Bersahabat-lah dengan orang-orang berakal

 *UNTAIAN MUTIARA ULAMA SUNNAH*


*Thowus Bin Kaisan -رحمه الله-

pernah berkata kepada anaknya:*


*"يا بني..! صاحب العقلاء تنسب إليهم وإن لم تكن منهم".*


*"Wahai Ananda..! Bersahabat-lah dengan orang-orang berakal (jenius), niscaya Engkau akan di nisbatkan termasuk mereka, meskipun engkau bukan dari mereka".*


*[ Dari Kitab: "Hilyatul Auliya", Milik Abu Nu'aim ].*



✍️ *Faedah dari Al Ustadz Abu Sulaim Sulaiman Al-Ambooniy حفظه الله تعالى*


Ucapannya Tidak sesuai dengan perbuatannya...,

 قال زبيد بن الحارث الكوفي رحمه الله

: " أسكتتني كلمة ابن مسعود عشرين سنة


။ من كان كلامه لا يوافق فعله فإنما يوبخ نفسه".


[ عيون الأخبار ١/٢٠٤.]

Berkata Zubaid Ibnul Harits Al kuufi رحمه الله

"Kalimat dari Abdul Ibnu Mas'ud رضي الله عنه Telah menjadikan diriku untuk diam selama dua puluh tahun..

Ucapan itu yaitu...,

"Bagi siapa saja yang Ucapannya Tidak sesuai dengan perbuatannya...,

Sungguh dia telah mencela dirinya Sendirinya sendiri "

('uyuunul Akhbar 1/204


FAEDAH

[كبر مكتا عند الله أن تقولوا ما لا تفعلون ] الصف ٣

"Sangat besar kemurkaan Allah bagi seorang yang berucap tapi tidak menjalankannya" As hof 3

@Sebagai seorang muslim haruslah memberi contoh perbuatan yang baik.,apalagi dia seorang da'i


Akhukum Taufiq Ab Abd

Umar bin khottob

Menagih Hutang Di Hadapan Khalayak Ramai

 MENAGIH HUTANG DI HADAPAN KHALAYAK RAMAI


Pertanyaan :


 Assalamu'alaikum yaa Syikh bagaimana cara adab menagih hutang? Bolehkah kita menagih hutang ketika orang ramai? Apakah dzholim ketika ana menagih hutang dikeramaian orang setelah itu diapun malu dan mau membayarnya dengan marah2, di ketahui yang berhutang ini hutang makanan suka gak bayar bahkan lama dia bayarnya. 

-----------------------


Jawaban dengan memohon pertolongan pada Allah ta'ala :


 وعليكم السلام ورحمة الله وبركاته.


Dalam hadits Abu Hurairah رضي الله عنه disebutkan :


أَتَى النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَجُلٌ يَتَقَاضَاهُ فَأَغْلَظَ لَهُ فَهَمَّ بِهِ أَصْحَابُهُ فَقَالَ دَعُوهُ فَإِنَّ لِصَاحِبِ الْحَقِّ مَقَالًا. 


Ada seorang laki-laki datang menemui Nabi ﷺ untuk menagih apa yang dijanjikan kepadanya. Lalu si lelaki ini berbucara dengan suara yang kasar. Maka para sahabat Nabi ingin berbuat sesuatu kepadanya. Maka beliau ﷺ bersabda: "Biarkanlah saja dia, karena pemilik hak itu boleh menyampaikan ucapannya." (HR. Al Bukhariy dan Muslim).


Zhahir hadits ini menunjukkan bahwasanya si lelaki tadi menagih hutang Nabi صلى الله عليه وسلم dalam keadaan Nabi tidak sendirian. Padahal Nabi sangat jujur dan sangat menepati janji selama tidak ada udzur syari'iy.


Maka bagaimana dengan orang yang disebutkan dalam pertanyaan tadi bahwasanya dia itu tidak suka membayar hutang dan bahkan lama dalam membayar hutang?


Dan Nabi tidak marah disikapi dengan kasar oleh si penagih hutang tadi, dan beliau melarang Sahabat marah pada si penagih.

Maka bagaimana dengan orang yang disebutkan dalam pertanyaan tadi justru marah² dan lupa bahwasanya si penagih hutang memang diberi hak untuk berbicara kasar?


والله تعالى أعلم بالصواب.

➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖


(Dijawab Oleh : Asy Syaikh Abu Fairuz Abdurrahman bin Soekojo Al Qudsiy Al Jawiy Hafidzahullah )

_*NASEHAT UNTUK SEKIRANYA TIDAK MEMONDOKKAN ANAK SEBELUM MENCAPAI BALIGH*_

_*Telah Di Periksa Oleh Asy-Syaikh Abu Fairuz Abdurrohman Bin Soekojo Al Indonesiy حفظه الله تعالى*_                بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَن...