Melemah Menghadapi Jin Yang Jahat?

Melemah Menghadapi Jin Yang Jahat?

بسم الله الرحمن الرحيم

Pertanyaan:Bagaimana Menasihati Kawan Yang Dimasuki Oleh Jin Dan Dia merasa tidak mampu melawannya?
            Jawaban dengan pertolongan Alloh: Hendaknya antum dan si pasien saling menolong, jangan melemah. Tetaplah beri nasihat dengan lembut, dan tanamkan keyakinan bahwasanya Alloh akan melindungi hamba yang berserah diri kepada-Nya.
Alloh ta’al berfirman:
﴿من يتوكل على الله فهو حسبه﴾ ]الطلاق: 3[
"Dan barangsiapa bertawakkal pada Alloh maka Dia akan mencukupinya."
            Al Imam Ibnul Qoyyim rohimahulloh berkata: Dan tawakkal itu termasuk sebab yang terkuat yang dengannya hamba bisa menolak perkara yang tidak disanggupinya yang berupa gangguan para makhluk, kezholiman dan permusuhan mereka. dan dia itu termasuk sebab yang terkuat dalam masalah itu karena sesungguhnya Alloh yang mencukupinya. Dan barangsiapa Alloh sebagai pencukupnya dan pelindungnya, maka musuhnya tak ada harapan terhadapnya dan tak bisa membahayakannya kecuali gangguan ucapan saja yang memang harus ada seperti cuaca panas, dingin, lapar, dan haus. Adapun untuk membahayakan dirinya dengan sesuatu yang mencapai darinya keinginannya, maka tak akan terjadi selamanya. Maka Alloh membedakan antara gangguan yang dia itu secara lahiriyyah adalah gangguan untuknya padahal dia itu pada hakikatnya adalah kebaikan untuknya dan bahaya untuk pelakunya sendiri, dengan bahaya yang musuhnya merasa puas dengannya. Sebagian salaf berkata: "Alloh ta'ala menjadikan untuk setiap amalan itu balasan sesuai dengan jenisnya, dan menjadikan balasan tawakkal kepada-Nya itu kecukupan-Nya untuk hamba-Nya. Alloh berfirman:
﴿من يتوكل على الله فهو حسبه﴾ ]الطلاق: 3[
"Dan barangsiapa bertawakkal pada Alloh maka Dia akan mencukupinya."
Dan tidak berfirman: "Kami akan memberinya pahala begini dan begitu" sebagaimana berfirman terhadap amalan-amalan. Bahkan Dia menjadikan diri-Nya yang suci sebagai pencukup dan pelindung hamba-Nya yang bertawakkal pada-Nya. Andaikata sang hamba bertawakkal pada Alloh ta'ala dengan sebenar-benar tawakkal dan langit dan bumi beserta seluruh yang di dalamnya membikin tipu daya untuknya,pastilah Alloh akan menjadikan untuknya jalan keluar dari yang demikian itu, mencukupinya dan menolongnya.

(selesai dari “Badai’ul Fawaid”/2/hal. 464-465).
sumber: http://maktabahfairuzaddailamiy.blogspot.com/2016/07/melemah-menghadapi-jin-yang-jahat.html

Telegram: @fawaaidassunnah 
https://t.me/fawaaidassunnah

HILANGNYA RASA CEMBURU....

HILANGNYA RASA CEMBURU....

🌵🌵🌵🌵🌵🌵🌵🌵🌵🌵

 

Diantara barang-barang yang langka di zaman ini adalah RASA CEMBURU. Lho, koq bisa..??

Perhatikan ucapan Al-Hafizh Ibnu Hajar berikut ini:

 

ﻭﻣﻦ اﻟﻤﻌﻠﻮﻡ ﺃﻥ اﻟﻌﺎﻗﻞ ﻳﺸﺘﺪ ﻋﻠﻴﻪ ﺃﻥ اﻷﺟﻨﺒﻲ ﻳﺮﻯ ﻭﺟﻪ ﺯﻭﺟﺘﻪ ﻭاﺑﻨﺘﻪ ﻭﻧﺤﻮ ﺫﻟﻚ

"Dan sudah dimaklumi bersama, bahwa seorang yang berakal akan terasa berat baginya jika ada pria bukan mahram yang melihat wajah istrinya atau puterinya dan yang semisalnya."

 

[Fathul Bâri (12/245)]

 

Kalau seandainya kita melakukan survei, maka kira-kira berapa persen orang yang masih punya akal...???

 

الله المستعان.......

 

Faedah Ilmiah

@masjidmuadz

Telegram: @fawaaidassunnah 
https://t.me/fawaaidassunnah

🌹 *SYARAT - SYARAT NAZHOR (Melihat calon Istri)* 💐

🌹 SYARAT - SYARAT NAZHOR (Melihat calon Istri)💐

 

💻 Berkata Al-'Allamah Asy-Syaikh Ibnu Utsaimin-رحمه الله-:

 

📋 Sungguh para Ulama' mensyaratkan Nazhor dengan beberapa syarat yang ditunjukkan sunnah (Hadits):

 

1  DIA (si "lelaki" -edt) MEMANG (betul² -edt) MEMILIKI KEINGINAN KUAT UNTUK MENIKAH, bukan hanya ingin menggilir para wanita di alam ini untuk hanya sekedar dilihat, seakan² dia ingin membeli budak sesuai seleranya. dia berkata: "aku akan pergi ke keluarga fulan untuk melamar dan melihat gadisnya, atau aku ke kesana dan kesana dan kesana," seakan akan ingin membeli mobil di showroom saja (dilihat² dulu-pent).

 

 Bahkan dia memang harus mempunyai keinginan kuat untuk melamar (baru nazhor-pent)

 

2  MEMPUNYAI PANDANGAN DENGAN PRASANGKA KUAT AKAN DITERIMA LAMARANNYA, dan ini diketahui bahwa jika mereka (keluarga si “wanita” sudah membolehkan untuk nazhor berarti mereka sepakat /setuju), dan syarat ini hanya saja jikalau seseorang menazhor si “wanita” yang belum ada kesepakatan dengan keluarganya.

 

3  DILAKUKAN DENGAN TIDAK BERKHOLWAT* (bersepi-sepi/berduaan), *HARUS ADA MAHROM yang menyertainya,

 

Tidak halal baginya nazhor kepada si "wanita"  hanya berduaan saja, karena Nabi صلى الله عليه و سلم berkata:

« janganlah seseorang bersepi-sepi dengan seorang wanita»  dan menghabarkan,“ Tidaklah seseorang bersepi- sepi dengan wanita ajnabi melainkan syaithon yang ketiganya”.

 

4  MELIHAT KEPADA APA YANG BIASA NAMPAK, bukan kepada aurotnya- misal wajah, kepala, rambut, telapak tangan, lengan, kaki, ujung betisnya, dll...

 

Jangan melihat kepada sesuatu yg lain

 

5  TIDAK MENGGUNAKAN "NAZHOR" UNTUK MENCARI KENYAMANAN DENGAN BERBAGI CERITA, cerita bersenang-senang atau cerita yg mengundang syahwat, dan perbedaan antara keduanya  yaitu berbagi cerita akan mendatangkan rasa senang saja adapun cerita yg mengundang ”syahwat” akan menggerakkan syahwatnya., maka tidak boleh bercerita disaat nazhor baik hanya dengan berbagi cerita kesenangan saja ataupun cerita  yg menggerakkan/mengundang syahwat.

 

📌 Dan telah sampai kepadaku bahwa ada sebagian orang yang meminang kemudian berbicara lewat telefon hingga berjam-jam  saling berbincang, sebagian orang beralasan: menghubunginya untuk lebih mengenal pribadi, keilmuan, kecerdasan si “wanita”, wahai saudaraku... sabarlah..!! sampai terjadi akad hingga kamu bisa berbincang sepanjang hari siang malam kecuali lagi sholat wajib, karena sholat wajib kewajiban yg tidak bisa di tinggalkan.

 

📍Adapun berbincang dengan wanita asing (bukan mahrom) Maka tidaklah boleh, dan syari'at telah mengecualikan “wanita” yg mahrom.

Kaidah (dibawah -edt,) ini wajib di ketahui oleh para penuntut ilmu:

« apabila syari'at mengecualikan wanita² mahrom, maka sesungguhnya rukhsoh (yg dibolehkan) hanya terbatas kepada yg di kecualikan saja, dan yg dikecualikan diantara para wanita adalah wanita yg hendak dilamar /pinang, adapun saling berbincang dengannya Maka tidak BOLEH.»

 

( Naskah arobnya )

       

 

 أن العلماء اشترطوا لذلك شروطاً دلت عليها السنة:

 

الشرط الأول: أن يكون عنده الرغبة الأكيدة في أن يتزوج، وليست نيته أن يطوف بنساء العالم، كأنما يريد أن يختار أمة يشتريها، يقول: أذهب إلى آل فلان أخطب منهم وأرى، أو أذهب للثاني والثالث والرابع، ويكون كأنه يريد أن يشتري سيارة من المعرض، بل لا بد أن يكون عنده عزم أكيد على أن يخطب من هؤلاء القوم.

 

الشرط الثاني: أن يغلب على ظنه الإجابة، وهذا معلوم أنهم إذا مكنوه من النظر إليها فهم موافقون، وهذا الشرط إنما يكون فيما لو أراد الإنسان أن ينظر إلى امرأة بدون اتفاق مع أهلها.

 

الشرط الثالث: أن يكون ذلك بلا خلوة، بأن ينظر إليها بحضرة أهلها، ولا يحل له أن ينظر إليها بخلوة؛ لأن النبي صلى الله عليه وعلى آله وسلم قال: «لا يخلون رجل بامرأة». وأخبر أنه ما خلا رجل بامرأة أجنبية منه إلا كان ثالثهما الشيطان.

 

الشرط الرابع: أن يكون النظر إلى ما يظهر غالباً -لا إلى العورة- مثل الوجه والرأس بما فيها الشعر والكفين والذراعين والقدمين وأطراف الساقين وما أشبه ذلك، ولا ينظر إلى شيء آخر.

 

الشرط الخامس: أن لا يتلذذ معها بمحادثة سواء كان تلذذ تمتع، أو تلذذ شهوة، والفرق بينهما أن تلذذ التمتع يجد الإنسان راحة نفسية في محادثة المرأة، وتلذذ الشهوة يجد ثوران شهوة، فلا يجوز أن يتحدث إلى مخطوبته حديث تلذذ، سواء كان تلذذ تمتع أو تلذذ شهوة.

 

وقد بلغني أن بعض الخطاب يتصل بمخطوبته عن طريق الهاتف، ويبقى معها لا أقول ساعة أو ساعتين، بل ساعات يتحدث إليها، ويقول بعض الناس معللاً هذا العمل يقول: أتحدث إليها لأجل أن أعرف نفسيتها، وأعرف شهادتها، وأعرف دراستها، يا أخي: اصبر حتى يعقد لك، ثم حدثها طوال الليل والنهار إلا عند صلاة الفرائض؛ لأنه لا بد منها.

 

أما أن تتحدث إلى امرأة أجنبية منك فهذا لا يجوز، والشرع قد استثنى شيئاً من محرَّم، وهذه قاعدة يجب على طالب العلم أن يعرفها: إذا استثنى الشارع شيئاً من محرم، فإن الرخصة تقدر بقدر ما استثنى فقط، والذي استثنى بالنسبة للمرأة الأجنبية المخطوبة هو النظر، أما أن تتحدث إليها فهذا لا يجوز.

 

المصدر: سلسلة اللقاء الشهري > اللقاء الشهري [20]

 

النكاح والطلاق > خطبة النكاح والنظر للمخطوبة

 

💎 Faedah ini Admin terima dari Ummu Nufaylah Ad Duriy yg dia terima dari Ummu Fairuz Al Malawiy -hafidzhohumalloh wa jazaahumallohu khoiro- di WhatsApp majmu'ah (group) "Salafiyyah At Tauhid".


Telegram: @fawaaidassunnah 
https://t.me/fawaaidassunnah

Berhutang Atau Berniaga Lebih Baik Daripada Meminta-minta

Berhutang Atau Berniaga Lebih Baik Daripada Meminta-minta Ditulis oleh: Abu Fairuz Abdurrohman Al Qudsy Al Jawy Al Indonesy -semoga Alloh me...