Contoh Materi Khutbah

CONTOH MATERI KHUTBAH

---------------------------------------------------


Khutbah Pertama: 


Dorongan Untuk Bertakwa, Penjelasan Tentang Batasannya dan Faidah-faidahnya


الحمد لله المتفرد بعظمته وكبريائه ومجده ، المدبر للأمور بمشيئته وحكمته وحمده ، وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له في ألوهيته وربوبيته وفضله ورفده ، وأشهد أن محمدا عبده ورسوله ، خير داع إلى هداه ورشده ، اللهم صل وسلم وبارك على محمد ، وعلى آله وأصحابه وأتباعه وجنده . أما بعد :

 

Wahai manusia, bertakwalah kalian kepada Allah ta’ala, karena sesungguhnya takwa kepada Allah adalah pakaian dan bekal yang paling bagus, serta sarana yang paling utama untuk mencapai keridhaan Rabb (Penguasa/Pemilik/Pengatur) para hamba.

 

Allah ta’ala berfirman:


﴿وَمَنْ يَتَّقِ الله يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا * وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ﴾ [الطلاق: 2، 3].


“Dan barangsiapa bertakwa pada Allah, Allah akan menjadikan untuknya jalan keluar, dan memberinya rizqi dari arah yang tak diduganya.”

 

Maka Allah menjanjikan bagi orang yang bertakwa: kelonggaran dan jalan keluar dari setiap kegundahan dan kesempitan, serta menjanjikan rezeki yang luas dan dimudahkan dari segala jalan. Allah ta’ala berfirman:


﴿وَمَنْ يَتَّقِ الله يَجْعَلْ لَهُ مِنْ أَمْرِهِ يُسْرًا﴾ [الطلاق: 4].


“Dan barangsiapa bertakwa kepada Allah, Dia akan menjadikan untuknya kemudahan dari urusannya.”


Allah ta’ala berfirman:


﴿وَمَنْ يَتَّقِ الله يُكَفِّرْ عَنْهُ سَيِّئَاتِهِ وَيُعْظِمْ لَهُ أَجْرًا﴾ [الطلاق: 5].


“Dan barangsiapa bertakwa pada Allah, Dia akan menghapus darinya kesalahan-kesalahannya, dan memperbesar pahala untuknya.”

 

Maka Allah menjanjikan untuk orang yang bertakwa kepada-Nya bahwasanya Dia akan memudahkan baginya menuju kepada perkara yang mudah di dalam segala urusan, dan menghapus darinya kesalahan-kesalahan, serta memperbesar pahala-pahala untuknya. 


Allah ta’ala berfirman:


﴿يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنْ تَتَّقُوا الله يَجْعَلْ لَكُمْ فُرْقَانًا وَيُكَفِّرْ عَنْكُمْ سَيِّئَاتِكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ وَالله ذُو الْفَضْلِ الْعَظِيم﴾ [الأنفال/29].


“Wahai orang-orang yang beriman, jika kalian bertakwa kepada Allah, Allah akan menjadikan untuk kalian furqan (pembeda antara kebenaran dan kebatilan), dan menghapus dari kalian kesalahan kalian. Dan Allah itu memiliki karunia yang agung.”

 

Maka Allah memberikan kabar gembira pada kaum Mukminin jika mereka bertakwa kepadanya: berupa Furqan (kemampuan untuk membedakan kebenaran dan kebatilan); dan dia adalah ilmu yang bermanfaat, yang memisahkan antara halal dan haram.

 

Allah juga menjanjikan penghapusan keburukan-keburukan, dan penghapusan dosa-dosa, juga menjanjikan karunia yang agung; dari Raja Yang Maha Tahu.

 

Kemudian jika kalian bertanya tentang arti takwa yang mana inilah jejak-jejaknya, inilah buah dan faidah-faidah, karena asasnya adalah tobat yang jujur dari sebagai dosa, lalu kalian di segala waktu melakukan inabah kepada Yang Maha mengetahui perkara yang gaib, dan yang demikian itu dengan niat yang kuat untuk menunaikan kewajiban-kewajiban, meninggalkan semua larangan dan yang diharamkan. Dan ketakwaan adalah menegakkan hak-hak Allah dan hak-hak para makhluk, serta mendekatkan diri pada Rabb alam semesta dengan amalan-amalan tadi.

 

Alamat orang yang bertakwa adalah: dia menegakkan dasar-dasar keimanan, menyempurnakan syariat-syariat Islam dan hakikat-hakikat ihsan, menjaga shalat-shalat pada waktunya, menunaikan zakat kepada orang-orang dan bidang-bidang yang berhak menerimanya, menegakkan haji dan puasa, berbakti pada kedua orang tua, menyambung kekerabatan, berbuat baik pada tetangga dan orang miskin, jujur dalam muamalah dengan semua pihak yang terkait, hatinya selamat dari kesombongan, kedongkolan, dendam dan kedengkian, hatinya penuh dengan nasihat dan cinta kebaikan tercurah pada setiap orang, tidak meminta-minta kecuali pada Allah, tidak minta pertolongan kecuali pada Allah, tidak berharap dan tidak takut kepada siapapun selain Allah. Dan Allah telah mengambar orang yang bertakwa dan menerangkan pahalanya di dalam firman-Nya ta’ala:


﴿وَسَارِعُوا إِلَى مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنّ


َةٍ عَرْضُهَا السَّمَاوَاتُ وَالْأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ * الَّذِينَ يُنْفِقُونَ فِي السَّرَّاءِ وَالضَّرَّاءِ وَالْكَاظِمِينَ الْغَيْظَ وَالْعَافِينَ عَنِ النَّاسِ وَالله يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ * وَالَّذِينَ إِذَا فَعَلُوا فَاحِشَةً أَوْ ظَلَمُوا أَنْفُسَهُمْ ذَكَرُوا الله فَاسْتَغْفَرُوا لِذُنُوبِهِمْ وَمَنْ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا الله وَلَمْ يُصِرُّوا عَلَى مَا فَعَلُوا وَهُمْ يَعْلَمُونَ * أُولَئِكَ جَزَاؤُهُمْ مَغْفِرَةٌ مِنْ رَبِّهِمْ وَجَنَّاتٌ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا وَنِعْمَ أَجْرُ الْعَامِلِينَ﴾ [آل عمران: 133 - 136].


“Dan bersegeralah kalian kepada ampunan dari Rabb kalian dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa, (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan. Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui. Mereka itu balasannya ialah ampunan dari Rabb mereka dan surga yang di dalamnya mengalir sungai-sungai, sedang mereka kekal di dalamnya; dan itulah sebaik-baik pahala orang-orang yang beramal”.

 

Semoga Allah memberikan karunia kepadaku dan kepada kalian berupa realisasi ketakwaan, dan menjadikan kami dan kalian termasuk dari orang yang berpegang teguh dengan pegangan yang terkuat, dan semoga Allah memberikan keberkahan untukku dan untuk kalian di dalam Al Qur’an yang agung.

------------------------------------


( Dikutip dari Kitab : "Al Fawakihusy Syahiyyah Fil Khuthabil Minbariyyah”  lil Imam Abdurrahman Bin Nashir As Sa’diy رحمه الله | terjemah bebas : Catatan Salafi buat kumpulan Khutbah Al Imam As Sa'diy | Asy Syaikh Abu Fairuz Abdurrahman bin Soekojo Al Qudsiy Al Jawiy)


🌸 Wasiat Ibu Imam Sufyan Ats Tsauri rahimahullah 🌸

*💎📃 WASIAT BERHARGA TUK ANAK² AHLISSUNNAH*


أين هذه الأمهات الآن

__

وصية أم الإمام سفيان الثوري له:


 عن وكيع بن الجراح، قال: قالت أم سفيان الثوري لسفيان: "يا بني، اطلب العلم وأنا أكفيك من مغزلي. 

يا بني، إذا كتبت عشرة أحاديث -وفي رواية: عشرة أحرف- 

فانظر هل ترى في نفسك زيادة في مشيك وحلمك ووقارك؟ 

فإن لم تَرَ ذلك فاعلم أنه يضرك ولا ينفعك"


(تاريخ جرجان للسهمي؛ ترجمة رَقْم: [997]، وصفة الصفوة.


🌸 Wasiat Ibu Imam Sufyan Ats Tsauri rahimahullah 🌸


🍃Dari Waki' bin  Al Jarrah berkata: Ibu Sufyan Ats Tsaury berkata kepada Sufyan: 


🌴Wahai putraku ... tuntutlah ilmu dan aku cukupkan dirimu dari kesepianku.


🌴Wahai putraku ... bila kamu mencatat sepuluh hadits -riwayat lain _sepuluh kalimat_- maka lihatlah, apakah kamu melihat pengaruhnya pada dirimu berupa tambahan dalam jalanmu, pengertianmu dan ketenanganmu?!?


‼️Apabila kamu tidak melihat hal itu, maka ketahuilah bahwa hal itu bermudharat bagimu dan tidaklah bermanfaat.


📚 Tarikh Jurjan biografy no 997


💎 Faedah ✍🏼Ustadz Abu Ubayd Fadli Mangkutana hafidzhohulloh wa ro'ah

 

*Nasihat emas dari An Nasih Al Amiin Syaikh Yahya bin Ali Al Hajuri hafidhzahullah*

 *Nasihat emas dari An Nasih Al Amiin Syaikh Yahya bin Ali Al Hajuri hafidhzahullah*


⁉️Pertanyaan ⁉️


Didapatkan sebagian masjid milik shufiyyah, dan masyarakat awam butuh dakwah dan peringatan dari syirik dan bid'ah , apakah boleh memasuki masjid-masjid itu dan shalat di belakang mereka? Kemudian setelah itu mengulangi shalat dirumah? 


*Jawab:*


Kamu jangan shalat dibelakang shufy, sementara kamu tahu dia itu shufy, pada asalnya orang shufy itu melakukan syirik. 


Lalu mengapa kamu shalat dibelakang mereka kemudian kamu ulangi shalat. 


•••> Shalat lah di masjid yang kamu lihat shalat padanya sah, kemudian apabila kamu lewat masjid ada orang-orang kamu peringatkan mereka dari syirik dan bid'ah dan selain nya berupa maksiat, tidak ada yang menghalangi hal ini, 


Nabi ﷺ mengikuti kaum musyikin di pasar-pasar mereka dan mendakwahi mereka kepada Allah ﷻ, maka kamu dakwahi kaum musyikin, dakwahi orang-orang shufiyyah. 


⚠️ Jangan kamu buat mahadharah dimasjid-masjid itu, akan tetapi berikan dia ceramah tentang tauhid dijalanan, atau di pasar. 


Kamu shalat di masjid yang bukan shufy kemudian kamu sampaikan seputar ketaatan kepada Allah, ilmu, sunnah, tauhid, ikhlas dan semisalnya, ini bukanlah hal yang terlarang. 


*Yang terlarang dan yang salah adalah kamu hidupkan masjid-masjid (shufiyyah) itu dengan muhadharah, dan kamu menetap disitu,*


*padahal memungkinkan bagimu melakukan muhadharah di masjid-masjid sunnah, dan menjadika  kebaikan di masjid-masjid sunnah, dan memperkenalkan masjid-masjid sunnah, dan mengagungkan masjid-masjid sunnah, menggembirakan masjid-masjid sunnah*


*Adapun kamu tinggalkan masjid-masjid sunnah, kemudian kamu mendatangi masjid-masjid hizbiyiin, dan menghidupkan nya,  maka jangan, tidak benar*


Adapun apabila kamu lewat suatu jalan, menumpang pada suatu mobil, _apakah dipersyaratkan para penumpang semuanya salafy barulah kamu menasihati mereka?!_ kamu tidak akan dapati mobil tumpangan baik itu mobil sewa atau bus dan semisalnya, jika kamu dalam keadaan itu maka berikan nasihat kepada orang-orang, semangati mereka tuk taat kepada Allah... 


 وَمَنۡ أَحۡسَنُ قَوۡلࣰا مِّمَّن دَعَاۤ إِلَى ٱللَّهِ وَعَمِلَ صَـٰلِحࣰا وَقَالَ إِنَّنِی مِنَ ٱلۡمُسۡلِمِینَ 


Dan siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah dan mengerjakan kebajikan dan berkata, "Sungguh, aku termasuk orang-orang muslim (yang berserah diri)." [Surat Fushilat: 33]


Lalu berpaling, maka apabila kamu tahu masjid syufi maka janganlah kamu shalat disana, berdasarkan apa yang diketahui tentang mereka berupa kesyirikan..


--Faedah Al Ustadz Abu Ubaid Fadly Hafidzahulloh--


Majmu'ah روضة الطالبين منكوتانا

_*NASEHAT UNTUK SEKIRANYA TIDAK MEMONDOKKAN ANAK SEBELUM MENCAPAI BALIGH*_

_*Telah Di Periksa Oleh Asy-Syaikh Abu Fairuz Abdurrohman Bin Soekojo Al Indonesiy حفظه الله تعالى*_                بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَن...