Beberapa dari kumpulan faedah - faedah yang bermanfaat, yang in syaa allah dapat mengantarkan kita menuju taman taman surganya allah, .
⏳ APAKAH BENAR PENDAPAT MEMINUM AIR ZAM-ZAM DI MAKKAH AGAR SUPAYA TERWUJUD KEBERKAHAN DAN DOANYA MUSTAJABAH
⏳BAHAYA MENGUCAPKAN SELAMAT NATAL DAN TAHUN BARU
📍3⃣ (Tiga) alasan bolehnya mencela orang yang telah meninggal
Syaikh Al 'Utsaimin _Rahimahullaahu Ta'ala_ menyebutkan dalam kitabnya *"Syarah Riyadushshalihin"* tentang hadits;
"لا تسبو الاموات فإنهم قد أفضوا إلى ما قدمو -حديث"
*(Jangan kalian mencela orang yang telah meninggal karena mereka telah mendapatkan apa yang mereka telah perbuat).*
Kata Beliau _Rahimahullaah_;
"Mencela di sini adalah menyebutkan aibnya atau meng-ghibahinya."
Dan Syaikh menyebutkan 3 (tiga) perkara yang boleh di dalamnya meng-ghibahi orang yang telah meninggal dengan menyebutkan aibnya:
*1.* *Memperingatkan dari perbuatannya.* Karena peringatan dari perbuatan orang fasik tersebut padanya terdapat maslahah yang besar. Seperti dia mengatakan, "Orang ini telah men-zhalimi manusia", dia ingin memperingatkan tentang dirinya.
*3.* *Orang yang meninggal tersebut belum dikuburkan.* Sebagaimana hadits Anas bin Malik; "Jenazah lewat di hadapan mereka maka mereka itu menyebut kejelekan pada jenazah tersebut".
📚 Syarah Riyadushshalihiin
Dan sepakat para ulama bolehnya menjarah orang-orang yang majruh yang pantas untuk di-jarah para perawi hadits dalam keadaan hidup maupun telah meninggal.
📚 Fathul Bari jilid 3 (502-503)
_Dan pendapat yang paling kuat bolehnya menyebutkan aib mereka jika terdapat maslahah padanya karena ada hajat, seperti mengingatkan keadaannya dan supaya manusia lari dari apa yang mereka terima apa yang telah dikatakannya dan pengikutan mereka terhadap apa yang telah dilakukan orang yang telah meninggal tersebut._ _Kalau tidak ada hajat, maka tidak boleh._
Berkata Asy Syaikh Salim Al Hilaly _Hafizhohulloohu Ta'ala_;
*"Boleh menyebutkan atau meng-ghibahi orang yang meninggal, kalau ada mashlahah syariat yang tidak mungkin bisa terwujud kecuali dengan hal tersebut seperti, mengingatkan manusia dari perkara bid'ahnya, memperingatkan karena manusia mengikuti atsarnya (jejak langkahnya -pent), dan ber-akhlaknya manusia dengan akhlaknya."*
📚 Mausu'ah Al Manahi Asy Syar'iyyah jilid 2 hal. 49-50
- الأول: التحذير من فعله؛ لأن التحذير من فعل هذا الفاسق أو الكافر فيه مصلحة عظيمة، كأن يقول: هذا الذي ظلم الناس، يريد أن يحذر منه لا أن ينتقم منه بالسب.
- الثاني: بيان حاله نصحا للأمة، كما يقع كثيرا في كتب الرجال من ذكر العيوب في رواية الحديث.
- الثالث: إذا كان قبل الدفن، لحديث أنس قال: مروا بجنازة فأثنوا عليها خيرا فقال النبي صلى الله عليه وسلم : «وجبت» ثم مروا بأخرى فأثنوا عليها شرا فقال: «وجبت» فقال عمر بن الخطاب رضي الله عنه » ما وجبت؟ قال: «هذا أثنيتم عليه خيرا فوجبت له الجنة وهذا أثنيتم عليه شرا فوجبت له النار أنتم شهداء الله في الأرض» متفق عليه شرح رياض الصالحين
وقد أجمع العلماء على جواز جرح المجروحين من الرواة أحياءاً وأمواتاً ] فتح الباري 3/502-503 . ومنها أحاديث وأما أموات المسلمين المعلنين بفسق أو بدعة أو نحوهما فيجوز ذكرهم بذلك إذا كان فيه مصلحة لحاجة إليه للتحذير من حالهم والتنفير من قبول ما قالوه والاقتداء بهم فيما فعلوه وإن لم تكن حاجة لم يجز
قال الشيخ سليم الهلالي حفظه الله
يجوز ذكر الأموات بما فيهم إن كان لمصلحة شرعية لا تتحقق إلا بذلك كتحذير الناس من بدعته والاقتداء بآثاره والتخلق بأخلاقه .-. انظر موسوعة المناهي الشرعية 2/49-50 .
Maros, 23 Rabi'ul Awwal 1438H
🌾 *من مجموعة نصيحة للنساء* 🌾
Ikuti NashihatuLinnisa' di TELEGRAM
Perbaikilah hati semaksimal mungkin, karena padanya ada keutamaan yang besar
*ﻳﻨﺒﻐﻲ ﻟﻺﻧﺴﺎﻥ ﺃﻥ ﻳﺮﺍﻋﻲ ﻗﻠﻮﺏ ﺍﻟﻨﺎﺱ، ﻓﺈﺫﺍ ﺍﻧﻜﺴﺮ ﻗﻠﺐ ﺷﺨﺺ ﻓﻠﻴﺤﺮﺹ ﻋﻠﻰ ﺟﺒﺮﻩ ﺑﻤﺎ ﺍﺳﺘﻄﺎﻉ؛ ﻷﻥ ﻓﻲ ﻫﺬﺍ ﻓﻀﻼ ﻋﻈﻴﻤﺎ، ﻭ ﺍﻹﻧﺴﺎﻥ ﻳﻨﺒﻐﻲ ﻟﻪ ﺃﻥ ﻳﺮﺍﻋﻲ ﺍﻟﻨﺎﺱ ﺑﻨﻔﺴﻪ،*
*ﺑﻤﻌﻨﻰ ﺃﻥ ﻳﻌﺎﻣﻞ ﺍﻟﻨﺎﺱ ﺑﻤﺎ ﻳﺤﺐ ﺃﻥ ﻳﻌﺎﻣﻠﻮﻩ ﺑﻪ.*
*📓 [ ﺷﺮﺡ ﺑﻠﻮﻍ ﺍﻟﻤﺮﺍﻡ ( 11/ 333 ) ]*
Diterjemahkan oleh al-faqir ilalloh: Abu Saif Mufti, semoga Alloh memperbaiki akhlaq kita ketika berinteraksi dengan Alloh ataupun sesama.
*Faedah dari Al Ustadz Abu Saif Mufti Jombang حَفِظَهُ اللّٰه*
🌹 *SYARAT - SYARAT NAZHOR (Melihat calon Istri)* 💐
🌹 SYARAT - SYARAT NAZHOR
(Melihat calon Istri)💐
💻 Berkata Al-'Allamah
Asy-Syaikh Ibnu Utsaimin-رحمه الله-:
📋 Sungguh para Ulama'
mensyaratkan Nazhor dengan beberapa syarat yang ditunjukkan sunnah (Hadits):
1⃣ DIA
(si "lelaki" -edt) MEMANG (betul²
-edt) MEMILIKI KEINGINAN KUAT UNTUK MENIKAH, bukan hanya ingin menggilir para
wanita di alam ini untuk hanya sekedar dilihat, seakan² dia ingin membeli budak
sesuai seleranya. dia berkata: "aku akan pergi ke keluarga fulan untuk
melamar dan melihat gadisnya, atau aku ke kesana dan kesana dan kesana," seakan akan ingin membeli mobil di showroom saja (dilihat² dulu-pent).
◾Bahkan
dia memang harus mempunyai keinginan kuat untuk melamar (baru nazhor-pent)
2⃣ MEMPUNYAI PANDANGAN DENGAN PRASANGKA KUAT
AKAN DITERIMA LAMARANNYA, dan ini diketahui bahwa jika mereka (keluarga si “wanita” sudah membolehkan untuk nazhor
berarti mereka sepakat /setuju), dan syarat ini hanya saja jikalau seseorang
menazhor si “wanita” yang belum ada kesepakatan dengan keluarganya.
3⃣ DILAKUKAN DENGAN TIDAK BERKHOLWAT*
(bersepi-sepi/berduaan), *HARUS ADA MAHROM yang menyertainya,
❌ Tidak halal baginya nazhor
kepada si "wanita" hanya
berduaan saja, karena Nabi صلى الله عليه و سلم
berkata:
« janganlah seseorang bersepi-sepi dengan seorang
wanita» dan menghabarkan,“ Tidaklah
seseorang bersepi- sepi dengan wanita ajnabi melainkan syaithon yang
ketiganya”.
4⃣ MELIHAT KEPADA APA YANG BIASA NAMPAK, bukan
kepada aurotnya- misal wajah, kepala, rambut, telapak tangan, lengan, kaki,
ujung betisnya, dll...
⛔ Jangan melihat kepada sesuatu
yg lain ⚠
5⃣ TIDAK MENGGUNAKAN "NAZHOR" UNTUK
MENCARI KENYAMANAN DENGAN BERBAGI CERITA, cerita bersenang-senang atau cerita
yg mengundang syahwat, dan perbedaan antara keduanya yaitu berbagi cerita akan mendatangkan rasa
senang saja adapun cerita yg mengundang ”syahwat” akan menggerakkan
syahwatnya., maka tidak boleh bercerita disaat nazhor baik hanya dengan berbagi
cerita kesenangan saja ataupun cerita yg
menggerakkan/mengundang syahwat.
📌 Dan telah sampai
kepadaku bahwa ada sebagian orang yang meminang kemudian berbicara lewat
telefon hingga berjam-jam saling
berbincang, sebagian orang beralasan: menghubunginya untuk lebih mengenal
pribadi, keilmuan, kecerdasan si “wanita”, wahai saudaraku... sabarlah..!!
sampai terjadi akad hingga kamu bisa berbincang sepanjang hari siang malam
kecuali lagi sholat wajib, karena sholat wajib kewajiban yg tidak bisa di
tinggalkan.
📍Adapun berbincang dengan
wanita asing (bukan mahrom) Maka tidaklah boleh, dan syari'at telah
mengecualikan “wanita” yg mahrom.
⚠ Kaidah (dibawah -edt,) ini
wajib di ketahui oleh para penuntut ilmu:
« apabila syari'at mengecualikan wanita² mahrom, maka
sesungguhnya rukhsoh (yg dibolehkan) hanya terbatas kepada yg di kecualikan
saja, dan yg dikecualikan diantara para wanita adalah wanita yg hendak dilamar
/pinang, adapun saling berbincang dengannya Maka tidak BOLEH.»
( Naskah arobnya )
⤵ ⤵ ⤵
⤵ ⤵
أن العلماء اشترطوا لذلك شروطاً دلت
عليها السنة:
الشرط الأول: أن يكون عنده الرغبة
الأكيدة في أن يتزوج، وليست نيته أن يطوف بنساء العالم، كأنما يريد أن يختار أمة
يشتريها، يقول: أذهب إلى آل فلان أخطب منهم وأرى، أو أذهب للثاني والثالث والرابع،
ويكون كأنه يريد أن يشتري سيارة من المعرض، بل لا بد أن يكون عنده عزم أكيد على أن
يخطب من هؤلاء القوم.
الشرط الثاني: أن يغلب على ظنه
الإجابة، وهذا معلوم أنهم إذا مكنوه من النظر إليها فهم موافقون، وهذا الشرط إنما
يكون فيما لو أراد الإنسان أن ينظر إلى امرأة بدون اتفاق مع أهلها.
الشرط الثالث: أن يكون ذلك بلا خلوة،
بأن ينظر إليها بحضرة أهلها، ولا يحل له أن ينظر إليها بخلوة؛ لأن النبي صلى الله
عليه وعلى آله وسلم قال: «لا يخلون رجل بامرأة». وأخبر أنه ما خلا رجل
بامرأة أجنبية منه إلا كان ثالثهما الشيطان.
الشرط الرابع: أن يكون النظر إلى ما
يظهر غالباً -لا إلى العورة- مثل الوجه والرأس بما فيها الشعر والكفين والذراعين
والقدمين وأطراف الساقين وما أشبه ذلك، ولا ينظر إلى شيء آخر.
الشرط الخامس: أن لا يتلذذ معها
بمحادثة سواء كان تلذذ تمتع، أو تلذذ شهوة، والفرق بينهما أن تلذذ التمتع يجد
الإنسان راحة نفسية في محادثة المرأة، وتلذذ الشهوة يجد ثوران شهوة، فلا يجوز أن
يتحدث إلى مخطوبته حديث تلذذ، سواء كان تلذذ تمتع أو تلذذ شهوة.
وقد بلغني أن بعض الخطاب يتصل بمخطوبته
عن طريق الهاتف، ويبقى معها لا أقول ساعة أو ساعتين، بل ساعات يتحدث إليها، ويقول
بعض الناس معللاً هذا العمل يقول: أتحدث إليها لأجل أن أعرف نفسيتها، وأعرف
شهادتها، وأعرف دراستها، يا أخي: اصبر حتى يعقد لك، ثم حدثها طوال الليل والنهار
إلا عند صلاة الفرائض؛ لأنه لا بد منها.
أما أن تتحدث إلى امرأة أجنبية منك
فهذا لا يجوز، والشرع قد استثنى شيئاً من محرَّم، وهذه قاعدة يجب على طالب العلم
أن يعرفها: إذا استثنى الشارع شيئاً من محرم، فإن الرخصة تقدر بقدر ما استثنى فقط،
والذي استثنى بالنسبة للمرأة الأجنبية المخطوبة هو النظر، أما أن تتحدث إليها فهذا
لا يجوز.
المصدر: سلسلة اللقاء الشهري >
اللقاء الشهري [20]
النكاح والطلاق
> خطبة النكاح والنظر للمخطوبة
💎 Faedah ini Admin terima
dari Ummu Nufaylah Ad Duriy yg dia terima dari Ummu Fairuz Al Malawiy
-hafidzhohumalloh wa jazaahumallohu khoiro- di WhatsApp majmu'ah (group)
"Salafiyyah At Tauhid".
🎋🔭 SIAPA " TEMAN DUDUK " MU..? 🏖🎋
🎋🔭 SIAPA "
TEMAN DUDUK " MU..? 🏖🎋
Alloh Azza wa Jalla menciptakan ruh dan menciptakan
sifat-sifat khusus untuk ruh tersebut. Diantara sifat ruh (jiwa) adalah dia
tdk mau berkumpul dan bergaul dgn selain jenisnya.
Rosululloh sholallohu ‘alaihi wa sallam telah menegaskan
hakekat ini melalui lisanya yg mulia:
*الأَرْوَاحُ جُنُودٌ مُجَنَّدَةٌ فَمَا
تَعَارَفَ مِنْهَا ائْتَلَفَ وَمَا تَنَاكَرَ مِنْهَا اخْتَلَفَ*
🎋 " Ruh² itu bagaikan pasukan yg berkumpul (berkelompok²). (Oleh karena itu), jika mereka saling mengenal maka mereka akan bersatu, dan jika saling tdk mengenal maka akan berbeda (berpisah²)"
[HR. Bukhori no.3336 dan Muslim no.6708]
Memilih teman yg baik pemahaman agamanya adalah sesuatu yg
tak bisa dianggap remeh. Karena itu, Islam mengajarkan agar kita tak salah dlm
memilihnya.
Sebagaimana perkataan Rosululloh sholallohu ‘alaihi wa
sallam:
*الرَّجُلُ عَلَى دِينِ خَلِيلِهِ
فَلْيَنْظُرْ أَحَدُكُمْ مَنْ يُخَالِلُ*
🎋 " Seseorang itu diatas agama temannya. Oleh karena itu, salah satu di antara kalian hendaknya memperhatikan siapa yg dijadikan teman."
[HR. Abu Dawud no.4833 dan At
Tirmidzi no.2378. (Ash Shohihah no.927)]
Adalah suatu keniscayaan yg difahami, bahwa seorang teman
memiliki pengaruh yg sangat besar terhadap temannya. Teman bisa mempengaruhi
agama, pandangan hidup, kebiasaan dan sifat-sifat seseorg.
Sebagaimana beliau sholallohu ‘alaihi wa sallam juga
berkata:
*الْفَخْرُ وَالْخُيَلاَءُ فِي
الْفَدَّادِينَ أَهْلِ الْوَبَرِ وَالسَّكِينَةُ فِي أَهْلِ الْغَنَمِ*
🎋 "Kesombongan dan keangkuhan terdapat pada org² yg meninggikan suara di kalangan pengembala onta. Dan ketenangan terdapat pada pengembala kambing."
[HR. Bukhori no.3499
dan Muslim no.187]
® CONTOHNYA :
❌ Berteman dgn bandar / pengedar / pengguna narkoba, maka org tsb tentu akan teranggap sama dgn teman²nya oleh polisi 👎🏼
❌ Berteman dgn aktifis, poli-tikus, koruptor, pengurus partai, jgn
salahkan jika org lain menilai bahwa tujuan hidupnya hanyalah ingin merebut
kursi kekuasaan saja 👎🏼👎🏼
❌ Berteman dgn ahlul bid'ah dan
hizbiyyun ; yg hobi beribadah dikuburan² ; yg hobi lebih mementingkan
melancong ke I-P-B dan menelantarkan nafkah anak istrinya daripada beribadah
umroh ke haromain ; yg hobi nonton TiVi dan berzinah mata menikmati wajah
ganteng berwibawa para aktor ustadz selebritis, maka begitu jugalah kualitas
agama ybs 👎🏼👎🏼👎🏼
✔BERTEMAN DGN AHLUSSUNNAH
TSABITIN (org² yg slalu berusaha kokoh diatas alhaq), mengambil dan
mengamalkan pemahaman agamanya hanya dgn "copy-paste saja" dari salaf
ash sholeh (para sahabat rosululloh, tabi'in dan atba'ut tabi'in) tanpa
sedikitpun lancang mengedit terhadapnya, maka merekalah org² yg beruntung di
dunia dan akheratnya 👍🏼👍🏼👍🏼👍🏼
⁉ Lalu
apakah dari dalil² diatas berarti kita tidak boleh (harom) mempunyai teman yg
awam dlm agamanya atau bahkan dia seorang muslim yg fasik (org yg sdh tahu
kebenaran namun lebih suka condong ikuti hawa nafsunya melanggar syariat) ..?!?
🍃 Simaklah penjelasan Syaikh Muhammad Al 'Utsaimîn -rohimahulloh- yg dpt dijadikan sbg "Rambu² Pergaulan Bermasyarakat" utk kaum muslimin wabil khususnya utk ahlissunnah, beliau berkata:
“Jika di dalam pergaulan dgn orang² fasik menjadikan sebab datangnya hidayah baginya, maka tidak mengapa berteman dgnnya. Engkau bisa undang dia ke rumahmu, kamu datang ke rumahnya atau kamu jalan² bersamanya, dgn syarat tdk mengotori kehormatan dirimu dlm pandangan masyarakat. Betapa banyak org² fasik mendapatkan hidayah dgn sebab bertemankan org² yg baik.”
[At Ta’lîquts Tsamîn ‘Ala Syarhi Ibni Al 'Utsaimîn Li Hilyati
Tholabil ‘Ilmi hal.24]
⚠ PERINGATAN:
Ditengah² pergaulan bermasyarakat, jika anda tdk memilih
teman yg baik agamanya, maka dibawah ini kemungkinannya -in sya Alloh- :
1⃣
Andakah yg akan mempengaruhi org² tersebut
utk menjadi lebih baik agamanya
....atau....
2⃣
Andakah yg menjadi korban pengaruh buruk dari lingkungan (kawan²) anda.
Tambahan faedah. Barokallohu fiykum.
Ibnu Mas`ud –radhiyallohu `anhu- berkata:
“Seseorang itu hanyalah akan mengajak berjalan dan bersahabat dengan orang disukainya dan yang seperti dirinya”
(“Al Ibanah” 2/476/ karya Imam Ibnu
Baththoh -rahimahulloh-).
Dan dalam satu riwayat:
“Nilailah seseorang itu dengan orang yang bersahabat dengannya,
karena dia itu hanya akan bersahabat
dengan orang yang semisal dengannya.”
Syu’bah –rowi atsar ini- berkata: Aku dapati tertulis di kitabku: “Seseorang itu hanyalah akan bersahabat dengan orang disukainya.”
(“Al Ibanah”/no. 505). Atsar Ibnu Mas’ud ini juga diriwayatkan oleh
Abdurrozzaq di “Aly Mushonnaf” no. 7894, dan Al Baihaqiy di “Syu’abul Iman” no.
8994. Atsar ini jayyid dengan seluruh jalannya.
Kita tidak tahu isi hati manusia, akan tetapi As Salafush
sholih membimbing kita untuk melihat kepada sahabat orang itu, karena seseorang
itu tidaklah bersahabat kecuali dengan orang yang sesuai dengannya. Dan ini
diambil dari Rosululloh صل الله عليه وسلم
yang bersabda:
الأرواح جنود مجندة فما تعارف منها
ائتلف وما تناكرمنها اختلف
“Ruh-ruh adalah tentara yang
berkelompok-kelompok. Yang saling mengenal akan saling condong, dan yang tidak
saling mengenal akan saling berselisih.” (HR. Muslim di “Shohih” (2638), Al
Bukhori di “Al Adabul Mufrod” (901) dari Abu Huroiroh rodhiyallohu ‘anhu). Dan
diriwayatkan Al Bukhoriy secara mu’allaq dalam “Shohih”, dan bersambung di “Al
Adabul Mufrod” (900) dari Aisyah radhiyallohu `anha)
Dari Abu Huroiroh رضي الله عنه
Rosululloh صل الله عليه وسلم
bersabda:
«الرجل على دين خليله فلينظر أحدكم من
يخالل».
“Seseorang itu berdasarkan agama
teman dekatnya, maka hendaknya salah seorang dari kalian memperhatikan siapakah
yang dijadikan sebagai teman dekatnya.” (HSR. Imam Ahmad (8249), Abu Dawud
(4835) dan At Tirmidziy (2552),hadits hasan. Dan dihasankan oleh Al Imam Al
Wadi’iy رحمه الله dalam “Ash Shohihul
Musnad” (1272)).
Dan di atas inilah Salaf berjalan, semoga Alloh meridhoi
mereka semua.
Dan Al Imam Al Auza’iy رحمهالله
berkata: “Barangsiapa bersembunyi dari kami dengan bid’ahnya, tidaklah
tersamarkan teman dekatnya.” (“Syarh Ushul I’tiqod” (Al Lalikaiy/no. 257), dan
“Al Ibanah” (Ibnu Baththoh/ 2/479), atsar ini hasan).
Al Fudhoil bin ‘Iyadh رحمه
الله berkata: “Sesungguhnya Alloh memiliki para malaikat yang
mencari majelis-majelis dzikir. Maka perhatikanlah: majelismu itu bersama
siapa, jangan sampai bersama pelaku bid’ah, karena Alloh tidak melihat pada
mereka. Dan alamat kemunafiqan adalah: seseorang itu berdiri dan duduk bersama
pelaku bid’ah.”
Beliau juga berkata: “Barangsiapa duduk bersama pelaku
bid’ah dia tak akan diberi hikmah.”
Beliau juga berkata: “barangsiapa mencintai pelaku bid’ah,
Alloh akan menggugurkan amalannya, dan mengeluarkan cahaya Islam dari hatinya.”
Beliau juga berkata: “Janganlah engkau duduk bersama pelaku
bid’ah, karena aku takut akan turun kepadamu kutukan”.
Seluruh atsar beliau ini diriwayatkan oleh Al Imam Ibnu
Baththoh رحمه الله dalam “Al Ibanatul
Kubro” no. 443 dengan sanad yang hasan insya Alloh.
Sayyar bin Ja’far رحمه الله
berkata: Aku mendengar Malik bin Dinar berkata: “Manusia itu berjenis-jenis
seperti jenis-jenis burung. Burung dara bersama burung dara, burung gagak
bersama burung gagak, bebek bersama bebek, sho’wu (sejenis burung kecil) bersama
sho’wu. Dan setiap manusia itu bersama dengan orang yang sekarakter dengannya.”
Aku mendengar Malik bin Dinar berkata: “Barangsiapa
melakukan pencampuran, maka diapun akan mengalami pencampuran. Dan barangsiapa
bersikap bersih, maka diapun akan disikapi dengan bersih. Dan aku bersumpah
pada Alloh, jika kalian bersikap bersih, maka kalianpun akan disikapi dengan
bersih".
Seluruh atsar beliau ini diriwayatkan oleh Al Imam Ibnu
Bathhthoh رحمه الله dalam “Al Ibanatul
Kubro” no. 517 dengan sanad yang hasan.
Yahya bin Sa’id Al qoththon رحمه
الله berkata: “Ketika Sufyan Ats Tsauri tiba di Bashroh beliau mulai
memperhatikan keadaan Ar Robi’ -yaitu Ibnu Shubaih- dan kedudukannya di mata
masyarakat.
Beliau bertanya, “Apa madzhabnya?”
Mereka menjawab, “Tiada madzhabnya kecuali as Sunnah.”
Beliau bertanya, “Siapa teman dekat di sekelilingnya?”
Mereka berkata, “Qodariyyah (pengingkar taqdir)”
Beliau berkata, “Berarti dia qodari.” (“Al Ibanah”/Ibnu
Baththoh/2/453/no. 426/sanadnya hasan).
Mu’adz bin Mu’adz رحمه الله
berkata: Aku berkata pada Yahya bin Sa’id: “Wahai Abu Sa’id, seseorang itu
walaupun dia menyembunyikan pendapatnya, tak akan tersembunyi pada anaknya,
teman dekatnya dan teman duduknya.” (“Al Ibanah”/Ibnu Baththoh/2/474/no.
514/dengan sanad yang shohih).
Muhammad bin Ubaid Al Ghulabi رحمه
الله berkata: Dulu dikatakan: “Para pengekor hawa nafsu saling
menyembunyikan segala sesuatu kecuali keakraban dan persahabatan.” (“Al
Ibanah”/Ibnu Baththoh/2/479/no. 515/atsar ini minimal hasan).
Abu Hatim Ar Roziy رحمه
الله berkata: Tibalah Musa bin ‘Uqbah Ash Shuriy di Baghdad. Maka
hal itu diceritakan kepada Ahmad bin Hanbal, maka beliau berkata:
“Perhatikanlah oleh kalian, dia singgah ke rumah siapa, dan ke rumah siapa dia
bernaung.”
Ini diriwayatkan oleh Al Imam Ibnu Baththoh رحمه الله dalam “Al Ibanatul
Kubro” (no. 46) dengan sanad yang shohih, lalu beliau berkata: “Maka
perhatikanlah, semoga Alloh merohmatimu, siapakah yang kalian ajak bersahabat,
dan kepada siapa kalian duduk. Maka kenalilah oleh kalian setiap orang itu
dengan teman dekatnya, dan setiap orang dengan sahabatnya.”
Dan Fadhilatusy Syaikh Ahmad An Najmi رحمه الله berkata: “Sebagian Salaf berkata:
“Barangsiapa menyembunyikan aqidahnya dari kami, tidaklah tersembunyi dari kami
teman akrabnya” yaitu jama’ah yang dia akrabi tidaklah tersembunyi dari kami
jika dia pergi dan datang bersama hizbiyyin maka dia itu hizbiy semisal
mereka.” (“Al Fatawal Jaliyyah”/hal.86/Darul Atsar).
Maka jika demikian, jangan belajar pada mereka.
Belajar dengan sarana yang disyariatkan seperti kaset-kaset
dan kitab-kitab serta surat-menyurat dengan para salafiyyin ghoyurin tsabitin
dengan keselamatan manhaj, itu lebih utama daripada banyak wawasan dan hapalan
tapi dengan bayaran kegoncangan manhaj karena belajar ke para pengikut hawa
nafsu.
Muhammad bin Sirin -rahimahulloh- berkata:
إن هذاالعلم دين فانظروا عمن تأخذون
دينكم
“sesungguhnya ilmu ini adalah agama.
Maka perhatikanlah kepada siapa kalian mengambil agama kalian.” (Muqoddimah
Shohih Muslim).
Al Hasan Al Bashri -rahimahulloh- berkata:
يا ابن آدم, دينك دينك, فإنما هولحمك ودمك, فإن تسلم فيا لها من راحة
ويا لها من نعمة, وإن تكن أخرى فنعوذ بالله فإنما هي نار لا تطفأ وحجر لا تبرد
ونفس لا تموت
“Wahai anak Adam, jaga agamamu, jaga
agamamu, karena hanya agama itulah daging dan darahmu. Kalau engkau selamat,
maka alangkah tentramnya dan alangkah nikmatnya. Tapi jika yang terjadi adalah
selain itu, maka -kita berlindung kepada Alloh- dia itu hanyalah api yang tidak
padam, batu yang tidak dingin dan jiwa yang tidak mati” (riwayat Al Firyabi
-rahimahulloh- di “Shifatun Nifaq”/no. 49/dishahihkan Syaikh Abdurraqib Al Ibbi
-hafidhahulloh-)
Jangan Menyebarkan Aib
💫 Berkata Allamah Ibnu
Utsaimin رحمه الله تعالى :
_*Ketahuilah bahwasanya apabila anda menyebarkan aib²
saudara anda,*_
👉 _*Maka sungguh Allah تعالى akan menjadikan seseorang yang menyebarkan
aib² anda, sebagai balasan yang setimpal,*_
✋
_*Dan janganlah anda menyangka bahwasanya Allah سبحانه وتعالى lalai dari apa yang dilakukan oleh orang²
zhalim,*_
👋🏽 _*Akan tetapi
Allah عز وجل akan menjadikan
seseorang dari hamba-NYA yang memperlakukan dirinya seperti apa yang dia
lakukan terhadap manusia.*_
📚 Tafsi Surat Al-hujurat
1/52.
❒
قال العلامة ابن عثيمين رحمه الله تعالى
:
*; واعلم أنك إذا نشرت عيوب أخيك فإن الله
سيسلط عليك من ينشر عيوبك ، جزاءً وفاقاً ، لا تظن أن الله غافل عما يعمل الظالمون
، بل سيسلط عليه من يعامله بمثل ما* يعامل الناس ;.
*🔦انظر : ﺗﻔﺴﻴﺮ ﺳﻮﺭﺓ ﺍﻟﺤﺠﺮﺍﺕ (٥٢/١) ༅*
faedah dari ustadz asnur hafidzhohulloh
🌹 *KIAT MENJADI WANITA SHOLIHAH* 🌹
✏️ Berkata Ibnu Utsaimin rahimahullah
«صلاح المرأة: أن تكون المرأة نفسها صالحة، لتكون أسوة حسنة وقدوة طيبة لبنات جنسها،
ولكن كيف تصل المرأة إلى الصلاح؟
لتعلم كل إمرأة أنها لن تصل إلى الصلاح إلا بالعلم،
وما أعنيه هو العلم الشرعي الذي تتلقاه، إما من بطون الكتب - إن أمكنها ذلك - وإما من أفواه العلماء، سواء أكان هؤلاء العلماء من الرجال أو النساء.
وفي عصرنا هذا يسهل كثيراً أن تتلقى المرأة العلم من أفواه العلماء، وذلك بواسطة الأشرطة المسجلة، فإن هذه الأشرطة -ولله الحمد- لها دور كبير في توجيه المجتمع إلى ما فيه الخير والصلاح، إذا استعملت في ذلك.
إذًا فلا بد لصلاح المرأة من العلم، لأنه لا صلاح إلا بالعلم».
Baiknya seorang wanita adalah
•• seorang wanita itu jiwanya sholihah
•• sehingga menjadi teladan baik dan panutan bagus untuk para wanita sejenis nya.
⁉️ Akan tetapi bagaimana kah seorang wanita itu bisa mencapai kesholehan?!
⚠️ *Hendaklah setiap wanita ketahui bahwa dia tidak akan bisa menjadi sholihah kecuali dengan Ilmu*
Dan apa yang aku maksud adalah ilmu syar'i yang ia temui,
•• baik dari perut kitab-kitab _apabila memungkinkan baginya_
•• atau dari mulut orang-orang yang berilmu, baik ulama dari kalangan para pria atau wanita
🍃 Dan dimasa kita ini, sangat mudah bagi seorang wanita untuk menemui ilmu dari mulut orang-orang yang berilmu, yaitu dengan sarana kaset rekaman. Rekaman itu _walillahil hamdu_ memiliki peran besar dalam pengarahan masyarakat kepada apa yang ada padanya kebaikan dan keshalihan, apabila digunakan untuk itu.
💡 Maka kesholihan seorang wanita itu mesti berupa ilmu, sebab tiada keshalihan kecuali denga ilmu.
📚 دور المرأة في إصلاح المجتمع 7
✍️ *Faedah dari Al Ustadz Abu Ubaiyd Fadhliy Al Bugisi حفظه الله تعالى di Majmu'ah روضة الطالبين منكوتانا*
Berhutang Atau Berniaga Lebih Baik Daripada Meminta-minta
Berhutang Atau Berniaga Lebih Baik Daripada Meminta-minta Ditulis oleh: Abu Fairuz Abdurrohman Al Qudsy Al Jawy Al Indonesy -semoga Alloh me...
-
Audio Majaalis AhlisSunnah: بسم الله الرحمن الرحيم Faedah Tanya - Jawab TANYA : Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh bang , k...
-
SAYYIDUL ISTIGHFAR عَنْ شَدَّادِ بْنِ أَوْسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : سَيِّدُ الْاِس...
-
_*(Disertai sedikit kritikan kepada Ust. Abu Ubaid Al bughisy terkait permasalahan shurah)*_ _*Telah di periksa oleh Al Ustadz Abu Abdirro...