YANG SEDANG SAFAR, PERBANYAK LAH BERDO'A

YANG SEDANG SAFAR, PERBANYAK LAH BERDO'A

Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Bakr As Sahmi dari Hisyam Ad Dastuwa`i dari Yahya bin Abu Katsir dari Abu Ja'far dari Abu Hurairah dia berkata; Rasulullâh ﷺ bersabda:

"Tiga macam do'a yang akan di kabulkan dan tidak ada keraguan pada ketiganya, yaitu; do'a orang yang di dzalimi, do'anya orang musafir (sedang berpergian) dan do'a orang tua kepada anaknya."(HR. Ibnu Majah; 3852, Abu Daud;1313, Ahmad; 8266,9233)

Follow ISNAD on TELEGRAM https://telegram.me/isnadnet

ILMU MU ITU DILIHAT PADA AKHLAK GURUMU

ILMU MU ITU DILIHAT PADA AKHLAK GURUMU
______________________________________

Jika kita berbicara tentang keutamaan mempelajari ILMU (agama), maka kita akan jumpai kebiasaan para SALAF menceritakan (adab/akhlak) sang GURU.. mulai dari sifat mulia Rasulullâh ﷺ, para Shahabat radhiallâhu 'anhuma.. tabi'in, at-tabiut tabi'in.. para imam Ahlussunnah dizaman nya.

'Aisyah radhiallahu 'anha pernah ditanya tentang akhlak Rasulullâh ﷺ , maka beliau pun menjawab, “Akhlak beliau adalah (melaksanakan seluruh yang ada dalam) Al-Qur`an" (HR. Muslim)

adalah 'Abdullah bin Mas’ud radhiallâhu ‘anhu menceritakan tentang para shahabat Nabi ﷺ

". Mereka adalah orang-orang yang paling baik hatinya di kalangan umat ini. Ilmu mereka paling dalam, serta paling TIDAK SUKA memberat-beratkan diri. Mereka adalah suatu kaum yang telah dipilih oleh Allôh guna menemani Nabi-Nya shallallâhu ‘alayhi wa sallam dan untuk menyampaikan ajaran agama-Nya. Oleh karena itu TIRULAH akhlak mereka dan tempuhlah jalan-jalan mereka, karena sesungguhnya mereka berada di atas jalan yang lurus.” (Al Wajiz fi ‘Aqidati Salafish shalih, hal. 198)

قال أبو بكر المطوعي رحمه الله
اختلفت إلى أبي عبد الله ثنتي عشرة سنة
فما كتبت عنه حديثا واحدا، إنما كنت أنظر إلى هديه وأخلاقه
سير أعلام النبلاء ٢١/٣٧٣

Abu bakar bin Al-muthawwi’i rahimahullâh berkata, ".. Aku berkali-kali mendatangi Abu 'Abdillâh –yaitu imam Ahmad bin Hambal rahimahullâh - selama 12 tahun.. (aku) tidaklah menulis satu hadits pun darinya, tetapi hanya ingin melihat kepada metode dan akhlaknya." (Siyar A’lamin an-Nubalaa’ 21/373)

قال مالك: قلت لأمي: ” أذهب، فأكتب العلم؟ “، فقالت: ” تعال، فالبس ثياب العلم “، فألبستني مسمرة، ووضعت الطويلة على رأسي، وعممتني فوقها، ثم قالت: ” اذهب، فاكتب الآن “، وكانت تقول: ” اذهب إلى ربيعة، فتعلًّمْ من أدبه قبل علمه
عودةلحجاب ٢/٢٠٧

Imam Malik menceritakan, "Aku berkata kepada ibuku, ‘Aku akan pergi untuk belajar.’ Ibuku berkata," Kemarilah!, Pakailah pakaian ilmu!’ Lalu ibuku memakaikan aku mismarah (suatu jenis pakaian) dan meletakkan peci di kepalaku, kemudian memakaikan sorban di atas peci itu. Setelah itu dia berpesan, ‘Sekarang, pergilah untuk belajar!’ Dia juga pernah mengatakan, ‘Pergilah kepada Rabi’ah (guru Imam Malik)! Pelajarilah adabnya sebelum engkau pelajari ilmunya!’.” (‘Audatul Hijaab 2/207)

maka sudah sepatutnya seseorang yang mengaku PENUTUT ILMU membutuhkan teladan langsung akhlak dan takwa seorang GURU, karena inilah yang lebih membekas dan menghujam di hati.

قال ابن القيم رحمه الله ;
وكنا إذا اشتد بنا الخوف وساءت منا الظنون وضاقت بنا الأرض أتيناه، فما هو إلا أن نراه ونسمع كلامه فيذهب ذلك كله وينقلب انشراحاً وقوة ويقيناً وطمأنينة
الوابل الصيب / ٥٨

Berkata Ibnul Qoyyim rahimahullâh ;

Kami (murid-murid Ibnu Taimiyyah), jika kami ditimpa perasaan takut yang berlebihan, atau timbul dalam diri kami prasangka-prasangka buruk, atau kesempitan hidup, kami mendatangi beliau, maka dengan hanya memandang beliau dan mendengarkan ucapan beliau, maka hilang semua kegundahan yang kami rasakan dan berganti dengan perasaan lapang, tegar, yakin dan tenang.” (al- Waabilush Shayyib, hal.58)
_______

Follow ISNAD on TELEGRAM https://telegram.me/isnadnet

LARANGAN MENGAMBIL ILMU DARI KELOMPOK YANG MENYIMPANG

LARANGAN MENGAMBIL ILMU DARI KELOMPOK YANG MENYIMPANG

Syaikh Bakar Abu Zaid rahimahullâh berkata,"Wahai, penuntut ilmu. Jika engkau berada dalam kelonggaran dan memiliki pilihan, janganlah engkau mengambil (ilmu) dari ahli bid’ah, (yaitu) : seorang ROFIDHOH (Syi’ah), seorang KHOWARIJ, seorang MURJI'AH , seorang QODARIY (orang yang mengingkari takdir), seorang QUBURIY (orang yang berlebihan mengagungkan kuburan), dan seterusnya...

karena engkau tidak akan mencapai derajat orang yang benar aqidah agamanya, kokoh hubungannya dengan Allôh, benar pandangannya, mengikuti atsar (jejak Salaf), kecuali dengan meninggalkan ahli bid’ah dan bid’ah mereka”.(Hilyah Thalibil ‘Ilmi, hal.40)

Follow ISNAD on TELEGRAM https://telegram.me/isnadnet

Berhutang Atau Berniaga Lebih Baik Daripada Meminta-minta

Berhutang Atau Berniaga Lebih Baik Daripada Meminta-minta Ditulis oleh: Abu Fairuz Abdurrohman Al Qudsy Al Jawy Al Indonesy -semoga Alloh me...