Boleh ga mengambil fatwa dan fawaid dari Syaikh Rabie bin Hadi alMadkhaliy hafizhahullah.?

01/02/17 06.18 - Ja'far Batamy: 

[30/1 19.28] Sufyan: 

Ustadz ada titipan pertanyaan yang masuk ke wa ana via japri mohon penjelasan dari Ustadz :

[30/1 18.58] Abu Ismail pemalang: 

BismiLlaah.Akh apa kabr?menurut Antm atau yang Antm dengar dari guru Antm boleh ga mengambil fatwa dan fawaid dari Syaikh Rabie bin Hadi alMadkhaliy hafizhahullah.?

[30/1 19.24] Abu Hanif Sufyan Albatamy: 

Alhamdulillaah ana bikhoirin in sya Allooh،walloohu a'lam hal ini kita perlu penjelasan dari Ustadz akhi،jadi kita harus tanya Ustadz dulu

[31/1 21.23] AkhIrham Pwj: 

باسم الله

Setelah kita ketahui perubahan drastis yg menimpa S. Robi berupa:

- Tuduhan tanpa bukti kepada para salafiyyin &

 - pembelaan buta terhadap ahli batil sampe² rela mendhoifkn seorang perowi hadits semisal Hisyam ibnil Ghots yg para imam memberikn ta'dil kpadanya. Sbgmn telah ditulis bantahan² dlm masalh ini secara terperinci

- ketergelinciran yg mencengangkan dalam aqidah murjiah (telah ditulis kitab khusus yg membeberkn hal ini dg bukti2 nya oleh sy Yusuf Al-Jazaairiy)

- Dan yg lebih parah lagi -na'udzubillah min dzalik- ketergelincirannya di bbrp waktu terakhir ini pada pengkafiran global metode sayyid qutb (tokoh IM). Bukti kaset telah kami dengar dan membuat kami mengelus dada.

Apakah setelah ini semua kita masih bertanya2 tentang pengambilan fatwa darinya??!!

Semoga Alloh kokohkn kita diatas jalan-Nya yg lurus sampe akhir hayat.tanya jawab bersama ustadz irham purworejo hafidzohulloh

WAJIBNYA MENDATANGKAN BUKTI BG ORANG YG MENUDUH, DAN BERSUMPAH BG ORANG YG MENGINGKARI TUDUHAN


عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا، أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى الله عليه وسلم : لَوْ يُعْطَى النَّاسُ بِدَعْوَاهُمْ، لاَدَّعَى رِجَالٌ أَمْوَالَ قَوْمٍ وَدِمَاءَهُمْ، لَكِنَّ الْبَيِّنَةَ عَلَى الْمُدَّعِيْ وَالْيَمِيْنَ عَلَى مَنْ أَنْكَرَ

 

[حديث حسن رواه البيهقي وغيره هكذا، وبعضه في الصحيحين]

 

Terjemahan Hadits:

 

"Dari Ibnu Abbas radhiallahuanhuma, sesungguhnya Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda: "Seandainya manusia itu diberi sesuai dgn dakwaan mereka (yakni seandainya setiap pengaduan manusia diterima berdasarkan tuduhan mereka semata), niscaya setiap orang akan mengadukan harta suatu kaum dan darah mereka. Karena itu (agar tidak terjadi hal tersebut), maka bagi pendakwa (orang yg menuduh) wajib baginya agar mendatangkn bukti-bukti (atas tuduhannya tsb), dan wajib bersumpah bagi orang yang mengingkari (tuduhan yg ditujukan kepadanya itu)."

 

(Hadits hasan riwayat Baihaqi dan lainnya yang sebagiannya terdapat dalam As Shahihain)

 

Bahkan,hadits ini dikeluarkn olh Imam Al-Bukhori no. 4552, 2514 dan 2668, jg Imam Muslim no. 1711, Abu Dawud no. 3619, At-Tirmidzi no. 1342 dan lain-lain.

 

Pelajaran penting yg bisa diambil dari hadits yg mulia ini diantaranya adalah  sbb :

 

1. Hadits ini mengandung faedah dan qoidah yg sangat berharga dalam hukum-hukum syar'i.

 

2. Diantaranya adalah : Ketika terjadi sengketa antara dua orang, maka seorang hakim (yg mengadili dan memutuskan suatu hukum di masyarakat) harus meminta dari kedua orang yang bersengketa tsb sesuatu yang dapat menguatkan tuduhan atau pengakuan mereka.

 

3. Orang yg menuduh, hendaknya mendatangkan bukti, dan kalau perlu saksi-saksi. Sedangkan orang yg dituduh, bila dia mengingkari tuduhan tsb, wajib baginya bersumpah, bhw dia benar2 tdk melakukan apa yg dituduhkan kpdnya.

 

4. Bila seseorang yg dituduh dan yg mengingkari tuduhan itu enggan utk bersumpah, maka dia dihukumi sbg orang yg bersalah.

 

5. Bahwa syariat agama ini datang, diantaranya adalah utk menjaga harta dan darah manusia, dari permainan orang2 yg dholim.

 

6. Seorang hakim tidak boleh memutuskan sebuah perkara dengan menghalalkan yang haram atau mengharamkan yang halal.

 

7. Pada asalnya,  seseorang itu bebas dari tuduhan, hingga terbukti perbuatan jahatnya.

 

8. Seorang hakim harus berusaha keras untuk mengetahui permasalahan yg  sebenarnya dan apa hukumnya, berdasarkan apa yang tampak jelas baginya.

 

9. Bersumpah yg benar itu hanya diperbolehkan atas nama Allah Subhanahu wa Ta'ala.

 

Wallohu a'lamu bis showab. Semoga pelajaran yg ringkas ini, bermanfaat bg kita semuanya. Aamiin. Barokallohu fiikum...

 

Akhukum fillah, Abu Abdirrohman Yoyok WN Sby.

💬 *DIALOG BERSAMA IKHWANI (حوار مع إخواني)*

Sebuah Kesaksian & Penjelasan Atas Penyimpangan Manhaj Dakwah Ikhwanul Muslimin -Kalau di Indonesia Mereka Adalah PKS; Partai Keadilan Sejahtera

 

🏼 Oleh : Abu Abdillah Ahmad bin Muhammad Asy-Syihhi

 

MUKADIMAH PENULIS 


 إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ, نَحْمَدُهُ, وَنَسْتَعِينُهُ, وَنَسْتَغْفِرُهُ, وَنَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا, وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا.مَنْ يَهْدِهِ اللَّهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ, وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ, وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ, وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُوَرَسُولُه

 

Sesungguhnya segala puji bagi Allah, kami memuji-Nya, meminta pertolongan dan ampunan kepada-Nya. Kami berlindung kepada Allah dari kejahatan jiwa-jiwa kami dan kejelekan amalan-amalan kami. Barangsiapa yang diberi petunjuk oleh Allah, maka tidak akan ada yang menyesatkannya. Dan barangsiapa disesatkan oleh Allah, maka tidak akan ada yang memberi petunjuk kepadanya. Saya bersaksi bahwa sesungguhnya tidak ada Robb yang berhak untuk disembah kecuali hanya Allah saja, tidak ada sekutu bagi-Nya. Dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah seorang hamba dan utusan-Nya.

 

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُون

 

_"Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya, dan janganlah kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam."_ (Ali Imran: 102)

 

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ ۚ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا

 

_"Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Robmu yang telah menciptakan kamu dari diri yang satu, dan daripadanya Allah menciptakan istrinya, dan dari keduanya Allah memperkembang-biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan peliharalah hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu."_ (An-Nisa: 1)

 

يا أيها الذين أمنوا اتقوا االله وقولوا قولا سديدا يصلح لكم أعمالكم ويغفر لكم ذنوبكم ومن يطع االله ورسوله فقد فاز فوزا عظيما-

 

_"Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada

Allah dan katakanlah perkataan yang benar, niscaya Allah memperbaiki bagimu amalan-amalanmu. Dan barangsiapa

mentaati Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar."_ (Al-Ahzab: 70-71)

 

أَمَّا بَعْدُ: فَإِنَّ خَيْرَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللَّهِ, وَخَيْرَ الْهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ, وَشَرَّ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا, وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ, وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ, وَكُلُّ ضَلاَلَةٍ فِي النَّار

 

Sesungguhnya sebaik-baik perkataan adalah Kitabullah, dan sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Muhammad shalallahu 'alaihi wasallam. Seburuk-buruk perkara adalah perkara yang diada-adakan. Setiap perkara yang diada-adakan adalah bid'ah. Setiap bid'ah adalah sesat. Dan setiap kesesatan ada di neraka.

 

Kemudian, sebagai pembukaan, saya katakan:

Ketahuilah -mudah-mudahan Allah Ta'ala memberikan taufik kepadamu dengan apa yang dicintai-Nya dan diridhai-Nya, bahwasanya "dialog" yang ada di hadapanmu adalah dialog yang telah dirancang menurut manhaj Ikhwanul Muslimin dalam memberikan kerancuan kepada

Ahlus Sunnah wal Jama'ah tanpa bisa mengetahui apa sebenarnya manhaj kelompok ini dan pemimpin-pemimpinnya.

 

Dialog yang saya tulis ini adalah terbersit dari sayang dan cinta kepadamu dan sebagai manifestasi dari sabda Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam dalam hadits

shahih:

 

« الدِّينُ النَّصِيحَةُ » قُلْنَا لِمَن؟ْ قَالَ « لِلَّهِ وَلِكِتَابِهِ وَلِرَسُولِهِ وَلأَئِمَّةِ الْمُسْلِمِينَ وَعَامَّتِهِمْ ».

 

"Agama itu nasehat", maka kami (shahabat) bertanya,

"Bagi siapa?" Bersabda Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam, "Bagi Allah, bagi kitab-Nya, Rasul-Nya dan para imam kaum muslimin serta orang-orang awam dari mereka." (HR. Muslim)

 

Barangkali pembicaraan ini akan berat bagimu, tapi itulah al-haq -insya Allah-, oleh karenanya harapanku, agar kamu ikuti terus sampai selesai pembahasan ini kemudian kamu perhatikan: "Dengan siapa kebenaran (al-haq) itu? Maka jika kamu melihat bahwa kebenaran ada pada jamaahmu (Ikhwanul Muslimin) dengan dalilnya, maka janganlah kamu kikir untuk memberikan nasehat dan petunjuk kepada kami. Akan tetapi jika sebaliknya (yakni al-haq tidak ada pada Ikhwanul Muslimin), maka tidak ada jalan bagimu, kecuali menerima al-haq itu dari manapun datangnya.

 

وَمَا كَانَ لِمُؤْمِنٍ وَلَا مُؤْمِنَةٍ إِذَا قَضَى اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَمْرًا أَنْ يَكُونَ لَهُمُ الْخِيَرَةُمِنْ أَمْرِهِمْ ۗ وَمَنْ يَعْصِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ ضَلَّ ضَلَالًا مُبِينًا

 

_"Tidak patut bagi laki-lagi yang mukmin dan tidak pula bagi perempuan yang mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan akan ada bagi mereka pilihan yang lain tentang urusan mereka dan barangsiapa yang mendurhakai Allah dan Rasul-Nya, maka sungguhlah dia telah sesat dengan kesesatan yang nyata."_ (Al-Ahzab: 36)

 

Bersambung ke Bagian 2 📄


 

📡 http://bit.do/majaalisahlissunnahaudio

Berhutang Atau Berniaga Lebih Baik Daripada Meminta-minta

Berhutang Atau Berniaga Lebih Baik Daripada Meminta-minta Ditulis oleh: Abu Fairuz Abdurrohman Al Qudsy Al Jawy Al Indonesy -semoga Alloh me...