FAKTA UNTUK ORANG BERAKAL

FAKTA UNTUK ORANG BERAKAL

Allōh ta'ala berfirman (yang artinya), “ Apabila kamu mengikuti kebanyakan manusia yang ada di atas muka bumi ini niscaya akan menyesatkanmu dari jalan Allōh.” (Qs. Al-An'am: 116).

Ibnu Katsir rahimahullōh berkata, “Allōh ta'ala mengabarkan tentang keadaan mayoritas penduduk bumi dari kalangan bani Adam bahwasanya -mereka itu- tersesat...” ( Tafsir al-Qur'an al-'Azhim [3/233]).

Syaikh as-Sa'di rahimahullōh berkata, “Ayat ini menunjukkan kebenaran tidak didasarkan pada banyaknya jumlah orang yang mengikutinya atau sedikitnya orang yang menempuh suatu jalan dalam perkara apa pun dijadikan pedoman untuk mengatakan bahwa ia tidak berada di atas kebenaran. Akan tetapi realita justru menunjukkan sebaliknya, sesungguhnya orang yang berada di atas kebenaran itu adalah orang-orang yang paling sedikit jumlahnya namun mereka adalah orang-orang yang paling mulia di sisi Allōh, dalam hal kedudukan maupun pahala...” ( Taisir al-Karim ar-Rohman, hal. 270)

Rosulullōh shallallōhu 'alayhi wasallam bersabda, "..
Telah ditampakkan padaku semua umat. Aku melihat seorang nabi yang hanya memiliki beberapa pengikut (3 sampai 9 orang). Ada juga nabi hanya memiliki satu atau dua orang pengikut saja.. (Muttafaq' alayh)

Nampaklah.. bahkan ada Nabi yang pengikutnya sedikit. Ini menunjukkan bahwa tidak selamanya jumlah pengikut yang banyak menunjukkan atas kebenaran. Yang jadi patokan kebenaran bukanlah jumlah, namun diilihat dari pedoman mengikuti Al Qur’an dan Sunnah, siapa pun dia dan di mana pun dia berada.

Follow ISNAD on TELEGRAM :arrow_heading_down:
bit.do/isnadnet

masalah meminta-minta

WAHAI QOBISHOH...
___________________

Rasulullōh Shallallōhu 'alayhi wasallam bersabda :

يا قبيصة إن المسألة لا تحل إلا لأحد ثلاثة
Wahai Qobishah, sesungguhnya masalah meminta-minta itu tidak boleh kecuali bagi tiga golongan;

رجل تحمل حمالة فحلت له المسألة حتى يصيبها ثم يمسك

(pertama) yaitu seorang laki-laki yang menahan tanggungan (di luar kemampuannya), maka halal baginya meminta-minta sehingga dia mendapatkannya yang dapat mencukupi kebutuhan hidupnya,

ورجل أصابته جائحة اجتاحت ماله فحلت له المسألة حتى يصيب قواما من عيش أو قال سدادا من عيش

(Kedua) seorang laki-laki yang tertimpa musibah besar hingga habis hartanya, maka halal baginya meminta-minta, sampai dia mendapatkannya lalu ia berhenti dari meminta-minta.

ورجل أصابته فاقة حتى يقوم ثلاثة من ذوي الحجا من قومه لقد أصابت فلانا فاقة فحلت له المسألة حتى يصيب قواما من عيش أو قال سدادا من عيش فما سواهن من المسألة

(Ketiga) Dan seorang laki-laki yang terkena musibah kefaqiran hingga tiga orang dari kaumnya bersaksi seraya berkata: kefaqiran telah menimpa Fulan, maka halal baginya meminta-minta, sehingga ia mampu menegakkan kehidupannya kembali kemudian ia menahan diri dari meminta-minta.

يا قبيصة سحتا يأكلها صاحبها سحتا

Wahai Qobishah, selain dari tiga golongan itu maka meminta-minta adalah HARAM. Keharaman yang menyebabkan pelakunya memakan dari barang yang HARAM."
(HR. Muslim:2451)

Follow ISNAD on TELEGRAM :arrow_heading_down:
bit.do/isnadnet

*SYI’AH ROFIDHOH YANG KUFUR 24 (TERAKHIR)*

🌪 *BADAI YANG MENGGEMPUR*

MENGHANTAM

*SYI’AH ROFIDHOH YANG KUFUR*

:arrow_forward: *[Seri 24] Terakhir*

:syringe: [ 94] *Pokok dakwah Syi’ah Rofidhoh adalah menyelisihi Ahlus Sunnah.*
Diriwayatkan Al-Hurr Amiliy dalam kitabnya “Wasail Syi’ah” (27/119) dari Muhammad bin ‘Abdillah berkata: aku berkata kepada Ridho; bagaimana apa yang kami lakukan apabila ada dua kahobar yang saling bertentangan?” Ia berkata:
« إِذَا وَرَدَ عَليكُمْ خَبَرَانِ مُخْتَلِفَانِ فَانْظُرُوا مَا يُخَالِفُ مِنْهُمَا العَامَةُ فَخُذُوهُ، وَانْظُرُوا مَا يُوَافِقُ أَخْبَارُهُمْ فَدَعُوهُ»
“Apabila datang kepada kalian dua khobar yang bertentangan, maka lihatlah apa yang menyelisihi dari keduanya dari A’mah (Ahlus Sunnah) maka ambillah, dan apabila ada apa yang mencocoki khobar mereka, maka tinggalkanlah.”

:syringe: [ 95] *Syi’ah Rofidhoh menuduh semua manusia adalah anak zina.*
Disebutkan Al-Majlisiy dari Abu Ja’far berkata:
«وَاللهِ يَا أَبَا حَمْزَةَ، إِنَّ النَّاسَ كُلُّهُمْ أَوْلاُدُ بَغَايَا مَا خَلاَ شِيْعَتنَا»
“Demi Alloh wahai Abu Hamzah, sesungguhnya manusia semuanya adalah anak pelacur kecuali Syi’ah (golongan) kami.” [dari “Bihaarul Anwaar” (24/311)]

:syringe: [ 96 ] *Syi’ah Rofidhoh mengharomkan sembelihan Ahlus Sunnah.*
Khumainiy mengatakan:
«فَتَحِلُّ ذَبَائِحِهِمْ جَمِيْعُ فِرَقِ الإِسْلاَمِ، عَدَا النَّاصِب، وَإِنْ أَظْهَرَ الإِسْلاَمَ»
“diHalalkan semua sembelihan kelompok Islam, kecuali Nashibi (Ahlus Sunnah), walaupun menampakkan keislaman.” [dari “Tahrir Wasilah” kitab Thoharoh]

:syringe: [ 97 ] *Syi’ah Rofidhoh mewajibkan untuk taqiyyah dan meninggalkannya seperti meninggalkan sholat.*
Ibnu Bawabaeh mengatakan:
« اعْتِقَادُنَا فِي التَّقِيَّةِ أَنَّهَا وَاجِبَةٌ ، مَنْ تَرَكَهَا كَانَ بِمَنْزِلَةِ مَنْ تَرَكَ الصَّلاَةَ»
“Keyakinan kami dalam perkara taqiyyah adalah hal itu wajib, dan barang siapa meninggalkannya maka kedudukannya seperti meninggalkan sholat.” [dari “Al-I’tiqoodaat” (hal.107)]

:syringe: [ 98] *Taqiyyah adalah seafdhol-afdholnya amalan mu’min menurut Syi’ah Rofidhoh.*
Diriwayatkan dalam “Tafsir Al-Hasan Al-Askari” (hal.162) dari ‘Ali bin Abi Tholib:
« التَّقِيَّةُ مِنْ أَفْضَلِ أَعْمَالِ المُؤْمِنِ»
“Taqiyyah adalah seafdhol-afdholnya amalan seorang mu’min.”

:syringe: [ 99 ] *Syi’ah Rofidhoh menghalalkan nikah mut’ah.*
Muhammad Husain Alu Kasyif Ghitho mengatakan:
« وَنِكَاحُ المُتْعَةِ هُوَ الَّذِي انْفَرَدَتْ بِهِ الإِمَامِيَّةِ مِنْ بَيْنِ سَائِرِ فِرَقِ المُسْلِمِيْنَ بِالقَوْلِ بِجَوَازِهِ وَبَقَاءِ مَشْرُوْعِيَّتِهِ إِلَى الأَبَدِ»
“Nikah mut’ah adalah perkara yang menyendiri kelompok Imamiyyah dari semua kelompok kaum muslimin dengan pendapat tentang bolehnya hal tersebut, serta tetap terus menerusnya hal tersebut sampai abadi.” [dari “Ashlul Syi’ah wa UShuliha” (hal.253)]

:syringe: [ 100 ] *Syi’ah Rofidhoh memboleh mut’ah walaupun dengan bayi perempuan yang masih didalam buaian ibunya.*
Al-Khumainiy mengatakan:
« وَأَمَّا سَائِرُ الإِسْتِمْتَعَاتِ كَاللَّمْسِ بِشَهْوَةٍ ، وَالضَّمِّ، وَالتَّفْخِيْذِ، فَلاَ بَأْسَ بِهَا حَتَّى فِي الرَّضِيْعَةِ»
“Adapun semua hal istimta’ seperti memegang dengan syahwat, memeluk, dengan paha tidaklah mengapa walaupun dengan bayi perempuan yang masih menyusui.” [dari “Tahrir Wasilah” , kitab Nikah, no,12]

:syringe: [ 101] *Syi’ah Rofidhoh membolehkan mut’ah dengan wanita yang telah bersuami!*
Dari Fadhl maula Muhammad bin Rosyid, dari Abu Abdillah -alaihis salam-,
« قُلْتُ: إِنِّي تَزَوَّجْتُ امْرَأَةً مُتْعَةً، فَوَقَعَ فِي نَفْسِي أَنَّ لَهَا زَوْجًا، فَفَتَّشْتُ عَنْ ذَلِكَ، فَوَجَدتُّ لَهَا زَوْجًا!!!، فَقَالَ أَبُو عَبْدِ اللهِ: وَلِمَ فَتَّشْتَهَا»
aku bertanya kepada Abu ‘Abdillah:Sesungguhny aku menikah dengan perempuan dengan mut’ah, kemudian terbenak didiriku bahwa ia telah menikah dengan pria lain, kemudian aku cek dugaanku tersebut, maka ternyata ia adalah seorang wanita yang telah menikah, maka berkata Abu Abdillah: “Kenapa kamu mencari-cari hal tersebut???! [dari “Wasa’il Syi’ah” (21/31)]

:syringe: [ 102] *Syi’ah Rofidhoh membolehkan mut’ah dengan wanita pezina!.*
Khumainiy mengatakan:
« يَجُوزُ التَّمَتُّعُ بِالزَّانِيَةِ عَلَى كَراهِيَةٍ خُصُوصًا لَوْ كَانَتْ العَّوَاهِرُ وَالمَشْهُورَاتُ بِالزِّنَا»

Boleh melakukan mut’ah dengan wanita pezina akan tetapi makruh, terlebih apabila dia adalah seorang wanita nakal dan yang masyhur dengan zina.” [dari “Tahrir Wasilah”, Kitab Nikah,masalah no.18]

:syringe: [ 103] *Syi’ah Rofidhoh membolehkan mendatangi istrinya di dubur.*
Khumainiy berkata:
« المَشْهُورُ وَالأَقْوَى جَوَازُ وَطْءِ الزَّوْجَةِ دُبُرًا عَلَى كَرَاهِيَةٍ شَدِيْدَةٍ، وَالأَحْوَطُ تَرْكُهُ خُصُوصًا مَعَ عَدَمِ رِضَاهَا»
“Yang masyhur dan lebih kuat (pendapatnya) adalah boleh mendatangi istri dari duburnya akan tetapi makruh sekali. Dan yang lebih selamat adalah meninggalkanya terkhusus ketika sang istri tidak ridho.” [dari “Tahrir Wasilah”, Kitab Nikah,masalah no.11]

:syringe: [ 104 ] *Syi’ah Rofidhoh menganggap bahwa tanah kubur Husain sebab keamanan dari adzab kubur.*
Disebutkan oleh Al-Hurr Al-‘Amili dalam kitabnya “Wasa’il Syi’ah” (3/29) bab dalam kitabNya.
« بَابٌ: اسْتِحْبَابُ وَضْعِ التُّرْبَةِ الحُسَيْنِيَّةِ مَعَ المَيِّتِ فِي الحَنُوطِ وَالكَفَنِ وَفِي القَبْرِ»
“Bab: Disukai meletakkantanah kuburan Husain bersama mayyit dalam obat yang agar tidak rusak mayyit dan kafan dan didalam kubur.”


:memo: Di tulis:
Abu Muhammad Fuad Hasan bin Mukiyi,
Ngawi, Jawa Timur, akhir bulan Jumadal Akhir 1436 Hijriyyah

:globe_with_meridians: Channel Telegram:
ⓣelegram.me/MasjidImamAlWadii

*SYI’AH ROFIDHOH YANG KUFUR Seri 23*

*BADAI YANG MENGGEMPUR*

MENGHANTAM

*SYI’AH ROFIDHOH YANG KUFUR*

:arrow_forward: *[Seri 23]*

:syringe: [ 96 ] *Madzhab Syi’ah Rofidhoh dalam Asma’ wa Shifat adalah madzhab mu’tazilah.*
Berkata Ibnul Muthohhir:
« أَنَّ مَذْهَبَنَا الشِّيْعِيِّ فِي الأَسْمَاءِ وَالصَّفَاتِ كَمَذْهَبِ المُعْتَزِلَةِ»
“Bahwasanya madzhab kami; Syi’ah dalam Asma’ wa Shifat adalah seperti madzhab mu’tazilah.” [dari “Nahjul Murtasyidin” (hal.32)]

:syringe: [ 97 ] *Syi’ah Rofidhoh mengatakan Al-Qur’an adalah makhluk.*
Berkata Ayatusy Syi’ah Muhsin Al-Amin:
« قَالَتِ الشِّيْعَةُ وَالمُعْتَزِلَةُ: القُرْآنُ مَخْلُوْقٌ»
“Syi’ah dan Mu’tazilah mengatakan: Al-Qur’an adalah makhluk.” [dari “A’yanusy Syi’ah” (1/461)]

:syringe: [ 98 ] *Syi’ah Rofidhoh mengatakan bahwa Alloh tidak dilihat di dunia dan akhirat.*
Berkata Syaikh mereka Al-Hurr Al-Amiliy:
« أَنَّ اللهَ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى لاَ تَرَاهُ عَيْنٌ وَلاَ يُدْرِكُهُ بَصَرٌ فِي الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ، وَلاَ فِي النَّومِ وَلاَ فِي اليَقَظَةِ»
“Bahwasanya Alloh -subhanahu wa ta’ala- tidaklah bisa dilihat dengan mata dan tidak pula bisa dijangkau dengan penglihatan didunia dan akhirat, dan tidak pula dalam mimpi maupun dalam keadaan bangun.” [dari “AAl-Fushuul Al-Muhimmah fie Ushul Aimmah” (1/90)]

:syringe: [ 99 ] *Syi’ah Rofidhoh mengatakan bahwa Alloh tidak turun ke langit dunia.*
Mereka meriwayatkan dari Abu Ibrohim Musa ketika ia disebutkan suatu kaum yang beranggapan bahwa Alloh turun ke langit dunia. Ia berkata:
« أَنَّ اللهَ لاَ يَنْزِلُ وَلاَ يَحتَاجُ أَنْ يَنْزِلَ»
“Sesungguhnya Alloh tidaklah turun, dan tidaklah butuh untuk turun.” [dari “Ushul Kaafiy” (1/125)]

:syringe: [ 100 ] *Syi’ah Rofidhoh mengatakan Alloh dengan tajsiim (mempunyai badan).*
Berkata Ibnul Murtadho:
« إِنَّ جُلَّ الرَوَافِضِ عَلَى التَجْسِيْمِ، إِلَّا مَنْ اخْتَلَطَ مِنْهُمْ بِالمُعْتَزِلَةِ»
“Sesungguhnya mayoritas orang-orang Rofidhoh adalah diatas madzhab tajsiim, kecuali hanya beberapa yang sebgian mereka tercampur pemikirannya dengan mu’tazilah.” [dari “Al-Maniyyah wal Amal” oleh Ahmad bin Murtadho.]

:syringe: [ 101 ] *Musuh utama Syi’ah Rofidhoh adalah Ahlus Sunnah.*
Berkata Husain Al-Musiriy:
« عِنْدَمَا نُطَالِعُ كُتُبَنَا المُعْتَبِرَةَ، وَأَقْوَالَ فُقَهَائِنَا وَمُجْتَهِدِيْنَا، نَجِدُ َأَنَّ العَدُوَّ الوَحِيْدَ لِلشِّيْعَةِ هُمْ أَهْلُ السُّنَّةِ، وَلِذَا وَصَفُوفُهُمْ بِأَوْصَافٍ وَسَمُّوهُمْ بِأَسْمَاءٍ: فَسَمُّوهُمْ (العَامَةُ) وَسَمُّوهُمْ (النَّوَاصِبُ)»
“Ketika melihat kitab-kitab kita yang menjadi patokan, serta ucapan Fuqoha kita dan mujtahid kita, maka kami dapati bahwa musuh utama untuk Syi’ah adalah Ahlus Sunnah, oleh karena itu mereka disifati dengan beberapa sifat serta dinamai dengan beberapa nama; (‘Aamah) dan (Nawashib)…” [dari “Kasyful Asror” (hal.77)]

:syringe: [ 102 ] *Kedengkian Syi’ah Rofidhoh kepada Ahlus Sunnah.*
Berkata Husain Al-Musiriy:
« اعْلَمْ أَنَّ حِقْدَ الشِّيْعَةُ عَلَى العَامَةِ -أَهْلُ السُّنَّةِ- حِقْدٌ لاَ مَثِيْلَ لَهُ، وَلِهَذَا أَجَازَ فُقَهَائُنَا الكَذِبَ عَلَى أَهْلِ السُّنَّةِ، وَإِلْصَاقُ التُّهَمَ الكَاذِبَةَ بِهِمْ، وَالإِفْتِرَاءُ عَلَيْهِمْ وَوَصْفُهُمْ بِالقَبَائِحِ»
“Ketahuilah bahwa kedengkian Syi’ah terhadap ‘Aamah -Ahlus Sunnah- adalah kedengkian yang tidak ada bandingannya, oleh karena itu para Fuqoha kita membolehkan dusta atas nama Ahlus Sunnah, melemparkan tuduhan palsu kepada mereka, berbohong atas nama mereka, dan mensifati mereka dengan sesuatu yang jelek.” [dari “Kasyful Asror” (hal.77)]

:syringe: [ 103 ] *Syi’ah Rofidhoh menganggap Ahlus Sunnah kafir dan najis!.*
Nikmatulloh Al-Jaza’iri mengatakan tentang Ahlus Sunnah:
« إِنَّهُمْ كُفَّارٌ أَنْجَاسٌ بِإِجْمَاعِ عُلَمَاءِ الشِّيْعَةِ الإِمَامِيَّةِ، وَإِنَّهُمْ شَرٌّ مِنَ اليَهُودِ وَالنَصَارَى»
“Sesungguhnya mereka adalah orang kafir, najis dengan ijma’ ‘Ulama Syi’ah Al-Imamiyah, dan mereka sesungguhnya lebih jelek daripada Yahudi dan Nashoro.” [dari “Al-Anwar An-Nu’maniyyah” (hal.206)]

:globe_with_meridians: Channel Telegram:
ⓣelegram.me/MasjidImamAlWadii

*SYI’AH ROFIDHOH YANG KUFUR Seri 22*

🌪 *BADAI YANG MENGGEMPUR*

MENGHANTAM

*SYI’AH ROFIDHOH YANG KUFUR*

:arrow_forward: *[Seri 22]*

:syringe: [ 85 ] *Syi’ah Rofidhoh menggunakan jimat untuk menangkal sihir.*
Disebutkan dalam kitab mereka “Bihaarul Anwar” (91/193) yang mereka berdusta kepada ‘Ali bin Abi Tholib bahwasanya beliau mengajarkan penangkal sihir:
«بسم الله الرحمن الرحيم، أي كنوش أي كنوش، ارشش عطنيطنيطنح يا مططرون، فريالسنون، ما وما، ساما سويا، طيطشا لوش خيطوش، مشفقيش، مشاصعوش، أو طيعينوش، ليفطيتكش...»

:syringe: [ 86 ] *Syi’ah Rofidhoh menganggap sial tinggal di Mesir.*
Mereka berlandaskan dengan riwayat palsu dari Nabi -shollallohu alaihi wa sallam-:
«انْتَحُوا مِصْرَ ، وَلاَ تَطْلُبُوا المُكْثَ فِيْهَا ، لِأَنَّهُ يُوْرِثُ الدِّيَاثَة»
“Jauhi Mesir, dan janganlah kalian menginginkan tinggal disana, karena hal itu mewariskan diyatsah (hilangnya rasa kecemburuan).” [dari “Bihaarul Anwaar” (57/211)]

:syringe: [ 87 ] *Syi’ah Rofidhoh meyakini bahwa Imam mereka adalah Robb!*
Mereka berlandaskan dengan riwayat palsu dari ‘Ali bin Abi Tholib:
« أَنَا رَبُّ الأَرْضِ الَذِي يَسْكُنُ الأَرْضَ بِهِ»
“Aku adalah Robb bumi yang bumi tenang dengannya.” [dari “Mir’atul Anwar” oleh Al-Amiliy (hal.59)]

:syringe: [ 88] *Syi’ah Rofidhoh meyakini bahwa bumi ini ditangan para Imam mereka.*
Syaikh besar mereka Al-Kulaini menyebutkan dalam kitabnya “Al-Kaafiy”:
« أَن الأَرْضَ كُلُّهَا لِلإِمَامِ»
“Sesungguhnya bumi ini beserta semuanya ditangan Imam.” [dari “Ushul Kaafiy” (1/407)]

Keyakinan mereka sangat bertentangan dengan firman Alloh ta’ala:
قُلْ لِمَنِ الْأَرْضُ وَمَنْ فِيهَا إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ (84) سَيَقُولُونَ لِلَّهِ قُلْ أَفَلَا تَذَكَّرُونَ} .المؤمنون: 84، 85
“Katakanlah (wahai Muhammad) “Milik siapakah bumi dan semua yang ada didalamnya, jika kalian mengetahui?” Mereka akan menjawab: “Milik Alloh” katakanlah, apakah kalian ingat?!” [QS. Al-Mu’minun:84-85]

:syringe: [ 89] *Syi’ah Rofidhoh meyakini bahwa kejadian alam yang terjadi karena perintah Imam mereka.*
Dari Sama’ah bin Mihron berkata:
«كُنْتُ عِنْدَ أَبِي عَبْدِ اللهِ عَلَيْهِ السَّلاَمَ، فَأَرْدَعَتْ السَّمَاءُ وَأَبْرَقَتْ، فَقَالَ أَبُو عَبْدِ اللهِ: أَمَّا إِنَّهُ مَا كَانَ مِنْ هَذَا الرَّعْدِ وَمِنْ هَذَا البَرْقِ، فَإِنَّهُ مِنْ أَمْرِ صَاحِبكُمْ، قُلْتُ: مَنْ صَاحِبُنَا؟ قَالَ: أَمِيْرُ المُؤْمِنِيْنَ عَلَيْهِ السَّلاَمَ».
“Pada suatu hari aku disisi Abu Abdillah -alaihis salam-, kemudian langit mengeluarkan petir dan kilat, maka berkata Abu Abdillah: Adapun hal tersebut; tidaklah terjadi dari petir dan kilat, semua itu karena perintah pemilik kalian, aku katakan: siapakah pemilik kami? Ia berkata “Amirul Mu’minin -alaihis salam-.” [dari “Al-Ikhtishoh” (hal.327)]

Ini jelas bertentangan dengan firman Alloh ta’ala:
هُوَ الَّذِي يُرِيكُمُ الْبَرْقَ خَوْفًا وَطَمَعًا وَيُنْشِئُ السَّحَابَ الثِّقَالَ } [الرعد: 12[
“Dialah yang memperlihatkan kilat kepadamu, yang menimbulkan ketakutan dan harapan, dan Dia yang menjadikan mendung.” [QS. Ar-Ro’d:12]

:syringe: [ 90] *Syi’ah Rofidhoh meyakini ‘Ali bin Abi Tholib bisa menghidupkan dan mematikan.*
Berkata Salman:
« لَوْ أَقْسَمَ أَبُو الحَسَنِ عَلَى اللهِ أَنْ يُحْيِيَ الأَوَّلِيْنَ وَلآخِرِيْنَ لَأَحْيَاهُمْ»
“Kalau Abul Hasan (‘Ali bin Abi Tholib) bersumpah kepada Alloh untuk menghidupkan orang dari yang pertama dan terakhir, maka sungguh akan dihidupkan.” [dari “Ushul Kafi” (1/219)]

:syringe: [ 91] *Syi’ah Rofidhoh meyakini bahwa amalan akan dihadapkan kepada Imam mereka.*
Berkata Ar-Ridho:
« وَاللهِ، إِنَّ أَعْمَالَكُمْ لَتُعْرَضُ عَلَيَّ فِي كُلِّ يَوْمٍ وَلَيْلَةٍ»
“Demi Alloh, sesungguhnya amalan kalian akan diperlihatkan kepadaku pada setiap sehari semalamnya.” [dari “Ushul Kafi” (1/219)]

:syringe: [ 92] *Syi’ah Rofidhoh meyakini bahwa Imam mereka bersatu dengan Alloh.*
Dari Abu ‘Abdillah mengatakan:
« ..وَلَكِنَّ اللهَ خَلَّطْنَا بِنَفْسِهِ..»
“…Akan tetapi Alloh campurkan kami dengan dirinya..” [dari “Ushul Kaafi” (1/435)]

:syringe: [ 93] *Syi’ah Rofidhoh menganggap beberapa hari mempunyai manfaat dan madhorot.*
Mereka meriwayatkan dari ‘Ali bin Abi Tholib:
« يَوْمُ السَّبْتِ يَوْمُ مَكْرٍ وَخَدِيْعَةٍ، وَيَوْمُ الأَحَدِ يَوْمُ غَرْسٍ وَبِنَاءٍ، وَيَومُ الإِثْنَيْنِ يَومُ سَفَرٍ وَطَلَبٍ، وَ

يَوْمُ الثُّلاَثَاءِ يَوْمُ حَرْبٍ وَدَمٍّ، وَيَوْمُ الأَرْبِعَاءِ يَوْمُ شُؤْمٍ فِيْهِ يَتَطَيَّرُ النَّاسِ، وَيَومُ الخَمِيْسِ يَوْمُ الدُّخُولِ عَلَى الأُمَرَاءِ وَقَضَاءُ الحَاجَةِ، وَيَومُ الجُمُعَةِ يَوْمُ خُطْبَةٍ وَنِكَاحٍ»
“Hari sabtu adalah hari makar dan penipuan, hari Ahad adalah hari menanam dan membangun, hari Senin adalah hari safar dan mencari nafkah, hari Selasa hari perang dan pertumpahan darah, hari Rabu hari kesialan yang manusia banyak mengundi nasib, dan hari Kamis adalah hari masuk kepada penguasa dan menunaikan hajat, dan hari Jum’at adalah hari khutbah dan nikah.” [dari “’Ilal Asy-Syoro’I” (2/267) oleh Ash-Shoduq]

:globe_with_meridians: Channel Telegram:
ⓣelegram.me/MasjidImamAlWadii

*SYI’AH ROFIDHOH YANG KUFUR Seri 21*

🌪 *BADAI YANG MENGGEMPUR*

MENGHANTAM

*SYI’AH ROFIDHOH YANG KUFUR*

:arrow_forward: *[Seri 21]*

:syringe: [ 77] *Syi’ah Rofidhoh meyakini menziarahi kubur Husain sama seperti menziarahi Alloh di arsyNya.*
Berkata Ja’far bin Muhammad Ibnu Qulawaeh:
« مَنْ زَارَ الحُسَيْنَ كَانَ كَمَنْ زَارَ اللهَ فِي عَرْشِهِ وَكُتِبَ فِي أَعْلَى عِلِّيِيِّنَ»
“Barangsiapa menziarahi (kubur) Husain maka dia seperti menziarahi Alloh di Arsynya dan ditulis ditempat tertinggi di Iliyyin.” [dari “Kaamil Ziyaroot” (hal.278)]

:syringe: [ 78 ] *Syi’ah Rofidhoh menyakini bahwa menziarahi kubur Husain menggugurkan dosa.*
Ja’far bin Muhammad Ibnu Qulawaeh berkata:
« إِنَّ زِيَارَةَ الحُسْيْنِ تَحُطُّ الذُّنُوْبَ»
“Sesungguhnya menziarahi (kubur) Husain menggugurkan dosa.” [dari “Kaamil Ziyaroot” (hal.286)]

:syringe: [ 79 ] *Syi’ah Rofidhoh meyakini bahwa menziarahi kubur Husain merupakan sebab dilepaskan dari kesulitan.*
Ja’far bin Muhammad Ibnu Qulawaeh berkata:
« إِنَّ زِيَارَةَ الحُسْيْنِ يُنَفِّسُ بِهَا الكَرْبَ، وَتَقْضِي بِهَا الحَوَائِجَ»
“Sesungguhnya menziarahi (kubur) Husain sebab dilepaskan dari kesulitan dan dipenuhi hajat-hajatnya.” [dari “Kaamil Ziyaroot” (hal.312)]

:syringe: [ 80 ] *Syi’ah Rofidhoh meyakini bahwa tanah kuburan Husain bisa menyembuhkan segala penyakit.*
Berkata Abul Hasan:
« كُلُّ طِيْنٍ حَرَامٌ مِثْلُ المَيْتَةِ وَالدَّمِّ وَلَحْمِ الخِنْزِيْرِ، إِلاَّ طِيْنَ قَبْرِ الحُسَيْنِ عَلَيْهِ السَّلاَمَ فَإِنَّ فِيْهِ شِفَاءٌ مِنْ كُلِّ دَاءٍ، وَلَكِنْ لاَ يُكْثِرُ مِنْهُ، وَفِيْهِ أَمَانٌ مِنْ كُلِّ خَوْفٍ»
“Setiap tanah harom seperti bangkai, darah dan daging babi kecuali tanah kubur Husain -alaihis salam- karena tanah tersebut adalah obat dari segala penyakit, akan tetapi jangan terlalu banyak, karena terdapat padanya keamanan dari ketakutan.” [dari “Furu’ Kaafi” (6/378)]

:syringe: [ 81 ] *Syi’ah Rofidhoh menjadikan Imam mereka adalah perantara antara makhluk dan Alloh.*
Berkata Al-Majlisiy:
« أَنَّ النَّاسَ لاَ يَهْتَدُونَ إِلاَّ بِهِمْ، وَأَنَّهُمْ الوَسَائِلُ بَيْنَ الخَلْقِ وَبَيْنَ اللهِ، وَأَنَّهُ لاَ يَدْخُلُ الجَنَّةَ إِلاَّ مَنْ عَرَفَهُمْ »
“Sesungguhnya manusia tidaklah mendapatkan hidayah kecuali dengan mereka, dan mereka adalah wasilahantara makhluk dan Alloh, dan tidaklah manusia masuk surga kecuali siapa yang dia ketahui.” [dari “Biharul Anwaar” (33/99)]

:syringe: [ 82 ] *Syi’ah Rofidhoh mengatakan Alloh merasa butuh dengan Imam mereka!*
Dari Abu ‘Abdillah -alaihis salam-:
« وَبِعِبَادَتِنَا عُبِدَ اللهُ، وَلَوْلَانَا نَحْنُ مَا عُبِدَ اللهُ»
“Dengan peribadahan kami maka disembahlah Alloh, dan kalau bukan kami, maka Alloh tidak akan disembah.” [dari “Ushul Kaafi” (1/144)]

:syringe: [ 83 ] *Syi’ah Rofidhoh menyakini bahwa doa tidaklah diterima kecuali dengan menyebut nama Imam mereka.*
Dari Abu Ja’far:
« مَنْ دَعَا اللهَ بِنَا أَفْلَحَ، وَمَنْ دَعَاهُ بِغَيْرِنَا هَلَكَ وَاسْتَهْلَكَ»
“Barangsiapa berdoa dengan kami maka dia telah beruntung, dan barangsiapa dengan selain kami maka dia akan binasa.” [dari “BIhaarul Anwar” (2/91)]

:syringe: [ 84 ] *Syi’ah Rofidhoh menyakini bahwa tidaklah para makhluk bisa melihat Alloh kecuali dengan peribadahan Imam mereka.*
Berkata Abu Abdillah:
« وَأَجْمَلُ الأَمْرِ: مَا اسْتَأَهَّلَ خَلْقٌ مِنَ اللهِ النَظَرُ إِلَيهِ إِلاَّ بِالعُبُودِيَّةِ لَنَا»
“Dan gambaran perkara secara garis besarnya adalah tidaklah makhluk bisa melihatNya kecuali dengan peribadahan kami.” [dari “Bihaarul Anwaar” (26/294)]

:globe_with_meridians: Channel Telegram:
ⓣelegram.me/MasjidImamAlWadii

*SYI’AH ROFIDHOH YANG KUFUR Seri 20*

🌪 *BADAI YANG MENGGEMPUR*

MENGHANTAM

*SYI’AH ROFIDHOH YANG KUFUR*

:arrow_forward: *[Seri 20]*

:syringe: [ 72 ] *Syi’ah Rofidhoh mencela para shohabat untuk menggugurkan syari’at yang diemban oleh para sohabat.*
Imam Abu Dawud As-Sijistaniy -rohimahulloh- berkata:
«لَمَّا جَاءَ الرَّشِيْدُ بِشَاكِرٍ -رَأْسُ الزَّنَادِقَةِ لِيَضْرِبَ عُنُقَهُ- قَالَ: أَْخْبِرْنِي، لِمَ تُعَلِّمُونَ المُتَعَلِّمُ مِنْكُمْ أَوَّلُ مَا تَعْلَمُونَهُ الرَّفْض وَالقَدَر، قَالَ: أَمَّا قَوْلُنَا بِالرَّفْضِ فَإِنَّا نُرِيْدُ الطَّعْنَ عَلَى النَّاقِلَةِ فَإِذَا بَطَلَتْ النَّاقِلَةَ، أَوْشَكَ أَنْ نُبْطِلَ المَنْقُوْلَ».
“Ketika Ar-Rosyid dihadapkan dengan Syakir -seorang tokoh Zanadiqoh untuk dipenggal kepalanya-; ia berkata: “Beritahukanlah kepadaku, apa yang pertama kali diajarkan seorang guru kalian ketika awal pertama kali mengenal ajaran Rofidhoh dan Qodar? Ia berkata: “Adapun ajaran kami tentang Rofidhoh adalah kami menginginkan mencela pembawanya, apabila digugurkan periwayatnya, maka hampir-hampir kami bisa mengugurkan apa yang mereka bawa.” [lihat “Tarikh Baghdad” (2/315)]

:syringe: [ 73 ] *Syi’ah Rofidhoh meminta doa kepada Imam mereka dan kuburan.*
Al-Majlisiy berkata:
« إِذَا كَانَ لَكَ حَاجَةٌ إِلَى اللهِ عَزَّوَجَلَّ، فَاكْتُبْ رِقْعَةً (عَلَى بَرَكَةِ اللهِ) ، وَاطْرَحْهَا عَلَى قَبْرِ مِن قُبُورِ الأَئِمَّةِ إِنْ شِئْتَ، أَوْ فَشُدْهَا وَاخْتُمْهَا، وَاعْجِنْ طِيْنًا نَظِيْفًا وَاجْعَلْهَا فِيْهِ، وَاطْرَحْهَا فِي نَهْرٍ جَارٍ أَو بِئْرٍ عَمِيْقَةٍ، أَوْ غَدِيْرِ مَاءٍ، فَإِنَّهَا تَصِلُ إِلَى السَّيِّدِ عَلَيْه السَّلاَمَ، وَهُوَ يَتَوَلَّى قَضَاءَ حَاجَتِكَ بِنَفْسِهِ!»
“Apabila engkau menpunyai suatu hajat kepada Alloh, maka tulislahsecarik kertas (‘Alaa barokatillah), dan lemparkanlah diatas kubur dari kuburan para Imam apabila engkau kehendaki hal tersebut. Atau lipatlah dan tutuplah kemudian campurlah dengan tanah liat yang bersih dan jadikanlah secarik tersebut didalamnya, dan lemparkanlah di sungai yang mengalir, atau sumur yang dalam sekali, atau air, karena sesungguhnya hal akan tersampaikan kepada Sayyid -alaihis salam-, dan dia sendiri yang akan menuntaskan hajatmu.” [dari “Bihaar Anwaar” (91/29)]

:syringe: [ 74 ] *Syi’ah Rofidhoh mewajibkan sholat menghadap kuburan.*
Al-Majlisiy berkata:
« إِنَّ اسْتِقْبَالَ القَبْرِ أَمْرٌ لاَزِمٌ وَإِنْ لَمْ يَكُنْ مُوَافِقًا لِلقِبْلَةِ، وَاسْتِقْبَالُ القَبْرِ لِلزَّائِرِ بِمَنْزِلَةِ اسْتِقْبَالِ القِبْلَةِ »
“Sesungguhnya menghadapkan diri ketika sholat ke arah kubur adalah perkara yang wajib, walaupun tidak tepat mengarahnya kearah kiblat, dan mengarahkan ke kubur bagi orang yang berziarah kubur kedudukannya seperti mengarahkan kearah kiblat.” [dari “Bihaarul Anwaar” (98/369)]

:syringe: [ 75 ] *Syi’ah Rofidhoh meyakini Imam mereka menghalalkan dan mengharomkan sesuai dengan kehendak mereka.*
Diriwayatkan oleh Al-Kulaini dari Abu Ja’far yang kedua:
« فَهُمْ يُحِلُّونَ مَا يَشَاؤُونَ وَيُحَرِّمُونَ مَا يَشَاؤُوْنَ»
“Mereka menghalalkan sesuai dengan kehendak mereka dan mengharomkan sesuai dengan kehendak mereka.” [dari Ushul Kafi” (1/441)]

:syringe: [ 76 ] *Syi’ah Rofidhoh meyakini bahwa ziaroh kubur Husain lebih afdhol daripada berhaji.*
Berkata Abu ‘Abdillah:
« إِنَّ زِيَارَةَ قَبْرُ حُسَيْنٍ عَلَيْهِ السَّلاَمَ تَعْدِلُ عِشْرِيْنَ حَجَّةً وَأَفْضَلُ، وَمِنْ عِشْرِيْنَ عُمْرَةً وَحَجَّةً»
“Sesungguhnya ziyaroh kuburan Husain -alaihis salam- itu menyamai 20 haji dan lebih afdhol lagi, dan dari 20 Umroh dan Hajj.” [dari “Furu’ Kaafi” (4/540)]

:globe_with_meridians: Channel Telegram:
ⓣelegram.me/MasjidImamAlWadii

*SYI’AH ROFIDHOH YANG KUFUR Seri 19*

*BADAI YANG MENGGEMPUR*

MENGHANTAM

*SYI’AH ROFIDHOH YANG KUFUR*

:arrow_forward: *[Seri 19]*

:syringe: [ 68 ] *Syi’ah Rofidhoh menolak hadits-hadits yang terdapat dalam Shohih Al-Bukhori dan Muslim.*
Syaikhul Islam -rohimahulloh- berkata:
«وَمَعَ هَذَا يَرَدُّونَ أَحَادِيْثَ رَسُولِ اللهِ الثَّابِتَةَ المُتَوَاتِرَةَ عَنْهُ عِنْدَ أَهْلِ العِلْمِ، مِثْلُ: أَحَادِيْثُ البُخَارِيِّ وَمُسْلِمٍ وَيَرَونَ أَنَّ شِعْرَ شُعَرَاءِ الرَّافِضَةِ مِثْل الحِمْيَرِى وَكُوشِيَار الدَّيْلَمِي وَعُمَارَة اليَمَنِى خَيْرًا مِنْ أَحَادِيْثِ البُخَارِي وَمُسْلِمٍ. وَقَدْ رَأَيْنَا فِى كُتُبِهِمْ مِنَ الكَذِبِ وَالإِفْتِرَاءِ عَلَى النَّبِى وَصَحَابَتِهِ وَقَرَابَتِهِ أَكْثَرُ مِمَّا رَأَيْنَا مِنَ الكَذِبِ فىِ كُتُبِ أَهْلِ الكِتَابِ مِنَ التَّوَارَةِ وَالإِنْجِيْل»
“bersamaan dengan ini, mereka menolak hadits-hadits Rosululloh yang tsabit yang mutawatir dari Rosululloh disisi Ahlul ‘Ilmi semisal hadits-hadits Al-Bukhori dan Muslim, dan mereka menganggap bahwa syi’ir dari para penyair Rofidhoh semisal Al-Himyari, Kusyiyar Ad-Dailami, Ammar Al-Yamani lebih bagus daripada hadits-hadits Al-Bukhori dan Muslim. Dan kami telah melihat dalam kitab mereka dari kedustaan dan kebohongan terhadap Nabi para shohabatnya lebih banyak daripada kedustaan yang terdapat pada kitab-kitab Ahlul Kitab dari taurat dan Injil.” [lihat “Majmu’ Fatawa” (28/428)]

:syringe: [ 69 ] *Syi’ah Rofidhoh kelompok yang paling jauh penyimpangannya dari syari’at Islam.*
Syaikhul Islam -rohimahulloh- berkata:
«فَهُمْ أَشَدُّ ضَرَرًا عَلَى الدِّيْنِ وَأَهْلِهِ وَأَبْعَدُ عَنْ شَرَائِعِ الإِسْلَامِ مِنَ الخَوَارِجِ الحَرُورِيَةِ، وَلِهَذَا كَانُوا أَكْذَبُ فِرَقِ الأُمَّةِ فَلَيْسَ فِى الطَّوَائِفِ المُنْتَسِبَةِ إِلَى القِبْلَةِ أَكْثَرُ كَذِبًا وَلاَ أَكْثَرُ تَصْدِيْقًا لِلْكَذِبِ وَتَكْذِيْبًا لِلصِّدْقِ مِنْهُمْ وَسِيَّمَا النِّفَاقُ فِيْهِمْ أَظْهَرُ مِنْهُ فِى سَائِرِ النَّاسِ»
“Mereka lebih berbahaya bagi agama Islam dan muslimin, dan mereka juga yang paling jauh (penyelewengannya) dari syari’at Islam daripada Khowarij Haruriyah, oleh karena itu mereka adalah kelompok paling pendusta, tidak ada dari para kelompok yang menisbatkan kepada kiblat yang lebih banyak berdusta dan tidak pula banyak membenarkan kedustaan dan mendustakan kebenaran daripada mereka. Terlebih sifat kemunafikan mereka sangat jelas diantara manusia yang lainnya.” [lihat “Majmu Fatawa” (28/479)]

:syringe: [ 70 ] *Syi’ah Rofidhoh meyakini bahwa haditsnya Imam mereka seperti firman Alloh.*
Syaikh mereka Al-Mazandaroniy berkata:
« إِنَّ حَدِيْثَ كُلُّ وَاحِدٍ مِنَ الأَئِمَّةِ الطَّاهِرِيْنَ قَوْلُ اللِه عَزَّوَجَلَّ، وَلاَ اخْتِلاَفَ فِي أَقْوَالِهِمْ كَمَا لاَ اخْتِلَافَ فِي قَولِهِ تَعَالَى».
“Sesungguhny hadits salah satu dari Imam yang suci adalah firman Alloh ta’ala. Dan tidaklah ada perselisihan pada ucapan mereka sebagaimana tidak ada perselisihan dalam firman Alloh ta’ala.” [dari “Syarh Jami’ Ushul Kafiy” (2/225)]

:syringe: [ 71 ] *Syi’ah Rofidhoh tidak menerima hadits kecuali dari jalurnya Ahlul Bait.*
Berkata Muhammad bin Husain Alu Kasyif Thoha:
« إِنَّ الشِّيْعَةَ لاَ يَعْتَبِرُونَ مِنَ السُّنَّةِ -أَعْنِي الأَحَادِيْثُ النَّبَوِيَّةُ- إِلاَّ مَا صَحَّ لَهُمْ مِنْ طُرُقِ أَهْلِ البَيْتِ.. أَمَّا مَا يَرْوِيْهِ مِثْلُ: أَبِي هُرَيْرَةَ وَسَمُرَةَ بْنِ جُنْدُبٍ.. وَعَمْرُو بْنِ العَاصِ وَنَظَائِرُهُمْ، فَلَيْسَ لَهُمْ عِنْدَ الإِمَامِيَّةِ مِنَ الإِعْتِبَارِ مِقْدَارِ البَعُوضَةِ»
“Sesungguhnya Syi’ah tidaklah menganggap sunnah -yakni hadits-hadits Nabi- kecuali apa yang shohih datangnya dari jalurnya para Ahlul Bait .. adapun apa yang mereka riwayatkan adalah dari Abu Huroiroh dan Samuroh bin Jundub.. ‘Amr bin ‘Ash dan semisal mereka, maka mereka tidaklah dianggap sama sekali disisi Imamiyah seperti tidak dianggapnya seekor lalat.” [dari “Aslul Syi’ah wa Ushuliha” (hal.236)]

:globe_with_meridians: Channel Telegram:
ⓣelegram.me/MasjidImamAlWadii

_*NASEHAT UNTUK SEKIRANYA TIDAK MEMONDOKKAN ANAK SEBELUM MENCAPAI BALIGH*_

_*Telah Di Periksa Oleh Asy-Syaikh Abu Fairuz Abdurrohman Bin Soekojo Al Indonesiy حفظه الله تعالى*_                بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَن...