masalah meminta-minta

WAHAI QOBISHOH...
___________________

Rasulullōh Shallallōhu 'alayhi wasallam bersabda :

يا قبيصة إن المسألة لا تحل إلا لأحد ثلاثة
Wahai Qobishah, sesungguhnya masalah meminta-minta itu tidak boleh kecuali bagi tiga golongan;

رجل تحمل حمالة فحلت له المسألة حتى يصيبها ثم يمسك

(pertama) yaitu seorang laki-laki yang menahan tanggungan (di luar kemampuannya), maka halal baginya meminta-minta sehingga dia mendapatkannya yang dapat mencukupi kebutuhan hidupnya,

ورجل أصابته جائحة اجتاحت ماله فحلت له المسألة حتى يصيب قواما من عيش أو قال سدادا من عيش

(Kedua) seorang laki-laki yang tertimpa musibah besar hingga habis hartanya, maka halal baginya meminta-minta, sampai dia mendapatkannya lalu ia berhenti dari meminta-minta.

ورجل أصابته فاقة حتى يقوم ثلاثة من ذوي الحجا من قومه لقد أصابت فلانا فاقة فحلت له المسألة حتى يصيب قواما من عيش أو قال سدادا من عيش فما سواهن من المسألة

(Ketiga) Dan seorang laki-laki yang terkena musibah kefaqiran hingga tiga orang dari kaumnya bersaksi seraya berkata: kefaqiran telah menimpa Fulan, maka halal baginya meminta-minta, sehingga ia mampu menegakkan kehidupannya kembali kemudian ia menahan diri dari meminta-minta.

يا قبيصة سحتا يأكلها صاحبها سحتا

Wahai Qobishah, selain dari tiga golongan itu maka meminta-minta adalah HARAM. Keharaman yang menyebabkan pelakunya memakan dari barang yang HARAM."
(HR. Muslim:2451)

Follow ISNAD on TELEGRAM :arrow_heading_down:
bit.do/isnadnet

*SYI’AH ROFIDHOH YANG KUFUR 24 (TERAKHIR)*

🌪 *BADAI YANG MENGGEMPUR*

MENGHANTAM

*SYI’AH ROFIDHOH YANG KUFUR*

:arrow_forward: *[Seri 24] Terakhir*

:syringe: [ 94] *Pokok dakwah Syi’ah Rofidhoh adalah menyelisihi Ahlus Sunnah.*
Diriwayatkan Al-Hurr Amiliy dalam kitabnya “Wasail Syi’ah” (27/119) dari Muhammad bin ‘Abdillah berkata: aku berkata kepada Ridho; bagaimana apa yang kami lakukan apabila ada dua kahobar yang saling bertentangan?” Ia berkata:
« إِذَا وَرَدَ عَليكُمْ خَبَرَانِ مُخْتَلِفَانِ فَانْظُرُوا مَا يُخَالِفُ مِنْهُمَا العَامَةُ فَخُذُوهُ، وَانْظُرُوا مَا يُوَافِقُ أَخْبَارُهُمْ فَدَعُوهُ»
“Apabila datang kepada kalian dua khobar yang bertentangan, maka lihatlah apa yang menyelisihi dari keduanya dari A’mah (Ahlus Sunnah) maka ambillah, dan apabila ada apa yang mencocoki khobar mereka, maka tinggalkanlah.”

:syringe: [ 95] *Syi’ah Rofidhoh menuduh semua manusia adalah anak zina.*
Disebutkan Al-Majlisiy dari Abu Ja’far berkata:
«وَاللهِ يَا أَبَا حَمْزَةَ، إِنَّ النَّاسَ كُلُّهُمْ أَوْلاُدُ بَغَايَا مَا خَلاَ شِيْعَتنَا»
“Demi Alloh wahai Abu Hamzah, sesungguhnya manusia semuanya adalah anak pelacur kecuali Syi’ah (golongan) kami.” [dari “Bihaarul Anwaar” (24/311)]

:syringe: [ 96 ] *Syi’ah Rofidhoh mengharomkan sembelihan Ahlus Sunnah.*
Khumainiy mengatakan:
«فَتَحِلُّ ذَبَائِحِهِمْ جَمِيْعُ فِرَقِ الإِسْلاَمِ، عَدَا النَّاصِب، وَإِنْ أَظْهَرَ الإِسْلاَمَ»
“diHalalkan semua sembelihan kelompok Islam, kecuali Nashibi (Ahlus Sunnah), walaupun menampakkan keislaman.” [dari “Tahrir Wasilah” kitab Thoharoh]

:syringe: [ 97 ] *Syi’ah Rofidhoh mewajibkan untuk taqiyyah dan meninggalkannya seperti meninggalkan sholat.*
Ibnu Bawabaeh mengatakan:
« اعْتِقَادُنَا فِي التَّقِيَّةِ أَنَّهَا وَاجِبَةٌ ، مَنْ تَرَكَهَا كَانَ بِمَنْزِلَةِ مَنْ تَرَكَ الصَّلاَةَ»
“Keyakinan kami dalam perkara taqiyyah adalah hal itu wajib, dan barang siapa meninggalkannya maka kedudukannya seperti meninggalkan sholat.” [dari “Al-I’tiqoodaat” (hal.107)]

:syringe: [ 98] *Taqiyyah adalah seafdhol-afdholnya amalan mu’min menurut Syi’ah Rofidhoh.*
Diriwayatkan dalam “Tafsir Al-Hasan Al-Askari” (hal.162) dari ‘Ali bin Abi Tholib:
« التَّقِيَّةُ مِنْ أَفْضَلِ أَعْمَالِ المُؤْمِنِ»
“Taqiyyah adalah seafdhol-afdholnya amalan seorang mu’min.”

:syringe: [ 99 ] *Syi’ah Rofidhoh menghalalkan nikah mut’ah.*
Muhammad Husain Alu Kasyif Ghitho mengatakan:
« وَنِكَاحُ المُتْعَةِ هُوَ الَّذِي انْفَرَدَتْ بِهِ الإِمَامِيَّةِ مِنْ بَيْنِ سَائِرِ فِرَقِ المُسْلِمِيْنَ بِالقَوْلِ بِجَوَازِهِ وَبَقَاءِ مَشْرُوْعِيَّتِهِ إِلَى الأَبَدِ»
“Nikah mut’ah adalah perkara yang menyendiri kelompok Imamiyyah dari semua kelompok kaum muslimin dengan pendapat tentang bolehnya hal tersebut, serta tetap terus menerusnya hal tersebut sampai abadi.” [dari “Ashlul Syi’ah wa UShuliha” (hal.253)]

:syringe: [ 100 ] *Syi’ah Rofidhoh memboleh mut’ah walaupun dengan bayi perempuan yang masih didalam buaian ibunya.*
Al-Khumainiy mengatakan:
« وَأَمَّا سَائِرُ الإِسْتِمْتَعَاتِ كَاللَّمْسِ بِشَهْوَةٍ ، وَالضَّمِّ، وَالتَّفْخِيْذِ، فَلاَ بَأْسَ بِهَا حَتَّى فِي الرَّضِيْعَةِ»
“Adapun semua hal istimta’ seperti memegang dengan syahwat, memeluk, dengan paha tidaklah mengapa walaupun dengan bayi perempuan yang masih menyusui.” [dari “Tahrir Wasilah” , kitab Nikah, no,12]

:syringe: [ 101] *Syi’ah Rofidhoh membolehkan mut’ah dengan wanita yang telah bersuami!*
Dari Fadhl maula Muhammad bin Rosyid, dari Abu Abdillah -alaihis salam-,
« قُلْتُ: إِنِّي تَزَوَّجْتُ امْرَأَةً مُتْعَةً، فَوَقَعَ فِي نَفْسِي أَنَّ لَهَا زَوْجًا، فَفَتَّشْتُ عَنْ ذَلِكَ، فَوَجَدتُّ لَهَا زَوْجًا!!!، فَقَالَ أَبُو عَبْدِ اللهِ: وَلِمَ فَتَّشْتَهَا»
aku bertanya kepada Abu ‘Abdillah:Sesungguhny aku menikah dengan perempuan dengan mut’ah, kemudian terbenak didiriku bahwa ia telah menikah dengan pria lain, kemudian aku cek dugaanku tersebut, maka ternyata ia adalah seorang wanita yang telah menikah, maka berkata Abu Abdillah: “Kenapa kamu mencari-cari hal tersebut???! [dari “Wasa’il Syi’ah” (21/31)]

:syringe: [ 102] *Syi’ah Rofidhoh membolehkan mut’ah dengan wanita pezina!.*
Khumainiy mengatakan:
« يَجُوزُ التَّمَتُّعُ بِالزَّانِيَةِ عَلَى كَراهِيَةٍ خُصُوصًا لَوْ كَانَتْ العَّوَاهِرُ وَالمَشْهُورَاتُ بِالزِّنَا»

Boleh melakukan mut’ah dengan wanita pezina akan tetapi makruh, terlebih apabila dia adalah seorang wanita nakal dan yang masyhur dengan zina.” [dari “Tahrir Wasilah”, Kitab Nikah,masalah no.18]

:syringe: [ 103] *Syi’ah Rofidhoh membolehkan mendatangi istrinya di dubur.*
Khumainiy berkata:
« المَشْهُورُ وَالأَقْوَى جَوَازُ وَطْءِ الزَّوْجَةِ دُبُرًا عَلَى كَرَاهِيَةٍ شَدِيْدَةٍ، وَالأَحْوَطُ تَرْكُهُ خُصُوصًا مَعَ عَدَمِ رِضَاهَا»
“Yang masyhur dan lebih kuat (pendapatnya) adalah boleh mendatangi istri dari duburnya akan tetapi makruh sekali. Dan yang lebih selamat adalah meninggalkanya terkhusus ketika sang istri tidak ridho.” [dari “Tahrir Wasilah”, Kitab Nikah,masalah no.11]

:syringe: [ 104 ] *Syi’ah Rofidhoh menganggap bahwa tanah kubur Husain sebab keamanan dari adzab kubur.*
Disebutkan oleh Al-Hurr Al-‘Amili dalam kitabnya “Wasa’il Syi’ah” (3/29) bab dalam kitabNya.
« بَابٌ: اسْتِحْبَابُ وَضْعِ التُّرْبَةِ الحُسَيْنِيَّةِ مَعَ المَيِّتِ فِي الحَنُوطِ وَالكَفَنِ وَفِي القَبْرِ»
“Bab: Disukai meletakkantanah kuburan Husain bersama mayyit dalam obat yang agar tidak rusak mayyit dan kafan dan didalam kubur.”


:memo: Di tulis:
Abu Muhammad Fuad Hasan bin Mukiyi,
Ngawi, Jawa Timur, akhir bulan Jumadal Akhir 1436 Hijriyyah

:globe_with_meridians: Channel Telegram:
ⓣelegram.me/MasjidImamAlWadii

*SYI’AH ROFIDHOH YANG KUFUR Seri 23*

*BADAI YANG MENGGEMPUR*

MENGHANTAM

*SYI’AH ROFIDHOH YANG KUFUR*

:arrow_forward: *[Seri 23]*

:syringe: [ 96 ] *Madzhab Syi’ah Rofidhoh dalam Asma’ wa Shifat adalah madzhab mu’tazilah.*
Berkata Ibnul Muthohhir:
« أَنَّ مَذْهَبَنَا الشِّيْعِيِّ فِي الأَسْمَاءِ وَالصَّفَاتِ كَمَذْهَبِ المُعْتَزِلَةِ»
“Bahwasanya madzhab kami; Syi’ah dalam Asma’ wa Shifat adalah seperti madzhab mu’tazilah.” [dari “Nahjul Murtasyidin” (hal.32)]

:syringe: [ 97 ] *Syi’ah Rofidhoh mengatakan Al-Qur’an adalah makhluk.*
Berkata Ayatusy Syi’ah Muhsin Al-Amin:
« قَالَتِ الشِّيْعَةُ وَالمُعْتَزِلَةُ: القُرْآنُ مَخْلُوْقٌ»
“Syi’ah dan Mu’tazilah mengatakan: Al-Qur’an adalah makhluk.” [dari “A’yanusy Syi’ah” (1/461)]

:syringe: [ 98 ] *Syi’ah Rofidhoh mengatakan bahwa Alloh tidak dilihat di dunia dan akhirat.*
Berkata Syaikh mereka Al-Hurr Al-Amiliy:
« أَنَّ اللهَ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى لاَ تَرَاهُ عَيْنٌ وَلاَ يُدْرِكُهُ بَصَرٌ فِي الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ، وَلاَ فِي النَّومِ وَلاَ فِي اليَقَظَةِ»
“Bahwasanya Alloh -subhanahu wa ta’ala- tidaklah bisa dilihat dengan mata dan tidak pula bisa dijangkau dengan penglihatan didunia dan akhirat, dan tidak pula dalam mimpi maupun dalam keadaan bangun.” [dari “AAl-Fushuul Al-Muhimmah fie Ushul Aimmah” (1/90)]

:syringe: [ 99 ] *Syi’ah Rofidhoh mengatakan bahwa Alloh tidak turun ke langit dunia.*
Mereka meriwayatkan dari Abu Ibrohim Musa ketika ia disebutkan suatu kaum yang beranggapan bahwa Alloh turun ke langit dunia. Ia berkata:
« أَنَّ اللهَ لاَ يَنْزِلُ وَلاَ يَحتَاجُ أَنْ يَنْزِلَ»
“Sesungguhnya Alloh tidaklah turun, dan tidaklah butuh untuk turun.” [dari “Ushul Kaafiy” (1/125)]

:syringe: [ 100 ] *Syi’ah Rofidhoh mengatakan Alloh dengan tajsiim (mempunyai badan).*
Berkata Ibnul Murtadho:
« إِنَّ جُلَّ الرَوَافِضِ عَلَى التَجْسِيْمِ، إِلَّا مَنْ اخْتَلَطَ مِنْهُمْ بِالمُعْتَزِلَةِ»
“Sesungguhnya mayoritas orang-orang Rofidhoh adalah diatas madzhab tajsiim, kecuali hanya beberapa yang sebgian mereka tercampur pemikirannya dengan mu’tazilah.” [dari “Al-Maniyyah wal Amal” oleh Ahmad bin Murtadho.]

:syringe: [ 101 ] *Musuh utama Syi’ah Rofidhoh adalah Ahlus Sunnah.*
Berkata Husain Al-Musiriy:
« عِنْدَمَا نُطَالِعُ كُتُبَنَا المُعْتَبِرَةَ، وَأَقْوَالَ فُقَهَائِنَا وَمُجْتَهِدِيْنَا، نَجِدُ َأَنَّ العَدُوَّ الوَحِيْدَ لِلشِّيْعَةِ هُمْ أَهْلُ السُّنَّةِ، وَلِذَا وَصَفُوفُهُمْ بِأَوْصَافٍ وَسَمُّوهُمْ بِأَسْمَاءٍ: فَسَمُّوهُمْ (العَامَةُ) وَسَمُّوهُمْ (النَّوَاصِبُ)»
“Ketika melihat kitab-kitab kita yang menjadi patokan, serta ucapan Fuqoha kita dan mujtahid kita, maka kami dapati bahwa musuh utama untuk Syi’ah adalah Ahlus Sunnah, oleh karena itu mereka disifati dengan beberapa sifat serta dinamai dengan beberapa nama; (‘Aamah) dan (Nawashib)…” [dari “Kasyful Asror” (hal.77)]

:syringe: [ 102 ] *Kedengkian Syi’ah Rofidhoh kepada Ahlus Sunnah.*
Berkata Husain Al-Musiriy:
« اعْلَمْ أَنَّ حِقْدَ الشِّيْعَةُ عَلَى العَامَةِ -أَهْلُ السُّنَّةِ- حِقْدٌ لاَ مَثِيْلَ لَهُ، وَلِهَذَا أَجَازَ فُقَهَائُنَا الكَذِبَ عَلَى أَهْلِ السُّنَّةِ، وَإِلْصَاقُ التُّهَمَ الكَاذِبَةَ بِهِمْ، وَالإِفْتِرَاءُ عَلَيْهِمْ وَوَصْفُهُمْ بِالقَبَائِحِ»
“Ketahuilah bahwa kedengkian Syi’ah terhadap ‘Aamah -Ahlus Sunnah- adalah kedengkian yang tidak ada bandingannya, oleh karena itu para Fuqoha kita membolehkan dusta atas nama Ahlus Sunnah, melemparkan tuduhan palsu kepada mereka, berbohong atas nama mereka, dan mensifati mereka dengan sesuatu yang jelek.” [dari “Kasyful Asror” (hal.77)]

:syringe: [ 103 ] *Syi’ah Rofidhoh menganggap Ahlus Sunnah kafir dan najis!.*
Nikmatulloh Al-Jaza’iri mengatakan tentang Ahlus Sunnah:
« إِنَّهُمْ كُفَّارٌ أَنْجَاسٌ بِإِجْمَاعِ عُلَمَاءِ الشِّيْعَةِ الإِمَامِيَّةِ، وَإِنَّهُمْ شَرٌّ مِنَ اليَهُودِ وَالنَصَارَى»
“Sesungguhnya mereka adalah orang kafir, najis dengan ijma’ ‘Ulama Syi’ah Al-Imamiyah, dan mereka sesungguhnya lebih jelek daripada Yahudi dan Nashoro.” [dari “Al-Anwar An-Nu’maniyyah” (hal.206)]

:globe_with_meridians: Channel Telegram:
ⓣelegram.me/MasjidImamAlWadii

Berhutang Atau Berniaga Lebih Baik Daripada Meminta-minta

Berhutang Atau Berniaga Lebih Baik Daripada Meminta-minta Ditulis oleh: Abu Fairuz Abdurrohman Al Qudsy Al Jawy Al Indonesy -semoga Alloh me...