Tampilkan postingan dengan label Ibnul Qoyyim. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Ibnul Qoyyim. Tampilkan semua postingan

🍃✔ BERPRASANGKA BAIKLAH KEPADA ROB-MU !!!

🍃 BERPRASANGKA BAIKLAH KEPADA ROB-MU !!!

(( حسن الظن بالله ))


 Dari Jabir bin Abdillah radhiyallahu anhuma berkata  Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:

"Jangalah salah seorang dari kalian meninggal dunia kecuali ia berbaik sangka kepada Allah 'azza wajalla."

 

[📖 HR. Muslim]

 

▪️ عن جابر بن عبد الله الأنصاري قال:

 

((( سمعتُ رسولَ اللهِ

صلى الله عليه وسلم ، قبل موتِه بثلاثةِ أيامٍ ، يقول " لا يموتنَّ أحدكم إلا وهو يحسنُ الظنَّ باللهِ عزَّ وجلَّ ))

 

📚 صحيح مسلم - رقم: (2877)

 

 Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda Allah  Jalla wa Ala berfirman:

 

Aku pada persangkaan hambaku pada-Ku, bila ia ia berbaik sangka maka untuknya lah kebaikan, apabila ia berburuk sangka maka baginya pula keburukan.

 

[📖 Shahih At Targhib 3386]

 

▪️  قَالَ رَسُولُ اللَّه

صلى الله عليه وسلم :-

 

(( قال اللهُ جَلَّ وعَلا : أنا عندَ ظَنِّ عَبدي بي ، إنْ ظَنَّ خيرًا فَلهُ ، وإنْ ظَنَّ شَرًّا فَلهُ ))

 

👈🏽 صححه الألباني  في

📚 صحيح الترغيب - رقم: (3386)

 

 Dari Anas bin Malik radhiyallahu anhu berkata:

 

Rasulullah shallallahu alaihi wasallam masuk menjumpai seorang pemuda yang sedang sakit menjelang wafatnya, beliau bertanya padanya: Apa yg kamu rasakan? ia menjawab: Aku mengharap (rahmat) Allah dan aku kawatir akan dosaku.

 

Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: Tidaklah 2 perkara itu terkumpul dihati seorang hamba disaat seperti ini melainkan Allah akan memberikan ya ia harapkan dan mengamankannya dari yang ia kawatirkan.

 

[📚 Shahih Ibnu Majah 3455]

 

▪️ عن أنس بن مالك رضي الله عنه قال:

 

(( دخلَ رَسُولُ اللَّه

صلى الله عليه وسلم على شابٍّ وَهوَ في الموتِ ، فقالَ : كيفَ تَجدُكَ ؟ قالَ : أرجو اللَّهَ يا رسولَ اللَّهِ وأَخافُ ذنوبي ، فقالَ رسولُ اللَّهِ صلَّى اللَّهُ علَيهِ وسلَّمَ : لا يجتَمعانِ في قَلبِ عَبدٍ في مثلِ هذا الموطنِ ، إلَّا أعطاهُ اللَّهُ ما يَرجو ، وآمنَهُ مِمَّا يخافُ ))

 

👈🏽 حسنه الألباني  في

📚 صحيح ابن ماجه - رقم: (3455)

 

💎 Berkata Ibnul Qoyyim rahimahullah berkata:

 

Tidak diragukan bahwa berprasangka baik kepada Allah akan terwujud dengan sifat ihsan (baik), karena orang yg baik tentu berprasangka baik kepada Rabb-nya, Allah akan membalas akan kebaikannya, tidak menyelisihi janji-Nya, menerima taubatnya.

 

Adapun orang buruk, ia akan terus melakukan dosa besar, kedzaliman, dan penyelisihan. Sebab kejahatan dosa, kedzaliman dan keharaman menghalanginya dari berbaik sangka pada Rabbnya .

 

Dan hal ini ada pada kenyataan, yaitu budak yg durhaka, buruk dan menentang tuannya tentu tidak berbaik sangka pada tuannya.

 

Kejamnya kejahatan tidak akan mungkin tergabung dengan prasangka baik selamanya. Sebab pelaku kejahatan akan merasa liar sesuai kadar kejahatannya.

 

Dan orang yg paling baik prasangkanya kepada Rabb adalah yg paling taat pada-Nya.

 

Sebagaimana yg dikatakan oleh Al Hasan Al Basry rahimahullah:

 

_*"Seorang mukmin itu berbaik sangka pada Rabbnya maka iapun beramal baik, dan orang jahat itu berburuk sangka pada Rabb-Nya maka iapun berbuat buruk."*_

 

[📚 Al Jawab Al Kafi 25]

 

▪️ قال ابن القيم - رحمه الله تعالى -:

 

ولا ريب أن حسن الظن بالله إنما يكون مع الإحسان ، فإن المحسن حسن الظن بربه ، أنه يجازيه على إحسانه ، ولا يخلف وعده ، ويقبل توبته ، وأما المسيء المصر على الكبائر والظلم والمخالفات فإن وحشة المعاصي والظلم والحرام تمنعه من حسن الظن بربه ، وهذا موجود في الشاهد فإن العبد الآبق المسيء الخارج عن طاعة سيده  لا يحسن الظن به ، ولا يجامع وحشة الإساءة إحسان الظن أبداً ، فإن المسيء مستوحش بقدر إساءته ،  وأحسن الناس ظناً بربه أطوعهم له . كما قال الحسن البصري:

 

(( إن المؤمن أحسن الظن بربه فأحسن العمل ، وأن الفاجر أساء الظن بربه فأساء العمل ))".

 

📚الجواب الكافي : ( ٢٥ ) طـ . دار المعرفة

 


💎 Faedah 🏼 oleh: Ustadz Abu Ubayd Fadhli Mangkutana SulSel -hafidhohulloh-



Telegram: @fawaaidassunnah 
https://t.me/fawaaidassunnah

Langsung tidur setelah makan membahayakan kesehatan

 

Tips mejaga kesehatan

 

💥⛔❌🔥 LANGSUNG TIDUR SETELAH MAKAN MALAM MEMBAHAYAKAN KESEHATAN

 

Al-Imam Ibnu Qayyim al-Jauziyyah rahimahullah berkata:

 

أن يمشي بعد العشاء خطوات؛ ولو مائة خطوة، ولا ينام عقبه؛ فإنه مضر جدا.

 

"Hendaknya seseorang berjalan beberapa langkah setelah makan malam, walaupun hanya 100 langkah, dan jangan langsung tidur setelahnya, karena hal itu sangat membahayakan."

 

📚 Zaadul Ma’ad, jilid 4 hlm. 223

*Taubat adalah suatu nama yang mencakup syari'at2 Islam dan hakekat2 iman.*

🔘 التَّوْبَةَ اسْمٌ جَامِعٌ لِشَرَائِعِ الْإِسْلَامِ وَحَقَائِقِ الْإِيمَان.


✍🏻 قـال الإمـام ابن الـقـيم رحمه الله تعالىٰ - :

*أَكـْثَرُ الـنَّاسِ لَا يَعْرِفُـونَ قَدْرَ الـتَّوْبَةِ وَلَا حَقِيقَتَهـَا، فـَضْلًا عَنِ الْـقِيَامِ بِهَـا عِلْمـًا وَعَمَلًا وَحَـالًا، وَلَـمْ يَجْعـَلِ اللَّهُ تَعَالَى مَحـَبَّتَهُ لِلـتَّوَّابِينَ إِلَّا وَهُمْ خَوَاصُّ الْخَلْـقِ لَـدَيْهِ .*

*وَلـَوْلَا أَنَّ الـتَّوْبَةَ اسْمٌ جَامِعٌ لـِشَرَائِعِ الْإِسْلَامِ وَحَقـَائِقِ الْإِيمَانِ لَمْ يَكُنِ الـرَّبُّ تَعَالَىٰ يَفْرَحُ بِتَوْبَةِ عَبْدِهِ ذَلِكَ الْـفَرَحَ الْـعَظِيمَ، فَجَمِيعُ مَـا يَتَكَلَّمُ فِيهِ الـنَّاسُ مِنَ الْمَقَامَـاتِ وَالْأَحْوَالِ هُوَ تَفـَاصِيلُ الـتَّوْبَةِ وَآثَارُهـَا .*

*📓 [ مدارج السالكين (٣١٤/١) ]*




*Berkata Al-Imam Ibnul Qoyyim -rohimahulloh-:*

*Kebanyakan manusia tidak mengetahui kadar taubat dan hakekatnya, terlebih lagi tidak mampu menegakkannya dengan ilmu, amal dan keadaan (yang sepantasnya), dan tidaklah Alloh menjadikan kecintaanNya bagi orang2 yang bertaubat kecuali mereka adalah makhluq yang memiliki kekhususan di sisiNya.*

*Kalau bukan karena bahwasannya taubat itu nama yang mencakup syari'at2 Islam dan hakekat2 iman Robb tidak akan merasa senang dengan taubatnya seorang hamba dengan rasa senang yang besar, maka seluruh yang manusia membahasnya dari kedudukan2 dan keadaan2 adalah rincian taubat dan dampak2nya.*

*[Madarijus Salikin/1/314].*

*Diterjemahkan oleh al-faqir ilalloh: Abu Saif Mufti, semoga Alloh memberikan taufiqNya kepada kita untuk bertaubat dari segala dosa.*


*Faedah dari Al Ustadz Abu Saif Mufti Jombang حَفِظَهُ اللّٰه*

Musik itu Berbaya, tinggalkanlah!

 🖋قال ابن القيم رحمه الله:


*والذي شاهدناه نحن وغيرنا وعرفناه بالتجارب أنهُ*
*ما ظهرت المعازفُ وآلاتُ اللهو في قوم وفشت فيهم واشتغلوا بها ​إلّا سلّط الله عليهم العدوّ ، وبلوا بالقحط والجَدب وولاةِ السوء والعاقلُ يتأمّل أحوالَ العالم وينظر والله المستعان.*

*​📓مدارج السالكين1/496*


Berkata Ibnul Qoyyim -rohimahulloh-: Apa yang telah kami saksikan dan selain kami dan kami mengetahuinya dengan penelitian bahwasannya tidaklah muncul musik dan alat musik pada suatu kaum, tersebar di tengah2 mereka, dan mereka sibuk dengannya kecuali Alloh akan mengirimkan atas mereka musuh, ditimpa dengan paceklik, kekeringan, pemimpin yang jelek, dan orang yang berakal merenungi keadaan alam ini dan mengamati, wallohul musta'an. 

[Madarijus Salikin/1/496].

Diterjemahkan oleh al-faqir ilalloh: Abu Saif Mufti semoga Alloh menjauhkan kita dari fitnah2 yang nampak dan tidak nampak.


*Faedah dari Al Ustadz Abu Saif Mufti Jombang حَفِظَهُ اللّٰه*

Kehidupan yang Paling Baik adalah kehidupan seorang yang beriman dan iklas karena Allah

 *قـ✒ـال الإمــام ابــن القيــم*

*رحمــہ اللـہ تعـالـﮯ :*

*☜ فالمــؤمن المخـلص للــہ مــن أطيــب النــاس عيشــاً، وأنعمهــم بــالاً، وأشــرحهـم صــدراً، وأســـرّهم قلباً، وهــذه جنــة عاجلـة قبــل الجنـة الآجلـــة .*

*📓 الجــواب الڪافي [ صـ 465 ]*


Berkata Al-Imam Ibnul Qoyyim -rohimahullohu ta'ala-: 

Maka orang beriman lagi ikhlas kepada Alloh yang paling baik kehidupannya diantara manusia, paling nyaman benaknya, paling lapang dadanya, dan paling gembira hatinya, ini adalah surga yang disegerakan sebelum surga akhiroh. 

[Al-Jawabul Kafiy/hal 465].

Diterjemahkan oleh al-faqir ilalloh: Abu Saif Mufti semoga Alloh memberikan karunia. keikhlasan baginya.


*Faedah dari Al Ustadz Abu Saif Mufti Jombang حَفِظَهُ اللّٰه*

SYARIAT I'TIKAF

SYARIAT I'TIKAF

Ditulis Oleh :
Asy Syaikh Abu Fairuz Abdurrohman bin Soekojo Al Qudsiy Al Jawiy حفظه الله
------------------------------------

Adapun I’tikaf, Alloh ta’ala berfirman:

﴿وَلَا تُبَاشِرُوهُنَّ وَأَنْتُمْ عَاكِفُونَ فِي الْمَسَاجِدِ﴾ [البقرة/187]

“Dan janganlah kalian menggauli istri-istri kalian dalam keadaan kalian beri’tikaf di masjid-masjid.”

Dari Abdulloh bin Umar رضي الله عنهما yang berkata:

كَانَ رَسُولُ الله - صلى الله عليه وسلم - يَعْتَكِفُ الْعَشْرَ الأَوَاخِرَ مِنْ رَمَضَانَ.

“Dulu Rosululloh صلى الله عليه وسلم beri’tikaf pada sepuluh malam terakhir dari Romadhon.” 

(HR. Al Bukhoriy (2025) dan Muslim (1171)).

Al Imam Ibnul Qoyyim رحمه الله berkata: 

“Dan mensyariatkan untuk mereka yang mana maksudnya dan ruhnya adalah berhentinya hati dan terus-menerusnya hati di dekat Alloh ta’ala, konsentrasinya kepada-Nya dan menyendiri dengan-Nya, serta memutuskan diri dari tersibukkan diri dengan para makhluq, lalu menyibukkan diri hanya dengan Alloh semata Yang Mahasuci, yang mana jadilah ingatannya, rasa cintanya dan konsentrasinya kepada-Nya adalah pengganti bagi lainnya. Dan jadilah seluruh keinginan itu dengan taufiq dan pertolongan-Nya, seluruh khayalan adalah dengan mengingat-Nya, dan berpikir untuk mendapatkan keridhoan-Nya dan apa yang mendekatkan dirinya kepada-Nya. 

Maka jadilah keakrabannya kepada-Nya sebagai pengganti dari keakrabannya dengan makhluq, dan dia menganggapnya dengan itu sebagai keakraban untuknya pada hari keterasingan di alam kubur ketika dirinya tak lagi punya teman akrab dan apa yang boleh dengannya dia bergembira selain-Nya. Maka inilah maksud I’tikaf yang terbesar.
-sampai pada ucapan beliau:- adapun masalah pembicaraan, sesungguhnya disyariatkan pada umat ini untuk menahan lidah dari seluruh perkara yang tidak bermanfaat di akhirat. Adapun tidur yang berlebihan, sesungguhnya disyariatkan pada mereka untuk sholat malam yang mana itu lebih utama daripada begadang, dan lebih terpuji akibatnya. Dan sholat malam adalah begadang yang pertengahan yang bermanfaat bagi hati dan badan, dan tidak menghalangi kemaslahatan hamba. Dan poros olah raga para ahli riyadhoh dan suluk (ibadah ruhaniyyah) ada di atas tiang-tiang utama ini. Dan orang yang paling berbahagia di antara mereka dengan “olah raga ruhani” ini adalah orang yang menempuh jalan Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم , dan tidak menyeleweng seperti penyimpangannya orang-orang yang berlebihan, dan tidak bersikap kurang seperti pengurangan yang dilakukan oleh orang-orang yang menyepelekan.

Dan kami telah menyebutkan jalan Nabi صلى الله عليه وسلم dalam masalah puasa dan sholat beliau. Dan kami akan menyebutkan jalan beliau dalam masalah I’tikaf. Dulu beliau صلى الله عليه وسلم beri’tikaf di sepuluh hari terakhir dari Romadhon hingga Alloh عز وجل mewafatkan beliau. Beliau pernah meninggalkan I’tikaf sekali, lalu membayarnya di bulan Syawwal. Beliau pernah juga beri’tikaf pada sepuluh hari pertama, lalu yang pertengahan, lalu sepuluh yang terakhir untuk mencari lailatul Qodr.

Kemudian jelaslah bagi beliau bahwasanya lailatul Qodr itu ada di sepuluh malam terakhir. Lalu beliau meneruskan I’tikafnya hingga berjumpa dengan Robbnya عز وجل. Beliau dulu memerintahkan untuk dipasang tenda di dalam masjid, untuk beliau menyendiri dengan Robbnya عز وجل.
__-sampai pada ucapan beliau:- dulu beliau صلى الله عليه وسلم jika beri’tikaf, beliau masuk ke tendanya sendirian. 

Beliau tidak masuk rumah dalam keadaan I’tikaf kecuali karena keperluan manusiawi. Beliau pernah mengeluarkan kepalanya dari masjid ke rumah ‘Aisyah, lalu ‘Aisyah menyisirnya dan mencucinya, dalam keadaan beliau di masjid, dan dalam keadaan ‘Aisyah haidh. Dan terkadang sebagian istri beliau mengunjungi beliau dalam keadaan beliau I’tikaf. Jika istri beliau tadi bangkit untuk pergi, beliau bangkit bersamanya mengantarnya pulang, dan waktu itu malam hari. 

Dan beliau tidak menggauli satu orangpun dari istri beliau dalam keadaan beliau beri’tikaf, tidak menciumnya atupun perbuatan yang lain. Dan beliau jika beri’tikaf dihamparkanlah untuk beliau kasur beliau. Dan diletakkan untuk beliau ranjang beliau di tempat I’tikaf beliau. Jika beliau keluar karena keperluan beliau, lalu melewati orang sakit dan dia di jalan beliau, beliau tidak menuju kepadanya dan tidak menanyakan keadaannya.__

Pernah juga beliau beri’tikaf di kubah turki (kubah kecil dari anyaman) dan menjadikan di pintunya kerikil. Itu semua untuk menghasilkan maksud dari I’tikaf dan ruh I’tikaf, berlawanan dengan apa yang dilakukan oleh orang-orang bodoh yang mejadikan tempat I’tikaf mereka luas untuk sepuluh orang, dan menarik kedatangan para pengunjung, lalu mereka mengobrol. Maka ini adalah dua jenis amalan, sementara I’tikaf yang diajarkan Nabi adalah amalan lain. Semoga Alloh memberikan taufiq.”

(selesai dari “Zadul Ma’ad”/hal. 370-371/cet. Dar Ibni Hazm).
---------------

( “Ba’dhu Muhimmati Ahlil Iman Fi Syahri Romadhon Wa Sairil Azman” terjemah bebas : Tuga Penting Ahli Iman di Bulan Romadhon dan Di seluruh Zaman | Asy Syaikh Abu Fairuz Abdurrohman bin Soekojo Al Jawiy حفظه الله)

🅹🅾🅸🅽 🅲🅷🅰🅽🅽🅴🅻 🆃🅴🅻🅴🅶🆁🅰🅼 
📡 https://t.me/fawaaidassunnah

Kedudukan Puasa Romadhon

Kedudukan Puasa Romadhon

Puasa wajib, yaitu puasa Romadhon, memiliki kedudukan-kedudukan yang banyak dan agung, di antaranya adalah:

Pertama: puasa Romadhon adalah termasuk dari rukun Islam

Rosululloh shollallohu ‘alaihi wasallam bersabda:

«بني الإسلام على خمس: شهادة أن لا إله إلا الله وأن محمدا رسول الله، وإقام الصلاة، وإيتاء الزكاة، والحج، وصوم رمضان». (أخرجه البخاري (8) ومسلم (16)).

“Islam itu dibangun di atas lima perkara: persaksian tiada sesembahan yang benar selain Alloh dan bahwasanya Muhammad adalah utusan Alloh, menegakkan sholat, membayar zakat, berhaji, dan puasa Romadhon.” 

(HR. Al Bukhoriy (8) dan Muslim (16) dari Ibnu Umar rodhiyallohu ‘anhuma).

Kedua: Puasa itu adalah bagian dari iman kepada Alloh

Dari Ibnu Abbas rodhiyallohu ‘anhuma tentang kisah delegasi Abdul Qois:

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: «هل تدرون ما الإيمان بالله؟» قالوا: الله ورسوله أعلم. قال: «شهادة أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له ، وأن محمدا رسول الله ، وإقام الصلاة، وإيتاء الزكاة، وصيام رمضان، وتؤتوا من المغانم الخمس».

Rosululloh shollallohu ‘alaihi wasallam bersabda: “Tahukah kalian apa itu keimanan pada Alloh?” Mereka menjawab: “Alloh dan Rosul-Nya lebih tahu.” Beliau bersabda: “Persaksian tiada sesembahan yang benar selain Alloh, tiada sekutu bagi-Nya dan bahwasanya Muhammad adalah utusan Alloh, menegakkan sholat, membayar zakat, puasa Romadhon, dan menyerahkan seperlima dari rampasan perang.” 

(HR. Al Bukhoriy (7266) dan Muslim (125)).

Ketiga: Puasa Romadhon itu lebih utama dan lebih dicintai Alloh dari pada seluruh puasa yang lain

Dari Abu Huroiroh rodhiyallohu ‘anh dari Rosululloh shollallohu ‘alaihi wasallam yang bersabda:

«أفضل الصلاة بعد الصلاة المكتوبة الصلاة في جوف الليل، وأفضل الصيام بعد شهر رمضان صيام شهر الله المحرم ». (أخرجه مسلم (2813)).

“Sholat yang paling utama setelah sholat wajib adalah sholat ditengah malam. Dan puasa yang paling utama setelah puasa bulan Romadhon adalah puasa di bulan Alloh: Muharrom.” 

(HR. Muslim (2813)).

Hadits ini menunjukkan bahwasanya puasa Romadhon itulah yang paling utama, baru kemudian puasa di bulan Muharrom. Puasa Arofah dan Asyuro punya kedudukan yang agung di mana Rosululloh shollallohu ‘alaihi wasallam bersabda:

«صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ أَحْتَسِبُ عَلَى الله أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِى قَبْلَهُ وَالسَّنَةَ الَّتِى بَعْدَهُ وَصِيَامُ يَوْمِ عَاشُورَاءَ أَحْتَسِبُ عَلَى الله أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِى قَبْلَهُ ». (أخرجه مسلم (2803)).

“Puasa hari Arofah aku berharap dari Alloh untuk menghapus dosa tahun sebelumnya dan tahun yang sesudahnya. Puasa hari Asyuro aku berharap dari Alloh untuk menghapus dosa tahun sebelumnya.” 

(HR. Muslim (2803)).

Sekalipun demikian maka puasa Romadhon itu lebih utama daripada puasa sunnah semuanya, karena puasa Romadhon itu wajib, dan kewajiban itu lebih dicintai Alloh daripada mustahab (ibadah yang sekedar dianjurkan).

Dari Abu Huroiroh rodhiyallohu ‘anh yang berkata: 

Rosululloh shollallohu ‘alaihi wasallam bersabda:

«إن الله قال: من عادى لي وليا فقد آذنته بالحرب. وما تقرب إلي عبدي بشـيء أحب إلي مما افترضت عليه. وما يزال عبدي يتقرب إلي بالنوافل حتى أحبه. فإذا أحببته كنت سمعه الذي يسمع به، وبصره الذي يبصر به، ويده التي يبطش بها، ورجله التي يمشي بها، وإن سألني لأعطينه، ولئن استعاذني لأعيذنه. وما ترددت عن شيء أنا فاعله ترددي عن نفس المؤمن يكره الموت وأنا أكره مساءته».

“Alloh ta’ala berfirman: Barangsiapa memusuhi seorang wali-Ku, maka sungguh Aku mengumumkan peperangan dengannya. Dan tidaklah hamba-Ku mendekatkan diri kepada-Ku dengan sesuatu yang lebih aku cintai daripada apa yang Aku wajibkan terhadapnya. Dan senantiasa hamba-Ku mendekatkan diri dengan nafilah-nafilah (mustahabbah) sampai Aku mencintainya. Maka jika Aku mencintainya, Aku akan menjadi pendengarannya yang dengannya dia mendengar, penglihatannya yang dengannya dia melihat, tangannya yang dengannya dia merenggut, dan kakinya yang dengannya dia berjalan. Jika dia meminta pada-Ku pastilah Aku akan memberinya. Dan jika dia minta perlindungan pada-Ku, pastilah Aku akan melindunginya. Dan tidaklah Aku ragu terhadap sesuatu yang hendak Kukerjakan sebagaimana keraguan-Ku terjadap jiwa mukmin. Dia benci kematian, dan Aku benci menyakitinya.” 

(HR. Al Bukhoriy (6502)).
05:20
Keempat: Puasa Romadhon menghapus kesalahan-kesalahan

Dari Abu Huroiroh rodhiyallohu ‘anh yang berkata: 

Rosululloh shollallohu ‘alaihi wasallam bersabda:

«الصلوات الخمس، والجمعة إلى الجمعة، ورمضان إلى رمضان مكفرات ما بينهن إذا اجتنب الكبائر ».

“Sholat yang lima, dari Jum’at ke Jum’at, dan dari Romadhon ke Romadhon adalah penghapus dosa-dosa di antaranya, jika dosa besar dijauhi.” 

(HR. Muslim (574)).

Dari Abu Huroiroh rodhiyallohu ‘anh yang berkata: 

Rosululloh shollallohu ‘alaihi wasallam bersabda:

«رغم أنف رجل ذكرت عنده فلم يصل عليّ ورغم أنف رجل دخل عليه رمضان فانسلخ قبل أن يغفر له ورغم أنف رجل أدرك عنده أبواه الكبر فلم يدخلاه الجنة».

“Sungguh rugilah orang yang diriku disebutkan di sisinya lalu dia tidak bersholawat untukku. Sungguh rugilah orang yang masuk kepadanya Romadhon lalu Romadhon itu pergi sebelum orang itu diampuni. Dan sungguh rugilah orang yang kedua orang tuanya di sisinya mendapati usia tua lalu keduanya tidak memasukkannya ke dalam Jannah.” 

(HR. Al Imam Ahmad (7451) dan yang lainnya. 

Al Imam Al Wadi’iy rohimahulloh dalam “Ash Shohihul Musnad” (1282) berkata: hadits ini naik ke derajat shohih lighoirih).

Dan dari Abu Huroiroh rodhiyallohu ‘anh dari Nabi shollallohu ‘alaihi wasallam bersabda:

«مَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ، وَمَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ».

“Barangsiapa sholat pada malam Al Qodar dengan keimanan dan mencari pahala Alloh, akan diampuni untuknya dosanya yang telah lalu. Dan barangsiapa berpuasa pada bulan Romadhon dengan keimanan dan mencari pahala Alloh, akan diampuni untuknya dosanya yang telah lalu.” 

(HR. Al Bukhoriy (1901) dan Muslim (760)).

Kelima: Puasa adalah perisai dari Neraka

Dari Abu Huroiroh rodhiyallohu ‘anh dari Nabi shollallohu ‘alaihi wasallam yang bersabda:

«يقول الله عز وجل: الصوم لي وأنا أجزى به يدع شهوته وأكله وشربه من أجلي، والصوم جنة، وللصائم فرحتان فرحة حين يفطر وفرحة حين يلقى ربه...» الحديث.

“Alloh عز وجل berfirman: “Puasa itu adalah untuk-Ku, dan Aku yang akan membalas dengannya. Dia meninggalkan syahwatnya, makannya dan minumnya untuk diri-Ku. Dan puasa itu adalah tameng. Dan orang yang berpuasa itu punya dua kegembiraan. Kegembiraan ketika berbuka puasa, dan kegembiraan ketika berjumpa dengan Robbnya, …” al hadits. 

(HR. Al Bukhoriy (7492) dan Muslim (1151)).

Dan termasuk dalam bab ini adalah hadits yang telah lewat dari Abu Huroiroh rodhiyallohu ‘anh dari Nabi shollallohu ‘alaihi wasallam yang bersabda:

ولله عتقاء من النار وذلك كل ليلة».

“Dan Alloh memiliki orang-orang yang dimerdekakan dari Neraka. Dan yang demikian itu terjadi setiap malam.” 

(HR. At Tirmidziy (682), Ibnu Majah (1331) dan yang lainnya dengan sanad yang shohih).

Keenam: Kegembiraan orang yang berpuasa

Dan telah lewat hadits dari Abu Huroiroh rodhiyallohu ‘anh dari Nabi shollallohu ‘alaihi wasallam yang bersabda:

«يقول الله عز وجل: الصوم لي وأنا أجزى به يدع شهوته وأكله وشربه من أجلى، والصوم جنة، وللصائم فرحتان فرحة حين يفطر وفرحة حين يلقى ربه...» الحديث.

“Alloh عز وجل berfirman: 

“Puasa itu adalah untuk-Ku, dan Aku yang akan membalas dengannya. Dia meninggalkan syahwatnya, makannya dan minumnya untuk diri-Ku. Dan puasa itu adalah tameng. Dan orang yang berpuasa itu punya dua kegembiraan. Kegembiraan ketika berbuka puasa, dan kegembiraan ketika berjumpa dengan Robbnya, …” al hadits. 

(HR. Al Bukhoriy (7492) dan Muslim (1151)).

Ketujuh: Aroma mulut orang yang puasa lebih harum di sisi Alloh daripada misik

Dari Abu Huroiroh rodhiyallohu ‘anh dari Nabi shollallohu ‘alaihi wasallam yang bersabda:

«كل عمل ابن آدم يضاعف الحسنة عشرة أمثالها إلا سبعمائة ضعف. قال الله عز وجل: إلا الصوم فإنه لي وأنا أجزي به، يدع شهوته وطعامه من أجلي، للصائم فرحتان فرحة عند فطره وفرحة عند لقاء ربه ولخلوف فيه أطيب عند الله من ريح المسك».

“Seluruh amalan anak Adam dilipatkan kebaikannya dengan sepuluh kali lipat hingga tujuh ratus kali lipat. Alloh berfirman: “Kecuali puasa, karena dia itu adalah untuk-Ku, dan Aku yang akan membalas dengannya. Dia meninggalkan syahwatnya, makannya dan minumnya untuk diri-Ku. Dan puasa itu adalah tameng. Dan orang yang berpuasa itu punya dua kegembiraan. Kegembiraan ketika berbuka puasa, dan kegembiraan ketika berjumpa dengan Robbnya, dan benar-benar bau mulut orang yang puasa itu lebih harum di sisi Alloh daripada misik.” 

(HR. Al Bukhoriy (1954) dan Muslim (1151)).

Kedelapan: Puasa Romadhon itu lebih agung pahalanya daripada puasa yang lain

Alloh ta’ala berfirman:

﴿إِنَّ الْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْقَانِتِينَ وَالْقَانِتَاتِ وَالصَّادِقِينَ وَالصَّادِقَاتِ وَالصَّابِرِينَ وَالصَّابِرَاتِ وَالْخَاشِعِينَ وَالْخَاشِعَاتِ وَالْمُتَصَدِّقِينَ وَالْمُتَصَدِّقَاتِ وَالصَّائِمِينَ وَالصَّائِمَاتِ وَالْحَافِظِينَ فُرُوجَهُمْ وَالْحَافِظَاتِ وَالذَّاكِرِينَ الله كَثِيرًا وَالذَّاكِرَاتِ أَعَدَّ الله لَهُمْ مَغْفِرَةً وَأَجْرًا عَظِيمًا﴾ [الأحزاب/35].

“Sesungguhnya pria dan wanita yang muslim, pria dan wanita yang mukmin, pria dan wanita yang taat dalam ketenangan, pria dan wanita yang jujur, pria dan wanita yang sabar, pria dan wanita yang khusyu’, pria dan wanita yang bershodaqoh, pria dan wanita yang berpuasa, pria dan wanita yang menjaga kemaluan, pria dan wanita yang banyak mengingat Alloh, Alloh telah menyiapkan untuk mereka ampunan dan pahala yang agung.”

Dan telah lewat hadits Abu Huroiroh rodhiyallohu ‘anh dari Nabi shollallohu ‘alaihi wasallam yang bersabda:

«كل عمل ابن آدم يضاعف الحسنة عشرة أمثالها إلا سبعمائة ضعف. قال الله عز وجل: إلا الصوم فإنه لي وأنا أجزي به». الحديث.

“Seluruh amalan anak Adam dilipatkan kebaikannya dengan sepuluh kali lipat hingga tujuh ratus kali lipat. Alloh berfirman: “Kecuali puasa, karena dia itu adalah untuk-Ku, dan Aku yang akan membalas dengannya...” 

(HR. Al Bukhoriy (1954) dan Muslim (1151)).

Ini adalah keadaan orang-orang yang berpuasa secara umum. Dan kita telah tahu bahwasanya puasa Romadhon itu lebih dicintai Alloh daripada puasa yang lain, maka pahalanya lebih besar.

Kesembilan: Pintu Royyan

Dari Sahl rodhiyallohu ‘anh dari Nabi shollallohu ‘alaihi wasallam yang bersabda:

«إن فى الجنة بابا يقال له الريان، يدخل منه الصائمون يوم القيامة، لا يدخل منه أحد غيرهم يقال: أين الصائمون؟ فيقومون، لا يدخل منه أحد غيرهم، فإذا دخلوا أغلق، فلم يدخل منه أحد».

“Sesungguhnya di Jannah ada satu pintu yang dinamakan sebagai Ar Royyan. Masuk darinya orang-orang yang berpuasa di hari Kiamat, tidak masuk dari pintu itu seorangpun selain mereka. Dikatakan: “Manakah orang-orang yang berpuasa?” lalu mereka berdiri, tidak masuk dari pintu itu seorangpun selain mereka. jika mereka telah masuk, pintu itu ditutup, maka tidak masuk dari pintu itu seorangpun.” 

(HR. Al Bukhoriy (1896) dan Muslim (1152)).

Kesepuluh: masuk Jannah

Jika mereka telah masuk pintu Royyan, tidak diragukan bahwasanya mereka adalah penduduk Jannah. 

Dari Abu Huroiroh rodhiyallohu ‘anh yang berkata:

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: «من آمن بالله وبرسوله وأقام الصلاة وصام رمضان، كان حقا على الله أن يدخله الجنة جاهد فى سبيل الله، أو جلس فى أرضه التي ولد فيها». الحديث.

Rosululloh shollallohu ‘alaihi wasallam bersabda: “Barangsiapa beriman pada Alloh dan Rosul-Nya, menegakkan sholat dan berpuasa Romadhon, menjadi kewajiban atas Alloh untuk memasukkannya ke dalam Jannah, baik dia itu berjihad di jalan Alloh ataukah duduk di negrinya yang dia dilahirkan di situ.” Al hadits. 

(HR. Al Bukhoriy (2790)).

Kesebelas: Puasa memiliki kekhususan yang tidak ada pada ibadah yang lain

Dari Abu Umamah rodhiyallohu ‘anh bahwasanya Rosululloh shollallohu ‘alaihi wasallam bersabda:

«عليك بالصوم فإّنه لا مثل له...» الحديث

“Banyaklah berpuasa, karena sesungguhnya tiada yang semisal dengannya,…” 

(HR. Ahmad (22141) dan dishohihkan oleh Al Imam Al Wadi’iy rohimahulloh dalam “Ash Shohihul Musnad” (488)).

Al ‘Allamah Munawiy rohimahulloh dalam syaroh hadits itu berkata:

“… dikarena di dalam puasa itu ada penahanan diri dari memenuhi seruan syahwat dan hawa nafsu.” 

(“Faidhul Qodir” /4/hal. 437).

Kedua belas: mencapai derajat taqwa

Alloh ta’ala berfirman:

﴿يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ ك
َمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ﴾ [البقرة/183]

“Wahai orang-orang yang beriman, telah diwajibkan kepada kalian berpuasa sebagaimana diwajibkan kepada orang-orang sebelum kalian agar kalian bertaqwa.”

Al Imam Al Baghowiy rohimahulloh berkata dalam tafsir ayat ini: 

“Yaitu dengan puasa, karena puasa itu penghubung menuju kepada ketaqwaan, dikarena di dalamnya ada penundukan hawa nafsu dan pemotongan syahwat-syahwat.” 

(“Ma’alimut Tanzil”/hal. 89/Dar Ibni Hazm).

Apa itu taqwa? Al Imam Ibnul Qoyyim rohimahulloh berkata: 

“Karena sesungguhnya hakikat taqwa adalah mengerjakan apa yang diperintahkan, dan meninggalkan apa yang dilarang.” 

(“Idatush Shobirin”/hal. 31).

Abu Bakr Al Qostholaniy rohimahulloh berkata tentang hakikat taqwa: 

“Dia itu adalah penjagaan diri dari kesyirikan dan amalan-amalan yang jelek, dan membiasakan diri untuk mengerjakan amalan-amalan sholihah.”

(“Irsyadus Sari”/1/hal. 89).

(“Nashihatun Mu’ajjalah Li Man Shoma Romadhon Wa Tarokash Sholatal Maktubah” | “Empat Puluh Tiga Kerugian Jika Sholat Wajib Ditinggalkan” | Abu Fairuz Abdurrohman bin Soekojo Al Indonesiy Semoga Alloh memaafkannya )


Telegram: @fawaaidassunnah 
https://t.me/fawaaidassunnah

Apakah Ahlussunnah Tidak Berjihad?

Sabtu, 23 Januari 2016

Apakah Ahlussunnah Tidak Berjihad?

بسم الله الرحمن الرحيم
Apakah Ahlussunnah Tidak Berjihad?

 الحمد لله وأشهد أن لا إله إلا الله وأشهد أن محمدا عبده ورسوله صلى الله عليه وسلم، أما بعد:

            Pernah ditanyakan: kenapa Ahlussunnah tidak berjihad, dan tidak pula melawan pemerintah yang zholim atau bahkan kafir?

            Dan di dalam jawaban berikut ini ada nasihat-nasihat yang bermanfaat di zaman ini dan di masa yang akan datang dengan seidzin Alloh.

Jawaban kita dengan memohon pertolongan pada Alloh:

Nabi shollallohu ‘alaihi wasallam telah menjadikan KUFRUN BAWAH (kekufuran yang nyata) adalah sebab dia boleh untuk diperangi. 

Dari 'Ubadah Ibnush Shomit rodhiyallohu 'anhu berkata:

دَعَانَا رَسُولُ الله -صلى الله عليه وسلمفَبَايَعْنَاهُ فَكَانَ فِيمَا أَخَذَ عَلَيْنَا أَنْ بَايَعَنَا عَلَى السَّمْعِ وَالطَّاعَةِ فِى مَنْشَطِنَا وَمَكْرَهِنَا وَعُسْرِنَا وَيُسْرِنَا وَأَثَرَةٍ عَلَيْنَا وَأَنْ لاَ نُنَازِعَ الأَمْرَ أَهْلَهُ قَالَ: « إِلاَّ أَنْ تَرَوْا كُفْرًا بَوَاحًا عِنْدَكُمْ مِنَ الله فِيهِ بُرْهَانٌ ».
Rosululloh -shalallohu 'alaihi wa sallam- menyeru kami maka kami membai'at beliau. Maka di antara perkara yang beliau ambil terhadap kami adalah: Kami membai'at beliau untuk mendengar dan taat dalam keadaan kami rajin dan malas, dalam keadaan kami merasa sulit dan mudah, dan dalam keadaan kami tertimpa kezholiman, dan agar kami tidak merebut kekuasaan dari pemiliknya. Lalu beliau bersabda,"Kecuali jika kalian melihat kekufuran yang nyata, yang kalian punya bukti dari Alloh tentangnya." 

(HR. Al Bukhoriy (7200) dan Muslim (1709)).

Jika pemerintah itu kafir dengan kekafiran yang jelas, maka hukum asalnya adalah boleh digulingkan,  tapi yg menghukumi dia kafir adalah AR ROSIKHUNA FIL ‘ILM (orang-orang yang mendalam ilmu mereka ), para ulama robbaniyyin, yang sangat menyayangi umat, bukan para harokiyyin yg haus darah dan kekuasaan.

            Kemudian para ulama yang mendalam ilmu mereka dan lurus manhaj mereka itu yang akan menimbang kadar maslahat dan madhorrot, bukan semata-mata main ledakan di sana-sini.

Syaikhul Islam rohimahulloh berkata: 

“Rosul shollallohu ‘alaihi waalihi wasallam diutus untuk menghasilkan kemaslahatan dan penyempurnaannya, dan menghilangkan kerusakan dan meminimalkannya.” 

(“Majmu’ul Fatawa”/1/hal. 138).

            Al Imam Ibnul Qoyyim rohimahulloh: 

“Dan hendaknya orang berakal itu tahu bahwasanya akal dan syariat itu mewajibkan dihasilkannya kemaslahatan dan penyempurnaannya, dan dihilangkannya mafsadah (kerusakan) dan meminimalkannya. Maka apabila ada suatu perkara menghadap orang berakal, dia melihat di dalamnya ada maslahat dan mafsadah, maka dia wajib memperhatikan dua perkara: perkara ilmiyyah dan perkara amaliyyah.

Perkara ilmiyyah adalah: 

mengetahui mana yang paling kuat dari dua ujung maslahat dan mafsadah. Jika jelas baginya mana yang terkuat, dia wajib mengutamakan perkara yang paling bermaslahah untuknya.” 

(“Al Jawabul Kafi”/hal. 212).

            Adapun asal ledak sana ledak sini, justru banyak orang yang tak bersalah itu jadi korban, maka bukannya pelakunya mendapatkan pahala jihad, tapi justru Nabi berlepas diri darinya.

Dari Abu Huroirah رضي الله عنه: dari Nabi صلى الله عليه وسلم, bahwa beliau bersabda:

«من خرج من الطاعة وفارق الجماعة فمات مات ميتة جاهلية. ومن قاتل تحت راية عمية يغضب لعصبة أو يدعو إلى عصبة أو ينصر عصبة فقتل فقتلة جاهلية. ومن خرج على أمتي يضرب برها وفاجرها ولا يتحاش من مؤمنها ولا يفي لذي عهد عهده فليس مني ولست منه».

"Barangsiapa keluar dari ketaatan dan memisahkan diri dari Jama'ah kemudian ia mati, maka matinya seperti mati jahiliyah. Dan barangsiapa berperang di bawah bendera kefanatikan, dia marah karena fanatik kesukuan atau karena ingin menolong kebangsaan kemudian dia mati, maka matinya seperti mati jahiliyah. Dan barangsiapa memberontak terhadap ummatku, kemudian menyerang orang-orang yang baik maupun yang fajir tanpa memenghindari orang mukminnya, dan tidak menunaikan perjanjian yang telah dibuatnya, maka dia tidak termasuk dari golonganku dan aku tidak termasuk dari golongannya." 

(HR. Muslim (1848)).

            Maka rujuk kepada ulama robbaniyyin adalah sangat urgen.
            Dan demi menyingkat jawaban karena kesempatan yang amat terbatas, akan ana nukilkan beberapa fatwa Al Imam Al Muhaddits As Salafiy Al Mujaddid Muqbil bin Hadi Al Wadi’iy rohimahulloh.

            Al Imam Al Wadi’iy rohimahulloh berkata: 

“Pada kenyataannya adalah: jihad itu termasuk syi’ar Islam yang tertinggi. Alloh berfirman:

إن الله اشترى من المؤمنين أنفسهم وأموالهم بأن لهم الجنة يقاتلون في سبيل الله فيقتلون ويقتلون
“Sesungguhnya Alloh telah membeli dari kaum Mukminin jiwa-jiwa mereka dan harta-harta mereka dengan mereka akan mendapatkan Surga, mereka berperang di jalan Alloh, maka mereka membunuh dan terbunuh.”

            Dan Nabi shollallohu ‘alaihi wasallam bersabda:

من مات ولم يغزو ولم يحدث نفسه بالغزو مات ميتة جاهلية
“Barangsiapa mati dan tidak berperang dan tidak mengajak jiwanya berbincang untuk berperang, dia akan mati dengan kematian jahiliyyah.”

            Dan kenyataannya adalah: sebagian pemerintah Muslimin itu punya sisa keagamaan, sehingga kekufurannya itu tidak jelas. –lalu beliau menyebutkan hadits Ubadah rodhiyallohu ‘anh-

            Andaikata kekufuran pemerintah itu jelas, kita wajib memeriksa kondisi Muslimin dan masyarakat. Bencana akan kembali menimpa masyarakat.

Dan apakah Muslimin itu telah siap untuk berjihad ataukah mereka itu belum siap? Bahkan Muslimin itu siap untuk mengumpulkan uang saja. Dia siap untuk mencaci presiden hanya karena sepotong roti jika rotinya tinggal sedikit.

            Aku merasa kagum dengan ucapan sebagian saudara kita yang mulia, dari Mesir, dan aku tidak ingin menyebutkan namanya. Dia ditangkap oleh pihak intelijen. 

Mereka berkata padanya: 

“Apakah engkau berkata bahwa para pemimpin itu kafir?” 

Dia menjawab: “Apakah kalian tidak melihat kecuali saya yang berkata bahwa para pemimpin itu kafir? 

Silakan kalian pergi ke tempat antrian pembagian roti, kalian akan mendengar orang-orang berkata: 

“Sesungguhnya para pemimpin itu kafir.”

            Maka orang-orang awam, jika roti dan gula serta mulukhiyyah (sejenis sayur hijau berkuah dan berlendir), mereka itu siap untuk mengkafirkan presiden. Tapi jika presiden memberikan pada mereka keperluan-keperluan mereka, mereka akan berkata: 

“Ini adalah kholifah rosyid.”

-sampai pada ucapan beliau:-

Kemudian kita wajib memperhatikan hasil-hasil penggulingan tadi: apakah kita mau untuk bangkit dan menyebabkan darah Muslimin tertumpah, lalu yang naik di atas kursi adalah seorang sosialis, atau komunis atau sekuler?
          
  Dulu kami ada di Jami’ah Islamiyyah. Aku punya rekan yang namanya Muhammad, dari Habasyah (Ethiopia). 

Aku bertanya kepadanya: “Apa yang telah engkau kerjakan dalam liburan ini, wahai Muhammad?” dia menjawab: 

“Kami memberontak pada penguasa (presiden mereka dulu adalah orang kristen).” 

Di negri mereka yang banyak adalah orang-orang nashoro, lalu muslimin memberontak terhadap mereka dan mengusir mereka. Kemudian beberapa hari setelah itu tiba-tiba saja Habasyah menjadi negara sosialis merah.

            Aku sungguh menyesalkan bahwasanya orang sosialis yang menggerakkan kita, dan dia tertawa pada jenggot kita, atau seorang ba’tsiy (satu firqoh dari komunis) atau nashiriy (pengikut aqidah sosialis jamal abdunnashr).

            Siapakah yang mengusir orang-orang Inggris dari Aden? Yang mengusir mereka adalah Muslimun. Kemudian yang melompat naik ke atas kursi adalah para komunis.

            Dan siapakah yang mengokohkan dan melapangkan jalan buat jamal abdunnashir –semoga Alloh tidak merohmatinya-? Yang melakukannya adalah ikhwanul muslimin. Lalu si jamal menghantam mereka.

            Dan siapakah yang melapangkan jalan untuk shibghotulloh mujaddidiy si shufiy itu, yang mana dia adalah pelayan amerika dan iran? Semua bencana ada pada dirinya. Yang melapangkan jalan untuknya adalah kaum Muslimin, yang mana Muslimun kehilangan satu setengah juta jiwa, semoga Alloh merohmati mereka, dan mereka sesuai dengan niat mereka, dan kita berharap agar Alloh memberikan pahala syahadah untuk mereka, karena mereka telah berperang sesuai dengan niat mereka (memerangi orang-orang uni soviet).

            Kita tidak tahu, ternyata amerika menghasung orang-orang berjenggot dan berkata: “Sesungguhnya orang-orang berjenggot itu mudah dibuat lalai!”

            Amerika berkata pada orang-orang berjenggot: “Lihatlah si presiden itu (presiden di negri muslimin), bagaimana dia itu mengelola harta masyarakat? Bagaimana dia membuka pintu kerusakan lebar-lebar? Bagaimana dia membolehkan perkara yang Alloh haromkan? Bagaimana dia membatasi masyarakat sehingga seakan-akan masyarakat ada di dalam penjara?”

            Hingga akhirnya masyarakatpun berkobar dan bangkit (memberontak), kemudian ternyata masyarakat mendatangkan pengganti yang lebih jelek daripada presiden yang sebelumnya.

            Kalau masyarakat tidak mau memulai bergerak, maka dolar-dolar amerika akan disebarkan murah bagaikan kotoran hewan. Para pelayan amerika akan mendatangi masyarakat yang rakus dan sedang kelaparan itu, dengan membawa ratusan juta dolar untuk masyarakat yang mereka inginkan, lalu masyarakat tadi akan melakukan perkara yang diinginkan oleh amerika.

            Alloh ta’ala berfirman:
ولا تركنوا إلى الذين ظلموا فتمسكم النار
“Dan janganlah kalian bersandar pada orang-orang yang zholim, sehingga kalian disentuh oleh api Neraka.”

            Dan dalam hadits shohih, Nabi shollallohu ‘alaihi wasallam bersabda:

لا يلدغ المؤمن من جحر مرتين

“Seorang Mukmin tidak tersengat dua kali dari satu lubang.”

            Adapun kita (masyarakat Muslimin), kita telah menjadi asy’abiyyin (orang-orang yang begitu mudah ditipu oleh seruan). 

Kita ditampar berkali-kali, lalu datang lagi seruan-seruan yang baru, kita justru berkata: 

“Barangkali mereka itu benar.”

            Kemudian kita tidak memikirkannya kecuali setelah terjadinya kejelekan yang banyak terjadi di banyak negri-negri Islam (setelah penguasa lama diruntuhkan, ternyata penggantinya lebih buruk).

            Maka jika kaum Muslimin telah siap, dan mereka punya kekuatan dan orang-orang yang bersabar menghadapi kemiskinan dan penyakit, mampu bersabar terhadap kelaparan dan kurangnya pakaian, kurang tidur, sabar terhadap kepenatan-kepenatan, mampu menolak risywah (suap) dolar amerika (dan semacamnya), karena dolar tadi lebih hebat sihirnya daripada Harut dan Marut. 

Maka wajiblah untuk yang pertama kali adalah: 

mereka berjanji pada Alloh untuk menolak dolar amerika (segala macam suap untuk memberontak). Soalnya jika tidak demikian, mereka tidak akan sukses.

            Dan orang yang berkata: “Sesungguhnya Ahlussunnah tidak berjihad,” maka dia adalah MUKABIR (orang yang membutakan mata terhadap kenyataan yang amat jelas). 

Maka Ahlussunnah itu di medan jihad. Dakwah ke jalan Alloh terus mereka tegakkan, pendidikan umat terus mereka tegakkan, mereka mengingkari kemungkaran sesuai dengan batas-batas yang mereka mampu, menghadapi orang-orang yang zholim, menghadapi para hizbiyyin, menghadapi para komunis, ba’tsiyyin, nashiriyyin, mereka menghadapi masyarakat semuanya (sesuai dengan jenis-jenis kekeliruan masyarakat yang ada).

            Maka kegiatan Ahlussunnah ini lebih berbahaya bagi para musuh, daripada engkau menghadapi para musuh dengan meriam dan senapan.

            Kami telah melihat beberapa jama’ah membunuh seorang komandan, lalu (akibatnya) pemerintah memenjarakan duapuluh ribu para dai yang mengajak ke jalan Alloh, para Muslimin yang tidak bersalah. 

Maka kita wajib menyadari itu, memikirkannya dan mempelajari kondisi dan keadaan.

            Apakah Nabi shollallohu ‘alaihi wasallam diperintahkan untuk berjihad sejak Alloh mengutus beliau? Atau apakah beliau dulu sering melihat seorang Shohabat dipukuli, dan melewatinya? 

Dan terkadang Nabi shollallohu ‘alaihi wasallam yang dipukuli, sebagaimana di dalam hadits, ketika beliau di dekat Masjidil Harom.

            Kemudian beliau bersabar, sampai beliau hijroh.

            Dan setelah hijroh beliau juga bersabar, sampai Alloh turunkan pada beliau:

أذن للذين يقاتلون بأنهم ظلموا وإن الله على نصرهم لقدير
“Telah diidzinkan kepada orang-orang yang diperangi (untuk membela diri),
 dan sesungguhnya Alloh benar-benar mampu untuk menolong mereka.”
           
     Maka kita wajib untuk bersikap kokoh dan tidak memberikan kepemimpinan (kendali dakwah) pada orang-orang yang mudah tertipu, dan kita jangan sampai membuat pengkaburan pada orang-orang yang mengikuti kita, sebagaimana ikhwanul muflisun membuat pengkaburan, mereka berkata: “Jihad, jihad!” Dan setelah mereka mengobarkan jiwa masyarakat seakan-akan rambut kepala mereka berdiri semua untuk bersiaga berjihad di jalan Alloh, kemudian orang-orang ikhwanul muflisun memalingkan mereka pada tamtsiliyyat (drama-drama), nasyid-nasyid, begadang, dan kisah-kisah lucu, dan yang semisal itu.

            Maka kita tidak boleh menipu para pengikut kita dan saudara-saudara kita. Nabi shollallohu ‘alaihi wasallam bersabda:

كلكم راعٍ وكلكم مسئول عن رعيته

“Setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap kalian akan dimintai atas kepemimpinannya.”

sebagaimana yang ana dengar dari kaset rekaman, tertulis dalam 

“Fatawasy Syaikh Muqbil Al Wadi’iy”, dan rujuk juga dalam “Ghorotul Asyrithoh”/1/hal. 191-194).

            Maka tidak setiap kekufuran itu menuntut adanya penggulingan kekuasaan. Dan kita tidak boleh menurutkan panasnya hati dan kemarahan jiwa, yang tebusannya boleh jadi adalah ribuan nyawa muslimin dan rusaknya keamanan dan ketentraman. 

Kita wajib menurut pada bimbingan para ulama Sunnah yang mendalam ilmu mereka dan cerdas dalam mempertimbangkan maslahat dan mafsadat, di dalam memahami dalil dan menerapkannya dalam kenyataan umat.

 Al Hafizh Ibnu Hajar Al Asqolaniy rohimahulloh berkata: 

“Dulu Al Ma’mun, Al Mu’tashim dan Al Watsiq mengajak pada bid’ah bahwasanya Al Qur’an itu adalah makhluq, dan mereka menghukum para ulama dengan pembunuhan, pemukulan, penjara, dan berbagai jenis penghinaan dalam rangka mendukung dakwah tadi. 

Dan tidak ada seorangpun yang berkata akan wajibnya memberontak pada para penguasa tadi dengan sebab itu. 

Dan kondisi tersebut berlangsung selama belasan tahun, hingga Al Mutawakkil memegang kepemimpinan, lalu beliau membatalkan ujian tadi dan memerintahkan untuk menampilkan sunnah.”

(“Fathul Bari”/13/hal. 116).

 Dan Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rohimahulloh berkata: 

“Dan barangkali hampir tidak diketahui adanya suatu kelompok yang memberontak terhadap penguasa kecuali pemberontakan tadi menghasilkan kerusakan yang lebih besar daripada kerusakan yang mereka hilangkan.”

 (“Minhajus Sunnah”/3/hal. 194).

Dan Al Imam Muqbil Al Wadi’iy rohimahulloh berkata: 

“Dan orang yang mengajak pada pemberontak dan penggulingan kekuasaan adalah penyeru pada kerusakan, penyeru pada tertumpahnya darah kaum Muslimin. 

Sampai bahkan penguasa yang aku yakini bahwa dia itu kafir, aku berkata:

“Tidak pantas Muslimin bertabrakan dengan penguasa tadi dengan besi dan api, karena efeknya akan balik menghantam kepala-kepala kaum Muslimin, darah-darah kaum Muslimin tertumpah, dari sana-sini, dari kedua belah pihak. Maka mereka harus saling menasihati, dan memperhatikan ilmu dan pengajaran.

Dan hanya kepada Alloh sajalah kita mohon pertolongan.”

(sebagaimana yang ana dengar dari rekaman “Asilatusy Syaikh Al Wushobiy Waz Zairin”, dan tertulis dalam “Fatawasy Syaikh Muqbil Al Wadi’iy”).

            Semoga jawaban singkat ini turut memuaskan hati saudara-saudara kita Salafiyyin, dan turut mengobati saudara-saudara kita Muslimin yang dibuat bimbang oleh syubuhat.

والله تعالى أعلم
والحمد لله رب العالمين

sumber: http://maktabahfairuzaddailamiy.blogspot.com/
🅹🅾🅸🅽 🅲🅷🅰🅽🅽🅴🅻 🆃🅴🅻🅴🅶🆁🅰🅼 
📡 https://t.me/fawaaidassunnah

_*NASEHAT UNTUK SEKIRANYA TIDAK MEMONDOKKAN ANAK SEBELUM MENCAPAI BALIGH*_

_*Telah Di Periksa Oleh Asy-Syaikh Abu Fairuz Abdurrohman Bin Soekojo Al Indonesiy حفظه الله تعالى*_                بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَن...