Orang yang meninggalkan sholat itu telah memutuskan hubungan antara dirinya dengan Robbnya عز وجل
Ditulis Oleh :
Asy Syaikh Abu Fairuz Abdurrohman bin Soekojo Al Qudsiy Al Jawiy حفظه الله
------------------------------------
🍃Sesungguhnya sholat itu adalah hubungan antara hamba dengan Robbnya. Dari Abu Huroiroh rodhiyallohu ‘anh yang berkata: Rosululloh shollallohu ‘alaihi wasallam bersabda:
«قال الله تعالى: قسمت الصلاة بيني وبين عبدي نصفين، ولعبدي ما سأل، فإذا قال العبد: ﴿الحمد لله رب العالمين﴾، قال الله تعالى: حمدني عبدي، وإذا قال: ﴿الرحمن الرحيم﴾، قال الله تعالى: أثنى علي عبدي، وإذا قال: ﴿مالك يوم الدين﴾، قال: مجدني عبدي - وقال مرة: فوّض إلي عبدي - فإذا قال: ﴿إياك نعبد وإياك نستعين﴾ قال: هذا بيني وبين عبدي، ولعبدي ما سأل، فإذا قال: ﴿اهدنا الصراط المستقيم صراط الذين أنعمت عليهم غير المغضوب عليهم ولا الضالين﴾ قال: هذا لعبدي ولعبدي ما سأل». (أخرجه مسلم (395)).
“Alloh ta’ala berfirman: “Aku membagi sholat antara diri-Ku dan antara hamba-Ku menjadi dua bagian, dan hamba-Ku akan mendapatkan apa yang dimintanya. Jika hamba itu berkata: “Segala pujian adalah milik Alloh Robb semesta alam”, Alloh ta’ala berfirman: “Hamba-Ku memuji-Ku.” Jika dia berkata: “Yang Maha Luas Rohmat-Nya dan Maha mengasihi hamba-Nya”, Alloh ta’ala berfirman: “Hamba-Ku menyanjung-Ku.” Jika hamba itu berkata: “Yang menguasai Hari Pembalasan”, Alloh ta’ala berfirman: “Hamba-Ku mengagungkan-Ku.” –atau berkata: “Hamba-Ku menyerahkan diri kepada-Ku,” Jika hamba itu berkata: “Hanya kepada-Mu sajalah kami beribadah, dan hanya kepada-Mu sajalah kami mohon pertolongan”, Alloh ta’ala berfirman: “Ini adalah antara diri-Ku dan antara hamba-Ku, dan hamba-Ku akan mendapatkan apa yang dimintanya.” Jika hamba itu berkata: “Tunjukkanlah kami ke jalan yang lurus, yaitu jalan orang-orang yang Engkau beri nikmat pada mereka, bukan jalan orang-orang yang dimurkai, dan bukan pula jalan orang-orang yang tersesat”, Alloh ta’ala berfirman: “Ini adalah untuk hamba-Ku, dan hamba-Ku akan mendapatkan apa yang dimintanya.”
Ditulis Oleh :
Asy Syaikh Abu Fairuz Abdurrohman bin Soekojo Al Qudsiy Al Jawiy حفظه الله
------------------------------------
🍃Sesungguhnya sholat itu adalah hubungan antara hamba dengan Robbnya. Dari Abu Huroiroh rodhiyallohu ‘anh yang berkata: Rosululloh shollallohu ‘alaihi wasallam bersabda:
«قال الله تعالى: قسمت الصلاة بيني وبين عبدي نصفين، ولعبدي ما سأل، فإذا قال العبد: ﴿الحمد لله رب العالمين﴾، قال الله تعالى: حمدني عبدي، وإذا قال: ﴿الرحمن الرحيم﴾، قال الله تعالى: أثنى علي عبدي، وإذا قال: ﴿مالك يوم الدين﴾، قال: مجدني عبدي - وقال مرة: فوّض إلي عبدي - فإذا قال: ﴿إياك نعبد وإياك نستعين﴾ قال: هذا بيني وبين عبدي، ولعبدي ما سأل، فإذا قال: ﴿اهدنا الصراط المستقيم صراط الذين أنعمت عليهم غير المغضوب عليهم ولا الضالين﴾ قال: هذا لعبدي ولعبدي ما سأل». (أخرجه مسلم (395)).
“Alloh ta’ala berfirman: “Aku membagi sholat antara diri-Ku dan antara hamba-Ku menjadi dua bagian, dan hamba-Ku akan mendapatkan apa yang dimintanya. Jika hamba itu berkata: “Segala pujian adalah milik Alloh Robb semesta alam”, Alloh ta’ala berfirman: “Hamba-Ku memuji-Ku.” Jika dia berkata: “Yang Maha Luas Rohmat-Nya dan Maha mengasihi hamba-Nya”, Alloh ta’ala berfirman: “Hamba-Ku menyanjung-Ku.” Jika hamba itu berkata: “Yang menguasai Hari Pembalasan”, Alloh ta’ala berfirman: “Hamba-Ku mengagungkan-Ku.” –atau berkata: “Hamba-Ku menyerahkan diri kepada-Ku,” Jika hamba itu berkata: “Hanya kepada-Mu sajalah kami beribadah, dan hanya kepada-Mu sajalah kami mohon pertolongan”, Alloh ta’ala berfirman: “Ini adalah antara diri-Ku dan antara hamba-Ku, dan hamba-Ku akan mendapatkan apa yang dimintanya.” Jika hamba itu berkata: “Tunjukkanlah kami ke jalan yang lurus, yaitu jalan orang-orang yang Engkau beri nikmat pada mereka, bukan jalan orang-orang yang dimurkai, dan bukan pula jalan orang-orang yang tersesat”, Alloh ta’ala berfirman: “Ini adalah untuk hamba-Ku, dan hamba-Ku akan mendapatkan apa yang dimintanya.”
(HR. Muslim (395)).
Al Imam Ibnu Rojab rohimahulloh berkata:
Al Imam Ibnu Rojab rohimahulloh berkata:
“Dan sholat adalah hubungan antara hamba dengan Robbnya, karena orang yang sholat itu sedang berbisik-bisik dengan Robbnya.”
(“Fathul Bari”/karya Ibnu Rojab/3/hal. 292).
Jika demikian, maka wajib bagi hamba untuk menjaga hubungan yang paling agung ini. Alloh ta’ala berfirman:
﴿حَافِظُوا عَلَى الصَّلَوَاتِ وَالصَّلَاةِ الْوُسْطَى وَقُومُوا الله قَانِتِين﴾ [البقرة/238].
“Jagalah sholat-sholat, dan jagalah sholat pertengahan (sholat Ashr), dan berdirilah untuk Alloh dengan taat dan tenang.”
Al Munawiy rohimahulloh berkata:
Jika demikian, maka wajib bagi hamba untuk menjaga hubungan yang paling agung ini. Alloh ta’ala berfirman:
﴿حَافِظُوا عَلَى الصَّلَوَاتِ وَالصَّلَاةِ الْوُسْطَى وَقُومُوا الله قَانِتِين﴾ [البقرة/238].
“Jagalah sholat-sholat, dan jagalah sholat pertengahan (sholat Ashr), dan berdirilah untuk Alloh dengan taat dan tenang.”
Al Munawiy rohimahulloh berkata:
“Sholat adalah hubungan antara hamba dengan Robbnya, dan jika demikian, maka wajib bagi hamba untuk khusyu’ di dalamnya, …
” (“Faidhul Qodir”/3/hal. 113).
Orang yang meninggalkan sholat itu itu telah memutuskan hubungan ini, dalam keadaan dia di puncak keperluan kepada Robbnya. Alloh ta’ala berfirman:
﴿يَا أَيُّهَا النَّاسُ أَنْتُمُ الْفُقَرَاءُ إِلَى الله وَالله هُوَ الْغَنِيُّ الْحَمِيدُ﴾ [فاطر/15]
“Wahai para manusia, kalian itulah yang sangat perlu kepada Alloh, dan Alloh itu Mahakaya dan Maha Terpuji.”
Al Imam Ibnu Katsir rohimahulloh berkata:
“Yaitu: mereka perlu kepada-Nya di seluruh gerakan dan sikap diam. Dan Alloh itu secara mutlak tidak perlu pada mereka.”
(“Tafsirul Qur’anil ‘Azhim”/6/hal. 541).
( “Nashihatun Mu’ajjalah Li Man Shoma Romadhon Wa Tarokash Sholatal Maktubah” Terjemah Bebas: “Empat Puluh Tiga Kerugian Jika Sholat Wajib Ditinggalkan” )
( “Nashihatun Mu’ajjalah Li Man Shoma Romadhon Wa Tarokash Sholatal Maktubah” Terjemah Bebas: “Empat Puluh Tiga Kerugian Jika Sholat Wajib Ditinggalkan” )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar