Masalah: Menghadap/ Membelakangi Kiblat Ketika Buang Air Besar/Kecil Di Dalam Bangunan/ Di Luar

🍂 💎 Masalah: 

Menghadap/ Membelakangi Kiblat Ketika Buang Air Besar/Kecil Di Dalam Bangunan/  Di Luar

 

-------------------

💠 Diantara hadits² yg sah dlm permasalahan ini:

 

🔴 Hadits Abu Ayyub Al-Anshori Radhiyallahu 'anhu, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda:

إذا أتيتم الغائط فلا تستقبلوا القبلة، ولا تستدبروها ولكن شرقوا أو غربوا»

"Apabila kalian mendatangi tempat buang air maka janganlah kalian menghadap kiblat dan jgn pula membelakanginya. Akan tetapi palingkanlah ke timur atau ke barat".

Abu Ayyub berkata:

 «فقدمنا الشأم فوجدنا مراحيض بنيت قبل القبلة فننحرف، ونستغفر الله تعالى»

Kami mendatangi Syam, kami menjumpai tempat buang air telah dibangun menghadap kiblat, maka kami mengubah arahnya dan beristighfar kpd Allah". 

[HR Al Bukhari 394 Muslim 264]

 

🔴 Hadits Salman Al Farisi Radhiyallahu  'Anhu, dia berkata:

«لقد نهانا أن نستقبل القبلة لغائط، أو بول، أو أن نستنجي باليمين، أو أن نستنجي بأقل من ثلاثة أحجار، أو أن نستنجي برجيع أو بعظم»

"Sungguh Rasulullah telah melarang kami utk menghadap kiblat ketika buang air besar atau kencing. Melarang kami melakukan istinja' menggunakan tangan kanan, atau beristinja' menggunakan batu yg kurang dari 3, dan melarang kami beristinja' menggunakan kotoran atau tulang".

[HR Muslim 262]

 

🔴 Hadits Abu Hurairoh Radhiyallahu 'Anhu, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda:

«إذا جلس أحدكم على حاجته، فلا يستقبل القبلة، ولا يستدبرها»

"Apabila salah seorang dari kalian duduk membuang hajatnya maka janganlah dia menghadap kiblat atau membelakanginya".

[HR Muslim 265]

 

🔵 Hadits Ibnu Umar Radhiyallahu 'Anhu, dia berkata:

ارتقيت فوق ظهر بيت حفصة لبعض حاجتي فرأيت رسول الله صلى الله عليه وسلم يقضي حاجته مستدبر القبلة مستقبل الشأم

"Saya naik ke atas rumah Hafshoh utk beberapa keperluan, maka aku melihat Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam buang hajat membelakangi kiblat dan menghadap ke Syam". 

[HR Al Bukhari 144, Muslim 264]

 

Hadits Jabir Radhiyallahu 'Anhu, dia berkata:

 «نهى رسول الله صلى الله عليه وسلم أن نستقبل القبلة ببول، فرأيته قبل أن يقبض بعام يستقبلها»

"Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam melarang kami kencing menghadap kiblat, kemudian setahun sebelum beliau diwafatkan, aku melihat beliau kencing menghadapnya (kiblat)". 

[HR Abu Daud 12, At Tirmidzi 9, Ibnu Hibban 1420 dan selain mereka]

 

💠 Dlm memahami hadits² ini para ulama berselisih pendapat, yg masyhur ada 4 pendapat:

 

Pendapat 1 :

Hukumnya HARAM utk setiap keadaan.

Mereka berdalil dgn dalil² (🔴), adapun dalil² yg lain mereka katakan bhw itu adalah kekhususan Nabi.

 

🏼 Jawab : 

Hukum asal pada perbuatan Nabi bukanlah kekhususan, akan tetapi keumuman yg berlaku bagi setiap umatnya. Penetapan kekhususan tdk cukup dgn kemungkinan.

 

Pendapat 2 :

BOLEH dlm setiap keadaan.

Mereka berdalil dgn hadits Jabir (). Adapun dalil² lain maka hukumnya adalah mansukh (dihapus) oleh datangnya hadits Jabir.

 

🏼 Jawab : 

Mansukh berlaku pada dua keadaan; 

(1)ketika ada dalil yg menyebutkan perkara tsb mansukh, 

(2)atau ketika dalil² dlm suatu masalah tdk mungkin dijama' (di gabung).

Kedua keadaan tsb dlm masalah ini tdk didapatkan.

 

Pendapat 3 :

HARAM kalau diluar namun tdk kalau didlm bangunan.

Mereka berdalil dgn hadits Ibnu 'Umar (🔵) utk menunjukkan pengecualian didlm ruangan.

 

🏼 Jawab : 

Bagaimana dgn hadits Jabir?

 

Pendapat 4 :

MAKRUH dlm berbagai keadaan.

Pendapat ini menjama (menggabungkan) dalil² yg ada.

Larangan Nabi scra umum tdk sampai ke derajat haram. Karena bila digabung dgn hadits Ibnu Umar menunjukkan larangan adalah pada derajat makruh utk dlm bangunan. Sementara hadits Jabir menunjukkan larangan pada derajat makruh utk diluar. Wallahu A'lam.

 

[Al Marja': Fathul Allam 1/269-270, Aroo' Al Albani Al Fiqhiyyah fil 'Ibadaat 1/169-180]


Telegram: @fawaaidassunnah 
https://t.me/fawaaidassunnah

SEBAB RUSAKNYA SEORANG ANAK

SEBAB RUSAKNYA SEORANG ANAK

🖋 📖 🖋 📖 🖋 📖 🖋 📖 🖋 📖

 

Ini hanya sekedar nasehat buat para orang tua.....

 

Perhatikan ucapan Ibnul Qayyim  ini.......

 

"Barangsiapa yang tidak mau peduli untuk mendidik anak-anaknya dalam perkara yang bermanfaat bagi sang anak, serta menyia-nyiakannya, maka sungguh sang ayah telah berbuat sejelek-jeleknya kepada sang anak.

 

Dan kebanyakan anak-anak menjadi rusak dengan sebab ayah mereka yang menyia-nyiakan mereka, tidak mengajarkan kepada mereka kewajiban-kewajiban agama dan sunnah-sunnahnya.

 

Sehingga mereka menyia-nyiakan anak mereka ketika masih kecil, maka sang anak tidak bisa mengambil manfaat dari diri mereka sendiri, tidak pula memberi manfaat kepada ayah-ayah mereka sesudah besar.

 

Sampai-sampai pernah seorang ayah memarahi anaknya karena durhaka kepadanya, maka sang anak membalas dengan mengatakan:

 

"Wahai ayahku, engkau durhaka kepadaku ketika aku kecil, maka aku durhaka kepadamu setelah besar. Engkau sia-siakan aku ketika kecil maka aku sia-siakan engkau ketika engkau tua."

 

Sumber:

Tuhfatul Maulûd [1/229] cet. Maktabah Dâril Bayân, Damaskus.



Telegram: @fawaaidassunnah 
https://t.me/fawaaidassunnah

💎 Menikahlah Agar Sempurna Agamamu...!🎋

💎 SEMPURNAKANLAH SEGERA AGAMA-MU WAHAI AKHI...!🎋

 

بسم الله الرحمن الرحيم

 

Faedah Tanya Jawab

 

TANYA :

Assalaamu'alaikum ustadz...

Afwan mohon faedah penjelasan dari hadits dibawah ini. Jazaakallohu khoiro

 

Dari Anas bin Malik rodhiyallohu ‘anhu, ia berkata bahwa Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda:

 

*إِذَا تَزَوَّجَ العَبْدُ فَقَدْ كَمَّلَ نِصْفَ الدِّيْن*ِ ، فَلْيَتَّقِ اللهَ فِي النِّصْفِ البَاقِي

 

Jika seseorang menikah, maka ia telah menyempurnakan separuh agamanya. Karenanya, bertakwalah pada Alloh pada separuh yang lainnya.”

[HR. Al Baihaqi dalam Syu’abul Iman. Dishohihkan oleh Syaikh Al Albani dalam As Silsilah Ash Shohihah no. 625]

 

JAWAB (1) :

وعليكم السلام ورحمة الله وبركاته

 

بسم الله الرحمن الرحيم

Kejelekan pada diri manusia bersumber dari dua hal: lisan dan kemaluan. Barangsiapa yang dapat menjaga kedua "pintu" ini, maka dia masuk Jannah sebagaimana dikatakan oleh Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم :

 

من يضمن لي ما بين لحييه وما بين رجليه أضمن له الجنة

 

"Barangsiapa yang menjamin kepadaku (akan menjaga) apa yang berada di antara dua janggutnya (lisan) dan apa yang berada di antara kedua kakinya (kemaluan), maka aku jamin Jannah untuknya." [HR Al Bukhori]

 

Pernikahan adalah sesuatu yang dapat menjaga kemaluan seseorang dari perkara yang haram, maka hendaklah dia berusaha untuk bertaqwa menjaga lisannya dari perkara haram. Demikian.

 

Wallahu a’lam.

 

JAWAB (2) :

وعليكم السلام ورحمة الله وبركاته

 

PENJELASAN HADITS

 

عَنْ أَنَسٍ - رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ - قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ - صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ -: *«إِذَا تَزَوَّجَ الْعَبْدُ فَقَدِ اسْتَكْمَلَ نِصْفَ الدِّينِ، فَلْيَتَّقِ اللَّهَ فِي النِّصْفِ الْبَاقِي»* .

 

📜 As-Suyûthi mengatakan:

وَفِيْهِ إِعْلاَمٌ أَنَّ التَّزَوَّجَ سَبَبٌ لِاسْتِكْمَالِ نِصْفِ الدِّيْنِ المُتَرَتَّبُ عَلَيْهِ تَقْوى الله تَعَالى.

“Dalam hadits ini terdapat faedah tentang pemberitahuan bahwa menikah adalah sebab disempurnakannya separuh agama yang tercakup padanya taqwa kepada Allôh ta’ala.” 

[Lihat “Uqûduz Zabarjud ‘ala Musnad Imam Ahmad” (hadits.90)]

 

📜 Al-Munâwi mengatakan:

قَالَ أَبُو حَاتِمٍ: *المُفْسِدُ لِدِينِ الَمرءِ فِي الأَغْلَبِ فَرجُهُ وَبَطْنُهُ وَقَدْ كُفِيَ بِالتَّزَوُّجِ أَحَدُهُمَا*

Abu Hâmid (Al-Ghozâli) mengatakan: Yang membuat kerusakan dalam agama seseorang kebanyakannya adalah (pada) kemaluan dan perutnya, dan telah dicukupi salah satu dari keduanya dengan menikah.” 

[Lihat “Faidhul Qodîr” (no.8591)]

 

📜 Al-Qôri rohimahullôh mengatakan:

وَجَعَلَ التَّزَوُّجَ نِصْفَا مُبَالِغَةً لِلْحَثِّ عَلَيْهِ.

“Dijadikan menikah adalah separuh dari agama sebagai bentuk mubâlaghoh untuk memotivasi menikah.” 

[Lihat “Miqôtul Mafâtîh” (hadits no.3096)]

 

🏼 Dijawab oleh:

(1) Ustadz Abu Ahmad Zaki Al Atsiy

(2) Ustadz Abu Muhammad Fuad Hasan Ngawi

 -hafidzhohumallohu ta'ala-


Telegram: @fawaaidassunnah 
https://t.me/fawaaidassunnah

Berhutang Atau Berniaga Lebih Baik Daripada Meminta-minta

Berhutang Atau Berniaga Lebih Baik Daripada Meminta-minta Ditulis oleh: Abu Fairuz Abdurrohman Al Qudsy Al Jawy Al Indonesy -semoga Alloh me...