Hukum Sholat Memakai Masker

HUKUM MEMAKAI MASKER TATKALA SHOLAT DISAAT TERSEBAR WABAH COVID-19


Bismillaah

afwan apa hukum memakai masker tatkala sholat dg alasan virus covid 19,akan tetapi terkadang diluar sholat biasa dilepas maskernya...?

Jazakallohu khoiro

-------------


Jawaban dengan memohon pertolongan pada Allah a’ala;


وعليكم السلام ورحمة الله وبركاته.


Fadhilatu Syaikhina Abu Ammar Yasir Al Adeniy حفظه الله berkata: adapun memakai sarung tangan, maka tidak mengapa hal itu di dalam shalat. Akan tetapi memakai masker, maka sebagian dari fuqaha memandang hal itu makruh, berdasarkan hadits Abu Hurairah yang ada dalam “Sunan Abi Dawud” dan yang lainnya:


(أَنَّهُ نَهَى النَّبِيُّ عَلَيْهِ الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَنِ السَّدْلِ فِي الصَّلَاةِ وَأَنْ يُغَطِّي الرَّجُلُ فَاهُ ).


“Bahwasanya Nabi عليه الصلاة والسلام melarang dari sadl (memasukkan tangan ke dalam baju) di dalam shalat, dan melarang seorang lelaki menutupi mulutnya (di dalam shalat)”.

    

Untuk lafazh: “Bahwasanya Nabi عليه الصلاة والسلام melarang dari sadl (memasukkan tangan ke dalam baju) di dalam shalat”, maka memang ada riwayat-riwayat lain yang mendukungnya, dan dia adalah hadits yang shahih.

    

Namun lafazh: “Dan melarang seorang lelaki menutupi mulutnya (di dalam shalat)”, maka lafazh ini adalah lemah, datang dari jalur Al Hasan Bin Dzakwan, dan dia itu lemah.

    

Maka berdasarkan ini: bolehlah engkau meletakkan masker dan mengerjakan shalat dalam keadaan engkau memakai masker. Seandainya Allah menakdirkan, andaikata terjadi padamu untuk engkau mengerjakan shalat memakai masker”. (Selesai yang diinginkan dari risalah beliau “Tha’un Korona”). 


Maka zhahirnya adalah: perkara yang ditanyakan tadi tidak mengapa, asalkan tidak menghalangi bacaan di dalam shalat.

Sesuai hajat. 


Walaupun yang lebih utama di dalam shalat adalah tidak memakai masker, sebagaimana Nabi صلى الله عليه وسلم selalu mencontohkan shalat tanpa memakai masker. Dan kita diperintahkan untuk meneladani beliau. 


والله أعلم بالصواب، والحمد لله رب العالمين..

--------------------------


( dijawab oleh : Asy Syaikh Abu Fairuz Abdurrohman bin Soekojo Al Qudsiy Al Jawiy حفظه الله )


𝐒𝐲𝐚𝐫𝐚𝐭² 𝐝𝐚𝐧 𝐒𝐞𝐛𝐚𝐛² 𝐃𝐢𝐤𝐚𝐛𝐮𝐥𝐤𝐚𝐧 𝐃𝐨𝐚✍

𝐒𝐲𝐚𝐫𝐚𝐭² 𝐝𝐚𝐧 𝐒𝐞𝐛𝐚𝐛² 𝐃𝐢𝐤𝐚𝐛𝐮𝐥𝐤𝐚𝐧 𝐃𝐨𝐚✍


1️⃣ Berdo'a kepada Alloh semata tidak menyekutukan Nya dengan jujur dan Ikhlash karena do'a adalah ibadah. Alloh ta'ala berfirman : 


وَقَالَ رَبُّكُمُ ٱدْعُونِىٓ أَسْتَجِبْ لَكُمْ ۚ إِنَّ ٱلَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِى سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ


Dan Robbmu berfirman: "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina". (Ghafir 40:60) 


عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ اللَّهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى أَنَا أَغْنَى الشُّرَكَاءِ عَنْ الشِّرْكِ مَنْ عَمِلَ عَمَلًا أَشْرَكَ فِيهِ مَعِي غَيْرِي تَرَكْتُهُ وَشِرْكَهُ


Dari Abi Hurairah berkata, Rasulullah ﷺ bersabda, "Allah Tabaraka wa Ta'ala berfirman: 'Aku tidak butuh pada sekutu² barangsiapa melakukan suatu amalan dengan menyekutukan-Ku dengan selain-Ku, Aku meninggalkannya dan sekutunya'." (HR. Muslim no. 5300).


2️⃣ Tidak berdo'a dengan dosa atau memutus silaturahmi. 

Dari Abi Hurairah rodliallohu'anhu dia berkata Rosululloh ﷺ bersabda : 


 لَا يَزَالُ يُسْتَجَابُ لِلْعَبْدِ مَا لَمْ يَدْعُ بِإِثْمٍ أَوْ قَطِيعَةِ رَحِمٍ مَا لَمْ يَسْتَعْجِلْ قِيلَ يَا رَسُولَ اللَّهِ مَا الِاسْتِعْجَالُ قَالَ يَقُولُ قَدْ دَعَوْتُ وَقَدْ دَعَوْتُ فَلَمْ أَرَ يَسْتَجِيبُ لِي فَيَسْتَحْسِرُ عِنْدَ ذَلِكَ وَيَدَعُ الدُّعَاءَ


"Doa seseorang senantiasa akan dikabulkan selama ia tidak berdoa untuk perbuatan dosa ataupun untuk memutuskan tali silaturahim dan tidak tergesa-gesa." Seorang sahabat bertanya; 'Ya Rasulullah, apakah yang dimaksud dengan tergesa-gesa? ' Rasulullah ﷺ menjawab, 'Yang dimaksud dengan tergesa-gesa adalah apabila orang yang berdoa itu mengatakan; 'Aku telah berdoa dan terus berdoa tetapi belum juga dikabulkan'. Setelah itu, ia merasa putus asa dan tidak pernah berdoa lagi.' (HR. Muslim no. 4918).


3️⃣ Berdo'a dengan hati yang konsentrasi dan yakin dikabulkan. 


Dari Abi Hurairoh rodliallohu'anhu dia berkata Rosululloh ﷺ bersabda : 


 ادْعُوا اللَّهَ وَأَنْتُمْ مُوقِنُونَ بِالْإِجَابَةِ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ لَا يَسْتَجِيبُ دُعَاءً مِنْ قَلْبٍ غَافِلٍ لَاهٍ


"Berdoalah kepada Allah dalam keadaan yakin akan dikabulkan, dan ketahuilah bahwa Allah tidak mengabulkan doa dari hati yang lalai." (HR. Tirmidzi no. 3401, hadits hasan lighoirihi, lihat Shahih At Targhib no. 1652). 


𝐏𝐞𝐧𝐠𝐡𝐚𝐥𝐚𝐧𝐠 𝐃𝐢𝐤𝐚𝐛𝐮𝐥𝐤𝐚𝐧 𝐃𝐨𝐚


Adapun penghalang dikabulkan do'a lawan syarat dikabulkan do'a. 


𝐒𝐞𝐛𝐚𝐛-𝐬𝐞𝐛𝐚𝐛 𝐃𝐢𝐤𝐚𝐛𝐮𝐥𝐤𝐚𝐧 𝐃𝐨𝐚 

1️⃣ Memulai dengan pujian, sanjungan pada Alloh dan shalawat atas Nabi ﷺ dan menutup dengannya.

2️⃣ Mengangkat kedua tangan.

3️⃣ Tidak ragu bahkan harus mantap dan merengek. 

4️⃣ Memilih waktu-waktu dikabulkan seperti 

    1. Sepertiga malam terakhir

    2. Setelah selesai sholat 5 waktu

    3. Antara adzan dan iqomat

    4. Saat sujud dalam shalat

    5. Hari Jumat ba'da Ashr.

    6. Ketika adzan berkumandang

    7. Ketika turun hujan

    8. Hari Arafah

    9. Ketika berpuasa.

    10. Ketika minum air zam-zam.

    11. Ketika berkecamuk perang.

    12. Ketika terdhalimi.


5️⃣ Makanan yang halal. 


 عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّ اللَّهَ طَيِّبٌ لَا يَقْبَلُ إِلَّا طَيِّبًا وَإِنَّ اللَّهَ أَمَرَ الْمُؤْمِنِينَ بِمَا أَمَرَ بِهِ الْمُرْسَلِينَ فَقَالَ { يَا أَيُّهَا الرُّسُلُ كُلُوا مِنْ الطَّيِّبَاتِ وَاعْمَلُوا صَالِحًا إِنِّي بِمَا تَعْمَلُونَ عَلِيمٌ } وَقَالَ { يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُلُوا مِنْ طَيِّبَاتِ مَا رَزَقْنَاكُمْ } قَالَ وَذَكَرَ الرَّجُلَ يُطِيلُ السَّفَرَ أَشْعَثَ أَغْبَرَ يَمُدُّ يَدَهُ إِلَى السَّمَاءِ يَا رَبِّ يَا رَبِّ وَمَطْعَمُهُ حَرَامٌ وَمَشْرَبُهُ حَرَامٌ وَمَلْبَسُهُ حَرَامٌ وَغُذِّيَ بِالْحَرَامِ فَأَنَّى يُسْتَجَابُ لِذَلِكَ


"Wahai sekalian manusia, sesungguhnya Allah Mahabaik dan hanya menerima yang baik, sesungguhnya Allah memerintahkan kaum mukminin seperti yang diperintahkan kepada para rasul, Dia berfirman, "Wahai para rasul, Makanlah dari yang baik-baik dan berbuatlah kebaikan, sesungguhnya Aku mengetahui yang kalian lakukan." Dia juga berfirman, "Hai orang-orang yang beriman, makanlah yang baik-baik dari rezeki yang Ku berikan padamu." Lalu beliau menyebutkan tentang orang yang memperlama perjalanannya, rambutnya acak-acakan dan berdebu, ia membentangkan tangannya ke langit sambil berdoa, "Ya Rabb, ya Rabbi, " sementara makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram dan diliputi dengan yang haram, lalu bagaimana akan dikabulkan doanya." (HR. Muslim no.2915).


Dari hadits di atas disimpulkan bahwa sebab dikabulkan do'a adalah : 


✔️ Makan makanan yang halal. 

✔️ Memanggil nama Alloh dengan namaNya yaitu Robb.

✔️ Mengangkat kedua tangan. 

✔️ Kondisi safar (dalam perjalanan jauh). 

✔️Berpenampilan lusuh.


6️⃣ Tawasul dengan nama-nama Alloh, dengan amal iman dan shalih dan doa orang shalih sebagaimana tiga orang yang terjebak di dalam gua. 


Tawassul dengan nama Alloh: 


وَلِلَّهِ ٱلْأَسْمَآءُ ٱلْحُسْنَىٰ فَٱدْعُوهُ بِهَا ۖ وَذَرُوا۟ ٱلَّذِينَ يُلْحِدُونَ فِىٓ أَسْمَٰٓئِهِۦ ۚ سَيُجْزَوْنَ مَا كَانُوا۟ يَعْمَلُونَ


"Hanya milik Allah asmaa-ul husna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut asmaa-ul husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam (menyebut) nama-nama-Nya. Nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan". (Al A'raaf 7:180).

 

Tawasul dengan iman dan amal shalih disebutkan dalam firman Alloh : 


ٱلَّذِينَ يَقُولُونَ رَبَّنَآ إِنَّنَآ ءَامَنَّا فَٱغْفِرْ لَنَا ذُنُوبَنَا وَقِنَا عَذَابَ ٱلنَّارِ


(Yaitu) orang-orang yang berdoa: Ya Robb kami, sesungguhnya kami telah beriman, maka ampunilah segala dosa kami dan peliharalah kami dari siksa neraka". (Ali Imran 3:16) 


Tawassul dengan kondisi yang membutuhkan sebagaimana ketika Nabi Musa berdo'a dalam keadaan sedih dan butuh lalu dikabulkan yaitu mendapatkan pekerjaan dan menikah dengan anak perempuan seorang tokoh kaumnya. Alloh ta'ala berfirman : 


فَقَالَ رَبِّ إِنِّى لِمَآ أَنزَلْتَ إِلَىَّ مِنْ خَيْرٍ فَقِيرٌ


Ya Robbku sesungguhnya aku sangat memerlukan sesuatu kebaikan yang Engkau turunkan kepadaku".(Al Qashash 28:24).


📚✍ Join Channel : t.me/inidalilku

Pengajaran Agama Dengan Cara Maksiyat

PENGAJARAN AGAMA DENGAN CARA MAKSIYAT


Afwan syaikhuna pengajaran gambar seperti ini menyelisih sunnah ataukah bid'ah, karena biasa orang sururi dulu seperti ini dan juga pengajaran tajwid makhroj huruf dengan gambar kepala ada,.. minta nasehat seputar  ini ya syaikhuna, baarokallaah fiik

--------------------------


Jawaban dengan memohon pertolongan pada Allah ta'ala :


Itu maksiat, dosa besar karena menampilkan gambar makhluk bernyawa.

Dan itu menyelisihi sunnah karena Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم mengajarkan sholat adalah dengan lisan dan demikian praktek langsung, lalu para Sahabat beliau رضي الله عنهم memberikan contoh langsung pada para Tabi’in. Tidak pernah Nabi dan para Sahabat menggambar manusia untuk menjadi contoh dalam sholat. 

Dan agama ini sudah sempurna.


Tatkala si penyimpang tadi melakukan itu sebagai bentuk ibadah, terjatuhlah dia kepada kebid’ahan.


Jika dia berkata: "Syaikh Fulan membolehkan itu. Siapalah engkau dibandingkan dengan Syaikh Fulan?!"


Kita menjawab:

Tanpa mengurangi rasa hormat kepada para ulama, kami menegaskan bahwasanya 

Nabi kami adalah Muhammad Bin Abdillah Bin Abdil Muththalib صلى الله عليه وسلم, dan bukan Syaikh Fulan.


Dan kami diperintahkan memahami Al Qur'an dan As Sunnah dengan bimbingan Salafush Shalih, bukan dengan ijtihad ulama Mutaakhkhirin apalagi Mu'ashirin, yang tidak sejalan dengan thariqah Mutaqaddimin.


والحمد لله رب العالمين.

➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖


(Dijawab Oleh : Asy Syaikh Abu Fairuz Abdurrahman bin Soekojo Al Qudsiy Al Jawiy Hafidzahullah )


Ahad, 7 Shafar 1444 / 4-9-2022


Berhutang Atau Berniaga Lebih Baik Daripada Meminta-minta

Berhutang Atau Berniaga Lebih Baik Daripada Meminta-minta Ditulis oleh: Abu Fairuz Abdurrohman Al Qudsy Al Jawy Al Indonesy -semoga Alloh me...