☔️ *PERBANYAK DOA KETIKA TURUN HUJAN* ๐ŸŒจ

  ☔️ *PERBANYAK DOA KETIKA TURUN HUJAN* ๐ŸŒจ


☔๐ŸŒง☔⛈☔๐ŸŒง☔⛈☔


๐ŸŒง Dari Ummul Mukminin, ’Aisyah rodhiyallohu ’anha,


ุฅِู†َّ ุงู„ู†َّุจِู‰َّ -ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู…- ูƒَุงู†َ ุฅِุฐَุง ุฑَุฃَู‰ ุงู„ْู…َุทَุฑَ ู‚َุงู„َ : ุงู„ู„َّู‡ُู…َّ ุตَูŠِّุจุงً ู†َุงูِุนุงً


“Nabi sholallohu ’alaihi wa sallam ketika melihat turunnya hujan, beliau mengucapkan; _*‘ALLOHUMMA SHOYYIBAN NAFI'AN*_ (Ya Alloh, turunkanlah kepada kami hujan yang bermanfaat).’” (HR. Bukhori, no.1032)

Ibnu Baththol mengatakan, ”Hadits ini berisi anjuran untuk berdoa ketika turun hujan agar kebaikan dan keberkahan semakin bertambah, begitu pula semakin banyak manfaatnya.” (Syarh Al-Bukhori, Ibnu Baththol, 5:18, Asy-Syamilah)


๐ŸŒง Dari Sahl bin Sa’d rodhiyallohu 'anhu, beliau berkata bahwa Rosululloh sholallohu ’alaihi wa sallam bersabda,


ุซِู†ْุชَุงู†ِ ู…َุง ุชُุฑَุฏَّุงู†ِ ุงู„ุฏُّุนَุงุกُ ุนِู†ْุฏَ ุงู„ู†ِّุฏَุงุกِูˆَ ุชَุญْุชَ ุงู„ู…َุทَุฑِ


“Dua doa yang tidak akan ditolak: doa ketika azan dan doa ketika ketika hujan turun.” (HR. Al-Hakim dan Al-Baihaqi; Syaikh Al-Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan; lihat Shohihul Jami’, no. 3078)


๐ŸŒง Nabi sholallohu ‘alaihi wa sallam pernah berdoa minta diturunkan hujan. Kemudian ketika hujan turun begitu lebatnya,  beliau memohon kepada Alloh agar cuaca kembali menjadi cerah, kemudia Nabi sholallohu ‘alaihi wa sallam berdoa;


ุงู„ู„َّู‡ُู…ّ ุญَูˆَุงู„َูŠْู†َุง ูˆَู„َุง ุนَู„َูŠْู†َุง,ุงู„ู„َّู‡ُู…َّ ุนَู„َู‰ ุงู„ْุขูƒَุงู…ِ ูˆَุงู„ْุฌِุจَุงู„ِ ูˆَุงู„ุธِّุฑَุงุจِ ูˆَุจُุทُูˆู†ِ ุงู„ْุฃَูˆْุฏِูŠَุฉِ ูˆَู…َู†َุงุจِุชِ ุงู„ุดَّุฌَุฑِ


*_“ALLOHUMMA HAWAALAINA WA LAA 'ALAINA. ALLOHUMMA 'ALAL AAKAMI WAL JIBAALI,  WAZH ZHIROOBI,  WA BUTHUNIL AWDIYATI, WA MANAABITISY SYAJARI_* (Ya Alloh, turunkanlah hujan di sekitar kami, bukan untuk merusak kami. Ya Alloh, turunkanlah hujan ke dataran tinggi, gunung-gunung, bukit-bukit, perut lembah, dan tempat tumbuhnya pepohonan).” (HR. Bukhori, no.1014)


๐ŸŒง Dari Zaid bin Kholid Al-Juhani rodhiyallohu 'anhu, “Nabi sholallohu ‘alaihi wa sallam melakukan sholat subuh bersama kami di Hudaibiyah setelah hujan turun pada malam harinya. Tatkala hendak pergi, beliau menghadap jamaah sholat, lalu mengatakan, ‘Apakah kalian mengetahui apa yang dikatakan Robb kalian?’ Kemudian mereka mengatakan, ‘Alloh dan Rosul-Nya yang lebih mengetahui.’ Kemudian Rosululloh sholallohu ‘alaihi wa sallam bersabda,


ุฃَุตْุจَุญَ ู…ِู†ْ ุนِุจَุงุฏِู‰ ู…ُุคْู…ِู†ٌ ุจِู‰ ูˆَูƒَุงูِุฑٌ ูَุฃَู…َّุง ู…َู†ْ ู‚َุงู„َ ู…ُุทِุฑْู†َุง ุจِูَุถْู„ِ ุงู„ู„َّู‡ِ ูˆَุฑَุญْู…َุชِู‡ِ. ูَุฐَู„ِูƒَ ู…ُุคْู…ِู†ٌ ุจِู‰ ูˆَูƒَุงูِุฑٌ ุจِุงู„ْูƒَูˆْูƒَุจِ ูˆَุฃَู…َّุง ู…َู†ْ ู‚َุงู„َ ู…ُุทِุฑْู†َุง ุจِู†َูˆْุกِ ูƒَุฐَุงูˆَูƒَุฐَุง. ูَุฐَู„ِูƒَ ูƒَุงูِุฑٌ ุจِู‰ ู…ُุคْู…ِู†ٌ ุจِุงู„ْูƒَูˆْูƒَุจِ


‘Pada pagi hari, di antara hamba-Ku ada yang beriman kepada-Ku dan ada yang kafir. Barang siapa yang mengatakan; ’ _*MUTHIRNA BI FADHLILLAHI WA ROHMATIH*_’ (kita diberi hujan karena karunia dan rahmat Alloh) maka dialah yang beriman kepada-Ku dan kufur terhadap bintang-bintang. Sedangkan yang mengatakan; ‘muthirna binnau kadza wa kadza’ (kami diberi hujan karena sebab bintang ini dan ini) maka dialah yang kufur kepadaku dan beriman kepada bintang-bintang.’” (HR. Bukhori, no. 846; Muslim no. 71)


☔๐ŸŒง☔⛈☔๐ŸŒง☔⛈☔


Apakah Sepupu termasuk mahrom bagi kita

 PENANYA :

afwan ustadz , dalil sepupu tdk mahrom apa ustadz?

 

JAWAB :

Annisaa' 23, semua yang di sebutkan dalam ayat itu mahram, selainnya tidak.

 

Alloh Ta'ala berfirman

 

ุญُุฑِّู…َุชْ ุนَู„َูŠْูƒُู…ْ ุฃُู…َّู‡َุงุชُูƒُู…ْ ูˆَุจَู†َุงุชُูƒُู…ْ ูˆَุฃَุฎَูˆَุงุชُูƒُู…ْ ูˆَุนَู…َّุงุชُูƒُู…ْ ูˆَุฎَุงู„َุงุชُูƒُู…ْ ูˆَุจَู†َุงุชُ ุงู„ْุฃَุฎِ ูˆَุจَู†َุงุชُ ุงู„ْุฃُุฎْุชِ ูˆَุฃُู…َّู‡َุงุชُูƒُู…ُ ุงู„ู„َّุงุชِูŠ ุฃَุฑْุถَุนْู†َูƒُู…ْ ูˆَุฃَุฎَูˆَุงุชُูƒُู…ْ ู…ِู†َ ุงู„ุฑَّุถَุงุนَุฉِ ูˆَุฃُู…َّู‡َุงุชُ ู†ِุณَุงุฆِูƒُู…ْ ูˆَุฑَุจَุงุฆِุจُูƒُู…ُ ุงู„ู„َّุงุชِูŠ ูِูŠ ุญُุฌُูˆุฑِูƒُู…ْ ู…ِู†ْ ู†ِุณَุงุฆِูƒُู…ُ ุงู„ู„َّุงุชِูŠ ุฏَุฎَู„ْุชُู…ْ ุจِู‡ِู†َّ ูَุฅِู†ْ ู„َู…ْ ุชَูƒُูˆู†ُูˆุง ุฏَุฎَู„ْุชُู…ْ ุจِู‡ِู†َّ ูَู„َุง ุฌُู†َุงุญَ ุนَู„َูŠْูƒُู…ْ ูˆَุญَู„َุงุฆِู„ُ ุฃَุจْู†َุงุฆِูƒُู…ُ ุงู„َّุฐِูŠู†َ ู…ِู†ْ ุฃَุตْู„َุงุจِูƒُู…ْ ูˆَุฃَู†ْ ุชَุฌْู…َุนُูˆุง ุจَูŠْู†َ ุงู„ْุฃُุฎْุชَูŠْู†ِ ุฅِู„َّุง ู…َุง ู‚َุฏْ ุณَู„َูَ ۗ ุฅِู†َّ ุงู„ู„َّู‡َ ูƒَุงู†َ ุบَูُูˆุฑًุง ุฑَุญِูŠู…ًุง

 

"Diharamkan (mahrom -edt) atas kamu (tidak boleh menikahi -edt):

๐Ÿ‘‰๐Ÿฝibu-ibumu (kandung & tiri -edt),

๐Ÿ‘‰๐Ÿฝanak-anakmu (kandung & tiri -edt) yang perempuan,

๐Ÿ‘‰๐Ÿฝsaudara-saudaramu yang perempuan,

๐Ÿ‘‰๐Ÿฝsaudara-saudara bapakmu yang perempuan (bibi -edt),

๐Ÿ‘‰๐Ÿฝsaudara-saudara ibumu yang perempuan (bibi -edt),

๐Ÿ‘‰๐Ÿฝanak-anak perempuan (kepinakan -edt) dari saudara-saudaramu yang laki-laki,

๐Ÿ‘‰๐Ÿฝanak-anak perempuan (keponakan -edt) dari saudara-saudaramu yang perempuan,

๐Ÿ‘‰๐Ÿฝibu-ibumu yang menyusui kamu,

๐Ÿ‘‰๐Ÿฝsaudara perempuan sepersusuan,

๐Ÿ‘‰๐Ÿฝibu-ibu isterimu (mertua -edt),

๐Ÿ‘‰๐Ÿฝanak-anak isterimu (anak tiri -edt) yang dalam pemeliharaanmu dari isteri yang telah kamu campuri, tetapi jika kamu belum campur dengan isterimu itu (dan sudah kamu ceraikan), maka (bukan mahrom -edt) tidak berdosa kamu mengawininya;

๐Ÿ‘‰๐Ÿฝ(dan diharamkan -ya'ni mahrom- bagimu); isteri-isteri anak kandungmu (menantu),

 

dan menghimpunkan (dalam perkawinan) dua perempuan yang bersaudara, kecuali yang telah terjadi pada masa lampau; sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. [QS. An Nisaa' : 23]

 

'Ali bin Abi Thalib radiyallahu 'anhu sepupu Nabi menikahi putri Rasulullah sallallahu 'alayhi wa sallam Faathimah bintu Rasulillah sallallahu 'alayhi wa sallam

 

sebab menjadi mahram terbagi dua litta'kiyd wa litta'biyd, baarakAllahufiykum

 

PENANYA :

Jazakallahu khoyron ustadz

dijawab oleh: ustad fadhil muhammad


"Tinggalkanlah apa yang meragukanmu, kepada apa yang tidak meragukanmu."

  ุนَู†ْ ุฃَุจِูŠ ู…ُุญَู…َّุฏٍ ุงู„ْุญَุณَู†ُ ุจْู†ُ ุนَู„ِูŠ ุจْู†ِ ุฃุจِูŠ ุทَุงู„ِุจٍ ุณِุจْุทِ ุฑَุณُูˆْู„ِ ุงู„ู„ู‡ِ ุตَู„َّู‰ ุงู„ู„ู‡ُ ุนَู„َูŠْู‡ِ ูˆَุณَู„َّู…َ ูˆَุฑَูŠْุญَุงู†َุชِู‡ِ ุฑَุถِูŠَ ุงู„ู„ู‡ ุนَู†ْู‡ُู…َุง ู‚َุงู„َ : ุญَูِุธْุชُ ู…ِู†ْ ุฑَุณُูˆْู„ِ ุงู„ู„ู‡ِ ุตَู„َّู‰ ุงู„ู„ู‡ُ ุนَู„َูŠْู‡ِ ูˆَุณَู„َّู…َ؛ ุฏَุนْ ู…َุง ูŠَุฑِูŠْุจُูƒَ ุฅِู„َู‰ ู…َุง ู„ุงَ ูŠَุฑِูŠْุจُูƒَ .


[ุฑูˆุงู‡ ุงู„ุชุฑู…ุฐูŠ ูˆู‚ุงู„ : ุญุฏูŠุซ ุญุณู† ุตุญูŠุญ]


Terjemahan Hadits:


Dari Abu Muhammad Al Hasan bin Ali bin Abi Thalib, cucu Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam dan kesayangannya, dia berkata: "Saya menghafal dari Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam (sabdanya):

 "Tinggalkanlah apa yang meragukanmu,  kepada apa yang tidak meragukanmu."


(Riwayat At-Tirmidzi dan dia berkata: "Haditsnya hasan shoheh" )


Faedah Hadits :

1. Meninggalkan syubhat (hal yg meragukan), dan mengambil yang halal (pasti kehalalannya),   hal itu akan melahirkan sikap wara’ (hati-hati).

2. Keluar dari ikhtilaf ulama (khususnya ttng halal atau haramnya sesuatu), hal itu lebih utama, karena hal tersebut lebih terhindar dari perbuatan syubhat, khususnya jika diantara pendapat mereka tidak ada yang dapat dikuatkan.

3. Jika keraguan bertentangan dengan keyakinan, maka keyakinanlah yang diambil.

4. Sebuah perkara harus jelas berdasarkan keyakinan dan ketenangan. Tidak ada harganya keraguan dan kebimbangan.

5. Berhati-hatilah dari sikap meremehkan terhadap urusan agama, dan masalah bid’ah.

6. Siapa yang membiasakan perkara syubhat, maka dia akan berani melakukan perbuatan yang haram.


Wallohu a'lam.... 

Semoga bermanfaat utk kita semua. Semoga Alloh selalu membimbing kita pd kebaikan dan kebenaran. 

_*NASEHAT UNTUK SEKIRANYA TIDAK MEMONDOKKAN ANAK SEBELUM MENCAPAI BALIGH*_

_*Telah Di Periksa Oleh Asy-Syaikh Abu Fairuz Abdurrohman Bin Soekojo Al Indonesiy ุญูุธู‡ ุงู„ู„ู‡ ุชุนุงู„ู‰*_                ุจِุณْู…ِ ุงู„ู„ّู‡ِ ุงู„ุฑَّุญْู…َู†...