JANGAN PELIT MEMBELI PAKAIAN KARENA ALLÔH
_________________________

Harta yg kita keluarkan untuk membeli perlengkapan ibadah dengan meng-ilmui maksud dan tujuan ibadah, in syâ Allôh akan bernilai kebaikan.

Demikianlah.. seseorang yang sempurna menutup Aurat ketika sholat (menghadap Robbnya) berbeda keadaannya dengan mereka yang bergampang-gampangan menampakkan celah (aurat) nya.

Adalah Nabi ﷺ pernah memerintahkan seseorang untuk memakai "2 pakaian" dalam sholat (Hadits Muttafaq 'alayh)

'Abdullah bin 'Umar radhiyallahu 'anhu pernah melihat Nafi' sholat sendiri dengan mengenakan satu pakaian. Lalu beliau berkata padanya, “Bukankah saya memberimu dua pakaian?” Nafi' menjawab, “Benar.” Ibnu 'Umar bertanya pula, “Apakah kamu pergi ke pasar dengan mengenakan satu pakaian?” Nafi’ menjawab, “Tidak.” Ibnu' Umar berkata, “Allôh yang LEBIH BERHAK bagimu, berhias untukNya." (Riwayat Thohawi dalam Syarah Ma’anil Atsar)

Ibnu Abdil Barr berkata "Sesungguuhnya ahli ilmu menganggap MUSTAHAB bagi seseorang yang mampu dalam pakaian agar berhias dengan pakaian, minyak wangi dan siwaknya, ketika sholat sesuai dengan kemampuannya" (At Tahmid 6/369)

Follow ISNAD on TELEGRAM
https://telegram.me/isnadnet

MEMILIH YANG HALAL,, HINGGAH AKHIR HAYAT

MEMILIH YANG HALAL,, HINGGAH AKHIR HAYAT
_________________________

Ibnu Hamid Al Waraq. Waktu melakukan perjalanan haji tahun 402 hijriah, beliau kehabisan perbekalan di tengah perjalanan. Tidak ada makanan dan minuman yang tersisa, hingga beliau tak mampu melakukan perjalanan, dan terjatuh. Seorang laki-laki mendatangi beliau dengan membawa sedikit air, dan beliau saat itu hanya bisa bersandar pada sebuah batu dalam keadaan hampir “sekarat”.

Ibnu Hamid, dalam keadaan yang amat payah bertanya kepada si pembawa air, “Dari mana air itu diperoleh? Dan bagaimana cara mendapatkannya?"

Si pembawa air terkejut, dan menjawab, “Dalam keadaan seperti ini engkau masih bertanya masalah itu?"

Akhirnya ulama yang sudah sepuh itu mengatakan,”Justru inilah waktunya, saat bertemu kepada Allôh, saya memerlukan jawaban, dimana ia berasal?”

Akhirnya, Ibnu Hamid Al Warraq wafat saat beliau pulang dari haji tahun 403 hijriah, satu tahun setelah peristiwa tersebut. Kisah ini disebutkan dalam Thabaqat Al Hanabilah (2/177), oleh Qadhi Ibnu Abi Ya’la. -selesai-

إِنِّي ظَنَنْتُ أَنِّي مُلَاقٍ حِسَابِيَهْ

Sesungguhnya aku yakin, bahwa sesungguhnya aku akan menemui hisab terhadap diriku. (Qs. Al-Haqqah : 20)

Follow ISNAD on TELEGRAM
telegram.me/isnadnet

HILANGNYA HAFALAN 30 JUZ, SEBUAH KISAH BERHIKMAH

HILANGNYA HAFALAN 30 JUZ, SEBUAH KISAH BERHIKMAH
__________________________

Ibnu Katsir rahimahullâh menuliskan di dalam kitab Al Bidayah wa An Nihayah :

وفيها (278 هـ) توفي عبدة بن عبد الرحيم قبحه الله.
ذكر ابن الجوزي أن هذا الشقي كان من المجاهدين كثيرا في بلاد الروم، فلما كان في بعض الغزوات والمسلون محاصروا بلدة من بلاد الروم إذ نظر إلى امرأة من نساء الروم في ذلك الحصن فهويها فراسلها ما السبيل إلى الوصول إليك ؟ فقالت أن تتنصر وتصعد إلي، فأجابها إلى ذلك، فلما راع المسلمين إلا وهو عندها، فاغتم المسلمون بسبب ذلك غما شديدا، وشق عليهم مشقة عظيمة، فلما كان بعد مدة مروا عليه وهو مع تلك المرأة في ذلك الحصن فقالوا: يا فلان ما فعل قرآنك ؟ ما فعل علمك ؟ ما فعل صيامك ؟ ما فعل جهادك ؟ ما فعلت صلاتك ؟ فقال: اعلموا أني أنسيت القرآن كله إلا قوله (ربما يود الذين كفروا لو كانوا مسلمين ذرهم يأكلوا ويتمتعوا ويلهيهم الامل فسوف يعلمون) [ الحجر: 3 ]

“Pada tahun (278H), telah wafat Abdah bin Abdurrahim –semoga Allôh memburukkannya-, telah disebutkan oleh Ibnul Jauzy bahwa orang malang ini dulunya termasuk dari seorang lelaki yang sering berjihad di negeri Romawi, ketika dalam beberapa peperangan dan pada waktu itu kaum muslim mengepung sebuah daerah dari kekuasan Romawi, lelaki sang mujahid yang terkena godaan ini memandang kepada seorang wanita dari bangsa Romawi di benteng tersebut, maka akhirnya lelaki ini menginginkan wanita tersebut, lalu ia menyurati wanita tersebut; “Bagaimana agar aku bisa sampai kepadamu?”, wanita ini menjawab: “Kamu masuk ke dalam agama Nashrani lalu kamu naik menemuiku”, lalu lelaki ini menerima ajakan tersebut”, maka ketika kaum muslimin mengepung malah dia berada bersama wanita tersebut, kejadian itu sangat menyakitkan dan memberatkan kaum muslim, setelah beberapa waktu berlalu, kaum muslimin melewati benteng tersebut dan si lelaki ini sedang bersama wanita tersebut di benteng itu, mereka (kaum muslimin) bertanya kepada lelaki tersebut:

“Wahai Fulan, Apa yang telah Al Qur’an perbuat terhadapmu?, apa yang telah dikerjakan oleh ilmumu terhadapmu? Apa yang telah dikerjakan puasamu terhadapmu? Apa yang telah dikerjakan oleh jihadmu terhadapmu? Apa yang telah diperbuat shalatmu terhadapmu?”,

lelaki ini menjawab: “Ketahuilah kalian semuanya, sesungguhnya aku telah lupa Al Qur’an, kecuali Firman-Nya:

{رُبَمَا يَوَدُّ الَّذِينَ كَفَرُوا لَوْ كَانُوا مُسْلِمِينَ (2) ذَرْهُمْ يَأْكُلُوا وَيَتَمَتَّعُوا وَيُلْهِهِمُ الْأَمَلُ فَسَوْفَ يَعْلَمُونَ (3)} [الحجر: 2، 3]

Artinya: “Orang-orang yang kafir itu sering kali (nanti di akhirat) menginginkan, kiranya mereka dahulu (di dunia) menjadi orang-orang muslim.Biarkanlah mereka (di dunia ini) makan dan bersenang-senang dan dilalaikan oleh angan-angan (kosong), maka kelak mereka akan mengetahui (akibat perbuatan mereka)”. QS. Al Hijr: 2-3.

:paperclip: Follow ISNAD on TELEGRAM
https://telegram.me/isnadnet

Berhutang Atau Berniaga Lebih Baik Daripada Meminta-minta

Berhutang Atau Berniaga Lebih Baik Daripada Meminta-minta Ditulis oleh: Abu Fairuz Abdurrohman Al Qudsy Al Jawy Al Indonesy -semoga Alloh me...