Pengenalan Dasar Ilmu Tajwid

   بسم لله الر حمن الر حيم

Pengenalan Dasar Ilmu Tajwid 

Tajwid secara bahasa adalah : At-tahsiin (pengindahan/pembagusan)

Ilmu tajwid secara istilah adalah : ilmu untuk mengetahui tata cara membaca Al-Qur'an dengan benar dan memperbaiki serta memperindah bacaan Al-Qur'an.

Sub bahasan dalam ilmu tajwid adalah kalimat-kalimat Al[1]Qur'an sesuai dengan hukum-hukumnya. 

Peletak pertama ilmu tajwid adalah para ulama qirooah, dan ada yang mengatakan Abu Ubeid Al-Qoosim bin Sallam . 

Buah mempelajari ilmu tajwid : menjaga lisan dari kesalahan-kesalahan dalam melafadzhkan kalimat-kalimat Al-Qur'an, baik kesalahan itu dengan merobah kalimat, menambah atau menguranginya, karena kesalahan-kesalahan tersebut bisa merobah makna − makna Al-Qur'an. 

Keutamaan mempelajari Ilmu Tajwid : bahwa ilmu ini merupakan ilmu yang sangat mulia karena kaitannya dengan kalam yang paling utama yang diturunkan kepada nabi termuliya Muhammad shollalloohu'alaihi wasallam .  

Dari 'Utsman bin 'Affan rodlialloohu'anhu Bersabda nabi shollalloohu'alaihi wasallam :

"Sebaik-baik kalian adalah yang mempelajari Al-Qur'an dan yang mengajarkannya."[ HR Bukhori] 

Sumber dasar Ilmu Tajwid adalah : dari bacaan nabi shollalloohu'alaihi wasallam dan bacaan generasi setelah beliau shollalloohu'alaihi wasallam , baik dari kalangan shohabat ataupun tabi'in dan seterusnya.  

Tujuan akhir dalam mempelajari Ilmu Tajwid adalah untuk meraih keberuntungan besar dan derajat yang tinggi yang Allooh janjikan untuk mereka yang pandai dalam Al-Qur'an di akherat kelak. 

Hukum mempelajari Ilmu Tajwid : wajib 'ain bagi yang ingin membaca Al-Qur'an sedikit ataupun banyak, dan fardhu kifayah bagi yang mendalami dan menghafal kaidah-kaidah Ilmu Tajwid untuk di ajarkan kepada orang lain. 

Dan dalil akan wajibnya mempelajari Ilmu Tajwid dan harusnya membaca Al-Qur'an dengan benar adalah firman Allooh ta'ala:  

"Dan bacalah Al Quran itu dengan perlahan-lahan ." [QS Al-Muzzammil 4] 

Dan dari sunnah , bahwa Anas bin Malik pernah di tanya bagaimana bacaan nabi shollalloohu'alaihi wasallam:

Beliau menjawab : bahwa bacaan nabi shollalloohu'alaihi wasallam adalah dengan mad (panjang) beliau mengucapkan

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ


dengan memanjangkan lafadzh : " Allooh," dan lafadzh : " Arrohmaaan" dan "
Arrohiiim" [HR Bukhori]

Dan cara mengambil ilmu tajwid dengan dua cara:

1-    Dengan cara talqien : yaitu seorang murid mendengarkan bacaan gurunya lalu menirukan bacaannya setelah itu. Dalilnya adalah hadits turunnya awal surat Al’alaq ketika malaikat Jibril menalqien rosulullooh shollalloohu'alaihi wasallam.

2-    2- Cara 'Ardhl (setoran): yaitu seorang murid menyetorkan bacaannya atau hafalannya di hadapan gurunya. Dalilnya adalah setoran rosulullooh shollalloohu'alaihi wasallam kepada malaikat Jibril alaihissalam dimalam-malam Romadlon.

*****


Sumber Kitab : Al-Mukhtashorul Mufiid Fi ‘Ilmi Tajwid 

Di tulis oleh : Abu Turob Saiful Hadi bin Hadlorun Al-Jaawiy



Asy'ariyah Adalah Mubtadi'ah

ASY'ARIYYAH ADALAH MUBTADI'AH

Pertanyaan :

Boleh seseorang yg dahulunya salafi kemudian pada satu masa dia mengeluarkan dirinya daripada aqidah salafi dan mengaku pulak beraliran as sya'irah ,fiqh bermahzab syafi'i dan tasawuf di atas jalan imam al Ghazali..?..

apakah benar asya'irah itu bermanhaj salaf?..

ada komentar dr teman yg boleh mengelirukan orang awam..ingin diluruskan dgn jawaban yg ilmiah..

barakallahu fequm..jazakallahu khoir..
----------------

Jawaban :

 وعليكم السلام ورحمة الله وبركاته.

Kenapa hanya dalam masalah fiqh saja saudara kita ini ikut Al Imam Asy Syafi'iy? Apakah ilmu Al Imam Asy Syafi'iy hanya terbatas pada fiqih saja? Apakah beliau kurang pandai dalam aqidah? Sehingga kita tidak ikut beliau dalam masalah aqidah, tapi ikut orang yang lahir sekian lama setelah beliau? Sebelum Abul Hasan Asy'ariy lahir, selama ratusan tahun kaum Muslimin ikut siapa dalam aqidah? Apakah semuanya sesat selama ratusan tahun sampai lahir dan tampilnya Abul Hasan? Tolong mereka menjawab dengan fithrah dan akal sihat, bukan dngan cacian dan tuduhan keji tanpa agumentasi yang layak.

Allah ta'ala lebih tahu tentang diri-Nya sendiri. Dan Dia telah mengabari kita akan banyaknya sifat Dia yang suci dan sempurna. Tapi sekte Asy'ariyyah menyimpang dari ajaran Allah dan Rasul-Nya صلى الله عليه وسلم serta jalan para Sahabat , mereka membatasi sifat Allah hanya pada tujuh sifat saja.

Asy'ariyyah adalah mubtadi'ah. Adapun Abul Hasan Al Asy'ariy رحمه الله, maka beliau telah bertobat dari ajaran Asy'ariyyah beliau.

آمين وإياكم.

-----------------------

( Dijawab Oleh Asy Syaikh Abu Fairuz Abdurrohman bin Soekojo Al Qudsiy Al Jawiy حفظه الله )

Faidah dari Abu Za'im Hairul Nizam bin Abdurrahman Al Malaysiy, pertanyaan akh abu ahmad muhammad Fadzillah حفظهما الله

               

Ayam Jago Berkokok Karena Melihat Malaikat

 AYAM JAGO BERKOKOK KARENA MELIHAT MALAIKAT


Pertanyaan :


 Bismillah,Afwan ya syekh,mau nanya lagi,ada Ikhwan klo ia lewat di dekat ayam jago,ayam tsb selalu berkokok (tidak hanya pagi kadang siang),apakah ada cerita dari para salaf ttg hal tsb?

-------------------


Jawaban dengan memohon pertolongan pada Allah ta'ala :


Setiap orang itu memiliki penjaga dari kalangan Malaikat, menjaganya dari gangguan jin, penyakit dsb, kecuali jika Allah menghendakinya tetap terkena suatu gangguan. Allah ta'ala berfirman :


له معقبات من بين يديه ومن خلفه يحفظونه من أمر الله.


"Dia memiliki para penjaga yang datang silih berganti dari arah depannya dan dari arah belakangnya, mereka menjaganya dengan perintah dari Allah."


Maka bukan mustahil ayam jago tadi berkokok karena melihat sebagian dari Malaikat tadi, karena memang ayam jago itu berkokok saat melihat Malaikat, sebagaimana disebutkan dalam  riwayat Al Bukhariy dan Muslim:


dari Qutaibah bin Sa'id : dari Laits: dari Ja'far bin Rabi'ah: dari Al A'raj: dari hadits Abu Hurairah رضي الله عنه dari Rasulullah صلى الله عليه وسلم :


 إِذَا سَمِعْتُمْ صِيَاحَ الدِّيَكَةِ فَاسْأَلُوا اللَّهَ مِنْ فَضْلِهِ فَإِنَّهَا رَأَتْ مَلَكًا. 


"Jika kalian mendengar kokok ayam jantan, maka mohonlah kepada Allah sebagian dari kurnia-Nya karena sungguh dia melihat seorang Malaikat."


Tapi kenapa seringkali ayam jago tidak berkokok jika sebagian dari kita ada di dekatnya sementara setiap kita dijaga oleh Malaikat? 


Itu hanya Allah saja yang tahu sebabnya, sebagaimana hanya Allah saja yang berwenang mengatur: kapankah ayam jago melihat Malaikat, dan kapankah dia tidak melihat mereka.


والله تعالى أعلم بالصواب.

➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖


(Dijawab Oleh : Asy Syaikh Abu Fairuz Abdurrahman bin Soekojo Al Qudsiy Al Jawiy Hafidzahullah )


Kamis, 9 Dzul Qo'dah 1443 / 9-6-2022


Berhutang Atau Berniaga Lebih Baik Daripada Meminta-minta

Berhutang Atau Berniaga Lebih Baik Daripada Meminta-minta Ditulis oleh: Abu Fairuz Abdurrohman Al Qudsy Al Jawy Al Indonesy -semoga Alloh me...