jangan banyak angan angan, karena hal itu seperti ayam betina

๐Ÿ“’ ููŠ ูƒุชุงุจ ุงู„ุญุณุงู… ุงู„ู…ุงุถูŠ: ููŠ ุงู„ูƒู„ุงู… ุงู„ูุงุถูŠ

๐Ÿ’ฅ ุงู„ุญุงูุธ ุงู„ุนู„ุงู…ุฉ: ุนุจุฏุงู„ู„ู‡ ุงู„ู…ูƒู„ุงู…ุงู† ุฑุญู…ู‡ ุงู„ู„ู‡ ูŠู‚ุงู„:

”ุฅุฐุง ุณู…ุนุชู… ุงู„ุฑุฌู„ ูŠูƒุซุฑ ุงู„ุฃู…ุงู†ูŠ ููŠ ุงู„ุญุฏูŠุซ ุนู† ุงู„ุฒูˆุงุฌ ุงู„ุซุงู†ูŠ ูุงุนู„ู…ูˆุง ุฃู†ู‡ ุฏุฌุงุฌุฉ ุตู‚ุนุงุก “ุงู„ุฏุฌุงุฌู‡ ุงู„ุตู‚ุนุงุกู‡ูŠ ุงู„ุชูŠ ู„ุง ุชุจูŠุถ ูˆู„ุง ูŠู…ูƒู† ุงู„ุงุณุชูุงุฏุฉ ู…ู† ู„ุญู…ู‡ุง ูˆู„ูƒู†ู‡ุง ุชุชุฑูƒ ู„ูƒูŠ ุชุนูŠุด ุฑุฃูุฉ ุจู‡ุง ุนู„ู…ุงً ุฃู†ู‡ุง ุชู†ุดุฑ ุงู„ููˆุถู‰ ูˆุชุณุจุจ ุฅุฑุจุงูƒุงً ุฏุงุฆู…ุงً."


๐Ÿ“š Dalam Kitab Al Hisam Al Maadhi tentang Kalam Al Faadh (omong kosong)

๐Ÿ’ก Al Hafizh Al 'Allamah Abdullah Al Mukallaamaani Rahimahullaah berkata;

๐Ÿ‘‰๐Ÿป Jika kamu mendengar seorang lelaki memperbanyak harapan atau angan-angan dalam pembicaraan untuk menikah kedua kalinya, maka ketahuilah bahwasanya ia seperti ayam betina _shoq'aa (ุตู‚ุนุงุก)_.

✏ Ayam betina shoq'aa yaitu ayam yang tidak bisa bertelur dan tidak mungkin bisa diambil manfaat dari dagingnya.

๐Ÿ“Œ Akan tetapi ayam betina tersebut dibiarkan hidup karena rasa kasihan terhadapnya, tapi bersamaan dengan itu diketahui ayam tersebut menyebarkan keributan (hanya berkotek) dan selalu menyebabkan kekacauan.

Maros, 7 Rabi'ul Akhir 1438

๐ŸŒพ ู…ู† ู…ุฌู…ูˆุนุฉ ู†ุตูŠุญุฉ ู„ู„ู†ุณุงุก ๐ŸŒพ

Ikuti NashihatuLinnisa' di TELEGRAM


๐Ÿ…น๐Ÿ…พ๐Ÿ…ธ๐Ÿ…ฝ ๐Ÿ…ฒ๐Ÿ…ท๐Ÿ…ฐ๐Ÿ…ฝ๐Ÿ…ฝ๐Ÿ…ด๐Ÿ…ป ๐Ÿ†ƒ๐Ÿ…ด๐Ÿ…ป๐Ÿ…ด๐Ÿ…ถ๐Ÿ†๐Ÿ…ฐ๐Ÿ…ผ 

segala yang menimpa kalian dari suatu musibah maka itu disebabkan oleh perbuatan kalian

*Berkata As-Syaikh Ibnu Baz -rohimahulloh-:*

*Segala yang menimpa ummat atau person2 dari fitnah,halangan dari jalan Alloh, wabah penyakit, peperangan, atau selain itu dari macam2 musibah, maka sebab2nya adalah apa yang diperbuat oleh hamba2 dari berbagai macam penyelisihan terhadap syari'at Alloh,*

*sebagaimana Alloh Ta'ala berfirman:*

*"Dan segala apa yang menimpa kalian dari suatu musibah maka disebabkan oleh perbuatan tangan2 kalian dan Dia memaafkan dari hal yang banyak". [Majmu'ul Fatawa/4/126].*

*Diterjemahkan oleh al-faqir ilalloh: Abu Saif Mufti, semoga Alloh memberikan kelembutan dan kasih sayangNya kepada kita hamba2Nya yang penuh dengan kekurangan.*


*● ู‚ุงู„ ุงู„ุฅู…ุงู… ุงุจู† ุจุงุฒ ุฑุญู…ู‡ ุงู„ู„ู‡:*

*" ู…ุง ูŠُุตูŠุจ ุงู„ุฃُู…ّุฉ ุฃูˆ ุงู„ุฃูุฑุงุฏ ู…ู† ูِุชَู† ุฃูˆ ุตَุฏ ุนู† ุณุจูŠู„ ุงู„ู„ู‡ ุฃูˆ ุฃَูˆْุจِุฆุฉ ุฃูˆ ุญุฑูˆุจ ุฃูˆ ุบูŠุฑ ุฐู„ูƒ ู…ู† ุฃู†ูˆุงุน ุงู„ุจู„ุงุก*

*ูุฃุณุจุงุจู‡ ู…ุง ูƒุณุจู‡ ุงู„ุนِุจุงุฏ ู…ู† ุฃู†ูˆุงุน ุงู„ู…ุฎุงู„َูุงุช ู„ุดุฑุน ุงู„ู„ู‡.*

*ูƒู…ุง ู‚ุงู„ ุชุนุงู„ู‰: {ูˆَู…َุง ุฃَุตَุงุจَูƒُู…ْ ู…ِู†ْ ู…ُุตِูŠุจَุฉٍ ูَุจِู…َุง ูƒَุณَุจَุชْ ุฃَูŠْุฏِูŠูƒُู…ْ ูˆَูŠَุนْูُูˆ ุนَู†ْ ูƒَุซِูŠุฑ} “.*

*๐Ÿ““ ู…ุฌู…ูˆุน ุงู„ูุชุงูˆู‰: [ 4/ 126 ]*


*Faedah dari Al Ustadz Abu Saif Mufti Jombang ุญَูِุธَู‡ُ ุงู„ู„ّٰู‡*

๐Ÿ…น๐Ÿ…พ๐Ÿ…ธ๐Ÿ…ฝ ๐Ÿ…ฒ๐Ÿ…ท๐Ÿ…ฐ๐Ÿ…ฝ๐Ÿ…ฝ๐Ÿ…ด๐Ÿ…ป ๐Ÿ†ƒ๐Ÿ…ด๐Ÿ…ป๐Ÿ…ด๐Ÿ…ถ๐Ÿ†๐Ÿ…ฐ๐Ÿ…ผ 

BAHAYA AMALAN KEBAIKAN NAMUN TIDAK IKHLAS KARENA ALLOH TA'ALAA

FAIDAH :

BAHAYA AMALAN KEBAIKAN NAMUN TIDAK IKHLAS KARENA ALLOH TA'ALAA
------------------------------

Maka kita berlindung kepada Alloh dari kerugian.

Alloh ta’ala berfirman:


﴿ูˆَู‚َุฏِู…ْู†َุง ุฅِู„َู‰ ู…َุง ุนَู…ِู„ُูˆุง ู…ِู†ْ ุนَู…َู„ٍ ูَุฌَุนَู„ْู†َุงู‡ُ ู‡َุจَุงุกً ู…َู†ْุซُูˆุฑًุง﴾ [ุงู„ูุฑู‚ุงู†/23]



“Dan Kami hadapi amalan yang mereka kerjakan, maka Kami menjadikannya bagaikan debu halus yang bertebaran.”

Dan dari Sulaiman bin Yasar yang berkata: 

“Orang-orang telah berpencar meninggalkan Abu Huroiroh. Maka Natil, salah seorang dari penduduk Syam, berkata: 

“Wahai Syaikh, berilah kami hadits yang Anda dengar dari Rosululloh ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… . Beliau menjawab: Baiklah, aku mendengar Rosululloh ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… bersabda:


« ุฅِู†َّ ุฃَูˆَّู„َ ุงู„ู†َّุงุณِ ูŠُู‚ْุถَู‰ ูŠَูˆْู…َ ุงู„ْู‚ِูŠَุงู…َุฉِ ุนَู„َูŠْู‡ِ ุฑَุฌُู„ٌ ุงุณْุชُุดْู‡ِุฏَ، ูَุฃُุชِู‰َ ุจِู‡ِ ูَุนَุฑَّูَู‡ُ ู†ِุนَู…َู‡ُ ูَุนَุฑَูَู‡َุง. ู‚َุงู„َ: ูَู…َุง ุนَู…ِู„ْุชَ ูِูŠู‡َุง؟ ู‚َุงู„َ: ู‚َุงุชَู„ْุชُ ูِูŠูƒَ ุญَุชَّู‰ ุงุณْุชُุดْู‡ِุฏْุชُ. ู‚َุงู„َ: ูƒَุฐَุจْุชَ ูˆَู„َูƒِู†َّูƒَ ู‚َุงุชَู„ْุชَ ู„ุฃَู†ْ ูŠُู‚َุงู„َ: ุฌَุฑِู‰ุกٌ. ูَู‚َุฏْ ู‚ِูŠู„َ. ุซُู…َّ ุฃُู…ِุฑَ ุจِู‡ِ ูَุณُุญِุจَ ุนَู„َู‰ ูˆَุฌْู‡ِู‡ِ ุญَุชَّู‰ ุฃُู„ْู‚ِู‰َ ูِู‰ ุงู„ู†َّุงุฑِ. ูˆَุฑَุฌُู„ٌ ุชَุนَู„َّู…َ ุงู„ْุนِู„ْู…َ ูˆَุนَู„َّู…َู‡ُ ูˆَู‚َุฑَุฃَ ุงู„ْู‚ُุฑْุขู†َ ูَุฃُุชِู‰َ ุจِู‡ِ ูَุนَุฑَّูَู‡ُ ู†ِุนَู…َู‡ُ ูَุนَุฑَูَู‡َุง. ู‚َุงู„َ: ูَู…َุง ุนَู…ِู„ْุชَ ูِูŠู‡َุง؟ ู‚َุงู„َ: ุชَุนَู„َّู…ْุชُ ุงู„ْุนِู„ْู…َ ูˆَุนَู„َّู…ْุชُู‡ُ ูˆَู‚َุฑَุฃْุชُ ูِูŠูƒَ ุงู„ْู‚ُุฑْุขู†َ. ู‚َุงู„َ: ูƒَุฐَุจْุชَ ูˆَู„َูƒِู†َّูƒَ ุชَุนَู„َّู…ْุชَ ุงู„ْุนِู„ْู…َ ู„ِูŠُู‚َุงู„َ: ุนَุงู„ِู…ٌ. ูˆَู‚َุฑَุฃْุชَ ุงู„ْู‚ُุฑْุขู†َ ู„ِูŠُู‚َุงู„َ ู‡ُูˆَ: ู‚َุงุฑِุฆٌ. ูَู‚َุฏْ ู‚ِูŠู„َ ุซُู…َّ ุฃُู…ِุฑَ ุจِู‡ِ ูَุณُุญِุจَ ุนَู„َู‰ ูˆَุฌْู‡ِู‡ِ ุญَุชَّู‰ ุฃُู„ْู‚ِูŠ ูِูŠ ุงู„ู†َّุงุฑِ. ูˆَุฑَุฌُู„ٌ ูˆَุณَّุนَ ุงู„ู„ู‡ ุนَู„َูŠْู‡ِ ูˆَุฃَุนْุทَุงู‡ُ ู…ِู†ْ ุฃَุตْู†َุงูِ ุงู„ْู…َุงู„ِ ูƒُู„ِّู‡ِ ูَุฃُุชِู‰َ ุจِู‡ِ ูَุนَุฑَّูَู‡ُ ู†ِุนَู…َู‡ُ ูَุนَุฑَูَู‡َุง. ู‚َุงู„َ: ูَู…َุง ุนَู…ِู„ْุชَ ูِูŠู‡َุง؟ ู‚َุงู„َ: ู…َุง ุชَุฑَูƒْุชُ ู…ِู†ْ ุณَุจِูŠู„ٍ ุชُุญِุจُّ ุฃَู†ْ ูŠُู†ْูَู‚َ ูِูŠู‡َุง ุฅِู„ุงَّ ุฃَู†ْูَู‚ْุชُ ูِูŠู‡َุง ู„َูƒَ. ู‚َุงู„َ: ูƒَุฐَุจْุชَ ูˆَู„َูƒِู†َّูƒَ ูَุนَู„ْุชَ ู„ِูŠُู‚َุงู„َ: ู‡ُูˆَ ุฌَูˆَุงุฏٌ. ูَู‚َุฏْ ู‚ِูŠู„َ. ุซُู…َّ ุฃُู…ِุฑَ ุจِู‡ِ ูَุณُุญِุจَ ุนَู„َู‰ ูˆَุฌْู‡ِู‡ِ ุซُู…َّ ุฃُู„ْู‚ِู‰َ ูِู‰ ุงู„ู†َّุงุฑِ».



"Sesungguhnya orang yang pertama kali diputuskan urusannya pada hari kiamat adalah orang yang dianggap mati syahid

Maka dia didatangkan dan diperlihatkan padanya nikmat-nikmat yang diberikan, dan diapun mengenalnya. Maka dia ditanya: 

"Apa yang kau kerjakan dengan nikmat tadi?" Dia menjawab: 

"Saya berperang di jalan-Mu sampai saya terbunuh syahid." 

Alloh berfirman: " Kamu bohong

Tapi kamu berperang agar dikatakan sebagai "Pemberani", dan hal itu telah dikatakan.” 

Maka diperintahkan agar dia diseret, maka diseretlah dia di atas mukanya sampai dilemparkan ke dalam Neraka. 

Dan (yang kedua adalah) orang yang mempelajari ilmu dan mengajarkannya, dan membaca Al Qur'an

Maka dia didatangkan dan diperlihatkan padanya nikmat-nikmat yang diberikan, dan diapun mengenalnya. Maka dia ditanya:

"Apa yang kau kerjakan dengan nikmat tadi?" 

Dia menjawab: 

"Saya mempelajari ilmu dan mengajarkannya, dan membaca Al Qur'an untuk-Mu."

 Alloh berfirman: 

"Kamu bohong. Tapi kamu belajar agar dikatakan sebagai "Alim", dan membaca Al Qur'an agar dikatakan: "Dia adalah Qori'", dan hal itu telah dikatakan.” 

Maka diperintahkan agar dia diseret, maka diseretlah dia di atas mukanya sampai dilemparkan ke dalam Neraka. 

Dan (yang ketiga adalah) orang yang dikaruniai Alloh keluasan rizqi dan diberi-Nya beraneka macam harta semuanya. 

Maka dia didatangkan dan diperlihatkan padanya nikmat-nikmat yang diberikan, dan diapun mengenalnya. Maka dia ditanya: 

"Apa yang kau kerjakan dengan nikmat tadi?" 

Dia menjawab: "Tidaklah saya tinggalkan satu jalanpun yang Engkau sukai untuk diinfaqi di situ untuk-Mu." 

Alloh berfirman:

"Kamu bohong. Tapi kamu lakukan itu agar dikatakan sebagai "Dermawan", dan hal itu telah dikatakan.” 

Maka diperintahkan agar dia diseret, maka diseretlah dia di atas mukanya sampai dilemparkan ke dalam Neraka." 

(HR. Muslim (1906)).

-Semoga kita dijauhkan dari dosa², riya' dan amalan yang tertolak-

( “Syarh Hadits Kalimatit Tauhid Wa Bulughiha Ila ‘Arsyil Majid” Terjemah bebas "Kalimat Tauhid Menembus Arsyil Majid | Asy Syaikh Abu Fairuz Al Jawiy ุญูุธู‡ ุงู„ู„ู‡ )

๐Ÿ…น๐Ÿ…พ๐Ÿ…ธ๐Ÿ…ฝ ๐Ÿ…ฒ๐Ÿ…ท๐Ÿ…ฐ๐Ÿ…ฝ๐Ÿ…ฝ๐Ÿ…ด๐Ÿ…ป ๐Ÿ†ƒ๐Ÿ…ด๐Ÿ…ป๐Ÿ…ด๐Ÿ…ถ๐Ÿ†๐Ÿ…ฐ๐Ÿ…ผ 

_*NASEHAT UNTUK SEKIRANYA TIDAK MEMONDOKKAN ANAK SEBELUM MENCAPAI BALIGH*_

_*Telah Di Periksa Oleh Asy-Syaikh Abu Fairuz Abdurrohman Bin Soekojo Al Indonesiy ุญูุธู‡ ุงู„ู„ู‡ ุชุนุงู„ู‰*_                ุจِุณْู…ِ ุงู„ู„ّู‡ِ ุงู„ุฑَّุญْู…َู†...