah. Maka salah seorang hadirin berkata: "Wahai Syaikh, Syaikh Yahya nggak keluar dakwah?" Maka Syaikh Muhammad Al Imam berkata: "Tunggu dulu, Al Hajuriy itu imam." ["Muammaratul Kubra"/Abdul Ghani Al Qa'syami/hal. 24].

❄️Asy Syaikh Abdul 'Aziz Al Bura'iy وفقه الله berkata: "Kami mengetahui bahwa Syaikh Yahya itu ada di atas ketaqwaan dan muraQabah (senantiasa merasa diawasi Allah ta’ala), dan beliau adalah saudara kami di dalam agama Allah, dan kami mencintainya karena Allah. Dan beliau adalah seorang alim dari kalangan ulama sunnah. Allah memberikan manfaat dengannya. Beliau adalah seorang singa dari singa-singa sunnah, serta mahkota di atas kepala-kepala Ahlussunnah. kami mencintainya karena Allah."
(dari kaset "Asilah Ashabi Qushai'ar" tanggal 28/7/1428).

Beliau juga berkata,"Maka Syaikh Yahya adalah ciri khas di wajah ahlussunnah dan mahkota di atas kepala mereka." ["Muammaratul Kubra"/Abdul Ghani Al Qasy'ami/hal. 24].

❄️Asy Syaikh Jamil Ash Shilwiy حفظه الله berkata: "Orang yang mencerca Syaikh Yahya dia itulah yang layak untuk dicerca. Hal itu dikarenakan Syaikh Yahya itu berbicara karena Allah dan Agama Allah. Sementara salah seorang dari kita terkadang tidak berani untuk berbicara tentang sebagian perkara. Dan beliau itu telah Allah persiapkan untuk mengurusi perkara ini, mengajar, menulis dan menyelesaikan problem-problem ummat yang sangat banyak." ["Muammaratul Kubra"/hal. 24].

❄️Asy Syaikh Abu Abdis Salam Hasan bin Qasim Ar Raimiy حفظه الله ketika berbicara tentang makar Kedua anak Mar'i dan pengikutnya terhadap Syaikh Yahya حفظه الله, beliau berkata: "... maka mereka menggunakan seluruh yang mereka miliki yang berupa perlengkapan, kekuatan, pengkaburan, penipuan dan, pemutarbalikan fakta. Mereka dengan itu semua menginginkan untuk menjatuhkan “Al Jabalul Asyam” (gunung yang menjadi simbol) tersebut, dan baju besi yang aman –dengan seidzin Allah- bagi dakwah ini yang ada di Dammaj Al Khair, beliau dan para masyayikh utama yang bersamanya.” ("Al Haqa’iq Waqi’iyyah"/ hal. 20).

❄️Fadhilatu Syaikhina Al Walid Abu Ibrahim Muhammad bin Muhammad bin Mani' Al Anisiy حفظه الله (Salah satu pendiri dakwah di Ibukota Son'a) berkata,"Dan saya menasihatkan kepada saudara-saudara kami untuk menempuh perjalanan menuju ke ulama sunnah dan ke Darul Hadits di Dammaj حرسها الله, yang tempat ini dibangun sejak awalnya di atas sunnah, dan tidak ada yang semisalnya di zaman ini, dari segi tamayyuz (pemisahan diri dari ahli batil) dan penetapan aqidah salafiyyah, dan bantahan terhadap ahlul bid'ah, orang yang sesat dan menyimpang. Tempat tersebut yang membangunnya adalah Syaikh kami Al Mujaddid (pembaharu), penolong sunnah, dan penumpas bid'ah Abu Abdirrahman Muqbil bin Hadi Al Wadi'i –semoga Allah merahmatinya dan memuliakan tempat tinggalnya-.
Dan tidak asing lagi bahwa tempat tersebut Allah telah memberikan manfaat hidayah dengannya kebanyakan manusia, dan mengeluarkan darinya para masyayikh dan penuntut ilmu yang bertebaran di penjuru seluruh dunia sebagai da'i yang menyeru kepada tauhid dan sunnah dan manhaj salaf. Dan terus-menerus –dengan segala pujian untuk Allah- tempat tersebut hidup dengan ilmu dan sunnah.
Dan setelah Syaikh Muqbil digantikan dengan wasiatnya oleh Syaikh Al Muhaddits Abu Abdirrahman Yahya bin Ali Al Hajuri –semoga Allah menjaganya- beliau mengurusi dakwah ini dengan sebaik-baik pengurusan. Sangat lantang dalam mengemukakan kebenaran, menolong Sunnah, memberantas kebid'ahan dan ahlul bid'ah. Semoga Allah membalas beliau dengan kebaikan." ("Nashihatun Mukhtasharah Lil Indonesiyyiin" /hal.1).
---------------------------------------
20:40
( “Inbi’atsut Tanabbuh Bi Inkisyafi Hizbiyyati Luqman Ba Abduh”Judul Bebas Terjemah: “Ulama Dibela, Hizbiyyah Luqman Ba Abduh Disingkap Terbuka” Ditulis Oleh Asy Syaikh Abu Fairuz Abdurrohman bin Soekojo Al Jawiy حفظه الله )

Berhutang Atau Berniaga Lebih Baik Daripada Meminta-minta

Berhutang Atau Berniaga Lebih Baik Daripada Meminta-minta Ditulis oleh: Abu Fairuz Abdurrohman Al Qudsy Al Jawy Al Indonesy -semoga Alloh me...