Dakwah dengan jalan meminta-minta (open donasi) , maka itu bukanlah contoh dari para salaf!



 قال ابن رجب رحمه الله:

ﻭﻛﺎﻥ اﻹﻣﺎﻡ ﺃﺣﻤﺪ ﻳﺪﻋﻮ ﻭﻳﻘﻮﻝ: اﻟﻠﻬﻢ ﻛﻤﺎ ﺻﻨﺖ ﻭﺟﻬﻲ ﻋﻦ اﻟﺴﺠﻮﺩ
ﻟﻐﻴﺮﻙ ﻓﺼﻨﻪ ﻋﻦ اﻟﻤﺴﺄﻟﺔ ﻟﻐﻴﺮﻙ.

تفسير ابن رجب 1/72

Imam ibnu Rajab rahimahullah berkata:

"Dahulu Imam Ahmad berdoa seraya berkata: Ya Allah sebagaimana Engaku menjaga wajahku dari sujud kepada selainMu maka jagalah ia dari meminta kepada selainMu.

Tafsir ibnu Rajab 1/72.



Adapun dakwah Luqmaniyyun dan Rodjaliyyun dan semacam mereka yang mengaku bermanhaj salaf sangat jauh dari amalan salaf ini.

Mereka tidak menjaga muka mereka dari meminta-minta bahkan tanpa malu menganggap itu adalah perbuatan kebaikan dan ibadah dan mecerca orang yang menasehati mereka agar meninggalkan perbuatan itu, wallahul musta'an

Kami ingatkan mereka dengan sabda Nabi shallallahu alaihi wa sallam sebagai berikut:

مَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَسْأَلُ النَّاسَ حَتَّى يَأْتِيَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ لَيْسَ فِي وَجْهِهِ مُزْعَةُ لَحْمٍ

Senantiasa seseorang meminta-minta kepada manusia hingga pada hari kiamat ia datang tiada sekerat daging oada wajahnya. Muttafaqun 'alaihi dari hadits ibnu 'Umar rhadiyallahu 'anhuma. Walhamdulillah.


@markiztoraut

🅹🅾🅸🅽 🅲🅷🅰🅽🅽🅴🅻 🆃🅴🅻🅴🅶🆁🅰🅼 

▪️Only reciting the opening chapter of the Quraan in the prayer▪️

🔹 بســـم اللــه الرحــمــن الـرحـــيــم 🔹

Answered by Shaykh Abu Hamza Hassan bin Muhammed Ba Shuayb - may Allah preserve him- on the 14th, Shawwaal, 1440H



▪️Only reciting the opening chapter of the Quraan in the prayer▪️


📝🔹Question:

There is a person who only recites Suratul Fatiha when praying the voluntary prayers, does this suffice him?.



📩🔸Answer:

Yes it suffices because what's read after the Suratul Fatiha is mustahab [recommended] and not compulsory upon the most correct position whether it be in the obligatory prayers or the voluntary prayers.

____
Translated by:
Abu Ibrahim Nassir bin Rashid Al-maamry



🅹🅾🅸🅽 🅲🅷🅰🅽🅽🅴🅻 🆃🅴🅻🅴🅶🆁🅰🅼 

Sa’id bin al-Musayyab

 
Nama lengkapnya Sa’id bin al-Musayyab bin Hazn al-Quraisy al-Makhzumi, ayahnya dan kakeknya adalah sahabat Nabi Shallallahu alaihi wassalam, ia dilahirkan sebelum Umar menjadi khalifah, sejak muda telah melakukan perjalanan siang dan malam untuk mendapatkan hadist Nabi.

Mengenai dia sebagaimana dituturkan oleh Ahmad bin Hambal adalah:” Ia tabi’in paling utama”.

Sedangkan Makhul berkata:” Aku telah menjelajahi bumi untuk menuntut ilmu, teryata aku tidak bertemu seorangpun yang lebih pandai daripada Sa’id bin al-Musayyab”.

Sementara itu Ali bin al-Madini menyatakan :” Aku tidak tahu di kalangan tabi’in ada orang yang luas ilmunya daripada dia, menurutku ia tabi’in terbesar”.

Para ulama meriwayatkan bahwa ia mengawinkan putrinya kepada Kutsayyir bin Abi Wada’ah hanya dengan mas kawin dua dirham.

Padahal sebelumnya ia menolak lamaran Abdul Malik yang ingin menjodohkan putrinya dengan al-Walid bin Abdul Malik. Dan ketika Abdul Malik hendak melaksanakan bai’at bagi putranya al-Walid, Hisyam bin Ismail selaku pengganti Abdul Malik di Medinah memukul Sa’id bi al-Musayyab dan menghadapnya dengan pedang, untuk memaksanya melakukan bai’at namun Sa’id tetap tidak mau.

Ibnu Musayyab meriwayatkan hadist dari Abu Bakar secara Mursal, dan ia mendengar dari Umar, Utsman, Abu Hurairah, Zaid bin Tsabit, Sayyidah Aisyah dan beberapa yang lainnya. Yang meriwayatkan dari dia antara lain Salim bin Abdullah, Az-Zuhri, Qatadah, Syuraik, Abu az-Zanad.

Ia wafat pada tahun 94 H.

Disalin dari Biografi Ibn al-Musayyab dalam Thabaqat Ibn Sa’ad 5/88


🅹🅾🅸🅽 🅲🅷🅰🅽🅽🅴🅻 🆃🅴🅻🅴🅶🆁🅰🅼 

Berhutang Atau Berniaga Lebih Baik Daripada Meminta-minta

Berhutang Atau Berniaga Lebih Baik Daripada Meminta-minta Ditulis oleh: Abu Fairuz Abdurrohman Al Qudsy Al Jawy Al Indonesy -semoga Alloh me...