Umar Radhiyallahu ‘anhu mengidzinkan istri-istri nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam melaksanakan hajinya yang terakhir serta mengutus Utsman bin Affan dan Abdurrahman bin Auf Radhiyallahu ‘anhuma menemani mereka. Hadits tersebut dikeluarkan oleh Imam Bukhari. [Fathul Baari IV/72]
Bahkan imam syafi'i mempernolehkan haji bagi wanita tnpa mahrom asalkan brsma rmbongan yg dykini aman dr fitnah
[15/10 10:26] Shiddiq bin Muhammad:
Ini adalah pendapat yg lemah karena bertentangan dengan dalil
dan pendapat yang rajih adalah haramnya bagi wanita utk safar tanpa mahram dan ini pendapat Imam Ahmad dan salah satu ucapan As Syafi'i Ats Tsaury dan selainnya
Dalilnya adalah hadits ibnu 'Abbas muttafaqun alaih bahwa Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
لَا يَخْلُوَنَّ رَجُلٌ بِامْرَأَةٍ إِلَّا وَمَعَهَا ذُو مَحْرَمٍ وَلَا تُسَافِرْ الْمَرْأَةُ إِلَّا مَعَ ذِي مَحْرَمٍ فَقَامَ رَجُلٌ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّ امْرَأَتِي خَرَجَتْ حَاجَّةً وَإِنِّي اكْتُتِبْتُ فِي غَزْوَةِ كَذَا
وَكَذَا قَالَ انْطَلِقْ فَحُجَّ مَعَ امْرَأَتِكَ
Jangan sekali2 seorang laki2 berkhalwat dgn perempuan kecuali bersamax mahramnya, dan tidak boleh seorang wanita safar kcl dgn mahramx kemudian salah seorang laki2 bangkit seraya berkata: wahai Rasulullah sesungguhnya istriku hendak berhaji sementara saya dapat tugas perang di demikian dan demikian, maka Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
"berangkatlah engkau berhaji bersama istrimu".
Dan atsar umar yg disebutkan, tdk sharih bhw mereka berhaji tanpa mahramnya, ada kemungkinan mereka bersama mahramnya, dan umar mengutus Utsman bin Affan dan Abdurrahman bin 'Auf menyertai mereka berupa bentuk penghormatan kpd istri2 Nabi shallallahu alaihi wa sallam
Dan amat jauh kemungkinan bahwa tdk bersama mereka mahramnya bersamaan dgn banyaknya yg berangkat haji dr madinah baik itu saudara laki2 keponakan paman kakek saudara sesusu
Ini salah satu jawaban ulama akan atsar tsb
Dan pendapat ini yg dikuatkan Syaikh bin Baz Syaikh Al Utsaimin Syaikh Muqbil dan selain mereka rahmatullahi alaihim
Syaikh bin Baz ditanya
ﻳﻘﻮﻟﻮﻥ ﺇﻥ ﻋﺎﺋﺸﺔ ﺭﺿﻲ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻨﻬﺎ ﺣﺠﺖ ﻣﻊ ﻋﺜﻤﺎﻥ ﺑﺪﻭﻥ ﻣﺤﺮﻡ ؟
Mereka katakan: Aisyah rhadiyallahu anha berhaji bersama Utsman tanpa mahram?
ﻓﺄﺟﺎﺏ :
Maka beliau menjawab
:
" ﻫﺬﺍ ﻳﺤﺘﺎﺝ ﺇﻟﻰ ﺩﻟﻴﻞ ، ﻻ ﻳﺠﻮﺯ ﺃﻥ ﻳﻘﺎﻝ : ﺣﺠﺖ ﺑﺪﻭﻥ ﻣﺤﺮﻡ ﺑﻐﻴﺮ ﺩﻟﻴﻞ ، ﻻ ﺑﺪ ﺃﻥ ﻳﻜﻮﻥ ﻣﻌﻬﺎ ﻣﺤﺮﻡ ، ﻓﻌﻨﺪﻫﺎ ﺃﺑﻨﺎﺀ ﺃﺧﻴﻬﺎ ، ﻋﻨﺪﻫﺎ ﻋﺒﺪ ﺍﻟﺮﺣﻤﻦ ﺃﺧﻮﻫﺎ ، ﻋﻨﺪﻫﺎ ﺃﺑﻨﺎﺀ ﺃﺧﺘﻬﺎ ﺃﺳﻤﺎﺀ ، ﺍﻟﺬﻱ ﻳﻘﻮﻝ ﺇﻧﻬﺎ ﺣﺠﺖ ﺑﺪﻭﻥ ﻣﺤﺮﻡ ﻳﻜﻮﻥ ﻗﻮﻟﻪ ﻛﺬﺑﺎً ﺇﻻ ﺑﺪﻟﻴﻞ ،
Ini butuh dalil, tdk boleh dikatakan bahwa beliau berhaji tanpa mahram, pasti ada mahramnya, dia punya kemanakan dari saudara laki2nya dia punya saudara laki2 namanya Abdurrahman, punya kemanakan dr anak2 saudarinya Asma, yang mengatakan bahwa beliau berhaji tanpa mahram maka ucapannya adalah kedustaan kcl dia dtg dengan dalil.
ﺛﻢ ﻟﻮ ﻓﺮﺿﻨﺎ ﺃﻧﻬﺎ ﺣﺠﺖ ﺑﺪﻭﻥ ﻣﺤﺮﻡ ﻓﻬﻲ ﻏﻴﺮ ﻣﻌﺼﻮﻣﺔ ، ﻛﻞ ﻭﺍﺣﺪ ﻣﻦ ﺍﻟﺼﺤﺎﺑﺔ ﻏﻴﺮ ﻣﻌﺼﻮﻡ ، ﺍﻟﺤﺠﺔ ﻓﻲ ﻗﺎﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﻭﻗﺎﻝ ﺭﺳﻮﻟﻪ ، ﻣﺎ ﻫﻮ ﺑﺤﺠﺔ ﻗﻮﻝ ﻓﻼﻥ ﺃﻭ ﻓﻼﻥ ، ﻣﺎ ﺧﺎﻟﻒ ﺍﻟﺴﻨﺔ ﻓﻼ ﺣﺠﺔ ﻓﻴﻪ ، ﺍﻟﺤﺠﺔ ﻓﻲ ﺍﻟﺴﻨﺔ ﺍﻟﻤﻄﻬﺮﺓ ﺍﻟﺼﺤﻴﺤﺔ ، ﻫﺬﺍ ﻫﻮ ﺍﻟﻤﻌﺮﻭﻑ ﻋﻨﺪ ﺃﻫﻞ ﺍﻟﻌﻠﻢ ، ﻭﻫﻮ ﺍﻟﻤﺠﻤﻊ ﻋﻠﻴﻪ .
kemudian Aggaplah benar dia berhaji tanpa mahram maka dia tidak makshum (terjaga dari kesalahan), individu setiap sahabat itu tidak makshum, hujjah itu pada firman Allah dan sabda RasulNya, bukanlah hujjah pada ucapan fulan atau fulan, apa yang menyelisihi sunnah maka tiada hujjah padanya, hujjah ada pada sunnah yang suci yang shahih, inilah yang ma'ruf di sisi ahlul ilmi dan inilah yang disepakati atasnya.
ﻳﻘﻮﻝ ﺍﻟﺸﺎﻓﻌﻲ ﺭﺣﻤﻪ ﺍﻟﻠﻪ : ﺃﺟﻤﻊ ﺍﻟﻨﺎﺱ ﻋﻠﻰ ﺃﻧﻪ ﻣﻦ ﺍﺳﺘﺒﺎﻧﺖ ﻟﻪ ﺳﻨﺔ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻟﻢ ﻳﻜﻦ ﻟﻪ ﺃﻥ ﻳﺪﻋﻬﺎ ﻟﻘﻮﻝ ﺃﺣﺪ ﻣﻦ ﺍﻟﻨﺎﺱ .
ﻭﻗﺎﻝ ﻣﺎﻟﻚ ﺭﺣﻤﻪ ﺍﻟﻠﻪ : ﻣﺎ ﻣﻨَّﺎ ﺇﻻ ﺭﺍﺩ ﻭﻣﺮﺩﻭﺩ ﻋﻠﻴﻪ ﺇﻻ ﺻﺎﺣﺐ ﻫﺬﺍ ﺍﻟﻘﺒﺮ ، ( ﻳﻌﻨﻲ : ﺍﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ) .
Asy Syafi'i rahimahullah berkata:
"Manusia sepakat bahwasanya barangsiapa yang tampak baginya sunnah Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam maka tidak layak baginya meninggalkannya disebabkan ucapan salah seorang dari manusia.