Beberapa Langkah Mengobati Pedihnya Musibah

Beberapa Langkah Mengobati Pedihnya Musibah

Ditulis Oleh : Asy Syaikh Abu Fairuz Abdurrohman bin Soekojo Al Qudsiy Al Jawiy حفظه الله
------------------------------

Alloh subhanahu wa ta’ala dan Rosul-Nya telah mendatangkan bimbingan yang sempurna untuk mengobati beratnya derita musibah, di antaranya adalah sebagai berikut:

Pertama:
Menyedari bahwasanya diri kita dan seluruh harta yang kita miliki adalah milik Alloh. Maka Alloh berhak mengambil apa yang menjadi kepunyaan-Nya itu bila masa saja.

عن أنس رضي الله عنه قال : مات ابن لأبي طلحة من أم سليم فقالت لأهلها: لا تحدثوا أبا طلحة بابنه حتى أكون أنا أحدثه. قال: فجاء فقربت إليه عشاء فأكل وشرب فقال: ثم تصنعت له أحسن ما كانت تصنع قبل ذلك، فوقع بها فلما رأت أنه قد شبع وأصاب منها قالت: يا أبا طلحة أرأيت لو أن قوماً أعاروا عاريتهم أهل بيت فطلبوا عاريتهم ألهم أن يمنعوهم ؟ قال: لا. قالت: فاحتسب ابنك. قال: فغضب وقال: تركتني حتى تلطخت ثم أخبرتني بابني؟ فانطلق حتى أتى رسول الله صلى الله عليه و سلم فأخبره بما كان، فقال رسول الله صلى الله عليه و سلم: «بارك الله لكما في غابر ليلتكما». قال: فحملت. الحديث. (أخرجه مسلم (2144)).

Dari Anas rodhiyallohu ‘anh yang berkata: “Salah seorang anak Abu Tholhah dari Ummu Sulaim meninggal. Maka Ummu Sulaim berkata kepada keluarganya: “Janganlah kalian memberitahu Abu Tholhah bahwasanya anaknya meninggal, sampai akulah yang akan memberitahu dia.” Lalu Abu Tholhah datang, kemudian Ummu Sulaim mendekatkan padanya makan malam. Lalu Abu Tholhah makan dan minum. Kemudian Ummu Sulaim berhias untuknya dengan dandanan yang lebih cantik daripada sebelumnya. Maka Abu Tholhah pun menggaulinya. Manakala Ummu Sulaim melihat bahwasanya Abu Tholhah telah kenyang dan telah menggaulinya, dia berkata: “Wahai Abu Tholhah, apa pendapatmu jika ada suatu kaum yang meminjamkan suatu pinjaman pada suatu keluarga, kemudian mereka meminta kembali pinjaman mereka tadi. Apakah keluarga itu boleh untuk menghalanginya?” Abu Tholhah menjawab: “Tidak boleh.” Ummu Sulaim berkata: “Maka harapkanlah pahala atas kematian anakmu.” Maka Abu Tholhah marah dan berkata: “Engkau membiarkan aku sampai aku bergelumang kemudian engkau mengkhabarkan aku tentang kematian anakku?” Lalu Abu Tholhah berangkat hingga menjumpai Rosululloh shollallohu ‘alaihi wasallam, kemudian dia mengkhabarka beliau tentang apa yang terjadi. Maka Rosululloh shollallohu ‘alaihi wasallam bersabda: “Semoga Alloh memberkahi untuk kalian berdua di puncak malam kalian berdua.” Maka Ummu Sulaim pun hamil.” Al hadits. 

(HR. Muslim 2144)).

Perhatikanlah betapa dalamnya pemahaman Ummu Sulaim rodhiyallohu ‘anha tentang hakikat musibah ini, yang mana hal itu menjadikan hatinya tenteram dan ridho kepada Alloh, sehingga Alloh memberkahi keluarga tadi dan menggantikan untuk mereka dengan anak yang diberkahi, disertai dengan keberuntungan mereka dengan mendapatkan pahala kesabaran menghadapi musibah.
Dan akan datang penyebutan dalil-dalil yang lain beserta dengan penjelasannya insya Alloh.

(Dikutip dari buku : Ketentraman Jiwa Saat Musibah Melanda )


🅹🅾🅸🅽 🅲🅷🅰🅽🅽🅴🅻 🆃🅴🅻🅴🅶🆁🅰🅼 
📡 https://t.me/fawaaidassunnah

Salah satu wujud bentuk mensyukuri nikmat Alloh

💎 *SALAH SATU WUJUD BENTUK MENSYUKURI NIKMAT ALLOH*

 

Alloh Ta'ala berkata:

 

*ﻭَﻣَﺎ ﺑِﻜُﻢ ﻣِّﻦ ﻧِّﻌْﻤَﺔٍ ﻓَﻤِﻦَ ﺍﻟﻠَّﻪ*ِ ۖ ﺛُﻢَّ ﺇِﺫَﺍ ﻣَﺴَّﻜُﻢُ ﺍﻟﻀُّﺮُّ ﻓَﺈِﻟَﻴْﻪِ ﺗَﺠْﺄَﺭُﻭﻥَ ‏(النحل: ٥٣)

 

_"Dan *apa saja nikmat yang ada pada kamu, maka dari Allah-lah (datangnya)*, dan bila kamu ditimpa oleh kemudharatan, maka hanya kepada-Nya-lah kamu meminta pertolongan."_ (An Nahl: 53)

 

Alloh Ta'ala berfirman:

 

*وَأَمَّا بِنِعْمَةِ رَبِّكَ فَحَدِّث*

_*ْ"Dan terhadap nikmat Robb-mu, maka hendaklah kamu menyebut-nyebutnya (dgn bersyukur)."*_ (Adh Dhuha:11)

 

Beberapa pendapat ulama mengenai ayat di atas (Adh Dhuha: 11 -edt).

 

Dari Abu Nadhroh -rohimahulloh-, ia berkata,

 

كان المسلمون يرون أن من شكر النعم أن يحدّث بها

 

_*“Dahulu kaum muslimin menganggap dinamakan mensyukuri nikmat adalah dengan seseorang menyiarkan (menampakkan) nikmat tersebut.”*_

(📚 Diriwayatkan oleh Ath Thobari dalam kitab tafsirnya, Jaami’ Al Bayaan ‘an Ta’wili Ayyil Qur’an 24: 491).

 

Al Hasan bin ‘Ali bin Abi Tholib -rodhiyallohu 'anhuma- berkata mengenai ayat di atas,

 

ما عملت من خير فَحَدث إخوانك

_*“Kebaikan apa saja yang kalian perbuat,maka siarkanlah pada saudara kalian.”*_ Disebutkan oleh Ibnu Katsir, dari Laits, dari seseorang, dari Al Hasan bin ‘Ali

(📚 Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, 14: 387).

 

*Tentu saja nikmat atau kebaikan yg disampaikan pada orang lain itu jika padanya mengandung maslahat, bukan dalam rangka menyombongkan diri dan pamer atau ingin cari muka (cari pujian, alias “riya’ “)* -na'udzubillaahi min dzaalik-.

 

Lihat perkataan Syaikh ‘Abdurrahman bin Nashir As Sa’di -rohimahulloh- di dalam kitab tafsirnya,

 _*“Yang dimaksud dalam ayat tersebut mencakup nikmat din (akhirat) maupun nikmat dunia. Adapun “fahaddits” bermakna “pujilah Alloh atas nikmat tersebut”. 

Bentuk syukur di sini adalah dengan lisan dan disebut khusus dalam ayat, dibolehkan jika memang mengandung maslahat. Namun boleh juga penampakkan nikmat ini secara umum (tidak hanya dengan lisan). 

Karena menyebut-nyebut nikmat Allah adalah tanda seseorang bersyukur. Perbuatan semacam ini membuat hati seseorang semakin cinta pada pemberi nikmat (yaitu Alloh Ta’ala). 

Itulah tabiat hati yang selalu mencintai orang yang berbuat baik padanya.”*_

(📚 Taisir Al Karimir Rohman, 928)


🅹🅾🅸🅽 🅲🅷🅰🅽🅽🅴🅻 🆃🅴🅻🅴🅶🆁🅰🅼 
📡 https://t.me/fawaaidassunnah

telanlah dalam dalam sifat sabar

👑 Berkata Imam Ibnu Qoyyim رحمه الله تعالى :

_*TELANLAH DALAM² SIFAT SABAR*_ 

 

👉  _*Jika dia membunuhmu maka dia akan membunuhmu dalam keadaan SYAHID,*_

👉  _*Dan jika dia menghidupkanmu maka dia akan menghidupkanmu dalam keadaan MULIA.*_ 

 

📚 Madarijus Saalikin 2/159.

 

 

‏ﻗﺎﻝ ﺍﻹﻣﺎﻡ ﺍﺑﻦ ﺍﻟﻘﻴﻢ رحمه الله :

 

      ﺗﺠﺮَّﻉ ﺍﻟﺼﺒﺮ ،

ﻓﺈﻥْ ﻗـﺘﻠﻚَ ؛ ﻗـﺘﻠﻚَ ﺷﻬﻴﺪﺍ ،

ﻭﺇﻥْ ﺃﺣﻴﺎﻙ ؛ ﺃﺣﻴﺎﻙ ﻋﺰﻳﺰﺍ

 

📝 ﻣﺪﺍﺭﺝ ﺍﻟﺴﺎﻟﻜﻴﻦ (١٥٩/٢).



🅹🅾🅸🅽 🅲🅷🅰🅽🅽🅴🅻 🆃🅴🅻🅴🅶🆁🅰🅼 

📡 https://t.me/fawaaidassunnah

Berhutang Atau Berniaga Lebih Baik Daripada Meminta-minta

Berhutang Atau Berniaga Lebih Baik Daripada Meminta-minta Ditulis oleh: Abu Fairuz Abdurrohman Al Qudsy Al Jawy Al Indonesy -semoga Alloh me...