DISYARIATKANNYA MENGHAJR DAN MENTAHDZIR DARI PARA PELAKU BID'AH DAN AHLUL AHWA
PERTANYAAN:
bismillah, ust mau tanx, apaka sikap qita terhadap seseorng dahulu kami sejalan di atas agama alloh yn suci ini dn di atas manhaj salaf, ktika terjadi fitna luqmaniyyun&rojaliyyun qita berselisih, dn suda ma'ruf bahwasanya beliau skrg suda di kenal pgekor hawa nafsu dn meyebarkan subhat2 ktika qita meyikapi orang tersebut qita suda tidak lagi menyapaya atw megucapkan salam kepadaya bahkan qita bersegera lari dariya ketika qita melihatya, apaka di benarkan dalam islam sikap qita tersebut? mohon penjesalasaya ust..
JAWABAN:
Tidak diragukan sikap yg antm sebutkan ini adalah sikap yang tepat dan dibenarkan dalam islam, dan dalil2 akan hal ini amat banyak kita sebutka beberapa yang Allah mudahkan di antarax:
(فَأَعْرِضْ عَنْ مَنْ تَوَلَّىٰ عَنْ ذِكْرِنَا وَلَمْ يُرِدْ إِلَّا الْحَيَاةَ الدُّنْيَا)
"Berpalinglah dari orang2 yg berpaling dr peringatan kami dan tidak menginginkan melainkan kehidupan dunia.
Imam ibnu katsir rahimahullah berkata pada tafsir ayat ini:
أي أعرض عن الذي أعرض عن الحق واهجره.
Yakni berpalinglah dari orang yang berpaling dari kebenaran dan menghajrnya (memboikot tidak menyapa dan memberi salam).
Demikian kisah hajr Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam dan sahabatnya trhdp 3 org yg tdk ikut berangkat perang atas perintah Allah hingga Allah menerima taubat mereka
Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
«القدرية مجوس هذه الأمة، إن مرضوا فلا تعودوهم، وإن ماتوا فلا تشيعوهم»
Qodariyyah adalah majusi ummat ini apabila mereka sakit maka janganlah kalian menjenguknya dan apabila mereka mati maka janganlah kalian mengantarkan jenazahnya kepamakaman. HR. Ahmad, Abu Daud, ibnu Abi Ashim hadits shahih dgn seluruh jalur2x.
Terlebih lagi apabila dia penerbar syubhat dan menyeru manusia kpd kebathilannya, Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
مَنْ سَمِعَ بِالدَّجَّالِ فَلْيَنْأَ عَنْهُ فَوَاللَّهِ إِنَّ الرَّجُلَ لَيَأْتِيهِ وَهُوَ يَحْسِبُ أَنَّهُ مُؤْمِنٌ فَيَتَّبِعُهُ مِمَّا يَبْعَثُ بِهِ مِنْ الشُّبُهَاتِ أَوْ لِمَا يَبْعَثُ بِهِ مِنْ الشُّبُهَاتِ هَكَذَا قَالَ
Barangsiapa yg mendengar keberadaan dajjal hendaknya ia menjauh darinya
Sungguh demi Allah seseorang mendatanginya dan menyangka dia itu mukmin hingga diapun mengikutinya disebabkan apa yang dia tebarkan berupa syubhat2 demikian beliau bersabda.
Hr. Abu Daud, Ahmad
Dr hadits Imran bin Hushoin rhadiyallahu anhu.
Dan ahlul bida' dan ahwa adalah orng2 yg suka mencari2 ayat2 mutasyabih utk diplintir kpd makna yg membenarkan kebathilannya dan dijadikan sbg syubhat utk menipu manusia
Allah berfirman:
فأما الذين في قلوبهم زيغ فيتبعون ما تشابه منه ابتغاء الفتنة وابتغاء تأويله
Adapun org2 yg dalam hatinya penyimpangan/condong kpd kesesatan maka mereka akan mengikuti ayat2 yang mutasyabihaat utk menimbulkan fitnah (menyesatkan) dan menginginkan pemalingan dr makna yg sebenarnya.
Setelah membaca ayat di atas dgn lengkap Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
"إذا رأيتم الذين يجادلون فيه فهم الذين عنى الله فاحذروهم"
Apabila kalian melihat org2 yg berdebat dgn ayat2 tsb maka merekalah yg Allah maksudkan maka waspadalah kalian dari mereka. Hr. Ahmad dmkn di shahihan semaknax.
Demikian para salaf dahulu menghajr para pengekor hawa nafsu
Ayyub ketika ada dr ahlul ahwa mengatakan biarkan saya berbicara kpdmu dgn satu kalimat, maka beliau menjawab walau setengah kalimat.
Ibnu Qudamah rahimahullah berkata:
Bahwasanya termasuk dari sunnah menghajr ahlul bida' dan menjauhi mereka dan meninggalkan debat serta pertengkaran dalam agama.
Dan selainnya dari sikaf2 salaf
Walhamdulillah
Dari Al Ustâdz Abû 'Abdirrohmân Shiddêq Al Bughêsê
حفظه الله
Tidak ada komentar:
Posting Komentar