Apakah boleh berdoa seperti ini?

Ustadz klo meminta sebagian karunia itu bagaimana dlm surat annisa 32?klo meminta rumah yg berkah, tempat usaha /toko yg trhindar dr fitnah, istri sholehah, apa trmasuk sbagian karunia atau bagaimana?

banyak kurangnya dlihat dr segi apa?
klo trlalu banyak apakh trmasuk juga cinta dunia?

[20/10 21:56] Shiddiq bin Muhammad: 

Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda:

ﻣﺎ ﻣﻦ ﻣﺴﻠﻢ ﻳﺪﻋﻮ ﺑﺪﻋﻮﺓ ﻟﻴﺲ ﻓﻴﻬﺎ ﺇﺛﻢ ﻭﻻ ﻗﻄﻴﻌﺔ ﺭﺣﻢ ﺇﻻ ﺃﻋﻄﺎﻩ اﻟﻠﻪ ﺑﻬﺎ ﺇﺣﺪﻯ ﺛﻼﺙ ﺇﻣﺎ ﺃﻥ ﺗﻌﺠﻞ ﻟﻪ ﺩﻋﻮﺗﻪ ﻭﺇﻣﺎ ﺃﻥ ﻳﺪﺧﺮﻫﺎ ﻟﻪ ﻓﻲ اﻵﺧﺮﺓ ﻭﺇﻣﺎ ﺃﻥ ﻳﺼﺮﻑ ﻋﻨﻪ ﻣﻦ اﻟﺴﻮء ﻣﺜﻠﻬﺎ ﻗﺎﻟﻮا ﺇﺫا ﻧﻜﺜﺮ ﻗﺎﻝ اﻟﻠﻪ ﺃﻛﺜﺮ

"Tidaklah seorang Muslim berdoa dengan suatu doa yang tiada padanya dosa tisak pula pemutusan tali silaturahmi melainkan Allah akan berikan dengannya salah satu dari tiga perkara, bisa jadi Allah menyegerakan pengabulan doanya, atau ditunda sebagai simpanan pahala baginya di akhirat atau Allah memalingkan keburukan darinya semisal doanya itu

Maka para sahabat berkata: Kalau begitu kami akan memperbanyak

Maka Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda: Dan Karunia dan keutamaan Allah itu lebih banyak.

Hr Ahmad dari Abu Said
Di Muat di Shahih Al Musnad karya Imam Al Wadi'i rahimahullah

Maka di anjurkan memperbanyak doa kebaikan di dunia dan akhirat berdasarkan hadits ini
Baarokallahu fiikum

[21/10 00:19] Shiddiq bin Muhammad: 

Dan di sana ada doa yg lebih utama bagi seorang hamba seperti keselamatan dari siksaan kubur dan neraka

Dari ibnu Mas'ud rhadiyallahu anhu beliau berkata

قَالَتْ أُمُّ حَبِيبَةَ اللَّهُمَّ مَتِّعْنِي بِزَوْجِي رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَبِأَبِي أَبِي سُفْيَانَ وَبِأَخِي مُعَاوِيَةَ فَقَالَ لَهَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّكِ سَأَلْتِ اللَّهَ لِآجَالٍ مَضْرُوبَةٍ وَآثَارٍ مَوْطُوءَةٍ وَأَرْزَاقٍ مَقْسُومَةٍ لَا يُعَجِّلُ شَيْئًا مِنْهَا قَبْلَ حِلِّهِ وَلَا يُؤَخِّرُ مِنْهَا شَيْئًا بَعْدَ حِلِّهِ وَلَوْ سَأَلْتِ اللَّهَ أَنْ يُعَافِيَكِ مِنْ عَذَابٍ فِي النَّارِ وَعَذَابٍ فِي الْقَبْرِ لَكَانَ خَيْرًا لَكِ

Ummu habibah berdoa Ya Allah panjangkanlah umurku bersama suamiku Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, ayahku Abu Sufyan, saudaraku Mu'awiyah

Maka Nabi shallallahu alaihi wa sallam mengatakan kepadanya engkau telah meminta ajal yang ditetapkan, hari-hari yang telah terhitung, serta rejeki yang telah dibagi

Tidak akan disegerakan sesuatu dari sebelum waktunya dan tidak akan pula di tunda setelah tiba waktunya

Andaikan engkau memohon kepada Allah agar di selamatlan dari siksaan di kuburan dan siksaan di neraka itu lebih baik bagimu. Hr. Muslim

Demikian berdoa dengan doa yang umum mencakup segala kebaikan

Dari Anas bin Malik radhiyallahu anhu beliau berkata

كَانَ أَكْثَرُ دُعَاءِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اللَّهُمَّ رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

Dahulu kebanyakan doa Nabi shallallahu alaihi wa sallam adalah " Ya Rabb kami karuniakanlah kepada kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan lindungilah kami dari siksaan api neraka. 

Muttafaqun alaihi

@markizToraut

The condition of 'Abdurrazāq Al-Badr◾️

🌴 بســـم اللــه الرحــمــن الـرحـــيــم 🌴

14◾️The condition of 'Abdurrazāq Al-Badr◾️

Answered by Shaykh Abu Hamza Hassan bin Muhammed Ba Shu'ayb - may Allah preserve him- on the 24th, Thil-Hijah, 1436H

📝🔹Question:

What is the condition of 'Abdurrazāq Al-Badr?

📩🔸Answer:

Abdurrazāq Al-Badr's inclination towards the people of Turāth is manifest.

____
Translated by:
Abu 'Abdirrahman 'Abdullaah bin Ahmed Ash-Shingaani

🍃WAJIBNYA MENGIKUTI DALIL PADA PERKARA YANG JELAS BUKTINYA💥

 بسم الله الرحمن الرحيم

✨ Faidah✨

🍃WAJIBNYA MENGIKUTI DALIL PADA PERKARA YANG JELAS BUKTINYA💥

رد الإمام الذهبي رحمه الله على مقلدي مذهب: قوله: (لا تحل مخالفته) مجرد دعوى، واجتهاد بلا معرفة. بل له مخالفة إمامه إلى إمام آخر حجته في تلك المسألة أقوى. لا، بل عليه اتباع الدليل فيما تبرهن له، لا كمن تمذهب لإمام، فإذا لاح له ما يوافق هواه، عمل به من أي مذهب كان. ومن تتبع رخص المذاهب، وزلات المجتهدين، فقد رق دينه. ("سير أعلام النبلاء" /8/ص 90).

Bantahan Al Imam Adz Dzahabiy رحمه الله terhadap pengekor madzhab: “Ucapan dia: “Tidak halal untuk menyelisihi beliau” adalah dakwaan semata, dan ijtihad tanpa ilmu. Bahkan dia boleh menyelisihi imamnya menuju ke imam yang lain yang hujjahnya lebih kuat dalam masalah tersebut. Tidak. Bahkan dia wajib ikut dalil dalam perkara yang jelas buktinya, bukan seperti orang yang bermadzhab ke seorang imam, lalu jika tampak baginya fatwa yang sesuai dengan hawa nafsunya diapun mengerjakannya, dari madzhab manapun fatwa tadi. Dan barangsiapa mengikuti keringanan-keringanan yang ada pada madzhab-madzhab dan ketergelinciran para mujtahid; sungguh agamanya akan rapuh.” (“Siyar A’lamin Nubala”/8/hal. 90).

✅Ditulis Oleh : Asy Syaikh Abu Fairuz Abdurrohman bin Soekojo Al Jawiy حفظه الله