Dinukil dari kitab “Koreksi Langkah Di Saat Musibah”

 KOREKSI LANGKAH DI SAAT MUSIBAH



بارك الله فيك

Maka wahai saudara-saudaraku, janganlah kalian memperbanyak menghitung kezhaliman- kazhaliman orang terhadap kalian, akan tetapi pentingkanlah mengingat aib-aib diri kalian dan tersia-sianya waktu kalian di masa lampau dari umur-umur kalian.

Al Imam Adz Dzahabiy رحمه الله berkata:
“Wahai hamba, tiada sesuatupun yang lebih mulia bagimu melebihi umurmu, tapi engkau menyia- nyiakannya. Dan tiada musuh bagimu yang seperti setan, namun engkau menaatinya. Dan tiada yang lebih membahayakan daripada mencocoki hawa nafsumu, tapi engkau berdamai dengannya.

Tiada modal niaga selain saat-saat keselamatan, tapi engkau melampaui batas di dalamnya. Sungguh telah berlalu dari umurmu yang bagus, maka apakah yang masih tersisa setelah uban di ubun-ubunmu?

Wahai orang yang badannya hadir tapi hatinya tidak hadir, berkumpulnya aib dan uban merupakan bagian dari musibah. Telah lewat masa muda dan masa cinta pada para kekasih. Cukuplah uban di ubun-ubun itu menjadi hardikan dan pelajaran.


Wahai orang yang lalai, sesungguhnya uban adalah kedudukan yang paling utama.
Di manakah tangisan karena rasa takut pada Sang Penuntut Yang Agung? Di manakah masa yang hilang di tempat- tempat permainan? Aku melihatnya di akhir kesudahan.

Alangkah banyaknya orang pada Hari Kiamat yang dengan air mata yang tertumpah itu mereka menangisi dosa-dosa yang dihimpun oleh kitab si Pencatat. Siapakah yang akan menolongku jika aku berdiri di hadapan Sang Pemeriksa dan dikatakan padaku:

*“Apakah yang telah engkau perbuat pada setiap
kewajiban?”*

Bagaimana engkau mengharapkan keselamatan sementara engkau bermain-main dengan seluruh permainan? Jika telah datang padamu angan-angan dengan persangkaan dusta, kematian itu amatlah sulit seperti pahitnya minuman-minuman yang melemparkan keburukannya dengan cawan kedatangan pasukan-pasukan perang.

Maka nantikanlah untuk dirimu, dan tunggulah kedatangan sesuatu yang gaib (kematian), dia datang dengan paksaan dan menembakkan panah yang tepat.

Wahai orang yang mengangankan untuk tetap selamat dari bencana-bencana, engkau membangun sebuah rumah yang bagaikan anyaman sarang laba-laba.

Di manakah orang-orang yang menaiki kendaraan-kendaraan yang menyebabkan sempitnya angan-angan ke arah manapun, sementara engkau sebentar lagi akan bergelimang dengan musibah-musibah? Maka lihatlah, pikirkanlah dan renungkanlah sebelum datangnya keanehan-keanehan.”
(Selesai “Al Kabair”/Adz Dzahabiy/hal. 125).

(Dinukil dari kitab : محاسبة الأعمال والعواقب عند حلول البالا والمصاىٔب Judul Bebas Terjemah:
“Koreksi Langkah Di Saat Musibah” karya As Syaikh Abu Fairuz Abdurrohman bin Soekojo Al Indonesiy Al Jawiy Al Qudsiy حفظه الله)


📞 Pemesanan hub :
Maktabah Fairuz Ad Dailamiy
0821-3300-2293 (WhatsApp/ call/ sms)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berhutang Atau Berniaga Lebih Baik Daripada Meminta-minta

Berhutang Atau Berniaga Lebih Baik Daripada Meminta-minta Ditulis oleh: Abu Fairuz Abdurrohman Al Qudsy Al Jawy Al Indonesy -semoga Alloh me...