Al-Qur’an diantara Ahlus-Sunnah dan Ahlul-Bid’ah

Oleh : Abu Fairuz Abdurrahman bin Soekojo Al-Qudsiy Al-Indunisy

عن عائشة رضي الله عنها قالت: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: الماهر بالقرآن مع السفرة الكرام البررة. والذي يقرأ القرآن ويتتعتع فيه وهو عليه شاق, له أجران. (أخرجه البخاري (4937) ومسلم (1862.(

Dari ‘Aisyah rodhiyallohu’anha yang berkata: Rosululloh shollallohu’alaihiwasallam bersabda: “Orang yang mahir membaca Al-Qur’an itu bersama para malaikat pencatat yang mulia yang berbakti. Orang yang membaca Al Qur’an dengan terbata-bata (tidak lancar) dan Qur’an itu teraasa susah baginya saat dibaca, dia mendapatkan dua pahala.” 

(HR. Al Bukhoriy (4937) dan Muslim (1862).

Kita dan seluruh anggota keluarga harus terus berlatih diri memperlancar membaca Al Qur’an dan memahami kandungannya, karena dia adalah senjata besar dan penuh berkah dari Robbil ‘alamin. Alloh ta’ala berfirman:

كتاب أنزلناه إليك مبارك.

“Ini adalah kitab yang diberkahi yang Kami turunkan kepadamu.” 

(QS. Shod: 29).

Alloh ta’ala berfirman:

ولا يأتونك بمثل إلا جئناك بالحق وأحسن تفسيرا.

“Dan tidaklah mereka mendatangkan kepadamu dengan suatu permisalan (syubhat) kecuali Kami pasti mendatangkan padamu kebenaran dan penjelasan yang terbaik.” 

(QS. Al Furqon: 23).

Makanya Rosululloh shollallohu’alaihiwasallam diperintahkan untuk berjihad dengan jihad yang besar dengan memakai Kalamulloh itu. Dengan tanda keajaiban terbesar itulah Nabi shollallohu’alaihiwasallam sukses dalam dakwah melebihi seluruh Nabi dan Rosul. Beda dengan orang-orang yang mengaku sebagai dai Islam tapi tidak setia dengan bimbingan Al Qur’an, bahkan lebih mengutamakan rasionya atau perasaannya, atau meniru gaya dengan selera kaum kuffar. Akibatnya mereka gagal, menyimpang dan berdosa. Alloh ta’ala berfirman:

فلا تطع الكافرين وجاهدهم به جهادا كبيرا.

“Maka janganlah engkau menaati orang-orang kafir. Dan perangilah mereka dengan Al-Qur’an dengan peperangan yang besar.” 

(QS. Al Furqon: 52).

Ayat ini turun di Makkah, di mana jihadnya selama 13 tahun adalah dengan hujjah, bukan dengan pedang. Ternyata hasilnya gemilang, melahirkan para jagoan terbaik sepanjang masa: para shahabat-shahabat terkemuka. Inilah bagian dari barokah Al Qur’an. Dari Abu Huroiroh rodhiyallohu’anhu yang berkata: Rosululloh shollallohu’alaihiwasallam bersabda:

ما من الأنبياء من نبي إلا قد أعطي من الآيات ما مثله آمن عليه البشر. وإنما كان الذي أوتيت وحيا أوحى الله إلي, فأرجو أن أكون أكثرهم تابعا يوم القيامة.

“Tiada satu Nabipun dari kalangan para Nabi kecuali dia telah diberi sebagian dari ayat-ayat (tanda-tanda keagungan dan ketunggalan Alloh) yang dengan semisal ayat tadi manusia akan beriman. Yang diberikan padaku hanyalah wahyu dengan diwahyukan Alloh kepadaku. Maka aku berharap menjadi Nabi yang terbanyak pengikutnya pada Hari Kiamat.” 

(HR. Al Bukhori (4981) dan Muslim (385)).

Makanya Al Imam Yahya bin Sa’id Al Qoththon rohimahulloh, di samping sibuk dengan hadits dan jarh wat ta’dil, beliau juga rajin membaca Al Qur’an dan mengkhotamkannya banyak sekali dalam sebulan.

Di berbagai medan dan bidang, Alloh menjadikan para ahli Qur’an sebagai pemimpin yang didekatkan. Di saat memimpin umat, ahli Qur’an diutamakan untuk dipilih demi kemaslahatan mereka. Di saat sholat jama’ah, untuk berhubungan dengan Alloh, ahli Qur’an diangkat sebagai pemimpin. Di waktu penguburan, saat perjumpaan dengan Alloh, ahli Qur’an didahulukan untuk dimakamkan, sebelum yang lain. Di hari Kiamat, para syuhada mendapatkan seratus derajat, sementara ahli Qur’an jumlah derajatnya sesuai dengan banyaknya ayat yang dibacanya. Dan Alloh telah menetapkan bahwa ahli Qur’an adalah ahlinya Alloh dan makhluk khususnya Alloh yang didekatkan. Barokallohufik.

Ada yang bertanya: Ana melihat banyak dari orang orang ahlul bid’ah begitu mudahnya menghafal Al-Qur’an, namun berbeda dengan kami. Sungguh kami telah berusaha untuk menghafal Al-Qur’an dan  muraja’ah, namun kadang sering  urusan kami begitu banyak, sehingga dalam hafalan Al-Qur’an kami, begitu mudah hilang. Apa nasehatnya?.

Setan tahu bahwa Al-Qur’an adalah senjata ampuh yang hanya Ahlussunnah sajalah yg mendapatkan taufiq terbesar untuk menggunakannya dengan hasil dahsyat. Dalam adu hujjah, Ahlussunnah bisa memakai ayat Qur’an dengan taufiq Alloh untuk mengalahkan ahli bid’ah yang lebih hapal Qur’an dan lebih hapal Qiro’at.

Di dalam medan perang, para musyrikun bisa mengalahkan para mubtadi’ah yang hapal Qur’an. Tapi musyrikun kalah jika berhadapan dengan Ahlussunnah yang ahli Qur’an. Karena keagungan berkah Qur’an itu tampak nyata di tangan Ahlussunnah.

Setan membiarkan mubtadi’ah menghapal Qur’an karena tak banyak manfaat syar’iyyah di tangan mereka, bahkan justru jadi fitnah untuk orang awam.

Adapun Ahlussunnah, maka setan menghalangi mereka menghapal. Maka kita harus berjuang keras menghapalnya, dan pahalanya sesuai kadar kerja keras dan pengamalannya.

Dari Abu Musa rodhiyallohu’anhu yang berkata: Rosululloh shollallohu’alaihiwasallam bersabda:

إني لأعرف أصوات رفقة الأشعريين بالقرآن حين يدخلون بالليل وأعرف منازلهم من أصواتهم بالقرآن بالليل, وإن كنت لم أر منازلهم حين نزلوا بالنهار.

“Sungguh aku benar-benar tahu suara rombongan Asy’ariyyin (nama qobilah Yaman yang rajin baca Qur’an itu) dengan bacaan Qur’an mereka ketika mereka masuk di waktu malam, dan aku tahu tempat tinggal mereka dengan bacaan Qur’an mereka di malam hari, sekalipun aku tidak melihat tempat tinggal mereka ketika mereka singgah di siang hari.” 

(HR. Al Bukhori (4232) dan Muslim (2499)).

Ada Yang Bertanya: Ya Abaa Fairuz, mohon dijelaskan makna sabda Rasulullah diatas. Ana ada kesulitan memahaminya. Terutama pada kata …sekalipun aku tidak melihat tempat tinggal mereka ketika mereka singgah disiang hari ?.

Dalam peperangan, para Shohabat berjumlah ribuan. Kemah mereka terpencar-pencar. Bisa jadi Nabi shollallohu’alaihiwasallam tidak melihat di mana kemah Asy’ariyyin, tapi di keheningan malam beliau bisa menandai kemah mereka dari dengungan bacaan Qur’an mereka.


Jum’at 28 Rabi’ul Awwal 1435 H

Di Masjid As-Sunnah Sa’wan Shan’a Yemen


sumber: https://thaifahalmanshurah.wordpress.com/

╭─┅─═ঊঊঈ═─┅─╮ 
       SEBARKANLAH 
       ENGKAU AKAN 
       MENDAPATKAN 
           PAHALANYA 
╰─┅─═ঊঊঈ═─┅─╯ 

 🅹🅾🅸🅽 🅲🅷🅰🅽🅽🅴🅻 🆃🅴🅻🅴🅶🆁🅰🅼 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berhutang Atau Berniaga Lebih Baik Daripada Meminta-minta

Berhutang Atau Berniaga Lebih Baik Daripada Meminta-minta Ditulis oleh: Abu Fairuz Abdurrohman Al Qudsy Al Jawy Al Indonesy -semoga Alloh me...