Tampilkan postingan dengan label Syaikh Muqbil. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Syaikh Muqbil. Tampilkan semua postingan

Keutamaan Orang² Anshor رضي الله عنهم

Keutamaan Orang² Anshor رضي الله عنهم

(sepenggal kisah yang membuat kita menangis terharu)

Dari Abu Sa'id Al Khudriy رضي الله عنه yang berkata:

لما أعطى رسول الله صلى الله عليه و سلم ما أعطى من تلك العطايا في قريش وقبائل العرب ولم يكن في الأنصار منها شيء وجد هذا الحي من الأنصار في أنفسهم حتى كثرت فيهم القالة حتى قال قائلهم: لقي رسول الله صلى الله عليه و سلم قومه. فدخل عليه سعد بن عبادة فقال: يا رسول الله، إن هذا الحي قد وجدوا عليك في أنفسهم لما صنعت في هذا الفيء الذي أصبت قسمت في قومك وأعطيت عطايا عظاما في قبائل العرب ولم يكن في هذا الحي من الأنصار شيء. قال: «فأين أنت من ذلك يا سعد؟» قال: يا رسول الله ما أنا إلا امرؤ من قومي، وما أنا؟ قال: «فاجمع لي قومك في هذه الحظيرة». قال: فخرج سعد فجمع الناس في تلك الحظيرة. قال: فجاء رجال من المهاجرين فتركهم فدخلوا وجاء آخرون فردهم. فلما اجتمعوا أتاه سعد فقال: قد اجتمع لك هذا الحي من الأنصار. قال: فأتاهم رسول الله صلى الله عليه و سلم فحمد الله وأثنى عليه بالذي هو له أهل ثم قال: «يا معشر الأنصار ما قالة بلغتني عنكم وجدة وجدتموها في أنفسكم. ألم آتكم ضلالا فهداكم الله، وعالة فأغناكم الله، وأعداء فألف الله بين قلوبكم؟» قالوا: بل الله ورسوله أمنّ وأفضل. قال: «ألا تجيبونني يا معشر الأنصار؟» قالوا: وبماذا نجيبك يا رسول الله؟ ولله ولرسوله المنّ والفضل. قال: «أما والله لو شئتم لقلتم فلصدقتم وصدقتم: أتيتنا مكذبا فصدقناك، ومخذولا فنصرناك، وطريدا فآويناك، وعائلا فأغنيناك. أوجدتم في أنفسكم يا معشر الأنصار في لعاعة من الدنيا تألفت بها قوما ليسلموا، ووكلتكم إلى إسلامكم؟ أفلا ترضون يا معشر الأنصار أن يذهب الناس بالشاة والبعير، وترجعون برسول الله صلى الله عليه و سلم في رحالكم؟ فوالذي نفس محمد بيده لولا الهجرة لكنت امرأ من الأنصار ولو سلك الناس شعبا وسلكت الأنصار شعبا لسلكت شعب الأنصار. اللهم ارحم الأنصار وأبناء الأنصار وأبناء أبناء الأنصار». قال: فبكى القوم حتى أخضلوا لحاهم وقالوا: رضينا برسول الله قسما وحظا. ثم انصرف رسول الله صلى الله عليه و سلم، وتفرقنا.

__"Ketika Rosululloh صلى الله عليه وسلم memberikan pemberian kepada Quroisy dan kabilah-kabilah Arob, dan Anshor tidak mendapatkan darinya sedikitpun.
 
Maka penduduk desa Anshor merasa jengkel sampai menjadi banyaklah perbincangan di kalangan mereka sampai-sampai salah seorang dari mereka berkata: 

"Rosululloh صلى الله عليه وسلم telah berjumpa dengan kaumnya.

" Maka Sa'd bin Ubadah masuk menemui beliau seraya berkata: 

"Wahai Rosululloh, sesungguhnya penduduk desa ini –Anshor- merasa jengkel pada Anda karena harta fai yang Anda dapatkan Anda bagikan pada kaum Anda, dan Anda memberikan pada kabilah-kabilah Arob dengan pemberian-pemberian yang banyak, sementara penduduk desa Anshor ini tidak mendapatkan sedikitpun.

" Maka beliau menjawab: "Maka engkau sendiri dalam masalah ini ada di mana wahai Sa'd?" Maka dia menjawab: "Wahai Rosululloh tidaklah saya kecuali satu orang dari kaum saya. Siapalah saya ini?" 

beliau bersabda: "Maka kumpulkanlah kaummu di dalam kandang ini." Maka Sa'd keluar seraya mengumpulkan orang-orang ke dalam kandang itu. Lalu datanglah beberapa orang dari Muhajirin, Sa'd membiarkan mereka masuk.

Lalu datanglah yang lain, maka ia menolak mereka. Manakala mereka telah berkumpul, Sa'dpun mendatangi beliau seraya berkata: "Penduduk desa Anshor telah berkumpul untuk Anda." 

Maka Rosululloh صلى الله عليه وسلم mendatangi mereka. Lalu beliau memuji Alloh dan menyanjung-Nya dengan pujian yang pantas untuk-Nya, lalu bersabda:

"Wahai orang-orang Anshor perkataan apa ini yang sampai kepadaku dari kalian? Kejengkelan yang kalian dapati di hati kalian. Bukankah aku mendatangi kalian dalam keadaan kalian tersesat, lalu Alloh menunjuki kalian? dalam keadaan kalian miskin, lalu Alloh membuat kalian kaya? dalam keadaan kalian bermusuhan, lalu Alloh menyatukan di antara hati-hati kalian?" 

mereka menjawab: "Bahkan Alloh dan Rosul-Nya lebih banyak jasa dan karunia." Beliau berkata: "Kenapa kalian tidak menjawabku wahai masyarakat Anshor?" 

Mereka berkata: "Dengan apa kami menjawab Anda wahai Rosululloh, sementara jasa dan karunia hanyalah milik Alloh dan Rosul-Nya?" 

Beliau berkata: "Demi Alloh, jika kalian mau kalian bisa bicara, dan kalian benar dan dibenarkan: Engkau –wahai Rosululloh- mendatangi kami dalam keadaan didustakan, maka kami membenarkanmu. Dalam keadaan ditelantarkan, maka kami menolongmu. Dalam keadaan engkau terusir, maka kami menaungimu. Dalam keadaan engkau miskin, maka kami mencukupimu. 

Apakah kalian merasa jengkel wahai masyarakat Anshor dalam masalah tumbuhan dunia yang dengannya aku hendak melunakkan hati suatu kaum agar mereka masuk Islam, dan aku menyerahkan kalian pada keislaman kalian? 

Maka apakah kalian tidak rela wahai masyarakat Anshor bahwasanya manusia pergi dengan membawa kambing dan onta, sementara kalian pulang dengan membawa Rosululloh صلى الله عليه وسلم ke rumah-rumah kalian? 

Maka demi Dzat Yang jiwaku ada di tangan-Nya, seandainya bukan karena hijroh pastilah aku jadi satu orang dari Anshor. 

Dan andaikata orang-orang menempuh suatu syi'b (celah di antara dua gunung) sementara orang Anshor menempuh suatu syi'b yang lain, pastilah aku akan menempuh syi'b Anshor. 

Ya Alloh, rohmatilah Anshor, anak-anak Anshor dan cucu-cucu Anshor."__
Maka menangislah orang-orang Anshor hingga membasahi jenggot-jenggot mereka, dan mereka berkata: "Kami ridho dengan Rosululloh sebagai bagian kami." Kemudian Rosululloh صلى الله عليه وسلم berpaling, dan kamipun berpencar." 

(HR. Ahmad (11748) dan dihasankan oleh Al Imam Al Wadi’iy رحمه الله dalam “Al Jami'ush Shohih” (2409)).

( “Zajrul Kuffar Wal Munafiqin Al Mustahziina Bi Sayyidil Mursalin | Asy Syaikh Abu Fairuz Al Jawiy حفظه الله )


🅹🅾🅸🅽 🅲🅷🅰🅽🅽🅴🅻 🆃🅴🅻🅴🅶🆁🅰🅼 
📡 https://t.me/fawaaidassunnah

ORANG YANG MENINGGALKAN SHOLAT ITU TIDAK MENDAPATKAN KETENTRAMAN HATI

ORANG YANG MENINGGALKAN SHOLAT ITU TIDAK MENDAPATKAN KETENTRAMAN HATI

Ditulis Oleh :
Asy Syaikh Abu Fairuz Abdurrohman bin Soekojo Al Qudsiy Al Jawiy حفظه الله
------------------------------------

Orang yang meninggalkan sholat itu tidak mendapatkan ketentraman hati

Sesungguhnya Alloh telah menjanjikan kehidupan yang baik untuk orang yang beriman dan bertaqwa, sebagaimana Firman-Nya subhanah:

﴿مَنْ عَمِلَ صَالِحًا مِنْ ذَكَرٍ أَوْ أُنْثَى وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهُ حَيَاةً طَيِّبَةً وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ أَجْرَهُمْ بِأَحْسَنِ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ﴾ [النحل/97]

“Barangsiapa beramal sholih baik dia itu lelaki ataupun perempuan dalam keadaan dia itu mukmin, pastilah Kami akan memberinya kehidupan yang bagus, dan pastilah Kami akan membalasi mereka pahala mereka dengan yang lebih baik daripada apa yang dulu mereka lakukan.”

Al Imam Ibnul Qoyyim rohimahulloh berkata: 

“Maka mukmin yang ikhlas karena Alloh adalah termasuk orang yang paling bagus hidupnya, dan paling nikmat pikirannya, paling lapang dadanya dan paling gembira hatinya. Dan ini adalah Jannah yang disegerakan sebelum Jannah yang di Akhirat. –sampai pada ucapan beliau:- dan tiada sesuatupun secara mutlak yang lebih bermanfaat bagi hamba daripada konsentrasinya kepada Alloh, sibuknya dia dengan mengingat-Nya, bersenang-senang dengan mencintai-Nya, lebih mendahulukan keridhoan-Nya. Bahkan tiada kehidupan, kenikmatan, kesenangan, dan kegembiraan kecuali dengan itu. Maka ketiadaannya itu adalah sesuatu yang paling menyakitkan untuknya, dan siksaan yang paling keras terhadapnya.” 

(“Al Jawabul Kafi”/hal. 223).

Dan termasuk sebab terbesar ketentraman hati adalah: penegakan sholat. Dari seorang Anshor rodhiyallohu ‘anh yang berkata: aku mendengar Rosululloh shollallohu ‘alaihi wasallam bersabda:

« قم يا بلال أقم فأرحنا بالصلاة ».

“Bangkitlah wahai Bilal, kumandangkan iqomat, maka tentramkanlah kami dengan sholat.” 

(HR. Abu Dawud (4988) dishohihkan oleh Al Imam Al Wadi’iy rohimahulloh dalam “Al Jami’ush Shohih Mimma Laisa Fish Shohihain” no. (907)).

Syaikhul Islam rohimahulloh berkata: 

Tidak ada satu orang mukminpun kecuali dia mendapatkan di dalam hatinya rasa cinta pada Alloh, ketenangan dengan mengingat-Nya, bersenang-senang dengan mengenal-Nya, keledzatan, kesenangan dengan mengingat-Nya dan berbisik-bisik dengan-Nya. Dan yang demikian itu bisa menguat dan melemah, bertambah dan berkurang sesuai dengan iman sang makhluq. Maka setiap orang yang imannya sempurna, kenikmatan dia dengan perkara ini adalah lebih sempurna. 

Oleh karena itulah Nabi shollallohu ‘alaihi wasallam bersabda dalam hadits yang diriwayatkan oleh Ahmad dan yang lainnya:


\«حُبِّب إليّ من دنياكم النساء والطيب - ثم قال - وجعلت قرة عيني في الصلاة».

“Dijadikan pada diriku dari dunia kalian rasa cinta pada perempuan dan minyak wangi.” Lalu beliau bersabda: “Dan dijadikan kesejukan hatiku di dalam sholat.” 

(HR. Ahmad (12315) dan An Nasaiy (3939) dan yang lainnya, dari Anas rodhiyallohu ‘anh. dan dihasankan oleh Al Imam Al Wadi’iy rohimahulloh dalam “Ash Shohihul Musnad” no. (100)).

Dulu beliau shollallohu ‘alaihi wasallam berkata:

«أرحنا بالصلاة يا بلال»

“Wahai Bilal, tentramkanlah kami dengan sholat.” 

(“Majmu’ul Fatawa”/8/hal. 143).

❗️❗️Adapun orang yang meninggalkan sholat maka sungguh dia itu dihalangi dari ketentraman syar’iyyah yang sejati, bahkan dia akan tertimpa kebalikan dari itu karena jauhnya dia dari Tuannya yang sebenarnya.❗️❗️

---------------

( “Nashihatun Mu’ajjalah Li Man Shoma Romadhon Wa Tarokash Sholatal Maktubah” Terjemah Bebas: “Empat Puluh Tiga Kerugian Jika Sholat Wajib Ditinggalkan” )

🅹🅾🅸🅽 🅲🅷🅰🅽🅽🅴🅻 🆃🅴🅻🅴🅶🆁🅰🅼 
📡 https://t.me/fawaaidassunnah

ORANG YANG MENINGGALKAN SHOLAT ITU LUPUT DARINYA KETINGGIAN DERAJAT DARI SISI SHOLAT

ORANG YANG MENINGGALKAN SHOLAT ITU LUPUT DARINYA KETINGGIAN DERAJAT DARI SISI SHOLAT

Ditulis Oleh :
Asy Syaikh Abu Fairuz Abdurrohman bin Soekojo Al Qudsiy Al Jawiy حفظه الله
------------------------------------

orang yang meninggalkan sholat itu luput darinya ketinggian derajat dari sisi sholat

Dari Abu Umamah yang berkata: Rosululloh shollallohu ‘alaihi wasallam bersabda:

«اعلم أنك لن تسجد لله سجدة إلا رفع الله لك بها درجة، وحط عنك بها خطيئة».

"Ketahuilah, sesungguhnya engkau tidaklah dirimu bersujud untuk Alloh satu kali, kecuali Alloh akan mengangkat untukmu dengannya satu derajat, dan menghapuskan darimu dengannya satu kesalahan.” 

(HR. Ahmad (22141) dan dishohihkan oleh Al Imam Al Wadi’iy rohimahulloh dalam “Ash Shohihul Musnad” (488)).

Dari Mi’dan bin Abi Tholhah Al Ya’muriy yang berkata: 

“Aku berjumpa dengan Tsauban pembantu Rosululloh shollallohu ‘alaihi wasallam , maka kukatakan padanya: kabarilah saya dengan suatu amalan yang jika saya mengamalkannya, Alloh akan memasukkan saya dengannya Jannah. Atau berkata: dengan amalan yang paling disukai oleh Alloh. Maka beliau diam. Lalu saya tanya lagi, ternyata beliau diam. Lalu saya bertanya pada kali yang ketiga, maka beliau berkata: Aku bertanya tentang itu pada Rosululloh shollallohu ‘alaihi wasallam maka beliau menjawab:

«عليك بكثرة السجود لله، فإنك لا تسجد لله سجدة إلا رفعك الله بها درجة، وحط عنك بها خطيئة»

“Engkau harus memperbanyak sujud untuk Alloh, karena sungguh tidaklah engkau bersujud satu kali untuk Alloh, kecuali Alloh akan mengangkat untukmu dengannya satu derajat, dan menghapuskan darimu dengannya satu kesalahan.”
Mi’dan berkata: kemudian aku berjumpa dengan Abud Darda rodhiyallohu ‘anh lalu kutanya beliau, maka beliau menjawabku seperti apa yang diucapkan Tsauban padaku.” 

(HR. Muslim (488)).

✨Ini adalah keutamaan yang dijanjikan untuk ahli sholat dan sujud yang disyariatkan. ❗️Adapun orang yang meninggalkan sholat, maka dia tak akan mendapatkannya.❗️
---------------

( “Nashihatun Mu’ajjalah Li Man Shoma Romadhon Wa Tarokash Sholatal Maktubah” Terjemah Bebas: “Empat Puluh Tiga Kerugian Jika Sholat Wajib Ditinggalkan” )
🅹🅾🅸🅽 🅲🅷🅰🅽🅽🅴🅻 🆃🅴🅻🅴🅶🆁🅰🅼 
📡 https://t.me/fawaaidassunnah

ORANG YANG TIDAK SHOLAT AKAN LUPUT DARINYA DOA YANG DIKABULKAN

ORANG YANG TIDAK SHOLAT AKAN LUPUT DARINYA DOA YANG DIKABULKAN

Ditulis Oleh :
Asy Syaikh Abu Fairuz Abdurrohman bin Soekojo Al Qudsiy Al Jawiy حفظه الله
------------------------------------

Orang yang tidak sholat akan luput darinya doa yang dikabulkan dalam bab ini

Sesungguhnya di dalam sholat ada keadaan-keadaan yang mana doa di situ akan dikabulkan. Di antaranya adalah: saat membaca Al Fatihah, sebagaimana telah lewat penyebutannya. Dan di antaranya juga: saat sujud. Dari Ibnu Abbas rodhiyallohu ‘anhuma yang berkata: Rosululloh shollallohu ‘alaihi wasallam bersabda:

«فأما الركوع فعظموا فيه الرب عز وجل، وأما السجود فاجتهدوا في الدعاء فقمن أن يستجاب لكم».

“Adapun ruku’ maka agungkanlah di dalamnya Robb عز وجل , adapun sujud, maka bersungguh-sungguhlah kalian berdoa, karena hampir-hampir akan dikabulkan untuk kalian.” (HR. Muslim (1102)).

Dan termasuk dari itu adalah: sebelum salam. Dari Ibnu Mas'ud rodhiyallohu ‘anh yang berkata:

كنت أصلي والنبي صلى الله عليه وسلم وأبو بكر وعمر معه، فلما جلست بدأت بالثناء على الله، ثم الصلاة على النبي صلى الله عليه وسلم، ثم دعوت لنفسي. فقال النبي صلى الله عليه وسلم: «سل تعطه سل تعطه».

“Aku pernah sholat, dan Nabi shollallohu ‘alaihi wasallam dan Abu Bakr dan Umar bersama beliau. Ketika aku duduk, aku mulai dengan sanjungan pada Alloh, kemudian sholawat pada Nabi shollallohu ‘alaihi wasallam, kemudian aku berdoa untuk diriku sendiri. Maka Nabi shollallohu ‘alaihi wasallam bersabda: “Mintalah, engkau akan diberi. Mintalah, engkau akan diberi.” 

(HR. At Tirmidziy (595) dan dihasankan oleh Al Imam Al Wadi’iy rohimahulloh dalam “Al Jami’ush Shohih Mimma Laisa Fish Shohihain” no. (988)).

❗️❗️**Maka orang yang meninggalkan sholat itu telah menyia-nyiakan kesempatan dalam keadaan dia sangat perlu sekali pada Robbnya عز وجل.**❗️❗️


( “Nashihatun Mu’ajjalah Li Man Shoma Romadhon Wa Tarokash Sholatal Maktubah” Terjemah Bebas: “Empat Puluh Tiga Kerugian Jika Sholat Wajib Ditinggalkan” )


🅹🅾🅸🅽 🅲🅷🅰🅽🅽🅴🅻 🆃🅴🅻🅴🅶🆁🅰🅼 
📡 https://t.me/fawaaidassunnah

ORANG YANG MENINGGALKAN SHOLAT TIDAK MENDAPATKAN PAHALA MENUNGGU SHOLAT

ORANG YANG MENINGGALKAN SHOLAT TIDAK MENDAPATKAN PAHALA MENUNGGU SHOLAT

Ditulis Oleh :
Asy Syaikh Abu Fairuz Abdurrohman bin Soekojo Al Qudsiy Al Jawiy حفظه الله
------------------------------------

Telah kami sebutkan pahala sholat, maka kami katakan sekarang: sampai bahkan menunggu sholatpun punya pahala sholat. Dari Sahl bin Sa’d As Sa’idiy rodhiyallohu ‘anhuma yang berkata: aku mendengar Rosululloh shollallohu ‘alaihi wasallam bersabda:

«من كان في المسجد ينتظر الصلاة فهو في الصلاة».

“Barangsiapa di masjid menunggu sholat, maka dia itu ada di dalam sholat.” 

(HR. An Nasaiy (734) dan Ath Thobroniy dalam “Al Kabir” (5880) dan dihasankan oleh Al Imam Al Wadi’iy rohimahulloh dalam “Al Jami’ush Shohih Mimma Laisa Fish Shohihain” no. (869)).

❗️❗️Orang yang tidak sholat tidak mendapatkan keutamaan ini.❗️❗️


( “Nashihatun Mu’ajjalah Li Man Shoma Romadhon Wa Tarokash Sholatal Maktubah” Terjemah Bebas: “Empat Puluh Tiga Kerugian Jika Sholat Wajib Ditinggalkan” )

🅹🅾🅸🅽 🅲🅷🅰🅽🅽🅴🅻 🆃🅴🅻🅴🅶🆁🅰🅼 

LUPUT DARI ORANG YANG MENINGGALKAN SHOLAT PAHALA-PAHALA YANG AGUNG

LUPUT DARI ORANG YANG MENINGGALKAN SHOLAT PAHALA-PAHALA YANG AGUNG

Ditulis Oleh :
Asy Syaikh Abu Fairuz Abdurrohman bin Soekojo Al Qudsiy Al Jawiy حفظه الله
------------------------------------


Alloh ta’ala berfirman:

﴿وَالْمُقِيمِينَ الصَّلَاةَ وَالْمُؤْتُونَ الزَّكَاةَ وَالْمُؤْمِنُونَ بِالله وَالْيَوْمِ الْآخِرِ أُولَئِكَ سَنُؤْتِيهِمْ أَجْرًا عَظِيمًا﴾ [النساء/162].

“Dan orang-orang yang menegakkan sholat, orang-orang yang membayar zakat, dan orang-orang yang beriman pada Alloh dan Hari Akhir, mereka itu akan Kami beri pahala yang agung.”

Jika pahala dua rekaat fajar saja lebih baik daripada dunia seisinya, sebagaimana hadits ‘Aisyah rodhiyallohu ‘anhا bahwasanya Nabi shollallohu ‘alaihi wasallam bersabda:

«ركعتا الفجر خير من الدنيا وما فيها».

“Dua rekaat fajar itu lebih baik daripada dunia seisinya.” 

(HR. Muslim (1721)),

Maka bagaimana dengan sholat malam yang dia itu lebih utama daripada dua rekaat fajar?

Dari Abu Huroiroh rodhiyallohu ‘anh :

سئل أيّ الصلاة أفضل بعد المكتوبة، وأيّ الصيام أفضل بعد شهر رمضان؟ فقال: «أفضل الصلاة بعد الصلاة المكتوبة الصلاة في جوف الليل، وأفضل الصيام بعد شهر رمضان صيام شهر الله المحرم ». (أخرجه مسلم (2813)).

bahwasanya Rosululloh shollallohu ‘alaihi wasallam ditanya: sholat manakah yang lebih utama setelah sholat wajib? Dan puasa manakah yang lebih utama setelah puasa bulan Romadhon? Beliau bersabda: “Sholat yang paling utama setelah sholat wajib adalah sholat di tengah malam. Dan puasa yang paling utama setelah puasa bulan Romadhon adalah puasa di bulan Alloh: Muharrom.” 

(HR. Muslim (2813)),

Maka bagaimana dengan pahala sholat lima waktu? Maka barangsiapa meninggalkan sholat lima waktu, luputlah darinya pahala yang agung sekali.

Dari Abu Umamah Al Bahiliy dari Rosululloh shollallohu ‘alaihi wasallam yang bersabda:

«ثلاثة كلهم ضامن على الله عز وجل: رجل خرج غازيا فى سبيل الله فهو ضامن على الله حتى يتوفاه فيدخله الجنة أو يرده بما نال من أجر وغنيمة ورجل راح إلى المسجد فهو ضامن على الله حتى يتوفاه فيدخله الجنة أو يرده بما نال من أجر وغنيمة ورجل دخل بيته بسلام فهو ضامن على الله عز وجل».

“Ada tiga orang yang dijamin oleh Alloh عز وجل :
“Orang yang keluar berperang di jalan Alloh, maka dia dijamin oleh Alloh hingga dimatikan untuk kemudian dimasukkan ke dalam Jannah atau dikembalikan dengan meraih pahala dan rampasan perang. Dan orang yang berangkat ke masjid, maka dia dijamin oleh Alloh hingga dimatikan lalu dimasukkan ke dalam Jannah, atau dikembalikan dengan meraih pahala dan rampasan perang. Dan orang yang masuk ke rumahnya dengan mengucapkan salam, maka dia dijamin oleh Alloh عز وجل.” 

(HR. Al Imam Ahmad (2496) dan dishohihkan oleh Al Imam Al Wadi’iy rohimahulloh dalam “Al Jami’ush Shohih Mimma Laisa Fish Shohihain” no. (804)).

Orang yang berangkat ke masjid untuk menegakkan sholat dijamin dengan pahala dan “harta rampasan perang”. Sementara orang yang meninggalkan sholat tidak mendapatkan dari itu sedikitpun.

( “Nashihatun Mu’ajjalah Li Man Shoma Romadhon Wa Tarokash Sholatal Maktubah” Terjemah Bebas: “Empat Puluh Tiga Kerugian Jika Sholat Wajib Ditinggalkan” )

🅹🅾🅸🅽 🅲🅷🅰🅽🅽🅴🅻 🆃🅴🅻🅴🅶🆁🅰🅼 

ALLOH MEMBANGGAKAN DI HADAPAN MALAIKAT DENGAN ORANG YANG MENANTI SHOLAT SEUSAI SHOLAT. DAN INI TIDAK DIDAPATKAN OLEH ORANG YANG MENINGGALKAN SHOLAT

ALLOH MEMBANGGAKAN DI HADAPAN MALAIKAT DENGAN ORANG YANG MENANTI SHOLAT SEUSAI SHOLAT. DAN INI TIDAK DIDAPATKAN OLEH ORANG YANG MENINGGALKAN SHOLAT

Ditulis Oleh :
Asy Syaikh Abu Fairuz Abdurrohman bin Soekojo Al Qudsiy Al Jawiy حفظه الله
------------------------------------

Sesungguhnya orang itu sangat gembira jika para pembesar membanggakan dirinya di hadapan para sahabatnya. Maka bagaimana jika dia dibanggakan oleh Robb alam semesta di hadapan para malaikat?

Dari Abdulloh bin Amr rodhiyallohu ‘anhma yang berkata:

صلينا مع رسول الله صلى الله عليه وسلم المغرب فعقّب من عقّب، ورجع من رجع، فجاء صلى الله عليه و سلم وقد كاد يحسر ثيابه عن ركبتيه فقال: «أبشروا معشر المسلمين، هذا ربكم قد فتح بابا من أبواب السماء يباهي بكم الملائكة، يقول: هؤلاء عبادي قضوا فريضة وهم ينتظرون أخرى».

“Kami sholat bersama Rosululloh shollallohu ‘alaihi wasallam mahgrib, lalu duduklah orang yang duduk, dan pulanglah orang yang pulang. Lalu datanglah Rosululloh shollallohu ‘alaihi wasallam dan hampir-hampir bajunya tersingkap dari kedua lutut beliau. Lalu beliau bersabda: “Bergembiralah wahai Muslimun, ini Robb kalian telah membuka salah satu pintu langit membanggakan kalian di hadapan para malaikat. Alloh berfirman: Mereka adalah para hamba-Ku, mereka telah menunaikan satu kewajiban dan sedang menunggu kewajiban yang lain.” 

(HR. Al Imam Ahmad (6750) dan dishohihkan oleh Al Imam Al Wadi’iy rohimahulloh dalam “Al Jami’ush Shohih” no. (868)).

Orang yang meninggalkan sholat tidak mendapatkan keutamaan ini.

( “Nashihatun Mu’ajjalah Li Man Shoma Romadhon Wa Tarokash Sholatal Maktubah” Terjemah Bebas: “Empat Puluh Tiga Kerugian Jika Sholat Wajib Ditinggalkan” )


🅹🅾🅸🅽 🅲🅷🅰🅽🅽🅴🅻 🆃🅴🅻🅴🅶🆁🅰🅼 

Orang Yang Meninggalkan Sholat Tidak Mendapatkan Besarnya Kegembiraan Alloh Terhadap Orang Yang Datang ke Masjid Untuk Sholat

Orang Yang Meninggalkan Sholat Tidak Mendapatkan Besarnya Kegembiraan Alloh Terhadap Orang Yang Datang ke Masjid Untuk Sholat

Ditulis Oleh :
Asy Syaikh Abu Fairuz Abdurrohman bin Soekojo Al Qudsiy Al Jawiy حفظه الله
------------------------------------

Sesungguhnya Alloh itu sangat bergembira dengan kedatangan hamba-Nya ke masjid untuk sholat. Dari Abu Huroiroh rodhiyallohu ‘anh yang berkata: Rosululloh shollallohu ‘alaihi wasallam bersabda:

«لا يتوضأ أحد فيحسن وضوءه ويسبغه، ثم يأتي المسجد، لا يريد إلا الصلاة فيه، إلا تبشبش الله به كما يتبشبش أهل الغائب بطلعته».

“Tidaklah ada satu orang yang berwudhu dan memperbagus wudhunya dan menyempurnakannya, lalu dia mendatangi masjid, tidak menginginkan kecuali sholat di situ, kecuali Alloh menyambutnya dengan gembira sebagaimana orang yang ditinggal pergi menyambut gembira kedatangan orang itu.” 

(HR. Al Imam Ahmad (8051) dan dishohihkan oleh Al Imam Al Wadi’iy rohimahulloh dalam “Al Jami’ush Shohih Mimma Laisa Fish Shohihain” no. (838)).

Ibnul Atsir rohimahulloh berkata: Basysy adalah kegembiraan sahabat dengan sahabatnya, kelembutan dalam meminta, menghadapkan diri kepadanya. Ungkapan:

(وقد بششت به أبشّ).

Ini adalah permisalan untuk penerimaan orang itu dengan kebaikannya, mendekatkannya pada dirinya, dan memuliakannya.” 

(“An Nihayah Fi Ghoribil Atsar”/hal. 334).

Sifat tabasybusy (التبشبش) itu tetap untuk Alloh, sesuai dengan keagungan dan kemuliaan-Nya. Dan keutamaan itu tadi tidak dicapai oleh orang yang meninggalkan sholat.

( “Nashihatun Mu’ajjalah Li Man Shoma Romadhon Wa Tarokash Sholatal Maktubah” Terjemah Bebas: “Empat Puluh Tiga Kerugian Jika Sholat Wajib Ditinggalkan” )

🅹🅾🅸🅽 🅲🅷🅰🅽🅽🅴🅻 🆃🅴🅻🅴🅶🆁🅰🅼 

Perpustakaan yang Miskin

 ↪️ Berkata Asy Syaikh Muqbil al Wadi'iy rahimahullaah


”Perpustakaan apapun yang didalamnya tidak ada buku-buku Asy Syaikh Nashiruddin Albany, maka perpustakaan tersebut teranggap ’Perpustakaan yang Miskin’ ”

📚Ijabatussaail 452

Maros, 15 Rabi'ul Awwal 1438H

🌾من مجموعة نصيحة للنساء🌾

Ikuti NashihatuLinnisa' di TELEGRAM

Hizbiyyah2 ini dibangun di atas: kedustaan, tipu daya, talbis

 قال الشيخ مقبل -رحمه الله-: هذه الحزبيات مبنية على: الكذب والخداع، والتلبيس، وقلب الحقائق. [غارة الأشرطة/١/١٥].



Berkata As-Syaikh Muqbil -rohimahulloh-:

Hizbiyyah2 ini dibangun di atas: kedustaan, tipu daya, talbis (merancukan al haq dengan bathil), dan pemutarbalikan fakta. 

[Ghorotul Asyrithoh/1/15].

Diterjemahkan oleh al-faqir ilalloh Abu Saif Mufti semoga Alloh menyelamatkannya dari makar hizbiyyun.


*Faedah dari Al Ustadz Abu Saif Mufti Jombang حَفِظَهُ اللّٰه*

jin dan syaithon akan takut kepadamu

 Berkata As-Syaikh Muqbil bin Hady Al-Wadi'iy -rohimahulloh-: 


Jika kuat aqidahmu jin dan syaithon akan takut kepadamu, jika aqidahmu goncang bisa jadi engkau takut terhadap bayang-bayangmu sendiri. [Qom'ul Mu'anid/hal 43].



*Faedah dari Al Ustadz Abu Saif Mufti Jombang حَفِظَهُ اللّٰه*

Biografi Singkat Al Imam Al Wadi’iy ‎رحمه الله

Fawaid Maktabah Fairuz Ad Dailamiy:

Ditulis Oleh :
Asy Syaikh Abu Fairuz Abdurrohman bin Soekojo Al Indonesiy Al Qudsiy Al Jawiy حفظه الله

------------------------ 

Sesungguhnya penelusuran jalan hidup seseorang itu penting sekali dalam menyingkap hakikat keadaan dan aqidah dirinya. Maka berikut ini biografi ringkas yang indah dari Al Imam Al Wadi’iy رحمه الله yang menunjukkan keimaman beliau dalam kebaikan.

Nasab beliau:

Beliau adalah Al Imam Al ‘Allamah Al Muhaddits Abu Abdirrohman Muqbil bin Hadi bin Qoyidah Al Hamdaniy Al Wadi’iy Al Yamaniy.

Tahapan beliau dalam menuntut ilmu:

Al Imam رحمه الله memulai menuntut ilmu di Al Maktab hingga menyelesaikan masa belajar di situ, kemudian beliau pergi ke masjid Al Hadi, tapi beliau tidak terbantu untuk menuntut ilmu. Sekian lama setelah itu beliau pergi ke Tanah Suci dan Najd, lalu minta nasihat pada sebagian pemberi nasihat tentang apa sajakah kitab-kitab yang berfaidah untuk beliau beli? Maka sang penasihat membimbing beliau untuk membeli “Shohihul Bukhori”, “Bulughul Marom”, “Riyadhush Sholihih” dan “Fathul Majid”. Ketika itu beliau رحمه الله bekerja sebagai penjaga gedung di Hajun. Lalu beliau tekun membaca kitab-kitab tadi. Dan kitab-kitab tadi menempel di benak beliau karena praktek amalan di negrinya berlainan dengan apa yang ada di dalam kitab itu, terutama “Fathul Majid”.

Selang waktu kemudian beliau pulang ke negrinya, dan mulai mengingkari perkara-perkara yang beliau dapati ada di masyarakat seperti penyembelihan untuk selain Alloh, pembangunan kubah di atas kuburan, seruan kepada orang mati, dan minta bantuan pada orang mati. Maka berita itu sampai kepada orang syi’ah sehingga membuat mereka marah. Di antara mereka ada yang berkata: “Barangsiapa menukar agamanya, maka bunuhlah dia.” Dan di antara mereka ada yang mengirim utusan pada kerabatnya dan berkata: “Jika kalian tidak menghalanginya maka kami akan memenjarakannya.”
 
Setelah terjadi berbagai tekanan, mereka membuat ketetapan yang tidak bisa dielakkan oleh beliau yaitu: mereka menetapkan untuk memasukkannya ke “Jami’ul Hadi.”
Manakala beliau mendapati bahwasanya kitab-kitab yang diajarkan itu tidak berfaidah selain “Nahwu”, dan beliau melihat bahwasanya kitab-kitab yang ditetapkan itu beraliran syi’ah mu’tazilah, beliau رحمه الله berkonsentrasi pada ilmu “Nahwu”. Beliau sering menasihati seorang pengajar mereka yang bernama Muhammad bin Hauriyyah untuk meninggalkan ramalan bintang, tapi orang ini menolak dan bahkan dia menasihati para pengelola universitas ini untuk mengusir Asy Syaikh Muqbil رحمه الله, tapi orang-orang memberikan syafa’at untuk beliau.

Ketika terjadi pemberontakan kaum republik, beliau رحمه الله dan keluarganya meninggalkan negrinya dan tinggal di Najron. Beliau tekun menyertai syaikh beliau Abul Husain Majduddin Al Muayyad hingga beliau mengambil faidah darinya terutama ilmu bahasa Arob. Beliau tinggal di situ sekitar dua tahun, kemudian pergi ke Tanah Suci dan Najd. Beliau tinggal di Najd sekitar satu setengah bulan di Madrosah Tahfizhil Qur’an dibawah pengelolaan Asy Syaikh Muhammad bin Sinan Al Hadaiy رحمه الله. Syaikh ini sangat memuliakan beliau dikarenakan melihat beliau sangat bisa mengambil faidah ilmu.

Kemudian beliau berangkat ke Mekkah. Jika mendapatkan pekerjaan, beliau bekerja, dan menuntut ilmu di malam hari, hadir di majelis ta’lim Asy Syaikh Yahya bin Utsman Al Bakistaniy pada pelajaran “Tafsir Ibnu Katsir”, “Shohihul Bukhoriy” dan “Shohih Muslim”. Beliau juga belajar syaikh yang mulia dan tinggi ilmunya: Hakim Yahya Al Asywal Al Yamaniy di pelajaran “Subulussalam” dan yang lainnya. Beliau juga belajar syaikh yang mulia dan tinggi ilmunya: Abdurrozzaq Asy Syahidziy Al Mahwitiy, di sebagian kitab-kitab yang beliau minta untuk diajarkan.

Ketika Ma’hadul Haromil Makkiy dibuka, beliau masuk ke situ dan belajar di sebagian masyayikh yang terkemuka seperti: Asy Syaikh Abdulloh bin Muhammad bin Humaid, dan demikian pula Asy Syaikh Muhammad As Subayyil.

Setelah beliau menetap di ma’had itu, berangkatlah beliau ke Najron untuk mengambil kelu

arganya, kemudian beliau tinggal di Makkah sepanjang masa belajar di Ma’had itu selama enam tahun. Beliau belajar di antara waktu maghrib dan ‘Isya kepada Asy Syaikh Abdul ‘Aziz bin Rosyid An Najdiy. Dan belajar ke Asy Syaikh Muhammad bin Abdillah Ash Shoumaliy sekitar enam bulan, syaikh ini merupakan ayat Alloh dalam mengenal para rowi “Shohihain”. Beliau mengambil faidah yang banyak dari syaikh tadi dalam ilmu hadits.
Kemudian beliau pindah ke Madinah ke Al Jami’atul Islamiyyah di kuliah Da’wah Wal Ushuluddin. Dan termasuk syaikh beliau yang paling menonjol adalah Asy Syaikh As Sayyid Muhammad Al Hakim Al Mishriy, Asy Syaikh Mahmud Abdul Wahhab Faid Al Mishriy. 

Dan pada musim liburan beliau masuk ke kuliah syari’ah, sehingga beliau رحمه الله menyelesaikan dua kuliah dan diberi dua ijazah. Beliau رحمه الله berkata: “Dan aku dengan pujian kepada Alloh tidaklah diriku peduli dengan dua ijazah itu. Yang terpandang di sisiku adalah ilmu.”

Dan pada tahun itu dibukalah di universitas itu pendidikan tinggi yang dinamakan dengan Majister. Maka beliau masuk ke pendidikan itu, yang mengkhususkan pada bagian ilmu hadits. Dan Asy Syaikh Muhammad Al Amin Al Mishriy, Asy Syaikh As Sayyid Muhammad Al Hakim Al Mishriy, Asy Syaikh Hammad bin Muhammad Al Anshoriy. Dan di sebagian malam beliau menghadiri pelajaran Al Imam Abdul ‘Aziz ibnu Baz di Al Haromul Madaniy dalam “Shohih Muslim”, juga pelajaran Al Imam Al Albaniy dalam majelis-majelis beliau yang khusus untuk para pelajar untuk mengambil faidah.

( “Tadzkirul ‘Ibad ‘Ala Ahliyyatil ‘Alamain Al Wadi’iy Wal Hajuriy Lil Ijtihad Wa Baroatuhuma Min Juhaiman Wa Jama’atil Fasad” |Terjemah Bebas:
“Kemilau Muhaddits Salafiy: Al Muhaddits Muqbil Al Wadi’iy, dan Al Muhaddits Yahya Al Hajuriy” | Asy Syaikh Abu Fairuz Abdurrohman bin Soekojo Al Jawiy )

📚 Ⓙⓞⓘⓝ Ⓒⓗⓐⓝⓝⓔⓛ 📚
               📒📕📗📘📙 

Lanjutan Biografi Al Imam Al Wadi'i

Dakwah Beliau di Saudi:

Sejak beliau tinggal di Al Haromil Makkiy beliau senantiasa mengajari sebagian penuntut ilmu kitab “Qothrun Nada”, dan “At Tuhfatus Saniyyah”. Di Madinah beliau mengajari para penuntut ilmu kitab “At Tuhfatus Saniyyah”, dan di rumahnya beliau mengajarkan “Jami’ut Tirmidziy”, “Qothrun Nada” dan “Ba’itsul Hatsits”. Maka tersebarlah dakwah yang besar di Madinah sepanjang enam tahun itu, yang dilaksanakan oleh beliau dan sebagian rekan beliau. Dan berlangsunglah safari dakwah di seluruh penjuru kerajaan Saudi, sehingga masyarakat bisa mengambil faidah dan mencintai dakwah.

Ketika fitnah Juhaiman dan gerombolannya menyala, pemerintah Saudi memerintahkan untuk memulangkan seluruh orang asing.

Ketika tiba di Yaman, pulanglah Al Imam Al Wadi’iy رحمه الله ke desa beliau dan tinggal di sana sambil mengajarkan Al Qur’an pada anak-anak, dan menegakkan dakwah. Maka syi’ah dan para musuh Islam mulai menyerang beliau.
Pada suatu hari salah seorang pejabat memanggil beliau, maka masuklah beliau menemuinya disertai dengan Husain bin Qoid Majalli, lalu mulailah beliau bicara tentang syi’ah, dan menerangkan bahwasanya syaikh dan orang-orang yang bersama beliau itu mengajak orang kepada Al Kitab dan As Sunnah, dan bahwasanya Syi’ah merasa dengki pada mereka dengan dakwah tadi, syi’ah takut akan munculnya kebenaran. Maka sang pejabat berkata: “Sesungguhnya syi’ah telah membuat hitam sejarah Yaman. Selama dakwah Anda adalah demikian tadi, maka teruslah berdakwah, kami bersama Anda.”

Setelah itu beliau رحمه الله tinggal di perpustakaan beliau. Dalam waktu sebentar tiba-tiba saja datang beberapa orang Mesir, maka beliau رحمه الله membuka pelajaran dari kitab-kitab hadits dan bahasa untuk mereka. Dan terus-menerus para pelajar berkunjung dari Mesir, Kuwait, Tanah Suci dan Najd, Aljazair, Libia, Somalia, Belgia, dan dari banyak negri Islam dan yang selainnya.

Semangat beliau untuk mengajari para muridnya dan keluarganya sendiri:

 Al Imam رحمه الله terus bersemangat dalam ilmu. Beliau sangat memperhatikan pendidikan. Beliau punya sejumlah pelajaran. Dulu beliau mengajarkan satu jam sebelum zhuhur kitab beliau “Ash Shohihul Musnad Mimma Laisa Fish Shohihain.” Seusai itu beliau mulai mengajarkan “Al Jami’ush Shohih Mimma Laisa Fish Shohihain.” Setelah sholat zhuhur beliau mengajarkan sehari “Tafsir Ibnu Katsir”, sehari kitab beliau “Ash Shohihul Musnad Min Asbabin Nuzul.” Seusai itu beliau menjadikan posisi kitab tadi dengan kitab “Al Jami’ush Shohih Mimma Laisa Fish Shohihain,” maka jadilah sehari “Tafsir Ibnu Katsir”, sehari “Al Jami’ush Shohih Mimma Laisa Fish Shohihain.”

 Setelah ashr beliau mengajarkan “Shohihul Bukhoriy”, setelah maghrib mengajarkan “Shohih Muslim” dan kitab beliau “Ahadits Mu’allah Zhohiruhash Shihhah”. Setelah selesai dari kitab itu, beliau mengajarkan kitab beliau “Ghorotul Fishol ‘Alal Mu’tadina ‘Ala Kutubil ‘Ilal”. Setelah selesai dari kitab itu, beliau mengajarkan kitab beliau “Dzammul Mas’alah” hanya saja beliau sering tidak hadir manakala penyakit beliau mulai parah. Kitab beliau semuanya beliau ajarkan bersama dengan “Shohih Muslim”. Setelah selesai dari kitab “Dzammil Mas’alah”, beliau mengajarkan kitab beliau “Ash Shohihul Musnad Min Dalailun Nubuwwah”, beliau jadikan sehari kitab itu dan sehari “Shohih Muslim”. Bersamaan dengan dua kitab ini beliau juga mengajarkan kitab “Al Mustadrok” dan kitab beliau “Ash Shohihul Musnad Fil Qodar”. Inilah dars Al Imam Al Wadi’iy رحمه الله yang khusus di Darul Hadits.

 Jika beliau pindah ke rumah, beliau mengajari putri beliau Ummu Abdillah kitab “Qothrun Nada”, kemudian para istrinya membaca di hadapan beliau satu hadits dari kitab beliau “Dalailun Nubuwwah”. Beliau juga mengajari mereka imla (dikte). Beliau juga mengajari istri beliau Ummu Syu’aib “Al Mutammimah” sebelum tidur.

( Kemilau Muhaddits Salafiy, Muqbil bin Hadi Al Wadi'i dan Yahya Al Hajuriy | Ditulis : Abu Fairuz Abdurrohman Al Jawiy )


📚 Ⓙⓞⓘⓝ Ⓒⓗⓐⓝⓝⓔⓛ 📚
               📒📕📗📘📙 

Perkara yang yang meremukkan punggung2 mubtadi'ah

Berkata 'Allamatul Yaman dan ahli haditsnya Muqbil Al-Wadi'iy -rohimahulloh-:

 Sesungguhnya bahu membahu bersama ahlul bida' adalah yang melembekkan dakwah, dan inilah yang menjadikan Afganistan sebagai tempat pembantaian bagi kaum muslimin, disebabkan karena mereka campur aduk, ini hizby, ini shufy, dan ini ikhwany, maka mesti dari pembeda, dan menjauh dari setiap mubtadi', maka yang kami nasehatkan dengannya adalah menjauh dari mereka karena mereka orang yang menyimpang, sebagaimana dikatakan Abu Qilabah: Jangan kalian membaur dengan ahlul ahwa dan ahlul bida', sesungguhnya aku tidak merasa aman mereka akan menenggelamkan kalian dalam kesesatan mereka dan merancukan sebagian apa yang kalian ketahui.


Dan aku mengamati bahwa yang meremukkan punggung2 mubtadi'ah adalah dua perkara:

Perkara pertama, jarh wat ta'dil
Perkara kedua, tamayyuz yaitu memisahkan diri dari mereka, maka jangan kalian duduk2 bersama mereka, dan jangan menghadiri muhadloroh mereka. 

[Nubdzatun Mukhtashoroh Min Nashoihi Al-'Allamah Muqbil/61].


 *📌 قال علامة اليمن و محدثها مقبل الوادعي – رحمه الله - :*


*[ إن التعاون مع أهل البدع هو الذي ميّع الدعوة ،*
*وهو الذي جعل أفغانستان مجزرة المسلمين بسبب أنهم كانوا خليطا ،*
*فهذا حزبي وهذا صوفي وهذا إخواني ،*
*فلابد من تميّز وابتعاد عن كلّ مبتدع ،*
*فالذي ننصح به هو الابتعاد عنهم فهم من ذوي الزيغ ،*
*كما قال أبو قلابة : ( لا تجالسوا أهل الأهواء والبدع ، فإني لا آمن أن يغمسوكم في ضلالهم ويلبسوا عليكم بعض ما تعرفون )*
*و قد رأيتُ أنَّ الذي يقصِم ظهور المبتدعة أمرين :*
*الأمر الأول : الجرح و التعديل*
*الأمر الثاني : التميُّز أي :* *الانفصال عنهم , فلا يُجالسون , و لا يُحضَر محاضراتهم ].*

*📓[نبذة مختصرة من نصائح العلاّمة مقبل ( 61 )]*



Diterjemakan oleh al-faqir ilalloh: Abu Saif Mufti semoga Alloh mengokokan kita semua di atas jalanNya.


*Faedah dari Al Ustadz Abu Saif Mufti Jombang حَفِظَهُ اللّٰه*

_*NASEHAT UNTUK SEKIRANYA TIDAK MEMONDOKKAN ANAK SEBELUM MENCAPAI BALIGH*_

_*Telah Di Periksa Oleh Asy-Syaikh Abu Fairuz Abdurrohman Bin Soekojo Al Indonesiy حفظه الله تعالى*_                بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَن...