Kesembilan belas: orang-orang yang bertaqwa itu aman dan tidak bersedih hati pada hari kiamat
Alloh ta’ala berfirman:
﴿فَمَنِ اتَّقَى وَأَصْلَحَ فَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُون﴾ [الأعراف/35]
“Maka barangsiapa bertaqwa dan perbuat perbaikan, maka mereka tidak tertimpa ketakutan dan tidak bersedih hati”
Alloh ta’ala berfirman:
﴿وَيُنَجِّي الله الَّذِينَ اتَّقَوْا بِمَفَازَتِهِمْ لَا يَمَسُّهُمُ السُّوءُ وَلَا هُمْ يَحْزَنُون﴾ [الزمر/61].
“Dan Alloh akan menyelamatkan orang-orang yang bertaqwa dengan ketetapan keberuntungan mereka, mereka tidak tertimpa kejelekan dan mereka tidak bersedih hati.”
Al Imam Ibnu Katsir rohimahulloh berkata:
“Firman Alloh “Dan Alloh akan menyelamatkan orang-orang yang bertaqwa dengan ketetapan keberuntungan mereka” yaitu: ketetapan yang telah lalu akan kebahagiaan dan keberuntungan untuk mereka di sisi Alloh, “mereka tidak tertimpa kejelekan” yaitu: pada hari Kiamat, “dan mereka tidak bersedih hati” yaitu: mereka tidak dibikin sedih oleh hari Kejutan Yang Terbesar, bahkan mereka itu aman dari segala kejutan, terjauhkan dari segala kejelekan, diharapkan untuk mereka segala kebaikan.”
(“Tafsirul Qur’anil ‘Azhim”/7/hal. 111).
Kedua puluh: taqwa adalah bekal terbaik yang menyampaikan kepada Alloh dan kenikmatan abadi
Alloh ta’ala berfirman:
﴿وَتَزَوَّدُوا فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَى﴾ [البقرة/197]
“Dan berbekallah, karena sesungguhnya bekal terbaik adalah taqwa.”
Al Imam Ibnul Qoyyim rohimahulloh berkata:
“Alloh memerintahkan para jamaah haji untuk berbekal demi perjalanan mereka, dan jangan bepergian tanpa bekal. Kemudian Dia mengingatkan mereka akan bekal perjalanan ke Akhirat, yaitu taqwa. Maka sebagaimana musafir tak bisa sampai kepada maksudnya kecuali dengan bekal yang menyampaikannya kesitu, maka demikian pula orang yang berjalan ke Alloh dan negri Akhirat tidak akan sampai kecuali dengan bekal taqwa. Maka dia mengumpulkan dua macam perbekalan.”
(“Ighotsatul Lahfan”
/hal. 58).
Kedua puluh satu: keselamatan saat melewati ShirothAlloh ta’ala berfirman:
﴿وَإِنْ مِنْكُمْ إِلَّا وَارِدُهَا كَانَ عَلَى رَبِّكَ حَتْمًا مَقْضِيًّا * ثُمَّ نُنَجِّي الَّذِينَ اتَّقَوْا وَنَذَرُ الظَّالِمِينَ فِيهَا جِثِيًّا﴾ [مريم/71، 72]
“Dan tiada seorangpun dari kalian kecuali akan melewati Jahannam itu. Itu merupakan kewajiban atas Robbmu yang pasti akan ditunaikan. Kemudian Kami akan menyelamatkan orang-orang yang bertaqwa dan Kami akan biarkan orang-orang zholim di dalamnya dalam keadaan berlutut.”
Al Imam Ibnu Katsir rohimahulloh berkata:
“Firman Alloh: “Kemudian Kami akan menyelamatkan orang-orang yang bertaqwa” yaitu: jika seluruh makhluq telah lewat di atas neraka, dan telah jatuh ke dalamnya orang-orang yang jatuh dari kalangan orang-orang kafir dan pendurhaka, sesuai dengan kadar mereka, Alloh ta’ala akan menyelamatkan orang-orang yang beriman dan bertaqwa dari Neraka sesuai dengan amalan mereka. maka proses lewatnya mereka di atas Shiroth, dan kecepatan mereka itu dengan kadar amalan mereka saat dulu dunia. Kemudian para pelaku dosa dari kalangan mukminin akan diberi syafaat, …” dst.
(“Tafsirul Qur’anil ‘Azhim”/5/hal. 256).
Kedua puluh dua: orang-orang bertaqwa adalah delegasi yang terhormat yang menghadap Alloh pada Hari Kiamat
Alloh ta’ala berfirman:
﴿يَوْمَ نَحْشُرُ الْمُتَّقِينَ إِلَى الرَّحْمَنِ وَفْدًا * وَنَسُوقُ الْمُجْرِمِينَ إِلَى جَهَنَّمَ وِرْدًا﴾ [مريم/85، 86].
“Pada hari Kami menggiring orang-orang yang bertaqwa menuju kepada Ar Rohman sebagai delegasi, dan Kami menggiring orang-orang yang jahat menuju ke Jahannam dalam keadaan haus.”
Al Imam As Sa’diy rohimahulloh berkata:
“Alloh ta’ala mengabarkan tentang perbedaan dua kelompok: orang-orang yang bertaqwa dan orang-orang yang jahat, dan bahwasanya orang-orang yang bertaqwa kepada Alloh itu –dengan menghindari syirik, bid’ah dan ma’shiyyat- Alloh akan mengumpulkan mereka ke tempat perhentian Kiamat dengan dimuliakan, dibanggakan dan dihormati, dan bahwasanya tempat kembali mereka adalah Ar Rohman, tujuan mereka adalah Al Mannan.
Mereka sebagai delegasi-delegasi kepada Alloh. Telah diketahui bersama bahwa delegasi itu haruslah di hatinya ada harapan, dan dugaan yang bagus terhadap pihak yang dikunjungi. Maka orang-orang yang bertaqwa itu mengunjungi Ar Rohman dalam keadaan berharap dari-Nya rohmat-Nya dan keluasan kebaikan-Nya, dan keberuntungan dengan pemberian-Nya di negri keridhoan-Nya.
Dan yang demikian itu disebabkan oleh amalan taqwa yang mereka kerjakan, dan mereka mengikuti perkara-perkara yang diridhoi-Nya, dan bahwasanya Alloh telah berjanji pada mereka dengan pahala itu melalui lisan para Rosul-Nya. Maka mereka bergerak ke arah Robb mereka dengan ketenangan hati dan kepercayaan akan karunia-Nya.