“Berhutang Atau Bekerja Lebih Baik Daripada Meminta-minta”

 بسم الله الرحمن الرحيم


Sesungguhnya saya telah mendengar sebagian orang yang menisbatkan dirinya kepada Dakwah Islamiyyah, tidak malu-malu mengemis (meminta-minta) dan mengintai harta orang lain.

Sebagian alasan mereka adalah: “Jika kita tidak membuat yayasan untuk mengumpulkan dana bantuan masyarakat, dapur kita tidak akan mengepulkan asap.”

Sebagian dari mereka berkata: “Jika kita tidak membuat yayasan, kita nanti akan makan apa?”

Demikianlah kondisi mereka itu, yang menjadikan dakwah bukan sebagai ladang Akhirat, tapi justru menjadi mata pencaharian duniawi. Maka langkah tadi bukanlah dakwah ke jalan Alloh, tapi itu sebenarnya adalah pemburuan dunia di balik tabir agama dan dakwah.

Maka sebagai bentuk kesetiaan pada Alloh, dan kecintaan pada Umat Islam, saya menyampaikan nasihat-nasihat yang sangat diperlukan, dilengkapi dengan dalil-dalil dari Al Qur’an, As Sunnah dengan pemahaman pada Pendahulu umat ini, diselingi dengan kisah-kisah yang sarat dengan pelajaran.

📚Judul Asli:
“At Takassub Wal Istidan Khoirun Min Mas’alatil Insan”

🍂Judul Bebas Terjemah:
“Berhutang Atau Bekerja Lebih Baik Daripada Meminta-minta”

🍃Dapatkan bukunya segera di
Maktabah Fairuz Ad Dailamiy
0821-3300-2293 ( sms / WA / Telegram )

"HUKUM MENGAMBIL UPAH DARI PENGAJARAN AGAMA & PEMBACAAN RUQYAH"


بسم الله الرحمن الرحيم.

الحمد لله رب العالمين

Dengan pertolongan Alloh semata telah di cetak buku berjudul:

"HUKUM MENGAMBIL UPAH DARI PENGAJARAN AGAMA & PEMBACAAN RUQYAH"

Berisi pembahasan ilal-ilal hadits yg terkait dg bab ini, pembahasan para fuqoha di dalamnya, dan nasihat untuk menjaga kehormatan diri dan agama dari meminta -minta (tasawwulat).

✏ Penulis : Abu Fairuz 'Abdurrohman bin Soekojo al-Qudsiy al-Jawiy Al-Indunisiy

📇 Spesifikasi buku:
Hardcover, 116 hal, ukuran 14,5 x 20,5 cm. Pita Batas Baca.

⚠Pesan :

📩 Maktabah Fairuz Ad Dailamiy
📲 0821-3300-2293

✨ Kedudukan Syaikhuna Yahya Al Hajuriy Di Sisi Para Ulama

 بسم الله الرحمن الرحيم



Syaikhuna yang mulia Yahya bin Ali Al Hajuriy حفظه الله memiliki kedudukan yang tinggi di sisi para ulama.

❄️Al Imam Al Wadi'iy رحمه الله berkata di muqaddimah kitab "Al Jum'ah": "Dan Syaikh Yahya حفظه الله berada pada puncak kehati-hatian dalam menentukan pilihan, taqwa, zuhud, wara', dan takut pada Allah. Dan beliau adalah orang yang sangat berani dalam mengemukakan kebenaran, tidak takut -karena Allah- akan celaan orang yang mencela." [muQaddimah kitab "Al Jum'ah wa Bida'uha"/ karya Syaikhuna Yahya حفظه الله].

❄️Berkata Imam Muqbil Al Wadi’y رحمه الله: "… saudara kita fillah Asy Syaikh Al Faadhil At Taqy ( yang bertakwa ) az zaahid ( yang zuhud ) al Muhaddits , al faqih Abu Abdurrahman Yahya bin 'Ali Al Hajuriy حفظه الله beliau adalah pria yang dicintai di kalangan saudara-saudaranya karena mereka melihat padanya bagusnya aqidahnya, kecintaan pada sunnah dan kebencian pada hizbiyyah yang merusak.” [muQaddimah "Dhiyaus Saalikiin." karya Syaikhuna Yahya حفظه الله].

❄️Beliau رحمه الله juga berkata,”Benarlah Rabb kita manakala berfirman:
﴿يأيها الذين آمنوا إن تتّقوا الله يجعل لكم فرقانا ويكفر عنكم سيئاتكم ويغفر لكم والله ذو الفضل العظيم﴾
“Wahai orang-orang yang beriman, jika kalian bertaqwa pada Allah Dia akan menjadikan untuk kalian pembeda, dan menghapus dosa-dosa kalian serta mengampuni kalian, dan Allah itu maha memiliki karunia yang agung.”
Maka syaikh Yahya dengan sebab berpegang teguhnya dia dengan Al Kitab dan As Sunnah Rasulullah ﷺ Allah membukakan untuknya ilmu.” (MuQaddimah “Ash Shubhusy Syariq” karya Syaikh Yahya حفظه الله).

❄️Akhuna Abdullah Mathir وفقه الله berkata: "Aku telah bertanya kepada Syaikh –yaitu Imam Al Wadi'i- dan demi Allah, saat itu tiada antara aku dan beliau kecuali Allah –azza wajalla-. Ketika aku berada di kamarnya di atas ranjang beliau (ketika beliau sakit). Kukatakan,"Wahai Syaikh, kepada siapa para Ikhwah akan merujuk (kembali) di Yaman ini ? Dan siapakah orang yang paling berilmu di Yaman?" beliau diam sejenak, lalu berkata,"Asy Syaikh Yahya." Inilah yang kudengar dari Syaikh Muqbil, dan ini tidaklah maknanya kita merendahkan ulama Yaman yang lain. Sungguh kita benar-benar memuliakan dan mencintai mereka karena Allah.. dst." ["Muammaratul Kubra"/hal. 24].

❄️Fadhilatusy Syaikh Mufti Janubil Mamlakatis Su’udiyyah Ahmad An Najmiy رحمه الله berkata: “Asy Syaikh yang agung, saudara kita di jalan Allah Yahya bin Ali Al Hajuriy telah mengirimkan kepadaku kitabnya yang beliau tulis untuk membantah Abdul Majid Az Zindaniy, yang dengannya beliau bermaksud untuk membantah igauan-igauannya yang ditulisnya –sampai pada ucapan beliau:- Asy Syaikh Yahya Al Hajuriy semoga Allah membalasnya dengan kebaikan telah membantahnya di baris-baris ini dan yang lainnya dengan bantahan yang membungkam, dengan dalil-dalil yang bercahaya dari Al Kitab dan sunnah yang shahih. Maka semoga Allah membalasnya dengan kebaikan dan memberkahinya, dan semoga Allah memperbanyak orang-orang semisalnya para pembela kebenaran, para penolong tauhid, para penjaga wilayahnya,… dan Allahlah yang memberikan taufiq.” (MuQaddimah “Ash Shubhusy Syariq” karya Syaikh Yahya حفظه الله/hal. 7-10/Darul Atsar).

❄️Al Akh Samir Al Hudaidiy حفظه الله berkata pada Syaikh Rabi’ حفظه الله: ”Sesungguhnya para pengikut Abul Hasan berkata,”Tiada ulama di Yaman.” Maka Syaikh Rabi’ حفظه الله berkata: ”Syaikh Muhammad itu apa? Dan Syaikh Yahya itu apa? Juga saudara-saudara mereka yang lain.” (“Inba’ul Fudhala”/ hal. 22/ karya Asy Syaikh Sa’id Da’ash رحمه الله).

❄️Dan Asy Syaikh Rabi’ وفقه الله berkata: "Dan keyakinan yang dengannya aku menghambakan diri kepada Allah bahwasanya Syaikh Al Hajuriy itu adalah orang yang bertaqwa, wara', zuhud, - kemudian beliau mulai memuji Asy Syaikh Yahya- dan beliau telah memegang dakwah Salafiyyah dengan tangan dari besi. Dan tidaklah layak untuk memegang dakwah tersebut kecuali beliau dan yang semisalnya" ["Tsana' Imamil Jarh Wat Ta'dil alasy Syaikh Yahya Al Hajuriy"/Abu Hammam Al Baidhaniy/1426 H].

❄️Asy Syaikh Muhammad Al
20:40
Imam هداه الله berkata: "Tidak layak untuk jarh wat ta'dil pada zaman ini selain Syaikh Rabi' dan Syaikh Yahya." ["Al Barahinul Jaliyyah"/Mu'afa bin Ali Al Mighlafi/hal. 14].
Beliau juga berkata: "Tidaklah mencela Asy Syaikh Al Allamah Yahya Al Hajuri kecuali orang bodoh atau pengekor hawa nafsu." ["Madza Yanqimuna Min Yahya?"/Adnan Adz Dzammari/hal. 6].

❄️Abdullah Al Duba'iy حفظه الله pernah mendengar Syaikh Muhammad Al Imam berbicara tentang keluar untuk dakwah. Maka salah seorang hadirin berkata: "Wahai Syaikh, Syaikh Yahya nggak keluar dakwah?" Maka Syaikh Muhammad Al Imam berkata: "Tunggu dulu, Al Hajuriy itu imam." ["Muammaratul Kubra"/Abdul Ghani Al Qa'syami/hal. 24].

❄️Asy Syaikh Abdul 'Aziz Al Bura'iy وفقه الله berkata: "Kami mengetahui bahwa Syaikh Yahya itu ada di atas ketaqwaan dan muraQabah (senantiasa merasa diawasi Allah ta’ala), dan beliau adalah saudara kami di dalam agama Allah, dan kami mencintainya karena Allah. Dan beliau adalah seorang alim dari kalangan ulama sunnah. Allah memberikan manfaat dengannya. Beliau adalah seorang singa dari singa-singa sunnah, serta mahkota di atas kepala-kepala Ahlussunnah. kami mencintainya karena Allah."
(dari kaset "Asilah Ashabi Qushai'ar" tanggal 28/7/1428).

Beliau juga berkata,"Maka Syaikh Yahya adalah ciri khas di wajah ahlussunnah dan mahkota di atas kepala mereka." ["Muammaratul Kubra"/Abdul Ghani Al Qasy'ami/hal. 24].

❄️Asy Syaikh Jamil Ash Shilwiy حفظه الله berkata: "Orang yang mencerca Syaikh Yahya dia itulah yang layak untuk dicerca. Hal itu dikarenakan Syaikh Yahya itu berbicara karena Allah dan Agama Allah. Sementara salah seorang dari kita terkadang tidak berani untuk berbicara tentang sebagian perkara. Dan beliau itu telah Allah persiapkan untuk mengurusi perkara ini, mengajar, menulis dan menyelesaikan problem-problem ummat yang sangat banyak." ["Muammaratul Kubra"/hal. 24].

❄️Asy Syaikh Abu Abdis Salam Hasan bin Qasim Ar Raimiy حفظه الله ketika berbicara tentang makar Kedua anak Mar'i dan pengikutnya terhadap Syaikh Yahya حفظه الله, beliau berkata: "... maka mereka menggunakan seluruh yang mereka miliki yang berupa perlengkapan, kekuatan, pengkaburan, penipuan dan, pemutarbalikan fakta. Mereka dengan itu semua menginginkan untuk menjatuhkan “Al Jabalul Asyam” (gunung yang menjadi simbol) tersebut, dan baju besi yang aman –dengan seidzin Allah- bagi dakwah ini yang ada di Dammaj Al Khair, beliau dan para masyayikh utama yang bersamanya.” ("Al Haqa’iq Waqi’iyyah"/ hal. 20).

❄️Fadhilatu Syaikhina Al Walid Abu Ibrahim Muhammad bin Muhammad bin Mani' Al Anisiy حفظه الله (Salah satu pendiri dakwah di Ibukota Son'a) berkata,"Dan saya menasihatkan kepada saudara-saudara kami untuk menempuh perjalanan menuju ke ulama sunnah dan ke Darul Hadits di Dammaj حرسها الله, yang tempat ini dibangun sejak awalnya di atas sunnah, dan tidak ada yang semisalnya di zaman ini, dari segi tamayyuz (pemisahan diri dari ahli batil) dan penetapan aqidah salafiyyah, dan bantahan terhadap ahlul bid'ah, orang yang sesat dan menyimpang. Tempat tersebut yang membangunnya adalah Syaikh kami Al Mujaddid (pembaharu), penolong sunnah, dan penumpas bid'ah Abu Abdirrahman Muqbil bin Hadi Al Wadi'i –semoga Allah merahmatinya dan memuliakan tempat tinggalnya-.
Dan tidak asing lagi bahwa tempat tersebut Allah telah memberikan manfaat hidayah dengannya kebanyakan manusia, dan mengeluarkan darinya para masyayikh dan penuntut ilmu yang bertebaran di penjuru seluruh dunia sebagai da'i yang menyeru kepada tauhid dan sunnah dan manhaj salaf. Dan terus-menerus –dengan segala pujian untuk Allah- tempat tersebut hidup dengan ilmu dan sunnah.
Dan setelah Syaikh Muqbil digantikan dengan wasiatnya oleh Syaikh Al Muhaddits Abu Abdirrahman Yahya bin Ali Al Hajuri –semoga Allah menjaganya- beliau mengurusi dakwah ini dengan sebaik-baik pengurusan. Sangat lantang dalam mengemukakan kebenaran, menolong Sunnah, memberantas kebid'ahan dan ahlul bid'ah. Semoga Allah membalas beliau dengan kebaikan." ("Nashihatun Mukhtasharah Lil Indonesiyyiin" /hal.1).
---------------------------------------
20:40
( “Inbi’atsut Tanabbuh Bi Inkisyafi Hizbiyyati Luqman Ba Abduh”Judul Bebas Terjemah: “Ulama Dibela, Hizbiyyah Luqman Ba Abduh Disingkap Terbuka” Ditulis Oleh Asy Syaikh Abu Fairuz Abdurrohman bin Soekojo Al Jawiy حفظه الله )

🍂HAKIKAT TASYADDUD ( SIKAP KERAS )💥👊

Faidah :


قال الإمام الوادعي رحمه الله: فنحن لو أطعنا هؤلاء الضائعين المائعين ما استطعنا أن نحقق للإسلام شيئا، فلا عليك إذا وصفت بالتشدد، والتشدد عند من؟ عند الضائعين المائعين. أما الواقع فإن التشدد هو الذي يحرم ما أحل الله أو يرتقي بالمندوب أو المباح إلى الحرمة، وهكذا بالمندوب إلى الوجوب فهذا هو التشدد... إلخ. ("غارة الأشرطة" /ح1 /ص99).

Al Imam Al Wadi’iy رحمه الله juga berkata: 

“Andaikata kita mengikuti orang-orang yang hilang atau telantar tadi niscaya kita tak akan mampu merealisasikan Islam sedikitpun. Maka engkau tidak rugi jika disifati sebagai mutasyaddid (orang yang keras). Keras menurut siapa? Menurut orang yang telantar dan lembek. Pada kenyataannya sesungguhnya tasyaddud (sikap keras) itu adalah sikap mengharamkan apa yang dihalalkan oleh Allah, atau menaikkan perkara yang mustahab atau mubah kepada pengharaman. Demikian pula jika dia membawa perkara yang mustahab menuju ke hukum wajib, maka inilah dia yang dinamakan tasyaddud.” 

(“Gharatul Asyrithah”/1/hal. 99).


ولما طعن بعض الحزبيين في السلفيين بأنهم قليلوا الرفق، قال الشيخ أحمد النجمي رحمه الله: ماذا عمل السلفيون سوى أنهم أنكروا الباطل، أنكروا الشرك والبدع في محاضراتهم ومؤلفاتهم ولقاءاتهم. (راجع "الرد المحبر" /ص110).
           
🔱Ketika sebagian hizbiyyin mencerca salafiyyin dengan gambaran bahwa mereka kurang lembut, 

Asy Syaikh Ahmad An Najmiy رحمه الله berkata: 

“Apa yang dilakukan oleh Salafiyyun selain bahwasanya mereka itu mengingkari kebatilan, mengingkari kesyirikan dan kebid’ahan di ceramah-ceramah mereka, tulisan-tulisan mereka dan pertemuan mereka?” 

(Lihat “Ar Raddul Muhabbir”/hal. 110).

( Faidah dari Asy Syaikh Abu Fairuz Abdurrohman bin Soekojo Al Qudsiy Al Jawiy حفظه الله )

_*NASEHAT UNTUK SEKIRANYA TIDAK MEMONDOKKAN ANAK SEBELUM MENCAPAI BALIGH*_

_*Telah Di Periksa Oleh Asy-Syaikh Abu Fairuz Abdurrohman Bin Soekojo Al Indonesiy حفظه الله تعالى*_                بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَن...