Nukilan Tugas Penting Ahli Iman di Bulan Ramadhan dan di Seluruh Zaman | Asy Syaikh Abu Fairuz Al Jawiy حفظه الله

Al Imam An Nawawiy رحمه الله berkata: 

“Di dalam hadits itu ada dorongan untuk memperbanyak sujud, dan anjuran untuk itu. Dan yang dimaksud dengannya adalah sujud dalam sholat. Dan di dalamnya ada dalil bagi orang yang berpendapat bahwasanya memperbanyak sujud itu lebih utama daripada memperpanjang berdiri. 

Dan masalah ini telah lewat, dan perselisihan di dalamnya pada bab sebelum ini. Dan sebab dari dorongan tersebut adalah hadits yang telah lewat:

«أقرب ما يكون العبد من ربه وهو ساجد»

“Keadaan seorang hamba yang paling dekat dengan Robbnya adalah dalam keadaan dia itu sujud.” 

[HR. Muslim (482)].


Dan itu mencocoki firman Alloh ta’ala:

﴿واسجد واقترب﴾


“Dan sujudlah dan mendekatlah.”

Karena sujud itu adalah puncak ketawadhu’an dan peribadatan untuk Alloh ta’ala. Di di dalamnya ada peletakan anggota badan manusia yang paling mulia dan paling tinggi yaitu wajahnya, ke tanah yang diinjak dan dihinakan. Wallohu a’lam.” 

(“Al Minhaj”/3/hal. 451/cet. Darul Qolam).


( Tugas Penting Ahli Iman di Bulan Ramadhan dan di Seluruh Zaman | Asy Syaikh Abu Fairuz Al Jawiy حفظه الله )


Telegram: @fawaaidassunnah 
https://t.me/fawaaidassunnah

nukilan dari Kitab "Tugas Penting Ahli Iman Dibulan Ramadhan dan Diseluruh Zaman

Al ‘Allamah Al Mubarokfuriy رحمه الله berkata: Al Asyrof berkata:

yang dimaksudkan dengan amalan yang tersebut tadi adalah nafilah (mustahabbah), bukan faroidh (kewajiban). 

Al Qori berkata: 

“Wallohu a’lam dengan maksudnya, karena terkadang tergambarkan bahwasanya pendamaian tadi berlaku pada kerusakan yang bercabang darinya pertumpahan darah, perampasan harta, perusakan kehormatan, hal itu lebih utama daripada kewajiban-kewajiban ibadah yang terbatas ini, bersamaan dimungkinkannya pembayaran kewajiban tadi jika sampai ditinggalkan, dan itu adalah termasuk dari hak Alloh yang dia itu lebih ringan di sisi Alloh سبحانه daripada hak-hak para hamba. Maka jika demikian, benarlah untuk dikatakan bahwasanya jenis amalan ini lebih utama daripada jenis tadi, karena sebagian individunya itu lebih utama, seperti: manusia lebih baik daripada malaikat, dan laki-laki lebih baik daripada perempuan.” 

(“Tuhfatul Ahwadzi”/7/hal. 255/cet. Darul Kutubil ‘Ilmiyyah).

Lalu beliau رحمه الله berkata: dalam “An Nihayah” pengarangnya berkata: pencukur adalah karakter yang bersifat mencukur, yaitu membinasakan dan menghabiskan agama, sebagaimana pisau cukur menghabiskan rambut.” –sampai pada ucapan beliau:

- Ath Thibiy berkata: 

dalam hadits ini ada dorongan dan anjuran untuk mendamaikan dua pihak, dan menjauhi perusakan di dalamnya, karena perbaikan itu merupakan sebab berpegang teguhnya semua dengan tali Alloh dan tiadanya perpecahan di antara muslimin. Sementara kerusakan dua pihak itu merupakan keretakan dalam agama. Maka barangsiapa mengusahakan perbaikannya dan menghilangkan kerusakannya, dia akan mendapatkan derajat di atas derajat yang dicapai oleh orang yang berpuasa dan sholat yang sibuk dengan dirinya sendiri. Maka berdasarkan ini, seharusnya sholat dan puasa (yang tersebut dalam hadits tadi) dibawa kepada kemutlakannya, dan pencukur tadi dibawa kepada makna yang diperlukan oleh urusan agama.” 

(sumber yang sama).

( Dinukil dari Kitab "Tugas Penting Ahli Iman Dibulan Ramadhan dan Diseluruh Zaman | hal 56-57 | Asy Syaikh Abu Fairuz Abdurrohman bin Soekojo Al Jawiy حفظه الله )

Telegram: @fawaaidassunnah 
https://t.me/fawaaidassunnah

Kronologis pemukulan serta intimidasi dan teror pembunuhan yang dilakukan oleh luqmaniyun

📌 بسم الله. الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه وسلم. أما بعد📌


*Kronologis pemukulan serta intimidasi dan teror pembunuhan yang dilakukan oleh luqmaniyun kepada ihwan ahlussunah salafiyun di masjid al markaz al islamy, Pangkalan bun Kalimantan Tengah, serta bantahan terhadap tulisan Qomar Su'aidi tentang pembelaan dia terhadap dakwah luqmaniyun yang sebagian masih diwarnai dengan kekerasan.*

_Penulis Abu Abdurohman Utsman assemarangy._

****1. Kamis 25 rojab 1439 h, bertepatan dengan 12 april 2018 jam 1 siang, kami berempat (ana, ust harits al jabaly, pak busyro abu nabil, dan akh raziqin) berangkat dari semarang ke pangkalan bun dengan pesawat, alhamdulillah kami sampai jam 2 siang dan dijemput oleh akh Mulyani yang akrab dipanggil dengan pak Mul, kemudian beliau (sebagai pihak pengundang) membawa kami kerumahnya sambil memaparkan bahwa masjid almarkaz al islamy adalah dibawah pengaturan beliau, karena beliau yang mengurusi sejak awal pembangunan masjid dan bahkan beliau langsung ke kantor ihyaut turots di Jakarta guna mengambil dana pembangunan masjid tersebut di sekitar tahun 1429 hijriyah /2008 masehi, sedangkan luqmaniyun tidak ada andil sama sekali didalam pembangunan masjid tersebut. Perlu diketahui bahwa pak Mul dulunya bersama ihyaut turots kemudian ke MLM kemudian ke luqmaniyun kemudian ke ahlussunah salafiyun. Kemudian dilakukan muhadhoroh/ ta'lim di masjid al markaz setelah sholat maghrib, sedangkan luqmaniyun mereka belajar di ruangan kelas sebagaimana telah disepakati dan tidak mau mendengarkan.

****2. Jum'at pagi setelah subuh mereka luqmaniyun di kelas masing masing, kemudian ketika menjelang sholat jum'at mereka semua pergi dari lingkungan masjid (sholat jum'at di masjid lain) bahkan menutup pintu gerbang masjid seakan akan menganggap tidak ada sholat jum'at di masjid almarkaz, dan alhamdulillah sholat jum'at berlangsung dengan lancar bersama masyarakat sekitar. Kemudian diadakan ta'lim riyadhush sholihin setelah sholat maghrib dan mereka luqmaniyun ke ruangan kelas tidak mengikuti ta'lim di masjid.

****3. Sabtu pagi setelah sholat shubuh ta'lim riyadhush sholihin, mereka luqmaniyun didalam masjid sambil membaca alquran keras keras, setelah selesai ta'lim mereka di nasehati untuk tidak berbuat demikian lagi dan menyepakatinya. Sabtu malam diadakan ta'lim riyadhush sholihin, kemudian azan sholat isya dan iqomat, lalu pak Mul meminta ana untuk menjadi imam sholat isya, kemudian ana maju dan bersiap untuk takbirotul ihrom. Beberapa saat kemudian datang banyak luqmaniyun maju ke depan sambil mengacung ngacungkan tangan sambil berteriak dan menghardik dengan suara keras di dalam masjid Alloh, sebagian memukul mukul pintu dengan marah, yang lain berteriak teriak mengancam antum/kalian mau tak karungi (maksudnya wallohu a'lam, dimasukkan karung dan dibuang sambil dipukuli bahkan bisa sampai mati - demikian yang dulu ana perhatikan selama laskar jihad استغفر الله وأتوب إليه
, diantara mereka ada yang teriak ke ana dan memukul lengan kanan ana dengan keras "kamu tidak punya adab sudah ada imam rowatib malah mau jadi imam, tak karungi kamu kalau jadi imam", padahal sudah disepakati bahwa selama kami di masjid almarkaz maka segala urusan masjid diserahkan kepada pak Mul, mereka luqmaniyun sekitar 30 orang, dan kejadian berlangsung sekitar 5 menit, suasana menjadi tegang, bahkan anak pak Mul menangis, dan sebagian ihwan tidak mau lagi sholat disitu. Kalimat "kamu tak karungi" terus menerus diulang ulang mereka dengan berteriak teriak, karena tidak ingin terjadi pertumpahan darah di masjid Alloh, akhirnya ana mundur dan salah seorang mereka menjadi imam.

****4. Hari ahad dan senin sampai kami pulang ke semarang tidak kami adakan ta'lim karena takut terjadi sesuatu yang tidak diinginkan. Perlu diingat bahwa ana sudah diperingatkan kalau ana tetap pergi ke kalimantan akan dihadang laskar jihad, demikian juga pak Mul di WA oleh afifudin bahwa dia tidak ridho kalau nanti terjadi sesuatu pada fisik pak Mul, ada juga yang memberikan sms menjelekan pak mul, dan puncaknya mereka mengancam kalau ma
08:37
sih ada diantara kami yang khutbah jum'at akan ditarik dari mimbar. Demikian tulisan ini ana tulis sebagai jawaban pertanyaan dari para ihwan dan sebagai bentuk peringatan dari dakwah luqmaniyun yang berbahaya.

الله المستعان ولا حول ولا قوة إلا بالله. وصلى الله على رسول الله وعلى آله وسلم.

Pangkalan bun Kalteng, 29 rojab 1439/16 april 2018.

Berhutang Atau Berniaga Lebih Baik Daripada Meminta-minta

Berhutang Atau Berniaga Lebih Baik Daripada Meminta-minta Ditulis oleh: Abu Fairuz Abdurrohman Al Qudsy Al Jawy Al Indonesy -semoga Alloh me...