Tampilkan postingan dengan label Manhaj. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Manhaj. Tampilkan semua postingan

𝐒𝐲𝐚𝐫𝐚𝐭² 𝐝𝐚𝐧 𝐒𝐞𝐛𝐚𝐛² 𝐃𝐢𝐤𝐚𝐛𝐮𝐥𝐤𝐚𝐧 𝐃𝐨𝐚✍

𝐒𝐲𝐚𝐫𝐚𝐭² 𝐝𝐚𝐧 𝐒𝐞𝐛𝐚𝐛² 𝐃𝐢𝐤𝐚𝐛𝐮𝐥𝐤𝐚𝐧 𝐃𝐨𝐚✍


1️⃣ Berdo'a kepada Alloh semata tidak menyekutukan Nya dengan jujur dan Ikhlash karena do'a adalah ibadah. Alloh ta'ala berfirman : 


وَقَالَ رَبُّكُمُ ٱدْعُونِىٓ أَسْتَجِبْ لَكُمْ ۚ إِنَّ ٱلَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِى سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ


Dan Robbmu berfirman: "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina". (Ghafir 40:60) 


عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ اللَّهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى أَنَا أَغْنَى الشُّرَكَاءِ عَنْ الشِّرْكِ مَنْ عَمِلَ عَمَلًا أَشْرَكَ فِيهِ مَعِي غَيْرِي تَرَكْتُهُ وَشِرْكَهُ


Dari Abi Hurairah berkata, Rasulullah ﷺ bersabda, "Allah Tabaraka wa Ta'ala berfirman: 'Aku tidak butuh pada sekutu² barangsiapa melakukan suatu amalan dengan menyekutukan-Ku dengan selain-Ku, Aku meninggalkannya dan sekutunya'." (HR. Muslim no. 5300).


2️⃣ Tidak berdo'a dengan dosa atau memutus silaturahmi. 

Dari Abi Hurairah rodliallohu'anhu dia berkata Rosululloh ﷺ bersabda : 


 لَا يَزَالُ يُسْتَجَابُ لِلْعَبْدِ مَا لَمْ يَدْعُ بِإِثْمٍ أَوْ قَطِيعَةِ رَحِمٍ مَا لَمْ يَسْتَعْجِلْ قِيلَ يَا رَسُولَ اللَّهِ مَا الِاسْتِعْجَالُ قَالَ يَقُولُ قَدْ دَعَوْتُ وَقَدْ دَعَوْتُ فَلَمْ أَرَ يَسْتَجِيبُ لِي فَيَسْتَحْسِرُ عِنْدَ ذَلِكَ وَيَدَعُ الدُّعَاءَ


"Doa seseorang senantiasa akan dikabulkan selama ia tidak berdoa untuk perbuatan dosa ataupun untuk memutuskan tali silaturahim dan tidak tergesa-gesa." Seorang sahabat bertanya; 'Ya Rasulullah, apakah yang dimaksud dengan tergesa-gesa? ' Rasulullah ﷺ menjawab, 'Yang dimaksud dengan tergesa-gesa adalah apabila orang yang berdoa itu mengatakan; 'Aku telah berdoa dan terus berdoa tetapi belum juga dikabulkan'. Setelah itu, ia merasa putus asa dan tidak pernah berdoa lagi.' (HR. Muslim no. 4918).


3️⃣ Berdo'a dengan hati yang konsentrasi dan yakin dikabulkan. 


Dari Abi Hurairoh rodliallohu'anhu dia berkata Rosululloh ﷺ bersabda : 


 ادْعُوا اللَّهَ وَأَنْتُمْ مُوقِنُونَ بِالْإِجَابَةِ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ لَا يَسْتَجِيبُ دُعَاءً مِنْ قَلْبٍ غَافِلٍ لَاهٍ


"Berdoalah kepada Allah dalam keadaan yakin akan dikabulkan, dan ketahuilah bahwa Allah tidak mengabulkan doa dari hati yang lalai." (HR. Tirmidzi no. 3401, hadits hasan lighoirihi, lihat Shahih At Targhib no. 1652). 


𝐏𝐞𝐧𝐠𝐡𝐚𝐥𝐚𝐧𝐠 𝐃𝐢𝐤𝐚𝐛𝐮𝐥𝐤𝐚𝐧 𝐃𝐨𝐚


Adapun penghalang dikabulkan do'a lawan syarat dikabulkan do'a. 


𝐒𝐞𝐛𝐚𝐛-𝐬𝐞𝐛𝐚𝐛 𝐃𝐢𝐤𝐚𝐛𝐮𝐥𝐤𝐚𝐧 𝐃𝐨𝐚 

1️⃣ Memulai dengan pujian, sanjungan pada Alloh dan shalawat atas Nabi ﷺ dan menutup dengannya.

2️⃣ Mengangkat kedua tangan.

3️⃣ Tidak ragu bahkan harus mantap dan merengek. 

4️⃣ Memilih waktu-waktu dikabulkan seperti 

    1. Sepertiga malam terakhir

    2. Setelah selesai sholat 5 waktu

    3. Antara adzan dan iqomat

    4. Saat sujud dalam shalat

    5. Hari Jumat ba'da Ashr.

    6. Ketika adzan berkumandang

    7. Ketika turun hujan

    8. Hari Arafah

    9. Ketika berpuasa.

    10. Ketika minum air zam-zam.

    11. Ketika berkecamuk perang.

    12. Ketika terdhalimi.


5️⃣ Makanan yang halal. 


 عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّ اللَّهَ طَيِّبٌ لَا يَقْبَلُ إِلَّا طَيِّبًا وَإِنَّ اللَّهَ أَمَرَ الْمُؤْمِنِينَ بِمَا أَمَرَ بِهِ الْمُرْسَلِينَ فَقَالَ { يَا أَيُّهَا الرُّسُلُ كُلُوا مِنْ الطَّيِّبَاتِ وَاعْمَلُوا صَالِحًا إِنِّي بِمَا تَعْمَلُونَ عَلِيمٌ } وَقَالَ { يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُلُوا مِنْ طَيِّبَاتِ مَا رَزَقْنَاكُمْ } قَالَ وَذَكَرَ الرَّجُلَ يُطِيلُ السَّفَرَ أَشْعَثَ أَغْبَرَ يَمُدُّ يَدَهُ إِلَى السَّمَاءِ يَا رَبِّ يَا رَبِّ وَمَطْعَمُهُ حَرَامٌ وَمَشْرَبُهُ حَرَامٌ وَمَلْبَسُهُ حَرَامٌ وَغُذِّيَ بِالْحَرَامِ فَأَنَّى يُسْتَجَابُ لِذَلِكَ


"Wahai sekalian manusia, sesungguhnya Allah Mahabaik dan hanya menerima yang baik, sesungguhnya Allah memerintahkan kaum mukminin seperti yang diperintahkan kepada para rasul, Dia berfirman, "Wahai para rasul, Makanlah dari yang baik-baik dan berbuatlah kebaikan, sesungguhnya Aku mengetahui yang kalian lakukan." Dia juga berfirman, "Hai orang-orang yang beriman, makanlah yang baik-baik dari rezeki yang Ku berikan padamu." Lalu beliau menyebutkan tentang orang yang memperlama perjalanannya, rambutnya acak-acakan dan berdebu, ia membentangkan tangannya ke langit sambil berdoa, "Ya Rabb, ya Rabbi, " sementara makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram dan diliputi dengan yang haram, lalu bagaimana akan dikabulkan doanya." (HR. Muslim no.2915).


Dari hadits di atas disimpulkan bahwa sebab dikabulkan do'a adalah : 


✔️ Makan makanan yang halal. 

✔️ Memanggil nama Alloh dengan namaNya yaitu Robb.

✔️ Mengangkat kedua tangan. 

✔️ Kondisi safar (dalam perjalanan jauh). 

✔️Berpenampilan lusuh.


6️⃣ Tawasul dengan nama-nama Alloh, dengan amal iman dan shalih dan doa orang shalih sebagaimana tiga orang yang terjebak di dalam gua. 


Tawassul dengan nama Alloh: 


وَلِلَّهِ ٱلْأَسْمَآءُ ٱلْحُسْنَىٰ فَٱدْعُوهُ بِهَا ۖ وَذَرُوا۟ ٱلَّذِينَ يُلْحِدُونَ فِىٓ أَسْمَٰٓئِهِۦ ۚ سَيُجْزَوْنَ مَا كَانُوا۟ يَعْمَلُونَ


"Hanya milik Allah asmaa-ul husna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut asmaa-ul husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam (menyebut) nama-nama-Nya. Nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan". (Al A'raaf 7:180).

 

Tawasul dengan iman dan amal shalih disebutkan dalam firman Alloh : 


ٱلَّذِينَ يَقُولُونَ رَبَّنَآ إِنَّنَآ ءَامَنَّا فَٱغْفِرْ لَنَا ذُنُوبَنَا وَقِنَا عَذَابَ ٱلنَّارِ


(Yaitu) orang-orang yang berdoa: Ya Robb kami, sesungguhnya kami telah beriman, maka ampunilah segala dosa kami dan peliharalah kami dari siksa neraka". (Ali Imran 3:16) 


Tawassul dengan kondisi yang membutuhkan sebagaimana ketika Nabi Musa berdo'a dalam keadaan sedih dan butuh lalu dikabulkan yaitu mendapatkan pekerjaan dan menikah dengan anak perempuan seorang tokoh kaumnya. Alloh ta'ala berfirman : 


فَقَالَ رَبِّ إِنِّى لِمَآ أَنزَلْتَ إِلَىَّ مِنْ خَيْرٍ فَقِيرٌ


Ya Robbku sesungguhnya aku sangat memerlukan sesuatu kebaikan yang Engkau turunkan kepadaku".(Al Qashash 28:24).


📚✍ Join Channel : t.me/inidalilku

Pengajaran Agama Dengan Cara Maksiyat

PENGAJARAN AGAMA DENGAN CARA MAKSIYAT


Afwan syaikhuna pengajaran gambar seperti ini menyelisih sunnah ataukah bid'ah, karena biasa orang sururi dulu seperti ini dan juga pengajaran tajwid makhroj huruf dengan gambar kepala ada,.. minta nasehat seputar  ini ya syaikhuna, baarokallaah fiik

--------------------------


Jawaban dengan memohon pertolongan pada Allah ta'ala :


Itu maksiat, dosa besar karena menampilkan gambar makhluk bernyawa.

Dan itu menyelisihi sunnah karena Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم mengajarkan sholat adalah dengan lisan dan demikian praktek langsung, lalu para Sahabat beliau رضي الله عنهم memberikan contoh langsung pada para Tabi’in. Tidak pernah Nabi dan para Sahabat menggambar manusia untuk menjadi contoh dalam sholat. 

Dan agama ini sudah sempurna.


Tatkala si penyimpang tadi melakukan itu sebagai bentuk ibadah, terjatuhlah dia kepada kebid’ahan.


Jika dia berkata: "Syaikh Fulan membolehkan itu. Siapalah engkau dibandingkan dengan Syaikh Fulan?!"


Kita menjawab:

Tanpa mengurangi rasa hormat kepada para ulama, kami menegaskan bahwasanya 

Nabi kami adalah Muhammad Bin Abdillah Bin Abdil Muththalib صلى الله عليه وسلم, dan bukan Syaikh Fulan.


Dan kami diperintahkan memahami Al Qur'an dan As Sunnah dengan bimbingan Salafush Shalih, bukan dengan ijtihad ulama Mutaakhkhirin apalagi Mu'ashirin, yang tidak sejalan dengan thariqah Mutaqaddimin.


والحمد لله رب العالمين.

➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖


(Dijawab Oleh : Asy Syaikh Abu Fairuz Abdurrahman bin Soekojo Al Qudsiy Al Jawiy Hafidzahullah )


Ahad, 7 Shafar 1444 / 4-9-2022


*Mengapa (sibuk) tahdzir dari ahlul bida’ sementara umat tengah berseteru permusuhan dengan Yahudi, Nasroni, dan orang-orang sekuler?*

*Mengapa (sibuk) tahdzir dari ahlul bida’ sementara umat tengah berseteru permusuhan dengan Yahudi, Nasroni, dan orang-orang sekuler?*

Al Allamah Shalih Al Fauzan hafidzahullah ditanya:Mengapa (sibuk) tahdzir dari ahlul bida’ sementara umat berseteru permusuhan dengan Yahudi, Nasroni, dan orang-orang sekuler?

لمــاذا التحذيــر مــن أهــل البــدعواﻷمــة تصــارع العــداوة مــع اليهــود والنصــارى والعلمانييــن؟

سئــل العﻼمــة صالــح الفــوزان حفظه الله : لمــاذا التحذيــر مــن أهــل البــدعواﻷمــة تصــارع العــداوة مــع اليهــود والنصــارى والعلمانييــن؟

فأجــاب : ﻻ يـمـكـن للمسلميــن أن يـقـاومـوا اليهــود والنصــارى إﻻ إذا قـاومــوا البـدع التــي بينهــم ، يـعـالـجــون أمـراضـهـم أوﻻً ؛ حتــى ينتصــروا علــى اليهــود

والنصــارى ، أمـا مـا دام المسلمــون

مـضـيـعـيـن لـديـنـهـم ،

ومرتكبيــن للبـدع والمحـرمــات ،

ومقصريــن فــي امتثــال شــرع الله فلــن ينتصــروا علــى اليهــود وﻻ علــى النصــارى ، وإنمــا سُلطــوا عليهــم بسبــب تقصيرهــم فــي دينهــم .

فيجــب تطهيــر المجتمــع مـن البــدع ، وتطهيــره مـن المنكـرات ،

ويجــب امتثــال أوامـر الله وأوامـر الرسـول -صلــى الله وعليــه وسلــم -قبــل أن نحــارب اليهــود والنصــارى ، وإﻻ إذا حاربنــا اليهــود والنصــارى ونحــن علــى هــذه الحالــة فلــن ننتصــر عليهــم أبــداًوسينتصــرون علينــا بذنوبنــا .{ المصدر : اﻹجابــات المهمــة فــي المشاكــل الملمّــة}[151-150 / 1]

Maka beliau menjawab :Tidak memungkinkan bagi kaum muslimin untuk melawan Yahudi dan Nasrani kecuali kalau mereka bangkit melawan bida’ yang ada diantara mereka, mengobati penyakit mereka dulu; sehingga mereka bisa menang melawan Yahudi dan Nasoro, Adapun selama keadaan muslimin menelantarkan agama mereka, dan mengamalkan bida’ dan menerjang hal-hal yang haram, serta lalai dalam menegakkan syariat Allah, maka mereka tidak akan menang melawan Yahudi dan Nashrani, justru mereka (orang-orang kafir) akan dimenangkan atas mereka (kaum muslimin) disebabkan kelalaian mereka terhadap agama mereka.

Karenanya, wajib membersihkan masyarakat dari bida’ dan membersihkan dari kemungkaran-kemungkaran, dan mesti menegakkan perintah-perintah Allah dan perintah-perintah Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam sebelum kita memerangi Yahudi dan Nashara,

Kalau tidak, apabila kita memerangi Yahudi dan Nashara sementara keadaan kita seperti ini, maka kita tidak akan menang melawan mereka selama-lamanya,

Bahkan mereka akan menang atas kita disebabkan dosa-dosa kita.

(Sumber: Al Ijabaat Al Muhimmah fiil Masyakil Al Mulimmah, jilid 1, hal 150-151).

Penerjemah: Shiddiq al bugisi Dammaj, 25 safar 1435

Sebab Buku Bantahan Ilmiah Akan Membuat Manhaj Seseorang Benar

SEBAB BUKU BANTAHAH ILMIAH AKAN MEMBUAT MANHAJ SESEORANG BENAR, YANG AKAN MENUNTUN KEPADA AKIDAH YANG BENAR.

Dan diantara yang bisa membantu penuntut ilmu untuk memahami ilmu yang benar adalah kitab-kitab rudud (kitab-kitab bantahan terhadap kebatilan dan para pengusungnya). Karena itu juga merupakan BAGIAN YANG SANGAT PENTING dalam menuntut ilmu!!


🖋️ Berkata Syaikh Al_Allamah Al-Albani rahimahullah :

إخواننا في كل بلاد الإسلام وبخاصة هؤلاء الذين يعتبرون حديثوا عهد بالإسلام هم بحاجة إلى الكتب المنهجية أولا ثم التي تبين لهم العقيدة الصحيحة ثانيا

Saudara-saudara kita di seluruh negeri Islam, terkhusus bagi mereka yang baru masuk Islam, pertama kali mereka butuh mempelajari kitab-kitab manhaj, berikutnya kitab-kitab yang bisa menjelaskan akidah yang benar kepada mereka.

📚 Al-Huda wan Nur 737

Dan termasuk kebodohan apa yang sering didengungkan oleh sebagian orang bahwa menekuni bantahan terhadap ahli bathil bukanlah ilmu yang dipentingkan bagi penuntut ilmu.

Dan Syaikh Al_Allamah Muqbil Al_Wa,diy rahimahullah mengatakan :

كتبي كلها ردود 

Kitab kitab karya tulisku semuanya tentang bantahan.

Oleh karena itulah, sebagian besar kitab-kitab Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah adalah bantahan. Allah pun memberi manfaat kepada umat ini dengan bantahan-bantahan (beliau) tersebut dalam banyak kitabnya.

Beliau membantah Asy’ariyah, Rafidhah, agama Nasrani, agama Yahudi, dan juga membantah berbagai aliran dan pemahaman (menyimpang).

Dan tidak ada orang yang takut dengan buku buku rudud ilmiyyah kecuali  pengekor hawa nafsu atau orang yang lemah ilmunya.

🖋️ Berkata  Al Allamah Ahmad An Najmi rahimahullah :

  منهج الرُّدُودِ مَنهَجٌ مُعتبَرٌ عند السلف ،لا يخشَىٰ منه إلا صاحب هَوًىٰ ،أو ضَعيفٌ في العلم 

"Manhaj rudud", (membantah penyimpangan dan kesalahan) adalah manhaj yang telah diakui di sisi para salaf, tidak ada yang merasa takut terhadap manhaj ini kecuali para pengekor hawa nafsu atau orang-orang yang lemah ilmunya."

📚Roddul Jawab hal : 7

Dengan buku buku rudud ilmiyyah maka seseorang bisa bangkit melakukan pembelaan terhadap sunnah yang shahih, bisa mengerti tentang masalah manhajiyyah, juga mengerti penyimpangan yang ada, sama saja penyimpangan yang ada pada gurunya, atau pada orang disekitarnya.

🖋️Berkata Syaikh Al 'Allaamah Zaid bin Muhammad bin Hadi rahimahullah:

ﺍﻟﺘﺼﺮﻳﺢ ﺍﻟﻮﺍﺿﺢ ﺍﻟﺠﻠﻲ ﺍﻟﻤﺄﺛﻮﺭ ﻋﻦ ﺍﻷﺳﻼﻑ ﻭﺃﺗﺒﺎﻋﻬﻢ ﺣﻘﻴﻘﺔ ﺃﻥ ﻃﻼَّﺏ ﺍﻟﻌﻠﻢ ﻓﻲ ﻛﻞ ﺯﻣﺎﻥ ﻭﻣﻜﺎﻥ ﻓﻲ ﺣﺎﺟﺔ ﻣﺎﺳﺔ ﺇﻟﻰ ﻣﻌﺮﻓﺔ ﻛﺘﺐ ﺍﻟﺮﺩﻭﺩ ﻋﻠﻰ ﺃﻫﻞ ﺍﻷﻫﻮﺍﺀ ﻭﺍﻟﺒﺪﻉ ، ﻭﻛﺘﺐ ﺍﻟﺠﺮﺡ ﻭﺍﻟﺘﻌﺪﻳﻞ ؛
ﻟﻴﺤﺬﺭﻭﺍ ﻣﻦ ﺍﻻﻏﺘﺮﺍﺭ ﺑﺎﻟﻤﺠﺮﻭﺣﻴﻦ ، ﻭﻳﺴﻠﻤﻮﺍ ﻣﻦ ﺷﺮ ﺍﻟﻤﺒﺘﺪﻋﻴﻦ ، ﻭﻣﻦ ﺛﻢ ﻳﻜﻮﻧﻮﺍ ﺣﺮَّﺍﺳًﺎ ﻣﻦ ﺣﺮَّﺍﺱ ﺍﻟﻌﻘﻴﺪﺓ ﺍﻟﺴﻠﻴﻤﺔ ، ﻭﻗﺎﺋﻤﻴﻦ ﺑﺎﻟﺬﺏ ﻋﻦ ﺍﻟﺴُﻨﺔ ﺍﻟﺼﺤﻴﺤﺔ ﺍﻟﻘﻮﻳﻤﺔ . ﺍﻫـ

"Keterangan yang jelas dan terang benderang dari para salaf dan ‘ulama yang mengikuti mereka telah pasti adanya, bahwasanya para penuntut ilmu di setiap tempat dan zaman sangat membutuhkan untuk mengetahui kitab-kitab rudud (bantahan) terhadap ahlul ahwa’ dan ahlul bid’ah, juga untuk mengenal kitab-kitab al-Jarh (siapa yang pantas di cela)  wat-Ta’dil (siapa yang pantas direkomendasi)

Agar mereka waspada tidak tertipu dengan orang-orang majruhin (yang telah dijarh/ dicela/dicerca oleh ahli ilmi karena telah menyimpang), dan agar mereka selamat dari kejelekan para ahlul bid’ah.

Berikutnya, agar mereka menjadi para penjaga aqidah yang selamat, dan para pembela Sunnah Shahihah yang lurus."

📚 Al-Ajwibah As-Sadidah 'an Al-As'ilah Ar-Rasyidah II/324-325

Dan ketika buku buku rudud / bantahan ilmiyyah disembunyikan, atau tidak disampaikan, maka bid'ah dan thariqah hizbiyyin akan semakin laris.

🖋️Berkata Al_Allamah Al Fauzan hafidzahullah ; 

ﺇﺫﺍ ﺃُﺧﻔﻴﺖ ﺍﻟﺮﺩﻭﺩ ﺍﻧﺘﺸﺮ ﺍﻟﺸﺮ ﻓﻲ ﺍﻟﻨﺎﺱ ﻭﺭﺍﺟﺖ ﺍﻟﺒﺪﻉ ! ﻓﻼ ﺑﺪ ﻣﻦ ﻧﺸﺮ ﺍﻟﺮﺩﻭﺩ ﺍﻟﺼﺤﻴﺤﺔ ﻣﺎ ﻫﻮ ﻛﻞ ﺍﻟﺮﺩﻭﺩ !! ﺍﻟﺮﺩﻭﺩ ﺍﻟﺼﺤﻴﺤﺔ ﺍﻟﺼﺎﺩﺭﺓ ﻋﻦ ﺃﻫﻞ ﺍﻟﻌﻠﻢ ﺍﻟﺬﻳﻦ ﻳﻌﺮﻓﻮﻥ ﺍﻟﺒﺪﻋﺔ ﻭﻳﻌﺮﻓﻮﻥ ﺍﻟﺨﻄﺄ ﻭﻳﻌﺮﻓﻮﻥ ﻛﻴﻒ ﻳﺮﺩﻭﻥ ﻋﻠﻴﻪ ﻣﻦ ﺍﻟﻜﺘﺎﺏ ﻭﺍﻟﺴﻨﺔ . ﻧﻌﻢ .

🔴 Jika bantahan disembunyikan maka akan tersebar kejelekan di antara manusia dan bid’ah-bid’ah menjadi laris!

MAKA HARUS DISEBARKAN BANTAHAN-BANTAHAN yang benar, tidak semua bantahan!! Bantahan-bantahan yang benar berasal dari ahlul ilmi yang mengetahui bid’ah dan mengetahui kesalahan dan mengetahui bagaimana membantahnya dari Al-Kitab dan As-Sunnah."

📚 Dari Nuur ‘Alad Darb 28-02-1433 .

👉🏼Jadi mereka yang mengatakan : 

Jangan ajarkan kitab rudud (bantahan) pada thullab karena itu menyibukkan diri dengan fitnah Syaikh ini, ulama ini dan seterusnya, sibukkan saja dengan ilmu aqidah, fiqih, musthalah, Ushul, nahwu.

Ini syubhatnya orang orang Rodja, 

Ini syubhatnya orang yang mumayyi', ini namanya pengkaburan.

Dan adapun kami berbicara tentang fitnahnya : 

Orang orang yang menyimpang,

Pemikiran yang menyimpang

Firqah atau kelompok yang menyimpang

Dan kitab kitab yang menyimpang.

Sementara kalian sendiri terfitnah :

Dengan fitnah Al ibanah Muhammad imam,

Dengan fitnah sururiyyah, 

Dengan fitnah rodjaiyyah,

Dengan fitnah jam'iyyah ataupun asrama tarbiyatunnisa. (Fitnah TN).

Dan kami ketika mengajarkan aqidah ahli sunnah, prinsip ahli Sunnah, kami juga membantah, dan mengcounter pemikiran dan orang yang menyimpang dari kalangan ahli Ahwa.

⭕ Dari pembahasan ini juga nampak akan pentingnya ilmu rudud atau bantahan terhadap ahli bid'ah dalam menyatukan barisan dakwah salafiyah.

🖋️Berkata Syaikh Zaid  Al_Madkhaly rahimahullah : 

إن الوقت غير صالح للرد على الفرق لحاجة المسلمين الى وحدة الصف ليكونوا جميعا على وجه الإلتحاد والعلمنة

▪️Dan ucapan mereka : sesungguhnya zaman ini tidak cocok untuk membantah sekte-sekte (sesat) yang ada dikarenakan kaum muslimin membutuhkan kepada persatuan shof mereka agar mereka semua bisa menghadapi (melawan ) ilhad dan paham sekuler.

وفى هذه الشبهة تجهيل للسلف وأتباعهم الذين قضوا جميع أوقاتهم فى تاليف الردود على ذوي الأخطاء والبدع والأهواء من المسلمين

▪️Dan syubhat ini mengandung sikap menganggap bodoh para salaf dan para pengikut mereka yang telah menghabiskan seluruh waktu mereka dalam menyusun bantahan-bantahan terhadap orang-orang yang terjatuh dalam kesalahan dan para ahlul bida' wal ahwa' dari kalangan kaum muslimin.

وفيها للتمييع للفريضة الأمر بالمعروف والنهى عن المكنر ووجوه التناصح ووجوب المولاة فى الله والمعاداة فيه، إذ كيف يتحد الصف وفيه القبوري والرافضي والأشعري والخوارج والسنة

▪️Dan syubhat ini melembekkan kewajiban amar ma'ruf dan nahi mungkar, wajibnya saling menasehati, dan wajibnya mencintai karena Allah dan memusuhi karena Allah; sebab bagaimana mungkin shof bersatu dalam keadaan di dalam shof tersebut ada seorang qubury, seorang Rofidhy, seorang Asy'ary dan Khowarij serta Ahlussunnah.

يا له من تلبيس ينكشف عنه الغطاء من اول نظرة من نظرات البصير

▪️luar biasa ini merupakan bentuk talbis (pengkaburan) yang tersingkap penutupnya semenjak pertama kali dilihat oleh orang yang berilmu.

📚Al Ajwibatul Atsariyyah hal. 195.

👉🏼 Dan hal ini juga kita tanyakan pada ulama Yaman.

[15/11 09:59] ابو حنان عثمان السندكاني: السلام عليكم ورحمة الله وبركاتة

احسن الله إليك يا شيخنا 

ما هو توجيهكم ونصيحتكم لمن قال : كتب التوحيد والعقيدة والطهارة من  احسن الكتب ان تدرس بين طلاب العلم من كتب الردود مثل مصباح الظلام للشيخ ابى حاتم يوسف الجزائري؟.


[15/11 12:14] الشيخ طارق: وعليكم السلام ورحمه الله وبركاته
ننصح طلاب العلم بالإهتمام بكتب التوحيد والعقيدة والطهارة أيضا لايتغافلون عن جانب التحذير من أهل البدع ودراسة ماهم عليه من الباطل من قول حذيفة رضي الله عنه كان الناس يسألون رسول الله عن الخير وكنت أسأل رسول الله عن الشر مخافة أن يدركني 
والتزهيد في جانب الردود من الجهل والتخبط.


Assalamualaikum warahmatullahi wa barakatuh.

Apa arahan dan nasehat kalian terhadap orang yang mengatakan buku buku tauhid, aqidah, dan thaharah dari sebaik baik buku untuk diajarkan di antara para penuntut ilmu dari buku buku bantahan semisal dari "Misbahu dzalam karya Syaikh Abu Hatim Yusuf Al jazairy hafidzahullah ?


🖋️ Jawaban Syaikhuna Thariq Al_Ba'dany hafidzahullah : 

Kami menasehati para penuntut ilmu untuk memperhatikan buku buku tauhid, aqidah dan thaharah, juga jangan mereka lalai dari sisi tahdzir ahli bid'ah dan mempelajari apa yang mereka berada diatasnya berupa kebathilan, sebagaimana dari ucapan Hudzaifah Radhiallahu 'anhu :

انَ النَّاسُ يَسْأَلُوْنَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنِ الْخَيْرِ وَ كُنْتُ أَسْأَلُهُ عَنِ الشَّرِّ مَخَافَةَ أَنْ يُدْرِكَنِي

Dahulu manusia bertanya kepada Rasulullah tentang hal-hal yang baik tapi aku bertanya kepada beliau tentang hal-hal yang buruk agar jangan sampai menimpaku.”

Dan sikap meninggalkan, menjauhi serta tidak senang dari sisi rudud (untuk mempelajarinya, pent) termasuk dari kebodohan dan keserampangan.

📚 selesai penukilan

🖋️ Jawaban Syaikhuna Abdul Ghany Al_umary hafidzahullah.

وكتب المنهمجية تدرس  لطلاب العلم حتى يتمكنوا من المنهج ويقووا هذا هو الصواب بارك الله فيك. وهذا يعتبر الذكاء من المعلم

Buku buku tentang manhaj diajarkan untuk para penuntut ilmu hingga mereka mapan dalam manhaj dan kuat. Ini yang benar barakallahu fika. Dan ini teranggap kecerdasan dari seorang pengajar.

📚 Selesai penukilan.

✍🏻 Di susun :

Abu Hanan As-Suhaily

27 Rabiul akhir 1443 - 2/12/ 2021


Menyingkap Sekularisme

بسم الله الرحمن الرحيم


*MENYINGKAP SEKULARISME*


Khusus, tapi ini sering-sering disebut jelas masalah-masalah sekularisme. 


Jadi sekularisme itu bahasa Arab-nya adalah علمانية. Betul ya pakai ain, علمانية. 


Yaitu apa? Yaitu

السأي في فصل بين الدين والدولة

atau 

بين الدين والإمارة

Yaitu usaha untuk memisahkan antara agama dengan pemerintahan. 


Katakan agama sila kalian ibadah di masjid kalian atau rumah kalian. Namun untuk masalah pemerintahan biar kami yang membuat undang-undang sendiri. 


*Ha ini sekularisme.*

*DAN INI ADALAH KEKUFURAN.*


Kenapa? Karena Allah taala berfirman,


إن الحكم إلا لله

Tidak ada hukum kecuali milik Allah, ال nya adalah Istirokhiyah. Thayyib. 


Dan juga dalil-dalil yang lain banyak sekali,


والله يحكم لا مأقبل حكمه

Allah-lah yang menghukumi dan tidak boleh ada yang lancang untuk mengkritik hukum Allah.


Karena hukum Allah sudah pasti benarnya, sudah pasti adilnya, dan sudah pasti tepatnya. 


وتمت كلمة رب صدقا وعدلا

Telah sempurna kalimat Rabb-mu 

صدقا أي صدقا في أحباره وعدلا في احكامه  

yaitu dalam keadaan kalimat Allah itu sudah jujur di dalam pemberitaannya dan adil di dalam hukumnya. 


Thayyib kalau sudah jujur dan adil, apalagi yang layak untuk dikritiki. 


Apalagi yang layak untuk kemudian apa? Diperbaiki lagi dan di salah-salahkan.


Yang ada, adalah kewajiban untuk beriman. 


Allah subhanahu wa taala telah berfirman,


وَمَا كَانَ لِمُؤْمِنٍۢ وَلَا مُؤْمِنَةٍ إِذَا قَضَى ٱللَّهُ وَرَسُولُهُۥٓ أَمْرًا أَن يَكُونَ لَهُمُ ٱلْخِيَرَةُ مِنْ أَمْرِهِمْ ۗ وَمَن يَعْصِ ٱللَّهَ وَرَسُولَهُۥ فَقَدْ ضَلَّ ضَلَٰلًا مُّبِينًا 

Tidak layak bagi orang mukmin yang lelaki demikian pula mukmin yang perempuan, apabila Allah dan rasul-Nya telah menetapkan suatu keputusan, berarti apa? Ini masuk dalam hukum. Hukum apa pun. Kemudian mereka memiliki pilihan yang lain dari urusan mereka. Barangsiapa durhaka pada Allah, dan rasul-Nya, maka sungguh dia telah tersesat dengan kesesatan yang jauh. 


Orang yang mukmin inilah langkahnya, tidak layak untuk memilih langkah yang lain. Allah taala telah berfirman,


إِنَّمَا كَانَ قَوْلَ ٱلْمُؤْمِنِينَ إِذَا دُعُوٓاْ إِلَى ٱللَّهِ وَرَسُولِهِۦ لِيَحْكُمَ بَيْنَهُمْ أَن يَقُولُواْ سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا ۚ وَأُوْلَٰٓئِكَ هُمُ ٱلْمُفْلِحُونَ

Hanyalah ucapan orang-orang yang beriman, apabila diseru apabila mereka diajak kepada Allah dan rasul-Nya untuk rasul itu memberikan keputusan di antara mereka, يَحْكُم, ini adalah bersifat umum karena tidak disebutkan مفعول به nya, menunjukkan dia umum. 


Sama saja perkara duniawi ataukah perkara ukhrawi. Perkara agama ataukah perkara pemerintahan ataupun yang lain. 


Semuanya masuk di situ yang memang diurus oleh Allah تعالى dan rasul-Nya. Tidak layak kemudian mereka memiliki pilihan yang lain ,mmm yaitu apa? Mereka hanyalah mengatakan kami mendengar dan kami taat. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung. 


Dan dalil banyak sekali tentang masalah ini, bahkan ayat yang paling di hafal oleh Mu'minin, oleh kaum Muslimin di dalam solat-solat mereka, ketika mengatakan,


الحمدلله رب العالمين

Segala puji bagi Allah, Robb alam semesta. 


Rububiyah itu di antaranya adalah apa? Alhukum, yaitu menetapkan hukum, karena bagian dari Rububiyyah التدبير yaitu apa? Mengatur, mentadbir alam semesta. 


Berarti apa? Allah taala lah yang mengatur segala perundangan. Tidak layak untuk kita menyombongkan diri dengan akal yang sangat pendek, lalu membuat hukum ini, hukum itu yang menyelisihi hukum Allah dan rasulNya.


Maka ini semua dalil-dalil seperti ini, ini adalah dalil yang menunjukkan tentang batilnya akidah sekularisme yang ditebarkan oleh orang-orang kuffar. 


Yang mengatakan apa? Bahawasanya tidak perlulah para orang-orang yang di tempat ibadah itu mengurusi, mengurusi masalah pemerintahan. Ini urusan kita, Tidak perlu.


Soal Jawab Agama, [03/12/2020 20:20]

Thayyib. Dan ini sebenarnya akidah sekularisme ini, (walaupun kita tidak mengatakan pasti awalnya), namun betul-betul munculnya itu dengan sangat, sangat, apa istilahnya itu, sangat gempa, sangat membahana adalah di masa abad pertengahan. Yaitu yang dikatakan sebagai masa "Renaisance", kelahiran kembali. 


Di karenakan orang-orang Kristian, mereka sudah muak dengan pemerintahan para gereja.


Para apa namanya? Pendeta-pendeta gereja, para Padri, para Paus dan sebagainya. Karena banyak "corruption". Dan banyak ajaran-ajaran yang sangat tidak masuk akal. 


Lalu mereka dari kalangan para sasterawan dan dari kalangan para jurutera, mereka melakukan pemberontakan. 


Yang dikatakan sebagai abad "Renaissance", abad kelahiran kembali itu. Agama. Dan demikian pula apa?


Para dewan-dewan gereja tidak layak untuk mengurusi pemerintahan. Kami lebih tahu daripada para pendeta. 


Demikian pula tidak layak untuk mengurusi cara berniaga yang betul, kami lebih tahu. 


Demikian pula masalah cara bergaul, kami lebih tahu cara bergaul yang menguntungkan, para pendeta tidak perlu ikut campur, dan seterusnya. 


Lalu, dengan sebab pemberontakan itu, mereka juga memaksakan kaum Muslimin ikut seperti itu. 


Sebagaimana mereka tidak mau taat kepada para pendeta mereka, kaum Muslimin tidak perlu taat pada para ulama. 


Dan ujung-ujungnya apa? Tidak perlu taat kepada ajaran Allah taala dan rasul-Nya. Ah cukup ajaran itu diamalkan di rumah atau di tempat ibadah saja. 


Thayyib dan ini adalah kekufuran, karena Allah taala telah meletakkan syariat secara sangat lengkap, baik urusan dengan ahlu zimah, baik urusan apa saja syarat-syarat ahlu zimah, demikian pula apa syarat-syarat adanya muhaadanah dan naqdul, muwaadaah dan hudnah yaitu apa? Apa syarat adanya Perjanjian Damai dengan negara lain dan apa syarat-syarat itu dikatakan bahwasanya perjanjian tadi telah dilanggar. 


Kalau dilanggar lalu apa yang harus dilakukan. Tidak boleh kemudian kita eh menyengaja untuk membuat musuh itu melanggar, dalam keadaan kita, pasukan kita sudah di, sudah di perbatasan, sudah di Sempadan. 


Lalu begitu musuh melanggar langsung kita serang. Ini adalah pengkhianatan. Syariat melarang itu.


Tapi apa, biarkan mereka membuktikan mereka melanggar perjanjian, baru kaum muslimin mengumumkan, karena kalian melanggar perjanjian, kami akan mempersiapkan pasukan dan seterusnya. 


Ini menunjukkan keindahan Islam dan Islam sudah mengatur itu semua. 


Demikian pula larangan untuk muslah didalam peperangan, larangan untuk mencincang orang di dalam peperangan, dan juga larangan untuk menzalimi tawanan. Bahkan diperintahkan untuk memberikan makan, memberikan elsikap-sikap yang baik, perlakuan yang baik pada tawanan kerana ini bagian dari dakwah. 


Demikian pula masalah perniagaan, tidak boleh riba, tidak boleh gharar, tidak boleh dhorar, tidak boleh zalim, tidak boleh memaksa, dan seterusnya. Ajaran Islam sudah lengkap. 


Kalaupun kalian orang-orang sekuler, kalian menyesali atas sikap gereja, itu urusan kalian. Memang agama kalian cacat. Layak kalian berontak pada gereja kalian. 


Namun apa? Allah taala telah memansohkan ajaran gereja dengan ajaran Islam yang terakhir yang sempurna. 


Tidak layak untuk orang-orang memberontak kepada Allah تعالى dan seterusnya. 


Nah inilah yang namanya sekularisme. Usaha untuk memisahkan agama dari pemerintahan, dari kemasyarakatan dan seterusnya. 


*Dan ini adalah kekufuran.*


Karena pada hakikatnya manusia ini ظلوما جحولا,

lalu bagaimana setelah itu dia melarang Allah taala untuk menerapkan hukum-Nya di bumi dia. Padahal ini bumi-Nya Allah taala. 


Barang siapa tidak rida maka sila dia pergi cari bumi yang lain kalau mampu. 


Baru dia menetapkan hukum sesuka dia, terserah. 


Tapi selama dia masih di bumi Allah, selama dia makan minum dari rezekinya Allah, tidak layak untuk dia menyombongkan diri dengan akal yang pendek itu. 


Kena penyakit sikit Aje, sudah langsung stroke, kena sejuk sikit saja mungkin langsung apa? Kena gout.


Soal Jawab Agama, [03/12/2020 20:20]

Sudah selemah itu ternyata apa, ternyata lalu sombong di muka bumi. Ini tidak layak sama sekali. 


Dan termasuk yang sering mendengung-dengungkan, memerangi sekularisme adalah Ikhwanul Muslimin.


Mereka mengejek para salafiyun. Kalian sibuk dengan syirkul kubur. Tapi kalian tidak memperhatikan masalah syirkul kusur, katanya. Syirik-syirik yang di istana-istana itu, yang mereka tidak menerapkan hukum Allah. 


Kita katakan alhamdulillah semuanya dijalankan, nasihat-nasihat juga disampaikan. Kita mengurusi kubur, kita juga mengurusi kusur, dan dan seterusnya. Istilah-istilah yang kalian pakai itu. 


Kita menasihati masyarakat, kita juga menasihati pemerintah. 


Insya Allah dakwah kita, walaupun kita tidak langsung ke istana negara, sampai saja ke sana. Spy itu banyak dan seterusnya. 


Rekaman-rekaman itu senang sampai ke sana-sana. Tidak perlu kita takut dakwah tidak sampai. Nasihat tidak sampai dan seterusnya. 


Thayyib. Sementara mereka Ikhwanul Muslimin, praktiknya di Mesir. Ikhwanul Muslimin asalnya Mesir. Mereka sendiri di dalam dakwahnya ketika masa-masa kempen masa-masa mau pemilihan raya, mereka sudah bilang di hadapan umat Kristiani yang pada waktu itu jumlahnya kurang lebih adalah 45%.


Demi mendapatkan suara mereka, maka Ikhwanul Muslimin mengatakan, kami tidak akan membiarkan para rijaluddin berkuasa di negara ini. 


Tokoh-tokoh agama mereka adalah sekadar ba'baah, ba' baqoh, kata mereka. Itu beo saja, membeo.


Disuruh pemerintah bilang apa mereka akan bilang. Disuruh syariat bilang apa, mereka akan bilang. Mereka tidak memperhatikan kemaslahatan negara. 


Kami tidak akan demikian. Jangan khawatir saudara-saudara kami para Masihiyin. Kalau kami terpilih, kami tidak akan menerapkan syariat Islam. Jangan khuatir Anda. 


Thayyib. Berarti siapa yang 'Ilmani sekarang, mereka yang 'Ilmani.


Ha sekarang itu dulu. Itu di zaman Syeikh Ahmad Najimi, beliau membongkar kata-kata mereka. 


Sekarang di masa yang sekarang Erdogan. Thayyib, Yang dikatakan sebagai amirul mukminin sekarang.


Atau calon Amirul mukminin atau perwakilan Amirul Mukminin. 


Setelah sekian lama di Turki, mana syariat Islam mereka tegakkan, tidak ada. Masih presiden saja. Masih cara apa itu? Dewan Perwakilan Rakyat. Demikian pula, tidak ada hudud ditegakkan.


Namun pagi sore siang malam, mereka mencela Saudi yang betul-betul menegakkan syariat Islam. 


Thayyib ini menunjukkan Ikhwanul Muslimin, mereka adalah sekuler itu sendiri. 


Makanya mereka sering diejek oleh Imam Al-Albani rahimahullah taala, yaitu kalian mengagungkan Hasan al Banna, namun kalian sendiri tidak menerapkan ucapan dia. Yang mana dia mengatakan apa, sebelum kita menegakkan hukum di masyarakat, kita tegakkan hukum di diri kita sendiri. 


Kalian tidakak menegakkan hukum kalian. Thayyib, sibuk-sibuk ngurus memerintah kan negara untuk menegakkan hukum Islam, kalian sehari-hari tidak menegakkan hukum Islam, padahal kalian mampu di rumah kalian dan seterusnya. 


Jadi Ikhwanul Muslimin itulah yang sekuler sebenarnya. Tayib. Dan pembahasannya panjang masalah praktik-praktik sekularisme dari Ikhwanul Muslimin baik yang di Mesir atau pun yang di Sudan, dan juga yang di tempat-tempat lain. 


والله اعلم

Syafaa't

SYAFA'AT


Memberikan Syafa’at Dalam Kebaikan Itu Disyari’atkan


Pembahasan di atas adalah terkait dengan perbuatan meminta-minta atas nama dakwah, atau atas nama anak yatim dan sebagainya akan tetapi si pelakunya memang berniat untuk mengambil sebagian harta tadi untuk keuntungan dirinya sendiri. Hanya saja dia memakai nama dakwah atau anak yatim dan sebagainya untuk menggerakkan hati masyarakat.

 

Adapun jika pemerintah menuntut masyarakat untuk menunaikan zakat sebagaimana mestinya, dan pemerintah menunjuk beberapa orang sebagai petugas untuk mengurus zakat tadi, pengurus resmi tadi berhak mendapatkan bagian dari zakat tadi, yang pembagiannya sesuai dengan ijtihad pemerintah, dan masing-masing pihak melangkah dengan menaati syariat Alloh dan Rosul-Nya, bukan dengan hawa nafsu sendiri-sendiri.

 

Adapun syafa’at, yaitu seseorang berkata pada orang lain: “Bantulah orang-orang miskin, bantulah anak-anak yatim, bantulah para janda,” dan dia sendiri tidak mengambil keuntungan duniawi apa-apa, maka hal itu bukanlah perkara yang dilarang. Bahkan hal itu disyariatkan dan mendapatkan pahala yang banyak.

 

Alloh ta’ala berfirman:


﴿مَنْ يَشْفَعْ شَفَاعَةً حَسَنَةً يَكُنْ لَهُ نَصِيبٌ مِنْهَا وَمَنْ يَشْفَعْ شَفَاعَةً سَيِّئَةً يَكُنْ لَهُ كِفْلٌ مِنْهَا﴾.


“Barangsiapa memberikan suatu syafaat yang baik, dia akan mendapatkan bagian dari pahala syafaat tadi. Dan barangsiapa memberikan suatu syafaat yang jelek, dia akan mendapatkan bagian dari dosa syafaat tadi.” (QS. An Nisa: 85).

 

Al Imam Ibnu Katsir rohimahulloh berkata:

 “Firman-Nya: “Barangsiapa memberikan suatu syafaat yang baik, dia akan mendapatkan bagian dari pahala syafaat tadi.” Yaitu: Barangsiapa berupaya melakukan suatu perkara yang mengakibatkan kebaikan, maka dia mendapatkan bagian dari pahala kebaikan tadi. “Dan barangsiapa memberikan suatu syafaat yang jelek, dia akan mendapatkan bagian dari dosa syafaat tadi.” Yaitu: maka dia mendapatkan bagian dari dosa dari perkara yang timbul sebagai akibat dari upaya dan niatnya tadi.” (“Tafsirul Qur’anil ‘Azhim”/2/hal. 368).

 

Dari Abu Musa Al Asy’ariy rodhiyallohu ‘anh yang berkata:


كان رسول الله صلى الله عليه وسلم إذا جاءه السائل أو طلبت إليه حاجة قال: «اشفعوا تؤجروا ويقضي الله على لسان نبيه صلى الله عليه وسلم ما شاء».


“Dulu Rosululloh shollallohu ‘alaihi wasallam jika didatangi oleh orang yang meminta, atau beliau dimintai suatu keperluan, beliau bersabda (pada para Shohabat): “Berikanlah syafaat, niscaya kalian akan mendapatkan pahala. Dan Alloh akan memberikan keputusan sekehendak-Nya melalui lisan Nabi-Nya shollallohu ‘alaihi wasallam.” (HR. Al Bukhoriy (1432) dan Muslim (2627)).

 

Dan dari Wahb bin Munabbih, dari saudaranya yang berkata:


عن معاوية : اشفعوا تؤجروا فإني لأريد الأمر فأؤخره كيما تشفعوا فتؤجروا فإن رسول الله صلى الله عليه و سلم قال: «اشفعوا تؤجروا». 


“Dari Mu’awiyah yang berkata: “Berikanlah syafaat, niscaya kalian akan mendapatkan pahala, karena sesungguhnya terkadang aku menginginkan suatu perkara, lalu aku menundanya agar kalian memberikan syafaat, lalu kalian mendapatkan pahala, karena sesungguhnya Rosululloh shollallohu ‘alaihi wasallam bersabda: “Berikanlah syafaat, niscaya kalian akan mendapatkan pahala.” (HR. Abu Dawud (5132)/shohih).

 

Al Hafizh Ibnu Hajar rohimahulloh berkata: “Yaitu: jika orang yang berhajat itu menyampaikan hajatnya kepadaku, maka hendaknya kalian memberikan syafaat untuknya kepadaku, karena sesungguhnya jika kalian memberikan syafaat, kalian akan mendapatkan pahala, sama saja apakah syafaat kalian diterima ataukah tidak. Dan Alloh akan memperjalankan melalui lidah Nabi-Nya apa yang Dia kehendaki. Yaitu: sebagai bagian dari ketentuan dipenuhinya hajat tadi ataukah tidak. Yaitu: jika aku memenuhinya ataupun aku tidak memenuhinya dengan taqdir dan ketetapan Alloh ta’ala.” (“Fathul Bari”/10/hal. 451).


Dan hadits perintah Nabi shollallohu ‘alaihi wasallam di hari ‘Id agar para wanita itu bershodaqoh, itu juga bagian dari syafaat, bukan dalil yang mendukung para pemburu harta untuk meraup harta umat, lalu mengambil sebagiannya untuk kepentingan sendiri.

 

Oleh karena itulah maka Ibnu Baththol rohimahulloh memasukkan itu dalam bidang syafa’at. Beliau rohimahulloh berkata dalam syaroh hadits tersebut: “Syafa’at dalam shodaqoh dan seluruh perbuatan kebajikan itu sangat dianjurkan dan didorong. Apakah engkau tidak melihat sabda Nabi shollallohu ‘alaihi wasallam: “Berikanlah syafaat, niscaya kalian akan mendapatkan pahala.” Maka beliau mendorong umat beliau untuk berupaya memenuhi keperluan-keperluan manusia, dan beliau menjanjikan pahala atas perbuatan tadi. Dan sabda beliau shollallohu ‘alaihi wasallam: “Dan Alloh akan memberikan keputusan sekehendak-Nya melalui lisan Nabi-Nya shollallohu ‘alaihi wasallam” itu menunjukkan bahwasanya orang yang berupaya memberikan syafaat itu akan mendapatkan pahala dalam semua keadaannya sekalipun upayanya tadi gagal dan tidak berhasil. Dan Nabi shollalohu ‘alaihi wasallam telah bersabda:


«الله فى عون العبد ما كان العبد فى عون أخيه» .


“Alloh itu selalu menolong sang hamba, selama sang hamba tadi menolong saudaranya.”

(selesai dari “Syarh Shohihil Bukhoriy”/Ibnu Baththol/12/hal. 214).

---------------


( “At Takassub Wal Istidan Khoirun Min Mas’alatil Insan” | “Berhutang Atau Bekerja Lebih Baik Daripada Meminta-minta” | Asy Syaikh Abu Fairuz Abdurrohman bin Soekojo Al Jawiy حفظه الله)

------------------------------------

Ditulis Oleh :

Asy Syaikh Abu Fairuz Abdurrohman bin Soekojo Al Qudsiy Al Jawiy حفظه الله




Isis Khowarij Bukanlah Salafiyyin

ISIS KHOWARIJ
BUKANLAH SALAFIYYIN

Ditulis Oleh :
 Asy Syaikh Abu Fairuz Abdurrohman bin Soekojo Al Indonesiy Al Jawiy حفظه الله)

----------------------

Pasal Dua: keterkaitan antara IS dan Al Qo’idah
 
Saya telah membaca sebuah tulisan juru dakwah IS, di dalamnya dia mendukung pemikiran kelompok Al Qo’idah dan menamakan mereka sebagai Ahlussunnah.
 
Salah seorang juru dakwah mereka yang mengidentitaskan dirinya sebagai Arrival Martyr berkata: “Jelas IS adalah Ahlu Sunnah, sebagaimana pula Al-Qaidah.” (selesai penukilan dari tulisan “PERTANYAAN-PERTANYAAN YANG MUNGKIN KAU BUTUHKAN JAWABANNYA”/Oleh: Arrival Martyr/ dilansir oleh “Shoutussalam Islamic Media”).
 
Tulisan tadi mengandung banyak pengkaburan fakta di lapangan. Sementara tulisan dan nasihat-nasihat para Ulama Ahlussunnah lebih kami percaya daripada para khowarij tadi.
 
Dan barangsiapa memuji atau mendukung suatu kaum padahal dirinya tahu kondisi kaum tersebut, maka sesungguhnya dia adalah termasuk dari kaum tadi. Maka sedikit banyak mereka masuk ke dalam ucapan para ulama berikut ini:
Samahatusy Syaikh Ibnu Baaz رحمه الله telah ditanya di dalam syaroh beliau terhadap kitab "Fadhlul Islam" yang teksnya sebagai berikut: "Orang yang memuji ahlul bida' dan menyanjung mereka, apakah orang itu mengambil hukum mereka juga? Maka beliau رحمه الله menjawab: "Iya. Tidak ada di dalamnya keraguan. Orang yang memuji ahlul bida' dan menyanjung mereka, dia itu adalah penyeru manusia kepada mereka. Dia itu menyeru manusia kepada mereka. Orang ini termasuk dari du'at mereka. Kita mohon pada Alloh keselamatan." ("Ijma'ul Ulama 'alal Hajri wat Tahdzir Min Ahlil Ahwa"/ karya Kholid Azh Zhofairi /hal. 137)

Fadhilatusy Syaikh Ahmad bin Yahya An Najmi رحمه الله berkata kepada Qodhi Ibrohim bin Hasan Asy Syabi –seorang hizbi ikhwaniy yang tersembunyi- : "Sesungguhnya pujianmu terhadap mereka, dan udzur yang kau berikan untuk mereka dan pengingkaranmu terhadap orang yang menerangkan penyelisihan mereka terhadap syariah Islamiyah pada umumnya, dan terhadap manhaj salaf pada khususnya, dan celaanmu terhadapnya, semua ini termasuk dalil terbesar bahwasanya engkau adalah hizbi besar." ("Dahrul Hajmah"/ karya beliau/ hal.19/cet. Darul Minhaj).
Fadhilatusy Syaikh Sholih Al Fauzan حفظه الله berkata: “Barangsiapa menyelisihi manhaj Salaf, memuji manhaj-manhaj yang menyelisihi manhaj Salaf, memuji pengikut manhaj-manhaj yang menyelisihi tadi, maka sesungguhnya dia itu terhitung termasuk dari para penyelisih tadi, dia wajib untuk didakwahi dan dinasihati, jika dia rujuk kepada kebenaran maka itulah yang kami inginkan, jika tidak, maka dia harus dihajer dan diputuskan hubungan dengannya.” (“Al Ajwibatul Mufidah”/hal. 171/ cet. Maktabatul Hadyil Muhammadiy).

Sementara itu, fatwa-fatwa para ulama yang memperingatkan umat terhadap organisasi Al Qo’idah dan bahwasanya organisasi tadi adalah khowarij itu telah terkenal. Maka menjadi semakin pastilah bahwasanya ISIS atau IS adalah khowarij juga, karena mereka mendukung aqidah Al Qo’idah yang membolehkan bom bunuh diri, membunuhi pria dan wanita, tua dan muda dan bahkan anak-anak dari kalangan Muslimin, membolehkan memberontak pada pemerintah Muslimin dengan alasan melakukan dosa-dosa besar sehingga mereka menghukuminya sebagai orang kafir.
Dan dari sisi lain: kita tahu bahwasanya para khowarij sendiri saling berselisih, bahkan sebagian dari mereka mengkafirkan sebagian yang lain, dan sekelompok dari mereka melaknat sebagian yang lain, atau memfasiqkan sebagian yang lain. Sebagaimana keumuman ahli bida’, manakala sebagian dari mereka tidak mencocoki hawa nafsu sebagian yang lain.

Al Imam Abul Muzhoffar As Sam’aniy رحمه الله berkata: “Dan demikianlah para pemimpin mereka dan para pemilik ucapan dari kalangan mereka. Jika engkau merenungkan ucapan-ucapan mereka, engkau akan melihat mereka itu bercerai-berai, sebagiannya mengkafirkan sebagian yang lain, dan sebagiannya belepas diri dari sebagian yang lain. Dan begitu pula khowarij, rowafidh, di kalangan mereka sendiri demikian, dan begitu pula seluruh mubtadi’ah gambarannya adalah seperti itu.” (“Al Intishor Li Ashhabil Hadits”/As Sam’aniy/hal. 47).

Dan Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah رحمه الله berkata: “Dan ini adalah kondisi orang-orang yang berselisih, yang memecah-belah agama mereka, dan mereka berkelompok-kelompok, sebagiannya mengkafirkan sebagian yang lain, dan sebagiannya memfasiqkan sebagian yang lain.” (“Minhajus Sunnah”/5/hal. 133).
Maka tidak ada keraguan bahwasanya di antara para pengikut organisasi Al Qo’idah dengan orang-orang ISIS sendiri ada pertengkaran dan perselisihan, sebagiannya menyalahkan sebagian yang lain, sekalipun mereka saling mendukung bahwasanya para kepala negara di negri-negri muslimin sekarang ini adalah kafir.

Pemimpin Yang Tidak Adil, Apakah Mendapat Naungan Allah di Hari Kiamat?

PEMIMPIN YANG TIDAK ADIL, APAKAH MENDAPAT NAUNGAN ALLAH DI HARI KIAMAT ?


الحمد لله رب العالمين، والصلاة والسلام على رسول الله صلى الله عليه وعلى آله وسلم، وبعد:

 

Ada pertanyaan: salah satu orang yang mendapatkan naungan Allah di Hari Kiamat adalah jika pemimpin yang adil, bagaimanakah dengan pemimpin yang tidak adil?

Maka dengan memohon pertolongan kepada Allah ta’ala semata saya menjawab:

Setiap kita pada hakikatnya adalah seorang pemimpin.

Dari Abdullah bin Umar رضي الله عنهما yang berkata:

أَنَّ رسولَ اللهِ ﷺ قَالَ: «أَلَا كُلُّكُمْ رَاعٍ، وَكُلُّكُمْ مَسْئُوْلٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ. فَالْإِمَامُ الَّذِي عَلَى النَّاسِ رَاعٍ، وَهُوَ مَسْئُوْلٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ. وَالرَّجُلُ رَاعٍ عَلَى أَهْلِ بَيْتِهِ، وَهُوَ مَسْئُوْلٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ. وَاْلمَرْأَةُ رَاعِيَةٌ عَلَى أَهْلِ بَيْتِ زَوْجِهَا وَوَلَدِهِ، وَهِيَ مَسْئُوْلَةٌ عَنْهُمْ. وَعَبْدُ الرَّجُلِ رَاعٍ عَلَى مَالِ سَيِّدِهِ، مَسْئُوْلٌ عَنْهُ. أَلَا فَكُلُّكُمْ رَاعٍ، وَكُلُّكُمْ مَسْئُوْلٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ».

Bahwasanya Rasulullah ﷺ bersabda: “Ketahuilah bahwasanya kalian semua adalah pengelola (pemimpin), dan kalian semua akan dimintai pertanggungjawaban atas pengelolaannya. Maka imam yang memimpin manusia adalah pengelola, dia akan dimintai pertanggungjawaban atas pengelolaannya itu. Dan lelaki adalah pengelola terhadap keluarganya, dia akan dimintai pertanggungjawaban atas pengelolaannya itu. Wanita adalah pengelola terhadap anggota keluarga suaminya dan anak suaminya, dia akan dimintai pertanggungjawaban atas mereka itu. Hamba sahaya seorang lelaki adalah pengelola atas harta tuannya, dia akan dimintai pertanggungjawaban atas pengelolaannya itu. Ketahuilah, maka kalian semua adalah pengelola (pemimpin), dan kalian semua akan dimintai pertanggungjawaban atas pengelolaannya itu”. (HR. Muslim (1825)).

Jika kita semua pada hakikatnya adalah seorang pemimpin, hanya saja kadar kepemimpinan itu bertingkat-tingkat. Maka jawaban berikut ini boleh jadi akan mengenai kita semua juga, sesuai dengan kadarnya. hanya Allah ta'ala Yang Mampu melindungi dan menyelamatkan.

Yang pertama: pemimpin yang tidak adil tidak akan mendapatkan naungan Allah di Hari Kiamat.

Dari Abu Hurairah رضي الله عنه: dari Nabi ﷺ yang bersabda:

«سبعة يظلهم الله في ظله يوم لا ظل إلا ظله الإمام العادل».

“Ada tujuh golongan manusia yang dinaungi oleh Allah dalam naungan-Nya pada hari yang saat itu tiada naungan selain naungan-Nya: pemimpin yang adil”. Al hadits (HR. Al Bukhariy (660) dan Muslim (1031)).

Dalam hadits tadi Rasulullah ﷺ menjanjikan adanya naungan untuk pemimpin yang adil. Jika dia tidak berbuat adil, maka dia tidak memenuhi syarat, sehingga janji yang diberikan untuk syarat tadi tidak terpenuhi.

Al Imam Ibnu Qudamah رحمه الله berkata:

وَلَا يُوْجَدُ المَشْرُوْطُ قَبْلَ شَرْطِهِ. ("المغني" /8/ ص329).

“Janji yang disyaratkan itu tidak didapatkan sebelum terpenuhinya syarat yang disebutkan”. (“Al Mughni”/8/hal. 329).

Al Hafizh Ibnu Hajar رحمه الله berkata:

وَلَا يُوْجَدُ المَشْرُوْطُ دُوْنَ شَرْطِهِ. ("فتح الباري"/13/ ص363).

“Janji yang disyaratkan itu tidak didapatkan tanpa adanya syarat yang disebutkan”. (“Fathul Bari”/13/hal. 363).

Yang kedua: pemimpin yang tidak adil akan mengalami kegelapan di Hari Kiamat.

Dari Jabir bin Abdillah رضي الله عنهما: bahwasanya Rasulullah ﷺ bersabda:

«اتقوا الظلم فإن الظلم ظلمات يوم القيامة واتقوا الشح فإن الشح أهلك من كان قبلكم حملهم على أن سفكوا دماءهم واستحلوا محارمهم»

“Lindungilah diri kalian dari berbuat zhalim, karena kezhaliman itu merupakan kegelapan-kegelapan pada Hari Kiamat. Dan lindungilah diri kalian dari kekikiran, karena kekikiran itu telah membinasakan orang-orang sebelum kalian. Kekikiran tadi menyebabkan mereka menumpahkan darah-darah mereka dan menghalalkan apa saja yang diharamkan terhadap mereka”. (HR. Muslim (2578)).

Yang ketiga: pemimpin yang tidak adil akan memikul kecelakaan.

Allah ta’ala berfirman:

﴿وَعَنَتِ الْوُجُوهُ لِلْحَيِّ الْقَيُّومِ وَقَدْ خَابَ مَنْ حَمَلَ ظُلْمًا﴾ [طه: 111].

“Dan tunduklah semua wajah (dengan berendah diri) kepada Rabb (Tuhan/Pencipt

a) Yang Hidup Kekal lagi senantiasa mengurus (makhluk-Nya). Dan sesungguhnya telah merugilah orang yang melakukan kezaliman”.

Keempat: pemimpin yang tidak adil akan terkena laknat.

Allah ta’ala berfirman:

﴿فَأَذَّنَ مُؤَذِّنٌ بَيْنَهُمْ أَنْ لَعْنَةُ الله عَلَى الظَّالِمِينَ﴾ [الأعراف: 44].

“Kemudian seorang penyeru (malaikat) mengumumkan di antara kedua golongan itu: "Kutukan Allah ditimpakan kepada orang-orang yang zalim”.

Kelima: pemimpin yang tidak adil tidak akan mendapatkan petunjuk.

Allah ta’ala berfirman:

﴿وَالله لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الظَّالِمِينَ﴾ [آل عمران: 86].

“Dan Allah tidak memberikan petunjuk kepada kaum yang zhalim”.

Keenam: pemimpin yang tidak adil tidak dicintai oleh Allah.

 Allah ta’ala berfirman:

﴿وَالله لَا يُحِبُّ الظَّالِمِينَ﴾ [آل عمران: 140].

“Dan Allah tidak mencintai orang-orang yang zhalim”.

Ketujuh: pemimpin yang tidak adil akan dikuasai oleh pemimpin yang tidak adil lainnya.

Allah ta’ala berfirman:

﴿وَكَذَلِكَ نُوَلِّي بَعْضَ الظَّالِمِينَ بَعْضًا بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ﴾ [الأنعام: 129].

“Dan seperti itulah Kami menjadikan sebagian dari orang-orang yang zhalim itu menguasai sebagian yang lainnya disebabkan oleh perbuatan mereka sendiri”.

 Allah ta’ala juga berfirman:

﴿وَإِنَّ الظَّالِمِينَ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاءُ بَعْضٍ﴾ [الجاثية: 19].

“Dan sesungguhnya orang-orang yang zhalim itu sebagiannya menjadi pemimpin bagi sebagian yang lain”.

Kedelapan: pemimpin yang tidak adil akan mendapatkan hukuman yang disegerakan di dunia, di samping mendapatkan hukuman di Akhirat.

Dari Abu Bakrah رضي الله عنه yang menyebutkan bahwasanya Nabi ﷺ bersabda:

«وما من الذنوب ذنب أسرع عقوبة من البغي وقطيعة الرحم».

“Tiada satu dosapun yang lebih cepat hukumannya daripada al baghyu (kezhaliman pada yang lain) dan pemutusan silaturrahim.” (HR. At Tirmidziy (2511) dengan sanad yang shahih).

Kesembilan: pemimpin yang tidak adil akan dibinasakan oleh Allah, sebesar apapun dia.

Allah ta’ala berfirman:

﴿فَأَوْحَى إِلَيْهِمْ رَبُّهُمْ لَنُهْلِكَنَّ الظَّالِمِينَ﴾ [إبراهيم: 13].

“Maka Rabb mereka memberikan wahyu kepada mereka: pastilah Kami akan membinasakan orang-orang yang zhalim itu”.

Al Imam Ibnul Qayyim رحمه الله berkata:

وقد سبقت سنة الله أنه لو بغى جبل على جبل جعل الباغي منهما دكاً. ("بدائع الفوائد"/2/ص464).

“Dan telah berlaku sunnatullah bahwasanya jika ada gunung berbuat baghyu (zhalim) kepada gunung yang lain, maka Allah akan menjadikan gunung yang zhalim tadi hancur”. (Badai’ul Fawaid”/2/hal. 464).

Kesepuluh: Pemimpin yang tidak adil akan masuk ke dalam Neraka dalam keadaan berlutut.

Allah ta’ala telah berfirman:

﴿وَإِنْ مِنْكُمْ إِلَّا وَارِدُهَا كَانَ عَلَى رَبِّكَ حَتْمًا مَقْضِيًّا * ثُمَّ نُنَجِّي الَّذِينَ اتَّقَوْا وَنَذَرُ الظَّالِمِينَ فِيهَا جِثِيًّا﴾ [مريم/71، 72].

“Dan tiada seorangpun dari kalian kecuali akan melewati Jahannam itu. Itu merupakan kewajiban atas Robbmu yang pasti akan ditunaikan. Kemudian Kami akan menyelamatkan orang-orang yang bertaqwa dan Kami akan biarkan orang-orang zholim di dalamnya dalam keadaan berlutut.”

Kesebelas: pemimpin yang tidak adil akan tertimpa dosa.

Dari Abu Hurairah رضي الله عنه: dari Nabi ﷺ yang bersabda tentang pemimpin:

«فَإِنْ أَمَرَ بِتَقْوَى اللهِ وَعَدَلَ فَإِنَّ لَهُ بِذَلِكَ أَجْراً، وَإِنْ قَالَ بِغَيْرِهِ فَإِنَّ عَلَيْهِ مِنْهُ».

"Jika pemimpin tadi memerintahkan untuk bertakwa pada Allah dan bersikap adil, maka dia akan mendapatkan pahala dari itu. Tapi jika pemimpin memerintahkan yang selain itu, maka dia akan terkena dosa dari itu". (HR. Al Bukhariy (7137) dan Muslim (1835)).

Kedua belas: pemimpin yang tidak adil tidak akan minum dari telaga Rasulullah ﷺ.

Dari Ka’b bin ‘Ujrah رضي الله عنه yang berkata:

خَرَجَ إِلَيْنَا رسولُ اللهِ ﷺ وَنَحْنُ تِسْعَةٌ: خَمْسَةٌ وَأَرْبَعَةٌ أَحَدُ الْعَدَدَيْنِ مِنَ الْعَرَبِ وَالْآخَرُ مِنَ الْعَجَمِ، فَقَالَ: «اِسْمَعُوْا، هَلْ سَمِعْتُمْ أَنَّهُ سَيَكُوْنُ بَعْدِي أُمَرَاءُ؟ فَمَنْ دَخَلَ عَلَيْهِمْ، فَصَدَّقَهُمْ بِكَذِبِهِمْ، وَأَعَانَهُمْ عَلَى ظُلْمِهِمْ، فَلَيْسَ مِنِّي وَلَسْتُ مِنْهُ، وَل

Fawaid Maktabah Fairuz Ad Dailamiy, [27/05/2022 13:02]

َيْسَ بِوَارِدٍ عَليَّ الحَوْضَ. وَمَنْ لَمْ يَدْخُلْ عَلَيْهِمْ، وَلَمْ يُعِنْهُمْ عَلَى ظُلْمِهِمْ، وَلَمْ يُصَدِّقْهُمْ بِكَذِبِهِمْ، فَهُوَ مِنِّي، وَأَنَا مِنْهُ، وَهُوَ وَارِدٌ عَلَيَّ اْلحَوْضَ».

Rasulullah ﷺ keluar menemui kami ada sembilan orang: lima dan empat orang. Satu kelompok adalah orang Arab, kelompok yang lain adalah orang Ajam. Lalu beliau bersabda: “Dengarlah oleh kalian, apakah kalian mendengar bahwasanya sepeninggalku nanti ada para penguasa? Barangsiapa masuk menemui mereka, lalu membenarkan mereka di dalam kedustaan mereka dan juga membantu mereka di dalam kezhaliman mereka, maka dia itu bukan dari golonganku, dan aku bukan dari golongan dia. Dan dia tidak akan mengunjungiku di telagaku. Tapi barangsiapa tidak mengunjungi mereka, tidak membenarkan mereka di dalam kedustaan mereka dan juga tidak membantu mereka di dalam kezhaliman mereka, maka dia itu adalah dari golonganku, dan aku pun dari golongan dia. Dan dia akan mengunjungiku di telagaku”. (HR. At Tirmidziy, dan dia itu ada dalam “Al Jami’ush Shahih” karya Al Imam Al Wadi’iy رحمه الله (3169-3170.

Ketiga belas: pemimpin yang tidak adil akan sangat menyesal di akhirat.

Dari Abu Hurairah رضي الله عنه: dari Nabi ﷺ yang bersabda:

«إنكم ستحرصون على الإمارة وستكون ندامة يوم القيامة فنعم المرضعة وبئست الفاطمة».

"Sesungguhnya kalian akan bersemangat untuk mendapatkan kepemimpinan, padahal kepemimpinan akan menjadi penyesalan di Hari Kiamat. Kepemimpinan itu bagaikan pemberi susu yang sangat nikmat, tapi kepemimpinan itu menjadi sangat buruk saat memisahkan seseorang dari “susu” tadi". (HR. Al Bukhariy (7148)).

Keempat belas: pemimpin yang tidak adil akan sangat terhina di akhirat.

Dari Abu Dzarr رضي الله عنه: dari Rasulullah ﷺ yang bersabda:

«يا أبا ذر إنك ضعيف، وإنها أمانة، وإنها يوم القيامة خزي وندامة، إلا من أخذها بحقها وأدى الذي عليه فيها».

"Wahai Abu Dzarr, sesungguhnya engkau itu lemah, dan sesungguhnya kepemimpinan itu adalah amanah, dan sungguh kepemimpinan itu akan menjadi kehinaan dan penyesalan di Hari Kiamat, kecuali orang yang mengambilnya sesuai dengan haknya dan dia menunaikan apa yang menjadi kewajibannya di dalam kepemimpinan tadi". (HR. Muslim (1825)).

Kelima belas: pemimpin yang tidak adil tidak akan mencium aroma Syurga.

Dari Ma’qil bin Yasar رضي الله عنه yang berkata: aku mendengar Rasulullah ﷺ bersabda:

«ما من عبد استرعاه الله رعية فلم يحطها بنصيحة إلا لم يجد رائحة الجنة».

“Tidaklah ada seorang hamba yang Allah serahi kepemimpinan terhadap rakyat, lalu dia tidak meliputi mereka dengan nasihat kecuali dia tidak akan masuk ke dalam Syurga”. (HR. Al Bukhariy (7150)).

Keenam belas: pemimpin yang tidak adil akan mendapatkan mimbar dari cahaya.

Dari Abdullah bin Amr ibnil ‘Ash رضي الله عنهما yang berkata: aku mendengar Rasulullah ﷺ bersabda:

«إن المقسطين عند الله على منابر من نور عن يمين الرحمن عز و جل وكلتا يديه يمين الذين يعدلون في حكمهم وأهليهم وما ولوا».

“Sesungguhnya orang-orang yang adil itu di sisi Allah akan berada di atas mimbar-mimbar dari cahaya, di sisi kanan Ar Rahman عز وجل , dan kedua tangan Allah adalah kanan. Mereka itu adalah orang-orang yang berlaku adil di dalam hukum mereka, dan berlaku adil di dalam keluarga mereka dan di dalam apapun yang mereka kuasai”. (HR. Muslim (1827)).

Masih banyak ancaman dari Allah dan Rasul-Nya ﷺ terhadap para pemimpin yang tidak adil. Namun inilah yang mampu disampaikan pada kesempatan yang singkat ini.

Selesai sampai di sini.

والله تعالى أعلم، والحمد لله رب العالمين.

Dijawab Oleh : Asy Syaikh Abu Fairuz Abdurrohman bin Soekojo Al Qudsiy Al Jawiy حفظه الله


💥 DUSTA BESAR KALAU HIZBULLAH DAN SYI'AH (IRAN) ADALAH PALING KERAS MEMUSUHI ZIONIS ( YAHUDI ISRAEL ) 💥

 💥 DUSTA BESAR KALAU HIZBULLAH DAN SYI'AH (IRAN) ADALAH PALING KERAS MEMUSUHI ZIONIS ( YAHUDI ISRAEL ) 💥



 السلام عليكم ورحمة الله وبركاته.


Kalau ada waktunya, mohon terangkanlah kepada kami hakikat kelompok *Hizbullah* dan yang ada di palestina atau libanon apakah benar mereka paling keras memusuhi Israel ( Yahudi ) ? dan Juga *Iran* apakah benar negara itu keras dalam melawan Israel ( Yahudi ) ?


bahkan banyak tuduhan bahwa negeri Saudi diam saja terhadap kekejaman Zionis ( yahudi Israel )


Jazaakallahu khairan

-------------------


 وعليكم السلام ورحمة الله وبركاته.


Dusta besar bahwasanya kelompok yang menamakan diri dengan Hizbullah itu keras pada Israel. Itu bohong besar yang disebarkan di media masa. Kenyataannya mereka banyak membunuhi rakyat Ahlussunnah dan mereka secara rahasia mendapatkan bantuan dari Israel. Demikian pula Iran yang sudah puluhan tahun mengaku mengarahkan rudal mereka ke Israel, ternyata sampai sekarang tidak sampai² juga ke Israel. Bahkan sebagian doktor Malaysia pergi survei ke Iran, dia bercerita mendapati bahwa masjid Ahlussunnah habis di iran, kecuali satu itupun dihinakan. Sedangkan biara² yahudi sangat dimuliakan di sana. Ini juga persis berita yang ditulis oleh sebagian Doktor Arab yang survei kesana.


Kedustaan tadi sama persis dengan kedustaan syi'ah rafidhah di Yaman yang selalu berteriak "Kematian untuk Amerika, kematian untuk Israel, kemenangan untuk Islam!". Tapi ternyata saat ada ancaman bom dusta terhadap kedutaan Amerika di San'a, buru-buru pasukan Syi'ah rafidhah menjaga kedutaan Amerika tadi. Saat teman ana tanya pada pengawal Syiah itu kenapa menjaga kedutaan Amerika padahal kalian bilang bahwasanya kematian untuk Amerika? Maka pengawal tadi tak mampu menjawab dengan jelas. Dan justru pasukan Syi'ah rafidhah itu yang telah menghancurkan lima belas masjid di wilayah Hasyid sampai San'a, sementara biara Yahudi di Yaman tidak diganggu sama sekali. Kami tidak suka dan tidak setuju dengan teror ini itu, tapi pernyataan bahwa orang Hizbullah/Iran dsb atau antek² mereka itu sangat keras terhadap Israel adalah dusta besar!


Kami sudah baca buku² resmi dari pemerintah Yaman dengan potret² yang menunjukkan pertemuan antara tokoh² Iran dengan tokoh² amerika dan Israel, bagaimana mesranya hubungan mereka. Dan seterusnya. Dan juga di buku² resmi itu ditampilkan potret² pemerintah Iran menggantung rakyat mereka yang beraliran sunniy, ketika Khomeini berhasil menggulingkan pemerintah Reza Pahlevi.


Juga ana telah membaca wawancara antara para wartawan dengan kedutaan Amerika: "Kenapa Anda tidak marah ketika orang-orang Syi'ah berkata: "Kematian untuk Amerika, kematian untuk Israel!" Maka duta besar America menjawab: "Kami tidak perlu marah karena itu tadi hanyalah slogan politis, sementara hubungan kami dengan mereka bagus".


Adapun tuduhan bahwasanya Saudi diam saja terhadap Israel maka itu dusta besar. Bagaimana Saudi menghadapkan wajah untuk memerangi Israel sementara kaum syi'ah selalu menusuki punggung dari belakang?

Saat ribuan rakyat Palestina diusir dari Gaza, negara mana yang berani terang²an menampung dengan bantuan yang amat besar? Raja Abdullah bin Abdul Aziz As Sa'udiy langsung membeli wilayah yang teramat luas di Syam untuk menampungi ribuan pengungsi tadi, lengkap dengan rumah² dan fasilitasnya. Ana lihat sendiri potret desa besar tadi. Mana negara Islam yang lain dengan bantuan macam itu?


Jawabannya terlalu panjang. Tapi orang yang berakal akan merasa cukup dengan contoh yang ada, dan tahu siapakah sahabat setia dan siapakah setan berbulu domba.


والله أعلم بالصواب.

والحمد لله رب العالمين.


dijawab Oleh : Syaikh Abu Fairuz Abdurrohman bin Soekojo Al Qudsiy Al Jawiy حفظه الله

Alhamdulillah aqidah kami sunny salafy.

 Alhamdulillah aqidah kami sunny salafy.

 

Maknanya kami lebih mengedepankan sunnah daripada pendapat manusia, siapapun itu selain Rasulullah shallallahu alaihi wasallam.

Krn itu yang Allah perintahkan.

Siapapun yg menyisihi Al Qur an dan Sunnah walaupun tinggi kadarnya maka Al Haqq lebih tinggi dan besar dihadapan  kami.

Dan inilah yg telah ditempuh oleh generasi terbaik umat ini, dan kami berusaha berjalan dibelakang mereka. Karena aqidah kami salafy.

Abu Hanifah, Malik, Asy Syafiì dan Ahmad bin Hanbal 4 imam yg terkemuka dan terkenal sampai hari ini pun menempuh jalan yg kami sebutkan.


Berkata Muhammad bin Said Al Hanafy:

 

وقول أعلام الهدى لا يعمل

Ucapan para tokoh hidayah tidak diamalkan

بقولنا بدون نص يقبل

Berdasarkan pendapat kami tanpa adanya nash yg bisa diterima

فيه دليل الأخذ بالحديث

Disana ada dalil mengharuskan mengambil hadits

وذاك في القديم والحديث

Dan hal itu berlaku dimasa lalu dan sekarang

قال أبو حنيفة الإمام

Abu Hanifah Al Imam berkata

لا ينبغي لمن له الإسلام

Tidak pantas bagi yg menganut dien islam

أخذ بأقوالي حتى تعرضا

Mengambil ucapanku hingga dicocokkan

على الكتاب والحديث المرتضى

Dengan Al Kitab dan Al Hadits yg diridhoi

ومالك إمام دار الهجرة

Dan Malik Imam Darul Hijrah

قال وقد أشار نحو الحجرة

Berkata seraya menunjuk ke arah kamar(Nabi)

كل كلام منه ذو قبول

Semua pendapat diantaranya bisa diterima

ومنه مردود سوى الرسول

Dan bisa ditolak selain Rasul

والشافعي قال إن رأيتم

Dan Syafiì berkata bila kalian melihat

قولى مخالفا لما رويتم

Pendapatku menyelisihi yg kalian riwayatkan

من الحديث فاضربوا الجدار

Berupa hadits maka lemparkanlah tembok

بقولي المخالف الأخبار

Ucapanku yg menyelisihi khobar itu

وأحمد قال لهم لا تكتبوا

Dan Ahmad berkata janganlah kalian tulis

ما قلته بل أص ذالك فاطلبو

Ucapanku melainkan dasarnyalah yg kalian cari

فاسمع مقالات الهداة الأربعه

Dengarkanlah ucapan 4 tokoh tersebut

واعمل بها فإن فيه منفعه

Dan amalkanlah karena padanya manfaat

لقمعها لكل ذي تعصب

Tuk mematahkan setiap yg berfanatik(membebek)

والمنصفون يكتفون بالنبي

Dan yang  bijak/patut merasa cukup dengan Nabi.

 

Dan ucapan mereka bisa dirujuk dalam kitab Sifat Sholat Nabi shallallahu alaihi wasallam karya Syaikh Al Albani rahimahullah.

 

Kami memandang bahwa tidak ada yg mencari-caridan menyebarkan fatwa yg disebutkan diatas dari Ulama yg mulia selain orang yg Maftun _semoga Allah berikan hidayah atau memalingkannya dari Ahlis Sunnah_.

 

Dan tidak ada yg mengikuti fatwa tersebut kecuali dikawatirkan kemunafikan padanya, sebagaimana yg dikatakan oleh salaf

 

من تتبع رخص العلماء تزندق

 

Siapa yg mencari-cari keringanan ulama maka akan menjadi zindiq(munafiq).

 

Dan fatwa yg disebutkan secara pribadi ana ragukan kebenarannya, toh kalaulah benar maka mereka telah bertaqwa dengan yg menentang fatwa yg disebutkan tersebut.

 

Allahul Musta'an

 

 

Faedah dari Al Ustadz

Abu Ubaiyd Fadhliy

Al Bugisi حَفِظَهُ اللّٰه

apakah da'i2nya rodja' termasuk salafi atau tidak ?

TANYA :

Bismillah. Afwan ustadz, ada yg bertanya apakah da'i2nya  rodja' termasuk  salafi atau tidak ? 

Hujjahnya apa ya, kok mereka mengaku salafi..? 

Pernah ana dengar beberapa kajiannya sama dengan asatidz disini. Afwan ana masih jahil.

Bagaimana kita menanggapi pertanyaan yg demikian ustadz? 

Jazaakallohu khoiron ustadz.

 

JAWAB :

Bismillaah...

Na'am... Mereka bukan salafy melainkan mereka adalah para da'i dunia... Walaupun mereka mengaku dirinya adalah salafy... Karena Sekedar pengakuan tidak mengubah kenyataan... Sekarang jika kita perhatikan... Banyak para hizbiyyiin selain RODJA dkk mengaku ahli sunnah wal jama'ah... Seperti : IM (Ikhwanul Muslimin ; PKS kalo di Indonesia -edt) (mengaku salafiyyuun), SYUFIYYIIIN (mengaku ASWAJA) Dsm.. Namun pengakuan mereka tidaklah mengubah kenyataan, karena kenyataannya amalan mereka jauh dari pada amalan ahli sunnah wal jama'ah.

 

- masalah JARH WA TA'DIL (Celaan dan pujian -edt) menggunakan kaidah: MUWAAZANAH (menimbang-nimbang) kebaikan hizbiyyiin atau ahli bida' dalam artian menurut mereka "jika kita mentahdzir/menyebutkan kejelekan ahli bida' wa dholaal kita juga harus menyebutkan kebaikan mereka, karena mereka juga memiliki kebaikan"....

 

👉🏽adapun ahli sunnah di dalam mentahdzir (memperingatkan) kaum muslimin dari kesesatan ahli bida' cukup menyebutkan kejelekan dan bahayanya mereka tanpa harus menyebutkan kebaikan mereka.

 

- masalah METODE DALAM BERDAKWAH mereka bermudah mudahan dalam membolehkan semua sarana dakwah yang penting menghasilkan mashlahat yg besar (menurut mereka) sehingga tidak asing lagi jika mereka membolehkan TV, VIDEO makhluk bernyawa, YAYASAN, TASAWWUL, PROPOSAL dsm.

 

👉🏽adapun ahli sunnah wal jama'ah mereka menempuh metode para salaf di dalam berdakwah tanpa adanya TAKALLUF, TASAWWUL, YAYASAN dsm.

 

- masalah MENGAMBIL ILMU mereka tidak pandang atau tidak pilih pilih pengajarnya, asalkan yg di ajarkan adalah SUNNAH maka boleh kita bermajlis dg mereka walaupun yg mengajar adalah para hizbiyyiin dsm.

 

👉🏽Adapun ahli sunnah wal jama'ah mereka memilih pengajar di dalam mengambil ilmu yaitu pengajar yg kokoh tegak di atas Alquran dan sunnah dg pemahaman salaful ummah baik ucapannya ataupun amalannya.

 

- masalah PAKAIAN WANITA MUSLIMAH mereka bermudah mudahan di dalam membolehkan segala fariasi, seperti : cadar buterr fly (model kupu kupu) dsm... Berhijab /bercadar warna warni.. Jadi jangan heran jika wanita (akhwat) mereka memakai cadar /hijab dg warna yg menarik..

 

👉🏽adapun kita Ahli sunnah wal jama'ah tidak demikian... Bahkan kita memilih warna pakaian luar /cadar /hijab untuk para wanita kita WARNA yg tidak menimbulkan fitnah (warna gelap) seperti : hitam, coklat tua , biru tua dsm.

 

- masalah MU'AAMALAH jual beli sebagian mereka bermudah mudahan membuka rekening bank dan bahkan menyimpan uang di bank.

 

👉🏽adapun ahli sunnah mereka berusaha semaksimal mungkin untuk tidak masuk atau ikut campur dalam perkara yang di dalamnya ada unsur riba.

 

👆🏽👆🏽👆🏽

Mungkin ini yang bisa ana sampaikan secara ringkasnya semoga bermanfaat bagi kita semuanya.....

 

Allohul musta'aann. Wallohu a'lam.

 

🏼Dijawab oleh :

💎Ust Abu Zakariya Harits Al Jabaliy Jogja –hafidzhohulloh–


Join Telegram: https://t.me/fawaaidassunnah

Penjelasan dari Asy-Syaikh Al-‘Utsaimin Rohimahulloh tentang Pendapat Beliau Seputar Gambar/ Foto Makhluk Bernyawa

 Tatabbu’ ar-rukhosh” (mencari-cari keringanan) dari para ulama merupakan prinsip yang keliru dalam beragama. Bahkan bisa mengantarkan seseorang pada berbagai macam dosa dan penyimpangan.

 

Termasuk perkara yang banyak dijadikan ‘tameng’ oleh sebagian manusia untuk menutupi buruknya hawa nafsu yang ada pada dirinya seputar gambar makhluk bernyawa adalah pendapat yang dinisbahkan kepada Asy-Syaikh Al-‘Utsaimin Rohimahulloh bahwa beliau membolehkan untuk menggambar makhluk bernyawa dengan alat fotografi secara mutlak. Sehingga merekapun dengan penuh gembira menyebarkankan hal ini tanpa mengindahkan batasan-batasan yang diinginkan oleh Syaikh. Tentunya ini merupakan kedzoliman atas beliau. Yang lebih ironisnya, hal ini juga dilakukan oleh orang-orang yang menisbahkan dirinya kepada “salafiyyah.” Wallohul Musta’an.

 

Padahal, kalau kita cermati penjelasan beliau tentang masalah ini, kita akan tahu bahwa kebolehan yang beliau pandang tersebut sangatlah sempit, tidak seperti yang disebarkan oleh kebanyakan manusia.

 

Berikut ini surat yang beliau tulis kepada salah seorang masyayikh yang menasehati beliau dalam masalah shuroh.

Semoga kita bisa memetik pelajaran darinya….

 

بسم الله الرحمن الرحيم

 

Dari Muhammad Ash-Sholeh Al-‘Utsaimin kepada saudaranya yang mulia: Asy-Syaikh…….Hafidzohullohu ta’ala, dan semoga Alloh menjadikannya termasuk hamba-hambaNya yang sholeh, dan termasuk wali-waliNya yang beriman dan bertaqwa, serta termasuk golongan-Nya yang berbahagia. Aamiin. Wa ba’du:

 

فقد وصلني كتابكم الذي تضمن السلام والنصيحة فعليكم السلام ورحمة الله وبركاته، وجزاكم الله عني على نصحتكم البالغة التي أسال الله تعالى أن ينفعني بها.

ولا ريب أن الطريقة التي سلكتموها في النصيحة هي الطريقة المثلى للتناصح بين الإخوان، ولا يؤمن أحدكم حتى يحب لأخيه ما يحب لنفسه. ولقد بلغت نصيحتكم مني مبلغاً كبيراً بما تضمنته من العبارات الواعظة والدعوات الصادقة ، أسأل الله أن يتقبلها ، وأن يكتب لكم مثلها .

 

Telah sampai kepadaku tulisan Anda yang terkandung di dalamnya; salam dan nasehat. (Maka saya jawab): “fa’alaikumussalam warohmatullohi wabarokatuh.” Semoga Alloh membalas Anda dengan kebaikan atas nasehat yang mendalam tersebut yang saya mengharap kepada Alloh agar Dia memberikan kemanfaatan kepadaku dengan sebabnya.

 

Tidak ada keraguan bahwa metode yang Anda tempuh dalam nasehat adalah metode yang sangat bagus untuk saling menasehati antar ikhwan. Sebab, manusia itu adalah tempat salah dan lupa. Dan seorang mukmin adalah cermin bagi saudaranya. Tidaklah seseorang beriman (dengan sempurna) sampai dia mencintai (kebaikan) untuk saudaranya sebagaimana dia mencintai (kebaikan tersebut) untuk dirinya sendiri.

 

Sungguh, nasehat Anda terasa begitu mendalam pada diri saya dikarenakan kandungan yang ada padanya berupa ungkapan-ungkapan nasehat dan doa-doa yang jujur. Saya berharap kepada Alloh agar menerima doa-doa tersebut dan menulis untuk Anda yang semisal dengannya.

 

وما أشرتم إليه -حفظكم الله- من تكرر جوابي على إباحة الصورة المأخوذة بالآلة:

فإني أفيدك أخي أنني لم أبح اتخاذ الصورة - والمراد صورة ما فيه روح من إنسان أو غيره - إلا ما دعت الضرورة أو الحاجة إليه ، كالتابعية ، والرخصة ، وإثبات الحقائق ونحوها.

وأما اتخاذ الصورة للتعظيم ، أو للذكرى ، أو للتمتع بالنظر إليها، أو التلذذ بها فإني لا أبيح ذلك ، سواء كان تمثالاً أو رقماً ، وسواء كان مرقوماً باليد أو بالآلة لعموم قول النبي صلى الله عليه وسلم : (( لا تدخل الملائكة بيتاً فيه صورة)).

وما زالت أفتي بذلك، وآمر من عنده صور للذكرى بإتلافها، وأشدد كثيراً إذا كانت الصورة صورة ميت.

 

Apa-apa yang telah Anda –hafidzokumulloh- isyaratkan berupa berulang-ulangnya jawaban saya atas pembolehan “shuroh” yang diambil dengan alat, maka sungguh saya beritahukan kepada Anda, wahai saudaraku, bahwa saya tidaklah membolehkan pengambilan “shuroh” (yang dimaksud dengan shuroh di sini adalah gambar segala sesuatu yang padanya ruh, baik itu manusia atau lainnya), kecuali perkara-perkara yang ada kedaruratan atau hajat padanya, seperti: KTP, Surat izin, dan bukti penetapan fakta serta yang semisalnya.

 

Adapun pengambilan “shuroh” untuk diagungkan atau kenangan atau untuk menikmatinya dengan melihat (shuroh-shuroh tersebut) atau bersenang-senang dengannya maka sesungguhnya SAYA TIDAKLAH MEMBOLEHKAN YANG DEMIKIAN ITU.

Baik itu berupa patung, atau lukisan.

Baik itu dilukis dengan tangan ataupun dengan alat, berdasarkan keumuman sabda Nabi –Shollallohu ‘alaihi wa sallam-

 

"لا تدخل الملائكة بيتاً فيه صورة "

 

Malaikat tidaklah akan masuk rumah yang ada padanya gambar makhluk bernyawa.”

 

Saya senantiasa berfatwa demikian dan saya perintahkan siapa saja yang memiliki gambar makhluk bernyawa yang ditujukan sebagai kenangan untuk menghancurkannya.

 

Dan saya banyak bersikap lebih keras lagi jika gambar/foto tersebut adalah gambar orang yang telah mati.

 

وأما تصوير ذوات الأرواح من إنسان أو غيره فلا ريب في تحريمه، وإنه من كبائر الذنوب، لثبوت لعن فاعله على لسان رسول الله صلى الله عليه وسلم

 وهذا ظاهر فيما إذا كان تمثالاً - أي مجسماً - أو كان باليد ،

أما إذا كان بالآلة الفورية التي تلتقط الصورة ولا يكون فيها أي عمل من الملتقط من تخطيط الوجه وتفصيل الجسم ونحوه، فإن التقطت الصورة لأجل الذكرى ونحوها من الأغراض التي لا تبيح اتخاذy الصورة فإن التقاطها بالآلة محرم تحريم الوسائل ، وإن التقطت الصورة للضرورة أو الحاجة فلا بأس بذلك.

هذا خلاصة رأيي في هذه المسألة ، فإن كان صواباً فمن الله وهو المان به ، وإن كان خطأ فمن قصوري أو تقصيري ، وأسأل الله أن يعفو عني منه ، وأن يهديني إلى الصواب.

 

Adapun menggambar makhluk bernyawa baik itu manusia atau selainnya, maka tidaklah ragu tentang keharamannya dan hal tersebut merupakan dosa besar, berdasarkan tetapnya laknat bagi pelakunya melalui lisan Rosululloh –shollallohu ‘alaihi wa sallam.

 

Hal ini jelas jika “shuroh” tersebut berupa patung -yaitu yang berjasad (tiga dimensi)-, atau jika “shuroh” itu dihasilkan dengan tangan.

 

Adapun jika dengan “alat fauriyyah” (kamera langsung jadi) yang mengambil gambar/ foto tanpa ada padanya perbuatan sedikitpun dari pengambil foto yang berupa pelukisan wajah dan pembentukan tubuh serta yang semisal dengannya, maka apabila gambar/ foto tersebut diambil untuk kenang-kenangan dan yang semisalnya dari tujuan-tujuan yang “shuroh” tidak dibolehkan untuknya, maka sesungguhnya pengambilan gambar dengan alat (untuk tujuan seperti ini) diharamkan dengan pengharaman dari sisi wasilah.

 

Dan jika gambar/ foto diambil untuk sesuatu yang darurat atau suatu hajat maka tidaklah mengapa.

Inilah kesimpulan pendapat saya dalam masalah ini. Apabila benar maka asalnya dari Alloh dan Dialah yang memberi anugerah tersebut. Dan apabila salah maka berasal dari kelemahan dan kekurangan saya, dan saya meminta kepada Alloh agar memaafkan saya dan memberikan saya hidayah kepada kebenaran.

 

والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته.

 

[ 📚Sumber: Majmu’ Fatawa wa Rosail Ibni ‘Utsaimin: 2/ 287-289]

 

Saudara-saudaraku fillah, inilah penjelasan syaikh Ibnu ‘Utsaimin –Rohimahulloh yang menerangkan dan menegaskan pendapat beliau tentang masalah shuroh.

 

Terlepas dari pembahasan apakah pendapat beliau ini adalah pendapat yang kuat ataukah lemah, karena yang ingin saya tekankan di sini adalah kebenaran penisbatan suatu pendapat pada seorang ‘alim, sehingga seseorang tidak lagi semena-mena dalam menggunakannya sesuai hawa nafsu sendiri.

 

Dari penjelasan tersebut kita bisa menarik kesimpulan sebagai berikut:

 

1⃣ Bagusnya adab beliau dalam menerima nasehat dan dalam menjawab. Inilah yang hendaknya kita semua berusaha untuk meneladaninya.

 

2⃣ Beliau dengan tegas menyatakan bahwa semua gambar makhluk bernyawa, baik yang dua dimensi maupun tiga dimensi hukumnya haram. Tidaklah keluar dari keharaman ini kecuali dengan adanya hajat atau kedaruratan.

 

3⃣ Beliau membedakan hukum pada permasalahan menggambar (bukan hasil gambarnya)

👉🏽Jika dengan tangan maka jelas keharamannya.

👉🏽Jika dengan “alat fauriyyah”, yaitu sejenis kamera yang menghasilkan foto langsung jadi tanpa klise, yang dikenal dengan “kamera polaroid”, maka beliau berpendapat bahwa hal ini asalnya boleh. Dengan syarat bahwa gambar/ foto yang dihasilkan itu untuk sesuatu yang dibolehkan syareat.

Namun, jika untuk perkara-perkara yang penggunaan gambar padanya tidak dibolehkan syar’i seperti untuk kenang-kenangan dan hal-hal lain yang tidak ada hajat atau kedaruratan padanya, maka beliau menegaskan bahwa hukumnya haram, sebagaimana shuroh yang dibuat dengan tangan, walaupun jalan penetapan hukum haram ini berbeda.

 

‼Jadi, ada dua hal utama yang perlu digaris bawahi dari pendapat beliau ini:

 

1⃣Pertama:

Alat yang beliau bolehkan dalam masalah “menggambar” adalah kamera langsung jadi, bukan semua alat/ kamera. Hal ini sangat jelas kalau kita melihat alas an beliau pada fatwa-fatwa yang lain. Sebab beliau mengkiyaskannya dengan mesin fotokopi yang langsung menghasilkan foto/ salinan sesuatu yang di-copy-nya.

Adapun kamera yang tidak langsung jadi yang ada klise-nya, tidaklah foto itu bisa terwujud kecuali dengan usaha manusia yang berupa pencucian film.

 

2⃣Kedua:

Semua “shuroh” baik itu yang dihasilkan tangan maupun kamera jika tidak ada hajat atau darurat, menurut beliau adalah haram.

 

💥Inilah kesimpulan dari pendapat Asy-syaikh Ibnu ‘Utsaimin Rohimahulloh tentang masalah shuroh.

Dalam keadaan demikian, beliau dalam fatwanya yang lain menyatakan bahwa pendapat yang beliau pilih tersebut termasuk dalam perkara “syubhat” yang hendaknya seseorang mengambil langkah hati-hati, bukan malah bermudah-mudahan. Hal ini sebagaimana beliau katakan setelah menyebutkan khilaf tentang boleh dan tidaknya:

 

"والاحتياط الامتناع من ذلك، لأنه من المتشابهات، ومن اتقى الشبهات فقد استبرأ لـدينه وعرضه".

 

Dan yang hati-hatinya adalah menahan diri dari yang demikian itu (pembolehan memfoto dengan kamera) karena termasuk “mutasyabihat” (perkara-perkara yang masih diragukan halal atau haramnya). Dan siapa saja yang menjauhi perkara mut asyabihat maka sungguh dia telah menyelamatkan agama dan kehormatannya.” [Majmu Fatawa: 12/ 312] 

 

Kemanakah orang-orang yang berlindung di balik fatwa beliau demi hawa nafsunya dari nasehat beliau yang bagus ini…??!!

WallohuMusta’an

 

 

✍🏼Oleh: Ust Abu Zakaria Irham Al-Jawi Waffaqohulloh

Joint Telegram :  https://t.me/fawaaidassunnah

_*NASEHAT UNTUK SEKIRANYA TIDAK MEMONDOKKAN ANAK SEBELUM MENCAPAI BALIGH*_

_*Telah Di Periksa Oleh Asy-Syaikh Abu Fairuz Abdurrohman Bin Soekojo Al Indonesiy حفظه الله تعالى*_                بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَن...