Dan banyak dari kami yang bersabar dan tidak melakukan seperti apa yang mereka lakukan.
Yang sangat disayangkan: sebagian orang percaya bahwasanya Asy Syaikh Yahya dan para Salafiy yang bersama beliau itu sangat keras, tapi mereka masih saja ragu akan hizbiyyah Luqman Ba Abduh dan para pengikutnya setelah punya ilmu dan disertai bermunculannya alamat-alamat hizbiyyah mereka.
Al Imam Al Wadi’iy رحمه الله berkata: “Dan orang yang memakai kekerasan, mereka itulah orang-orang bodoh seperti hizbiyyin dan yang lainnya. Adapun Ahlussunnah, maka mereka itu tidak memakai kekerasan, ... dan seterusnya.” (“Tuhfatul Mujib”/ hal. 226).
Syaikh mereka sendiri, Rabi’ Al Madkhaliy هداه الله saat menyebutkan karakter Haddadiyyah yang kesembilan, beliau berkata: “... dan meneror sampai pada derajat mengancam salafiyyin dengan pukulan, bahkan tangan mereka benar-benar telah terjulur dan memukul sebagian salafiyyin.” (“Shifatul Haddadiyyah”
/Rabi’ Al Madkhaliy/ hal. 51-52).
Maka barangsiapa merenungkan perbuatan Luqman, dia akan mendapati –insya Allah- bahwasanya orang ini memang membawa sebagian pemikiran berdarah gaya Ikhwanul Muslimin, dan bahwasanya orang ini bersikap seakan-akan dia adalah komandan pasukan yang tengah mengomando tentaranya, sampai-sampai dia menjadikan para ustadz yang bergabung dengannya itu bagaikan komandan-komandan bawahan untuk memimpin tentara mereka –sebagaimana digambarkan oleh sebagian ustadz mereka sendiri-. Dan pola komando tadi benar - benar masih mereka pakai setelah mereka membubarkan Laskar Jihad sampai kini.
Aduhai, andaikata Asy Syaikh Rabi’ menyadari akan benarnya firasat dia yang dulu tentang Luqman Ba Abduh, bahwasanya orang ini memang Ikhwaniy yang menyusup.
﴿وَمَنْ لَمْ يَجْعَلِ الله لَهُ نُورًا فَمَا لَهُ مِنْ نُورٍ﴾ [النور: 40].
“Barangsiapa tidak diberikan cahaya oleh Allah, maka dia tidak akan punya cahaya.”
Jika mereka berkata: Sesungguhnya Luqman telah mengumumkan tobat dari gerakan Laskar Jihad, maka kesalahan itu harus dipikul oleh Ja’far Umar Thalib yang menjadi kepala umum gerakan tadi! Dan boleh jadi Ja’far itulah yang memerintahkan Luqman untuk memerintahkan Luqman untuk menggerakkan pasukan khusus dan melakukan perbuatan-perbuatan kasar tadi.
Jawaban dengan memohon pertolongan pada Allah:
Memang telah diumumkan tobat dari gerakan Laskar Jihad tadi, akan tetapi: apakah Luqman telah memenuhi empat syarat tobat dari perbuatan-perbuatan kasar tadi?
Adapun Ja’far, memang dia itu telah disematkan kritikan pada dirinya oleh Syaikhuna Yahya Al Hajuriy bahwasanya dia itu damawiy (mudah mengalirkan darah orang lain), maka dia juga wajib memikul tanggung jawab kejahatan-kejahatan tadi, karena dia adalah panglima umum gerakan Laskar Jihad.
Adapun ucapan mereka: “boleh jadi Ja’far itulah yang memerintahkan Luqman untuk memerintahkan Luqman untuk menggerakkan pasukan khusus dan melakukan perbuatan-perbuatan kasar tadi.”
Kita jawab dengan memohon pertolongan pada Allah:
Ucapan mereka “Boleh jadi ...” tidaklah menunjukkan secara pasti bahwasanya memang Ja’far itulah yang memerintahkan Luqman menggerakkan pasukan khusus dan melakukan perbuatan-perbuatan jahat terhadap sebagian ustadz tadi. Persangkaan itu tidak mencukupi kebenaran sedikitpun. Orang yang menyatakan itu harus mendatangkan bayyinah.
﴿هاتوا برهانكم إن كنتم صادقين﴾.
"Katakanlah : Datangkanlah bukti kebenaran kalian jika kalian memang orang-orang yang jujur." (QS. Al Baqarah : 111)
Kemudian, sesungguhnya Luqman itu adalah wakil panglima, dan dia adalah pelaksana perintah-perintah Ja’far. Maka bagaimanakah dia itu menaati kebatilan-kebatilan padahal dia punya ilmu ? dan dia tidak menampakkan pengingkaran dan pelepasan diri terhadap perintah berdarah tadi ? itu jika dakwaan mereka memang jujur bahwasanya Ja’far itulah yang memerintahkan, dan bukan Luqman.