INI ZAMAN LEMAH LEMBUT

Terkadang disaat kita melihat kemungkaran, maka hati pun terkadang menjadi panas, disaat itu lisan kita kurang terjaga, bahkan sebagian berdalih dengan rasa cemburunya terhadap agama. Bahkan tak jarang hal berakibat ditolaknya sebuah nasehat.

 

Perhatikan kisah seorang tabi'in Shilah bin Asyyam berikut ini.

 

Suatu hari Shilah berpapasan dengan seorang pemuda yang menyeret kainnya alias isbal. Maka para sahabatnya pun ingin menghardik pemuda tadi.

Maka Shilah pun berkata:

"Biar Aku yang mewakili kalian."

 

Kemudian Shilah memanggil pemuda tadi dan berkata:

"Wahai anak saudaraku, Aku ada keperluan sedikit denganmu."

 

Sang pemuda menjawab:

"Apa itu."

 

Shilah menjawab:

"Engkau mengangkat sarungmu."

 

Berkata sang pemuda:

"Iya, dengan senang hati." Maka dia pun mengangkat sarungnya.

 

Berkata Shilah kepada para sahabatnya:

"Ini lebih baik dari yang kalian ingin lakukan. Kalau kalian menghardiknya maka dia pun akan menghardik kalian."

 

[Al-Bidâyah wan Nihâyah (12/266)]

 

Kisah di atas mirip dengan kisah Rasulullah dengan seorang arab baduwi yang kencing di masjid.

 

Dan sikap lemah lembut dalam menasehati ini bukan hanya digunakan di zaman dahulu, bahkan ini lebih kita perlukan di zaman kita sekarang ini.

Simak ucapan Syeikh Ibnu Baz -semoga Allah merahmatinya- berikut:

 

"Dan Allah berkata kepada Nabi Musa dan Nabi Harun tatkala mengutus keduanya kepada Fir'aun:

 

فَقُولَا لَهُ ۥ  قَوْلًا لَّيِّنًا لَّعَلَّهُ ۥ  يَتَذَكَّرُ أَوْ يَخْشٰى

 

"Maka berbicaralah kamu berdua kepadanya (Fir'aun) dengan kata-kata yang lemah lembut, mudah-mudahan dia sadar atau takut."

(QS. Ta Ha:44)

 

[Jika kelemah lembutan ini diperintahkan untuk diberikan kepada Fir'aun yang mengaku sebagai Tuhan, maka bagaimana lagi dengan selain Fir'aun ?! admin.]

 

Berkata Nabi:

 

«ﺇﻥ اﻟﺮﻓﻖ ﻻ ﻳﻜﻮﻥ ﻓﻲ ﺷﻲء ﺇﻻ ﺯاﻧﻪ، ﻭﻻ ﻳﻨﺰﻉ ﻣﻦ ﺷﻲء ﺇﻻ ﺷﺎﻧﻪ»

 

"Sesungguhnya kelemah lembutan jika terdapat pada sesuatu maka pasti akan menghiasinya, dan jika dicabut dari sesuatu pasti akan mencacatinya."

 

Terlebih di zaman ini, sekarang adalah zaman kelemah lembutan, kesabaran, dan hikmah.

 

Bukan zaman kekasaran.

Kebanyakan orang sekarang di dalam kebodohan, kelalaian, dan lebih mementingkan dunia.

 

Maka kita harus bersabar dan berlemah lembut agar dakwah sampai kepada manusia dan agar mereka mengetahui.

 

Kita memohon kepada Allah agar semua mendapatkan hidayah.

 

[Majmu' Fatâwa (8/376)]

 

قال ابن كثير -رحمه الله-

ﻭﻣﺮ ﻋﻠﻴﻪ ﻓﺘﻰ ﻳﺠﺮ ﺛﻮﺑﻪ، ﻓﻬﻢ ﺃﺻﺤﺎﺑﻪ ﺃﻥ ﻳﺄﺧﺬﻭﻩ ﺑﺄﻟﺴﻨﺘﻬﻢ، ﻓﻘﺎﻝ: ﺩﻋﻮﻧﻲ ﺃﻛﻔﻜﻢ ﺃﻣﺮﻩ. ﺛﻢ ﺩﻋﺎﻩ ﻓﻘﺎﻝ: ﻳﺎﺑﻦ ﺃﺧﻰ، ﻟﻲ ﺇﻟﻴﻚ ﺣﺎﺟﺔ. ﻗﺎﻝ: ﻭﻣﺎ ﺣﺎﺟﺘﻚ؟ ﻗﺎﻝ: ﺃﻥ ﺗﺮﻓﻊ ﺇﺯاﺭﻙ. ﻗﺎﻝ: ﻧﻌﻢ، ﻭﻧﻌﻤﺖ ﻋﻴﻦ. ﻓﺮﻓﻊ ﺇﺯاﺭﻩ، ﻓﻘﺎﻝ ﺻﻠﺔ: ﻫﺬا ﺃﻣﺜﻞ ﻣﻤﺎ ﺃﺭﺩﺗﻢ، ﻟﻮ ﺷﺘﻤﺘﻤﻮﻩ ﻟﺸﺘﻤﻜﻢ.

 

[البداية والنهاية (١٢/٢٦٦)]

 

قال الإمام ابن باز -رحمه الله-:

"ﻭﻗﺎﻝ اﻟﻠﻪ ﻟﻤﻮﺳﻰ ﻭﻫﺎﺭﻭﻥ ﻟﻤﺎ ﺑﻌﺜﻬﻤﺎ ﺇﻟﻰ ﻓﺮﻋﻮﻥ:

{ﻓﻘﻮﻻ ﻟﻪ ﻗﻮﻻ ﻟﻴﻨﺎ ﻟﻌﻠﻪ ﻳﺘﺬﻛﺮ ﺃﻭ ﻳﺨﺸﻰ}

 

ﻭﻗﺎﻝ اﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ: «ﺇﻥ اﻟﺮﻓﻖ ﻻ ﻳﻜﻮﻥ ﻓﻲ ﺷﻲء ﺇﻻ ﺯاﻧﻪ، ﻭﻻ ﻳﻨﺰﻉ ﻣﻦ ﺷﻲء ﺇﻻ ﺷﺎﻧﻪ» ، ﻭﻻ ﺳﻴﻤﺎ ﻓﻲ ﻫﺬا اﻟﻌﺼﺮ، ﻫﺬا اﻟﻌﺼﺮ ﻋﺼﺮ اﻟﺮﻓﻖ ﻭاﻟﺼﺒﺮ ﻭاﻟﺤﻜﻤﺔ، ﻭﻟﻴﺲ ﻋﺼﺮ اﻟﺸﺪﺓ.

اﻟﻨﺎﺱ ﺃﻛﺜﺮﻫﻢ ﻓﻲ ﺟﻬﻞ، ﻓﻲ ﻏﻔﻠﺔ إيثار للدنيا، ﻓﻼ ﺑﺪ ﻣﻦ اﻟﺼﺒﺮ، ﻭﻻ ﺑﺪ ﻣﻦ اﻟﺮﻓﻖ ﺣﺘﻰ ﺗﺼﻞ اﻟﺪﻋﻮﺓ، ﻭﺣﺘﻰ ﻳﺒﻠﻎ اﻟﻨﺎﺱ ﻭﺣﺘﻰ ﻳﻌﻠﻤﻮا. ﻭﻧﺴﺄﻝ اﻟﻠﻪ ﻟﻠﺠﻤﻴﻊ اﻟﻬﺪاﻳﺔ.

 

[مجموع فتاويه (٨/٣٧٦)]

 

Faedah Ilmiah

@masjidmuadz

Join Telegram: https://t.me/fawaaidassunnah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berhutang Atau Berniaga Lebih Baik Daripada Meminta-minta

Berhutang Atau Berniaga Lebih Baik Daripada Meminta-minta Ditulis oleh: Abu Fairuz Abdurrohman Al Qudsy Al Jawy Al Indonesy -semoga Alloh me...